Quantcast
Channel: Windiland I Parenting Blogger Indonesia I Parenting Blogger Medan I Blogger Medan
Viewing all 336 articles
Browse latest View live

Pilih Mana Perempuan Tangguh Atau Perempuan Manja

$
0
0


Menjadi perempuan memang susah-susah gampang yah.

Kalau kita terlalu mandiri dan bisa melakukan apa-apa sendiri tanpa bergantung orang lain, ntar dianggap menyalahi kodrat. Apalagi kalau sampai seorang perempuan sanggup menjadi pemimpin, tangguh, pintar, udah deh langsung ditakutkan ntar susah dapat jodoh. Stereotypenya dia jadi perempuaan egois yang pasti ngga mau diatur lelaki dan bakal mau menang sendiri seperti yang dikatakan di artikel ini:

Tips Dapat Jodoh dari Henry Manampiring untuk Perempuan Pintar yang Sulit Dapat Pasangan.


Disitu dibahas soal perempuan Alpha yang katanya bakal susah dapat jodoh, karena banyak pria yang merasa terintimidasi bahkan dianggap alpha female harusnya jangan terlalu pemilih.

Tuh kan perempuan pintar,mandiri, tangguh, malah menakutkan bagi para pria, malah membuat pria merasa terintimidasi dan enggan mendekati. Disini perempuan disuruh menurunkan sedikit ke superior-annya


Namun, saat kita jadi perempuan manja , masih salah juga. Dibilang lemah, bergantung pada orang lain  dan ngga bisa apa-apa, seperti yang dikatakan di artikel ini

Perempuan Tidak Boleh Selalu Manja, Ini Alasan Kamu Harus Menjadi Perempuan Tangguh!


Nah disini kebalikannya, perempuan malah dituntut untuk menjadi tangguh, mandiri dan tidak bergantung orang lain.

Pyuuh, lha terus maunya apa sih.

Jadi ini gimana, perempuan harus tangguh atau harus manja ini..

Kalau dibaca dua artikel tersebut, ada satu benang merahnya.

Yup kedua artikel tersebut sama-sama mengulas bahwa perempuan tidak boleh begini begitu dan perempuan harus begini begitu, karena alasan......................pria tidak suka yang seperti itu atau pria sukanya yang begini begitu.

Sayup-sayup terdengar lagu

" Wanita dijajah pria sejak dulu...
dijadikan perhiasan sangkar maduuuu"

( Baca : Wanita bukan perhiasan sangkar madu )

Plis plis jawab atuh para pria, Sebenarnya kalian suka yang mana. Yang tangguh, mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri, atau yang manja, lemah gemulai dan bisa diatur

Hayoo yang mana hayooo.


Memang sih ya, yang namanya terlalu itu, apapun pasti ngga baik, kayak kata vetty veralah yang sedang sedang saja.

Baiklah mari kita bahas. Seperti apa sih perempuan itu seharusnya?

Kalau menurut saya sih perempuan itu harus memiliki sifat-sifat seperti ini :

Mandiri dan Tidak Bergantung pada Orang Lain

Nah, di artikel tersebut saya setuju banget dengan pendapat bahwa yang namanya perempuan itu harus BRI mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain.

Ini sebenarnya ngga berlaku untuk perempuan saja, tapi bagi siapapun. Kita memang wajib mandiri dan tidak tergantung sama orang lain. Kenapa? 

Karena hidup ini keras jendral.

Bukan. Bukan karena itu, xixixi.

Tapi kita memang harus mandiri karena kita bertanggung jawab terhadap diri sendiri

Walau kita lahir dari keluarga yang duitnya ngga berseri, atau lahir sebagai anak bungsu, atau anak perempuan satu-satunya, ya bukan alasan untuk jadi ngga mandiri.

Kemandirian itu salah satu indikator kedewasaan. Saya bilang salah satu, karena untuk disebut dewasa itu buanyak banget parameternya.

Saat kita bisa berdiri di kaki kita sendiri, paling sederhana , bisa menghidupi diri sendiri berarti sudah bisalah kita dikatakan dewasa. Makanya sebaiknya seorang perempuan itu minimal punya sesuatu yang bisa dilakukan untuk menghidupi dirinya.

Maksudnya gini nih.

Bukan berarti dia harus jadi working mom dan punya gaji sendiri maka dibilang mandiri. Ngga gitu.

Perempuan yang memutuskan untuk tidak bekerja di luar, juga ngga serta merta dianggap ngga mandiri. Itu kan pilihan hidup ya mau jadi IRT atau mau jadi working mom. Namun, minimal jangan berhenti mengasah hobi, or pengetahun or keahlian kita walau kita ngga secara kasat mata menghasilkan gaji setiap bulannya.

So, kalau hobinya menjahit, ya terus dilatih, malah kalau bisa dilanjutkan nyambi di rumah. Kalau yang pintar masak, ya diasah terus, siapa tau bisa bikin katering, atau malah bikin buku resep.

Kenapa?

Karena keahlian-keahlian tersebut bisa menjadi penyelamat dalam kondisi darurat seumpama tiba-tiba kita memerlukan penghasilan.

Nah seperti itulah definisi mandiri yang sebenarnya menurut saya

Yaitu saat kita tahu dan memiliki sesuatu yang bisa kita andalkan, in case kondisi darurat terjadi dan harus menyelamatkan diri sendiri.

Soal ketergantungan terhadap orang lain.

Apa salah kita punya ketergantungan terhadap orang lain?

Yang namanya manusia karena dia makhluk sosial, pastilah perlu juga ketergantungan terhadap orang lain. Ini fungsinya biar kita ngga jadi orang sombong yang egois. Bayangkan kalau kita ngga butuh siapa-siapa betapa tidak berartinyalah hidup berdampingan dengan orang lain. emang kalau kita mati bisa ngubur diri sendiri. kan ngga mungkin ya?

Yang dimaksud tergantung sama orang lain tuh kayak gini misalnya :

Dulu ada rekan kerja saya, sebutlah namanya Mawar. Si Mawar ini kemana-manaa harus sama si Melati, padahal mereka beda divisi. Jadilah saat makan siang, mereka harus tunggu-tunggaun buat makan bersama. Mau pulang juga tunggu-tungguan. Hingga kalau salah satu ngga ngantor atau lagi perjalanan dinas, maka yang lain bakal mati gaya. Ngga tau mau makan sama siapa, ngga tau mau pulang bareng siapa. Halah. Nah yang kayak gini nih yang ngga bener. 

Jadilah diri sendiri yang ngga bergantung ke orang lain. Artinya, saat seseorang ngga ada kita masih bisa hidup gitu lho. Mungkin ini juga berlaku untuk kondisi kehidupan rumah tangga. Jangan sampai saat suami atau istri tidak ada, salah satu ngga bisa ngapa-ngapain.

Jadilah Perempuan Tangguh

Iyes ini saya setuju. 

Sebagai perempuan kita memang harus tangguh. Seperti karang di lautan, yang tetap tegak berdiri kala dihempas badai.

Bukanlah, ngga seperti itulah definisi tangguh.

Tangguh maksudnya, kita wajib menjadi pribadi yang bisa diandalkan dan ngga mudah menyerah.

Kenapa?

Karena seorang perempuan itu, disamping harus bertahan untuk diri sendiri, kelak kita akan menjadi sandaran orang sekitar. Menjadi andalan orang-orang yang kita cintai.

Sebagai pekerja di kantor, kita bisa diandalkan menghandle pekerjaan yang menjadi job kita.

Sebagai seorang istri, kita bisa diandalkan oleh suami saat dia kerja, dan kita ngurus anak dan hartanya.

Sebagai seorang Ibu, kita bisa diandalkan anak-anak kita, minimal jadi tempat dia ceritalah.

Perempuan yang tangguh itu, bukan yang sekuat batu karang dan ngga pernah merasa lemah.

Emang Charlies Angel. Ngga gitu.

Perempuan yang tetap bersahaja saat di puncak kebahagiaan dan kejayaan, namun tidak mudah patah saat kondisi sedang sulit.

Itu tuh yang disebut perempuan tangguh. Perempuan yang mudah beradaptasi di segala situasi.


Namun dari semua itu, yang paling penting menurut saya adalah

JADILAH DIRI SENDIRI

Jadilah diri sendiri seperti karakter asli kita.

Kalaupun kita ingin berubah, berubahlah untuk diri sendiri, bukan karena ingin menyocokkan dengan selera pria yang katakanlah kita sukai apalagi hanya untuk memuaskan lingkungan.

Jadilah diri sendiri.

Kalaupun ingin berubah, berubahlah untuk kebaikan , bukan untuk memuaskan ego pria.

Kalau kita memang termasuk  alpha female seperti yang disebut di artikel pertama, Go ahead. Ngapa harus mikirin pandangan orang soal kesuperioran kita. Masa gara-gara tuntutan lingkungan terus kita harus mendowngrade diri sendiri.

Perempuan tangguh, leader, itu bukan sebuah kejadian tiba-tiba, tapi terbentuk dari pendidikan, kerja keras, dan percaya diri yang tinggi. Masa jadi nakutin sih? Ngga lah ya. Justru ia bakal berkontribusi positif untuk lingkungan

Kalau kita memang perempuan yang bawaannya manjah?

Kagak ape-ape.

Manja itu bukan sesuatu yang buruk kok. Di artikel itu kesannya perempuan manja itu negatif ya. Perempuan manja berarti ngga mandiri, tergantung sama orang lain, drama, tidak bisa diandalkan, dan tidak tangguh.

Padahal mah yang namanya manja itu cuma sifat bawaan, bukan karakter. Contohnya Inces Syahrinilah, dia mah manja banget yah, dan mengakui terang-terangan kalau dia manja. Tapi sepertinya kita ngga perlu ragu  akan kemandiriannya. 

Walau manis manja gitu, Inces Sayhrini mandiri banget secara finansial. Perempuan Alpha aja belum tentu bisa beli Hermes Birkin setahun sekali T_____T.


Walau tindak tanduknya lemah gemulai, suara mendesah-desah, tapi sesungguhnya dia orang yang kuat dan punya pendirian lho.

Ngga percaya, lihat aja, mau dikatain hatersnya gimana juga, Incess ngga pernah tuh terprovokasi buat balas nyerang, santai dia mah orangnya.

Ditinggal kawin mas Anang aja dia ngga deramah ya, cool, malah makin bersinar, makin cantik dan makin ngehits.

Ditanya presenter dia acara talkshow soal dia yang selalu dikecewain pria, jawabannya sungguh menakjubkan

" Hempas, datang lagi" wahahahaha, percaya diri banget kan.

Trus disaat artis lain ramai-ramai buka jasa endorse, dia tetep elegan dengan ngga nerima endrosan apapun. Bukan berarti yang nerima endorse ngga elegan yah, tapi dia ngga gampang ikut-ikutan gitu lho.  Dan di saat banyak yang nyek-nyek dia, dia malah menciptakan trend setter.

See, sifat manja itu ngga berkorelasi dengan kemandirian dan ketangguhan.

Bisa aja perempuan itu bersifat manja karena ada yang melatarbelakanginya. Mungkin karena anak paling kecil yang memang didikan keluarga begitu, atau bisa aja dia dapet pasangan yang sukanya memanjakan pasangannya. Lha masa dimanjakan ngga mau. Rugi dong.

The bottom line is, balik ke kalimat saya di awal tulisan ini. Jadi perempuan itu susah-susah gampang.

Mau gimanapun kita pasti ada orang yang merasa ngga puas. Kita hidup tidak mungkin bisa memuaskan ekspektasi semua orang.

So Be Yourself Ajalah Ladies.

Jadi Pembicara di Acara DURIAN

$
0
0


Sabtu kemarin, saya diundang oleh komunitas Bloger Medan untuk ngisi materi blogging di acara Durian (Diskusi Ringan Anak Medan ).

Hwaaa seneng banget deh, secara baru pertama kali ini saya diminta untuk jadi pembicara yang berkaitan dengan dunia blogging. Jadi ya saya hepi.

Tentang Bloger Medan

Yup, saya belum pernah ya bahas soal Bloger Medan di blog ini.

Jadi di medan tuh kan banyak banget para bloger yang kece-kece. Nah untuk mewadahi dan mempersatukan serta sebagai sarana sharing dan silaturahmi, maka dibentuklah sebuah komunitas bernama Bloger Medan.


Tapi, berbeda dengan kebanyakan komunitas lain, di Bloger Medan ini ngga ada yang namanya founder, karena yang membangunnya beberapa bloger barengan, hahaha keren yah, jadi ngga heran rasa memiliki para anggota itu tinggi banget, karena sadar aja komunitasnya bukan dibentuk seseorang, tapi atas inisiasi semua pihak.

Tapi tetaplah ya namanya juga komunitas masa ngga ada yang memimpin, bisa hubar-habir nanti, maka ditunjuklah seorang Ketua yaitu bang Yoga ( Yoga Yoga Yoga bukan Fajar, wakakakak), pemilik blog.azeindra.com

Nah setiap bulan Bloger Medan punya acara seru, yaitu DURIAN, Diskusi Ringan Anak Medan.



Durian itu adalah acara bulanan yang rutin diadakan oleh Bloger Medan. Acaranya ya sesuai namanya berupa diskusi ringan yang berhubungan dengan bloging. Karena namanya juga diskusi ringan ya acaranya ngga formil-formil gitu, diadakannya juga santai di kafe-kafe yang ada di Medan.

Tapi walau yang ngadain adalah komunitas bloger Medan, acara ini terbuka untuk umum dan GRATIS, boleh diikuti siapa saja. 

Nah kali ini saya diminta sharing tentang blogging. PJ nya si Nesya minta saya berbagi cerita atau tips bagaimana caranya saya walau bekerja tapi tetap produktif dan kreatif dalam ngeblog, ditambah lagi saya lumayan sering dapat job padahal blog saya yang ngga giman-gimana banget gitu.. Maka jadilah tema sharingnya " Productive and Creative Blogging - Ngeblog Santai Rezeki Lancar"

(Baca ; Ngeblog Itu Yang Kayak Gini Lho )

Sharingnya ngga yang serius gitu sih, saya cuma menjelaskan secara singkat aja gimana gaya ngeblog saya selama ini. tips-tips ringan yang sebenarnya udah sering juga saya tulis di blog, tapi saya jabarkan kembali.



Saya ngomongin beberapa hal diantaranya :


Klik untuk membaca. Yang belum ada linknya berarti belum ditulis hahaha.

Acaranya sendiri diadakan di D'Seasoning Cafe Medan, persis di sebelah Hermes Polonia. Yang hadir lumayan banyak, lebih dari 20 orang, saya ngga itung sih, tapi lumayan rame. Dan ngga semuanya bloger, ada pemilik online shop, bahkan ada yang belum punya blog sama sekali, jadi hadir disitu memang niat pengen tahu ngeblog itu kayak gimana dan pengen punya blog. Hwaaaa serulah.

Sepanjang acara pesertanya juga antusias, jadi sebagai pemateri saya jadi semangat ngomongnya. Ya elaaah, pan saya memang suka ngomong yah, 



Pokoke intinya mah ngeblog itu bisa kok produktif walau kegiatan seabrek, dan bisa tetep menghasilkan rezeki dari blog dengan cara santai. Tungguin yah postingan selanjutnya.

Oya, trus sebelum ke acara, sehari sebelumnya saya dihubungi pihak sosmednya Medan Napoleon. Karena tau saya bakal isi acara di Durian, jadi saya dikasih Medan Napoleon untuk kuis kecil-kecilan. Hwaa seneng deh. Apalagi saya juga dikasih buat dibawa pulang hahaha. 

Jadi di acara itu saya juga bagi-bagi hadiah untuk peserta yang bertanya. Kemarin hadiahnya yaitu Napoleon, sama Voucher belanja Indomart, asik kan yah.




Nah, makanya buat para warga Medan nih, yang suka menulis atau udah punya blog tapi belum gabung ke komunitas. Yuk gabung ke komunitas Blogger Medan . Anggotanya seru-seru deh orangnya. 

Dan blogger Medan ini adalah komunitas bloger yang menurut saya nyaman banget buat diikuti. Karena disini tujuan orang-orangnya ngeblog yang memang buat hobi, jadi atmosfernya adalah persahabatan.

( Baca : Seandainya Saya Tidak Ngeblog )

Kemaren aja pas acara ASUS, panitianya sampe geleng-geleng kepala lihat para peserta blogger Medan ini. Soale dikasih kompetisi malah isinya ngga kompetitif blas. Nulis iya, tapi sambil ketawa-ketawa santai. Aih susahlah memang nengok orang ini. Makanya saya bilang, komunitas bloger Medan ini komunitas bloger yang bener-bener kalau ngumpul isinya ceng-cengin temen, materi tetap jalan tapi haha hihinya lebih getol. 

Kalau mau daftar, lansung aja gabung di grup Blogger Medan di FB ya. https://www.facebook.com/groups/BloggerMedan/

Yuk ah, sampai ketemu di acara Durian Berikutnya



Baca tulisan selanjutnya ya, tujuan ngeblog kamu apa?


Tujuan Ngeblog Kamu Apa?

$
0
0
Kemarin di acara Durian (Diskusi Ringan Anak Medan), saya kan diminta untuk sharing soal ngeblog. Ternyata disitu ada juga pesertanya yang sama sekali belum punya blog, malah ikut acara ini tujuannya biar bisa tahu ngeblog itu sepeti apa dan giman-gimananya.

Makanya di awal sharing saya tanya dulu peserta, sebenarnya mereka ngeblog itu tujuannya apa sih?

Iya, menurut saya seorang bloger itu harus tahu dulu tujuan awal dia ngeblog itu untuk apa, biar nanti dia tahu juga mau dibawa kemana kegiatan bloggingnya itu.


'Mau dibawaaaa kemanaa..... hubungan kitaaaa"

Yaaak langsooong nyanyi.

Nah masih menurut saya ih. Iyalah ya, ini kan blog saya jadi isinya ya meurut saya semua, wahahaha.

Oke, menurut saya, tujuan ngeblog itu bisa kita bagi jadi 3 golongan besar, kayak di bawah ini.


1. Tujuan Mulia

Iyes, banyak banget bloger yang tujuannya bikin blog itu mulia banget. 

Untuk berbagi, makanya ada istilah Sharing is Caring. Nah bloger yang tujuannya berbagi itu biasanya blognya isinya segala hal yang bisa dibagi. Ya ilmulah, ya pengalaman. Makanya blognya juga biasanya rapiii gitu, tersusun, sistematis. Goals bangetlah.

Selain berbagi ada juga yang tujuan mulianya itu buat mengikat ilmu. Jadi segala yang diketahui ditulis di blog. Ikut seminar diulis di blog, baca buku ditulis di blog. Semacam jurnal gitulah blognya. Kereeeen.

Nah kalau untuk bloger yang punya tujuan mulia ini, menurut saya sebaiknya ia berlatih teknik SEO, biar tulisannya mudah terindex google. Biar banyak yang membaca, sehingga misi utamanya blogging untuk berbagi itu benar-benar terlaksana.

2.Hobi

Ada juga yang ngeblog itu tujuannya untuk menyalurkan hobi. 

Karena dia hobi nulis, hobi curhat, makanya dia buat blog. Untuk menumpahkan segala gundah gulana di hati.

Yang begini ini, biasanya isi blognya cenderung santai, kadang agak menye-menye, xixixi, tapi biasanya orang betah sih disitu, karena merasa lebih dekat dengan si empunya blog. Ya gimana , namanya juga blognya isinya curcol , ya jadi pastilah nyeritain diri sendiri.

Bloger yang punya tujuan ngeblog gini ini, biasanya ngga pusing dengan segala macam ketebelce blogging. Pokoke dia tahunya nuliiiis aja, sebodo teing sama parameter-parameter blog, apalagi sama teknik SEO dan sebagainya. 

Tapi bloger jenis ini nih yang biasanya juga bakal bertahan di segala hempasan dinamika dunia blogging, karena dia  nothing to loose banget, hahaha.

( Baca : Tentang Bloger Remahan Nastar )


3. Bisnis

Yang ketiga, ada bloger yang memang niat awal ngeblognya itu untuk bisnis.

Jadi dia buat blog memang untuk jualan, untuk adsense, atau memang disetting untuk dapat job menulis.

Mereka-mereka ini biasanya ngeblog itu pakai ritme, udah terjadwal, udah ada rumusnya, karena memang tujuannya buat cari duit.

Kalau yang seperti ini, maka dia harus aware banget sama content, dan parameter-parameter blog yang harus dicek setiap sat.

Isi blognya ya ngga jauh-jauh dari isi dagangannya, atau ngga berisi review, dan berisi postingan berbayar.

Mantap.

Nah yang terakhir, ada bloger yang membuat blog karena pengen aja.

Iya, karena pengen aja, ada lho teman saya yang gitu. Bikin blog karena pengen, biar punya, tapi ngga sekalipun nulis, Lol.

Ah sudahlah lupakan.

Nah seiring berjalannya waktu, ntar tujuan ngeblog itu bisa berubah-ubah sesuai kondisi masing-masing. Malah bisa tujuannya ya ketiga hal di atas tadi, di mix campur-campur.

Salah ngga sih?

Ya ngga, santai aja. Karena ngeblog ini kan belum ada juga aturan bakunya, jadi ya suka-suka aja mau tujuannya apa.

Mana tujuan ngeblog yang paling baik?

Ngga ada.

Semua orang terserah, tujuan ngeblognya apa. Bebaaaas.ngga ada yang lebih baik dan ngga ada yang lebih buruk.

Nah karena tujuan ngeblog orang beda-beda, maka sebagai bloger budiman, sebaiknya kita ngga perlu ngurusin isi blog orang lain.

( Baca : Ngeblog Itu Yang Kayak Gini Lho )

Ngga perlu rese dengan bloger yang isinya sponsored post melulu. Alih alih merasa terganggu , mending kita minta ajarin dia, gimana caranya kok bisa dapet job terus.

Terhadap bloger yang isinya curhatan melulu, juga ngga perlu terganggu. Biarin aja, siapa tau itu caranya untuk bahagia. Malah kalau bisa kita belajar, gimana caranya dia bisa nulis curhatan yang readable.

Nah, setelah tahu tujuan ngeblog kita untuk apa, mareee kita lanjut ke topik, Siapa sih pembaca blogmu?

Siapakah Pembaca Blogmu?

$
0
0

Setelah tahu apa tujuan ngeblogmu, kamu sekarang harus menentukan siapa target pembacamu.

Iyalah ya tujuan kita nulis di blog kan supaya dibaca orang ya. Ada juga sih orang yang punya blog sama sekali ngga berharap ada yang baca, tapi itu mungkin 1 diantara ratusan ribu bloger, jadi asumsinya semua bloger pengen blognya dibaca.

Kalau dari google analitytics, pembaca blog kita itu bisa digolongkan dari 3 kategori.

1. Gender

Atau jenis kelamin. Iya sebuah blog harus jelas juga target pembacany berjenis kelamin apa, perempuankah atau laki-lai, atau keduanya. Ini untuk menentukan jenis tulisan dan content blog kita.

Karena tulisan untuk wanita tentu berbeda dengan tulisan untuk pria. Sudut pandangnya jga berbeda. Gampangnya lihat aja web-web online. Contohnya kayak femaledaily, udah jelas bangetkan target pembacanya adalah wanita, maka isinya ya yang dibutuhkan wanita dan seputar dunia wanita.

Berbeda dengan web semacam malezone, tentu isinya pun hal-hal yang ingin dibaca oleh pria.

2. Usia

Mengetahui target usia pembaca blog kita, gunanya untuk menentukan gaya bahasa yang kita gunakan. 

Tentu akan lucu, kalau target pembaca kita ibu-ibu usia 30 tahun ke atas, tapi kita pakai gaya nahasa anak muda yang ber elo guwe. Bisa saja, tapi kurang pas.

Sebaliknya, saat target pembaca kita anak-anak muda, lebih enak kalau pakai kata sapaan elo guwe, biar berasa dekat dan sampai pesannya. Kalau pakai sapaan "Anda-Anda" kan malah berjarak dan kurang asik untuk anak muda.

Karena menurut saya penting, memposisikan diri kita sepantaran dengan pembaca kita, biar kesannya ngga menggurui dan walau kegiatannya menulis tapi seperti sedang berbicara dengan sahabat.

Maka, tentukanlah usia target pembacamu.

3. Interest

Yup, kita juga sebaiknya tahu, orang membaca blog kita itu karena apa. Apa postingan yang paling disukai. Tujuannya biar kita gampang menulis topik tertentu. Atau kalau ngeblognya udah makin serius, kita jadi gampang menentukan niche blog kita.

Misalnya nih, ternyata postingan kita ramai pembaca dan ramai dikomenin atau ramai dishare pas soal ngomongin anak, nah bisa dipertimbangkan untuk membuat blog jadi berniche parenting. Atau kalau orang sukanya pas kita reiew kosmetik, bisa dipikirkan untuk membuat niche beauty.


Nah, target pembaca tadi, bisa kita atur dari dua cara :

1. Kita Yang menentukan

Kalau kita yang menentukan, berarti dari awal udah kita setting sendiri isi blog kita gimana, gaya bahasa kita, dan topik-topik yang kita pilih.

Kalau kayak blog saya ini nih, saya udah netapin sendiri sih target pembaca saya yang bagaimana. 


Blog ini target pembacanya adalah wanita usia 25-40 tahun, energik, modern dan berpikiran terbuka.

Iya, saya memang menargetkan pembaca seperti itu, makanya gaya bahasa dan isi tulisan juga menyesuaikan. Target saya bukan ibu-ibu yang saklek terhadap hal tertentu, sehingga saya selalu menulis hal-hal yang kiranya tidak menyalahkan pilihan masing-masing orang. Goalsnya gitu sih. 

Apakah sudah tercapai?

Nah, ini, cara kedua menentukan pembaca blog kita, bisa juga dengan melihat analitics. 

2. Melihat Analitics


Kalau pakai cara ini, berarti kita menuliiiiis aja sesuka kita, trus ntar kita lihat dari hasil analitics pembaca blog kita.



Setelah melihat hasilnya, baru deh kita bisa set lagi isi blog kita, termasuk tema yang dipilih.


Terserah mau pakai cara 1 atau 2 yang penting tetap jadi diri sendiri aja saat nulis.

Nah kalau udah tau kayak gini jadi lebih enak nih ngeblognya karena lebih terarah dan ngga semua hal campur aduk kita tulis.

Saya ngga bahas keuntungannya dari segi parameter blog atau kayak SEO dll gitu ya karena saya ngga terlalu ngerti. Tapi minimal saat sda pembaca yang merasa ngga cocok dengan apa yang kita tulis, kitanya juga ngga pusing. Nyantai ,berarti kemungkinan memang blog kita bukan untuk dia

Pokoke nikmatilah proses ngeblog, tulis apa yang ingin kita tulis, ntar terseleksi sendiri siapa pembaca blog kita.


Hal-Hal Yang Harus Ditanyakan Kepada Orangtua-Part 2

$
0
0


Okeee, #GesiWindiTalk kali ini melanjutkan pertanyaan sebelumnya yah.

There is a big correlation between having a parenting philosophy and having a happy family life and successful kids.

Yup, saya setuju banget dengan kalimat di atas, bahwa ada korelasi besar antara filosofi pengasuhan kita terhadap kebahagiaan keluarga dan kesuksesan anak kita kelak. Soalnya pondasi utama pendidikan anak ya keluarga, jadi nilai-nilai yang dianut keluarga itulah yang bakal mempengaruhi gimana cara berfikir dan cara berinteraksi si anak di lingkungan sosialnya.

Nah, mareee kita lanjut ke 5 pertanyaan yang harus ditanyakan kepada orangtua sebelum / saat memiliki anak :

Baca punya Gesi juga ya :


How will you support your kids financially when you cannot work (because you are pregnant, sick or injured)?


Ini pertanyaan yang menurut saya penting pake banget harus dijawab calon orangtua atau yang udah jadi orangtua. Banyak yang berpendapat bahwa rezeki itu udah ada yang ngatur jadi jangan terlalu mengkhawatirkan masa depan. Saya setuju bahwa rezeki itu udah diatur sama Allah, dan setiap anak udah membawa rezekinya masing-masing. Tapi in case terjadi sesuatu dengan si pencari penghasilan, memang harus dipikirkan apa yang harus dilakukan.


Kalau di keluarga saya, jujur aja kami ngga ada pakai asuransi yang macem-macem. Sampai saat ini saya hanya ikut asuransi penyakit kritis, karena menurut saya itu yang paling saya butuhkan. Saya mikirnya sih simpel aja, kalau ada apa-apa dengan saya masih ada suami toh begitu juga sebaliknya, tapi kalau saya sakit dan butuh perawatan intensif, jangan sampai biaya berobat saya menggerogoti keuangan keluarga.

Kalau suami?

Seperti yang saya ceritakan di postingan sebelumnya, saat ini kami udah nabung aset untuk jaga-jaga kalau terjadi apa-apa sama kami berdua, atau sama suami. Pokoke  kata suami, kalau kenapa-kenapa sama dia, ya udin manfaatkan apa yang kami miliki.

Keluarga lain pasti punya cara masing-masing untuk mengamankan keluarganya dari gangguan financial. Terserah sih caranya gimana, mau ikut asuransi atau mau nyiapin aset berharga, yang penting pastikan itu bakal mencukupi minimal untuk biaya hidup dan biaya pendidikan anak sampai kuliah ya. MINIMAL.

Where do you want your kids to grow? (City, outback, small town…) why?


Di KOTA


Hahaha, saya ngga pernah bermimpi ingin tinggal di desa. Saya ingin tinggal di desa kalau udah pensiun ntar, kalau untuk membesarkan anak, saya maunya di kota aja. Sampai saat ini saya masih berpendapat di kota lebih banyak kesempatan daripada di desa. Jadi kalau anak saya mau les apa aja ada, mau belajar ilmu agama ada, mau sekolah juga pilihannya banyak. 

Di desa apa ngga ada?

Ada jugalah. Tapi kan terbatas pilihannya. Dan di kota itu kita bisa belajar apa aja langsung dari yang terbaik.


Selain itu fasilitas di kota juga lebih lengkap, fasilitas kesehatan terutama. Perbandingannya, kayak sekarang tuh say kan di kota Medan, kota ketiga terbesar di Indonesia, jadi saat melahirkan anak, saya bisa dapat fasilitas rumah sakit yang bagus dibanding teman saya yang bekerja di perusahaan yang sama tapi tinggal di kota kecamatan misalnya. Trus saat akan imunisasi juga pelayanannya lebih bagus. 

Tapi ada juga negatifnya, di kota besar anak juga gampang terpapar hal-hal negatif. Kalau itu tergantung kita sbagai orangtua gimana menjaga anak kita dari pengaruh buruk perkotaan.

Pokoke intinya di kota besar itu banyak pilihan. Mau yang baik-baik banyak, yang buruk juga tersedia. 

Kota impian saya sebenarnya Jogja. Karena Jogja itu kotanya ngga terlalu besar, tapi ya ngga kecil juga, mana sekolahnya bagus-bagus dengan harga terjangkau, laaaaf.

Kota kedua ya Medanlah. I Love Medan so much, karena disini ada ortu dan adikku, jadi Medan masih jadi opsi untuk membesarkan anak.

Kalau Jakarta, saya pengen tapi kayaknya kok mikirin biayanya langsung puyeng yah. Jadi kalau bisa kota-kota yang sdang ajalah, ngga usah yang metropolitan banget.

Tapi mengingat saya kerjanya pindah-pindah, memang harus siap-siap sih kalau tiba-tiba penempatan di kota kecil. Mudah-mudahan penempatannya di kota besar teruslah, minimal ibukota propinsi, Jogja Pliiiis. 

What kind of religious or spiritual philosophy would you like to introduce to your kids?

Naah ini. 

Ini bakal panjaaaaang jawabnya. Saya melihat belakangan kok kelihatannya beragama itu jadi sesuatu yang menakutkan. Beneran ini. Sepertinya seolah-olah kalau ngga sama agamanya jadi patut dibenci, patut dimusuhi. Saya ngga setuju dengan cara beragama seperti ini. Bagi saya, beragama itu harusnya seperti asal katanya, A=tidak, Gama= kocar-kacir. Jadi agama menuntun kita untuk tidak kocar-kacir, untuk memiliki hidup yang lebih baik, sebagai pribadi yang lebih baik, alias jadi lebih santun, lebih mengasihi, lebih lembut hatinya.

Saya akan mengajarkan ke anak saya, bahwa orang yang berbeda keyakinan dengan kita pun boleh ditemani, tidak untuk dijauhi. Jangan menjadi eksklusive di masyarakat, berteman dengan siapa saja. Tapi ia tetap harus paham, bahwa sebaik-baik pertemanan adalah yang bisa membuat kita jadi pribadi lebih baik. 

Anak saya harus tahu bahwa Allah itu maha baik, Dia tidak pembenci, tidak pemarah, maha pengasih, penyayang dan maha pengampun. 

Jadi saya ngga akan nakut-nakutn anak saya dengan kata " Hayoo, nta masuk neraka lho kalau kamu ngga sholat", misalnya

Kalau filosofi hidup yang bakal saya terapkan ke anak saya, ada beberapa hal:

Bahwa Saat kau benar belum tentu orang lain salah

Saya pengen anak saya tahu bahwa terkadang kebenaran itu tidak mutlak. Karena beda sudut pandang bisa membuat beda pendapat dan beda pemikiran. Jadi saya pengen anak saya memiliki pemikiran terbuka, bahwa tidak perlu memaksakan pendapatnya kepada orang lain. 



Kalau sedikit mengalah bisa mendamaikan suasana, maka pilihlah mengalah. Saya pengen Anak saya juga paham, bahwa mengalah tidak selalu berarti kalah. Itu lebih baik.




Bahwa Hidup Ini Pilihan, dan Tiap Pilihan Ada Konsekuensinya, Hargai Pilihan Orang Lain

Jadi, saya pengen menanamkan pemahaman kepada anak-anak saya, bahwa apapun yang dijalani orang dalam hidup itu sudah merupakan pilihannya. Kita ngga boleh mencampuri dan mengintervensi pilihan orang lain, apalagi sampai memaksa dan menganggap pilihan kita adalah yang terbaik. No way. Hargai setiap pilihan orang, karena setiap pilihan ada konsekuensi. Kalaupun misalnya menurut kita pilihan hidup teman kita salah misalnya,cukup memberi pendapat saat ditanya saja. Jika kita ingin mengingatkan maka ingatkanlah dengan cara yang baik.

Bahwa Berbeda itu Tidak Buruk

Ini terkait sifat remaja yang suka ikut-ikutan dengan temannya. Saya nanti mau bilang ke anak saya, kalau dia merasa ngga pengen kayak teman-temannya, ya ga apa, berbeda itu ngga selalu buruk. Kalau temannya rame-rame ngedugem misalnya dia ngga ikutan ya no problema, jangan merasa kuper. 

Bahwa Kita Tidak Mungkin Bisa menyenangkan Semua orang, dan tidak semua keinginan kita Harus terkabul

Ini penting banget dikasih tahu. Saya pengen anak saya menjadi seperti apa yang dia mau, menjadi diri sendiri. Saya ngga mau hanya karena ingin menyenangkan saya misalnya, trus dia harus ikutan arisan atau undangan yang dia ngga nyaman disana, mending dia baca buku kesayangannya di rumah. Ini contohnya cetek banget yah.

Pokoke dia ngga harus disukai semua orang untuk menjadi sempurna. Nggaaaa. 

Ini dari sekarang misalnya Tara minta sesuatu, trus ngga saya kasih, saya biarin aja dia nangis kejer. Biar dia tahu aja kalau semua keinginannya belum tentu bisa didapat. 

Dia Boleh Berbuat Salah

Iya, dia boleh berbuat salah, dan mungkin saya akan marah,tapi dia ngga harus takut untuk memberitahukan kepada orangtuanya . Jadi saya pengennya, dia ngga sembunyi-sembunyi misalnya saat melakukan kesalahan. Minimal saya tahu, biar kalaupun ada yang bisa diperbaiki, masih bisa dilakukan, ketimbang stress,dia diem-diem, pendam sendiri. 

Ya ampun Tara, berat ye hidup kamu, bundanya nafsu banget ya mau nanemin macem-macem.

Aaah banyak deh yang mau saya sampaikan, ntar saya mau nyicil ah nulis satu-satu soal ini.

What kind of kids would you like them to be?

Yang habluminallah dan habluminannasnya seimbang, goals.

Saya cuma pengen dia jadi anak yang ngga sombong, itu aja. Yang lain-lain biarlah dia seperti apa adanya, jadi diri sendiri.

How far apart do you want your kids’ ages to be?

3 tahunlah jarak yang pas, biar cepet juga selesainya. Selesai capek-capeknya, selesai begadangnya trus ntar udah bisa kemana-mana bareng mereka. Sip


Udah itu aja sih. 

Gimana pendapat kalian terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, sharing dong.

Review Dua Minggu Memakai Zalfa Miracle Skincare

$
0
0
Review Dua Minggu Memakai Zalfa Miracle Skincare

Review Zalfa Miracle, Kosmetik Halah


Belakangan ini saya rada ketagihan dengan yang namanya skincare-skincare. Bawaannya pengen nyobain segala macam skincare. Pokoke kalau ada yang rekom ini, saya pengen coba, rekom itu saya pengen coba, labil pisan euy.

Demi goals wajah mulus tanpa bedak, wahahaha.

Iya nih saya pengen gitu suatu saat, wajah saya kinclong kayak artis korea dan ngga perlu pakai bedak lagi.

Nah masalah pilih-pilih skincare ini ternyata mesti hati-hati banget. Pengalaman dulu saya pernah pakai dari klinik tertentu, dah lama banget , wajah saya sih memang jadi mulus tapi lama-kelamaan kulit wajah makin tipis, sampai kelihatan urat-urat di wajah. Karena mungkin si krim wajah itu mengikis lapisan terluar kulit wajah saya kali ya, makanya kalau kena panas , wajah saya juga  bakal memerah.Akhirnya saya hentikan, takut kenapa-kenapa.

Dari situ, sekarang hati-hati banget kalau mau coba-coba skincare.

Pertimbangan saya dalam memilih skincare saat ini adalah nomor satu itu aman, ngga mengandung mercury dan bahan berbahaya, dan tentu saja harus cocok dengan kulit wajah saya. Ya iyalah ya.

Nah udah dua mingguan ini saya nyobain pakai skincare lokal buatan Indonesia, namanya Zalfa Miracle

Zalfa Miracle ini adalah skincare asli produksi dari Bogor. Tau kan kalau di Bogor memang banyak produsen kosmetik-kosmetik dari bahan alami. Samalah dengan Zalfa, Zalfa juga terbuat dari bahan alami, dari tumbuh-tumbuhan gitu, jadi aman untuk kulit.

Produk

Ini nih Produknya.



Rangkaian Zalfa yang saya coba adalah:

Paket Lightening Series
Anti Aging Serum
Brightening Gel

Paket lightening seriesnya itu terdiri dari Facial wash, cream pagi dan cream malam. 

Fungsinya untuk mencerahkan kulit wajah dan memudarkan bekas jerawat serta noda hitam. Pas banget nih, paketnya untuk kebutuhan saya. Masalah kulit saya memang itu sih, terdapat flek-flek hitam yang lumayan menggangu. Mengurangi kadar kemulusan dan kecantikan saja, hahahaha. Makanya saya semangat nih mau nyobain paket Lightening seriesnya, biar flek-flek di wajah bisa sedikit memudar.

Anti Aging Serum, fungsinya sebagai anti aging untuk menghambat penuaan dan mengurangi garis halus.

Sedangkan Brightening Gel, berfungsi sebagai peeling yang digunakan untuk membuang sel kulit mati.

Kemasan


Ada Kotaknya


Produk Zalfa ini kemasannya cukup elegan menurut saya, berwarna putih dan bahannya dari semacam melamin gitu, jadi ngga takut pecah kalau dibawa-bawa. 

Berbeda dengan produk skin care pasaran, Zalfa dilengkapi dengan kotak , dan di kotaknya ada keterangan komposisi creamnya, jadi kita bisa tahu apa yang kita oleskan ke wajah kita, sekalian kita bisa cek untuk memastikan kandungannya.

Ini penting lho jadi perhatian kita saat membeli kosmetik. Jangan sampai membeli kosmetik yang kita ngga tahu kandungannya apa, eh tau-tau mengandung mercury, kayak yang saya sebut di atas 

Untuk masing-masing creamnya dikemas dalam tube-tube plastik berwarna putih, jadi kesannya bersih. Untuk facial wash dia modelnya pake pencetan gitu, jadi gampang makaianya, dan yang keluar juga sesuai yang kita butuhkan aja, demikian juga untuk serum. Yang untuk serum lucu deh, soale kemasannya imut-imut, jadi gampang dibawa kemana-mana.

Secara kemasan okelah.


Buku Edukasi Zalfa

Saat terima paketan Zalfa, disitu dilengkapi dengan buku edukasinya lho. Wah keren nih Zalfa, jarang-jarang ada kosmetik yang ada panduannya gini.

Ini Bukunya.



Di dalam buku ini dijembrengin penjelasan tentang kulit, tips memilih kosmetik, sampai bagaimana melihat kosmetik yang aman atau tidak.

Jadi ya, kebanyakan perempuan itu kan suka banget dengan kosmetik atau skincare yang cara kerjanya cepet untuk membuat wajah putih , mulus dan bercahaya. Goals bangetlah, wajah mulus ala artis korea. Padahal skincare-skincare yang cepet banget bikin wajah putih dan mulus itu, bisa jadi mengandung bahan berbahaya lho.

Bahan berbahaya untuk kosmetik itu nomor satunya Merkury, kemudian hidrokinon, tretinoin, zat warna Rhodamin B. Yang paling berbahaya bagi tubuh adalah zat mercury, karena zat mecury ini sekali masuk ke tubuh, dia ngga akan bisa keluar lagi, tetapi terakumulasi dan menumpuk di tubuh. Padahal bahan merkury ini adalah zat karsinogenik, yang bisa menyebabkan kanker. Hiii ngeri kan, kalau sampai gara-gara pengen cantik, ntar kena kanker.

Selain bahaya kalau kena kulit kita, zat mercury juga berbahaya bagi yang menghirupnya. Jadi misalnya nih, kita pakai cream skincare yang mengandung mercury, trus kita peluk-peluk anak kita, dan mereka tanpa sengaja menjilat wajah kita yang terolesi cream mengandung mercury, maka anak kita bisa ikut terkontaminasi mercury juga.

Begitu juga dengan wanita hamil, kalau selema kehamlan memakai cream atau kosmetik yang mengandung mercury, bisa berbahaya bagi janin. karena zat mercurynya bisa ikut larut ke aliran darah dan mengkontaminasi baby dalam perut.

Nah, untuk itu kita perlu tahu nih gimana cara mengetahui secara gampang kalau kosmetik kita mengandung mercury. Caranya gampang kok:

1. Lihat dari ciri-cirinya

Cream yang mengandung mercury biasanya berwarna kuning atau bewarna pekat. Sedangkan yang tidak mengandung mercury biasanya bewarna bening atau tidak pekat.

Selain dari warna, teksturnya juga lengket. Cara gampang lihatnya, pas kita buka tutupnya. Kalau antara cream dengan tutup setelah dibuka menempel seperti lem, kemugkinan cream itu mengandun gmercury.

Satu lagi, cium aromanya. Cream yang mengandung mercury biasanya mencampurkan creamnya dengan parfum menyengat untuk menyamarkan bau logam dalam kosmetik

2. Cepet Banget Bikin Putih

Hati-hati dengan produk kosmetik yang bisa memutihkan dalam waktu singkat, 3-7 hari udah putih, wah harus waspada kita.

Terakhir lakukan uji fisik kalau mau pasti


3. Uji Fisik

Biar ngga ragu, coba cara berikut :

  • Ambil gelas berisi air
  • Masukkan secukupnya cream milik kita.
  • Aduk di dalam air

Jika mengandung mercury , maka cream akan mengambang atau terpecah-pecah. Sedangkan kalau creamnya aman, Saat dimasukkan ke air, maka ia akan membaur, seperti teraduk gitu.


Legalitas

Salah satu cara kita meyakini bahwa kosmetik tersebut aman atau ngga, yaitu dengan melihat di kemasannya. Kalau ada logo BPOM nya berarti kosmetik tersebut aman. Iya karena setiap produk yang dijual bebas di masyarakat harus melalui legalitas dari BPOM

Cara ceknya bisa langsung ke web www.pom.go.id/webreg.

Di kemasan Zalfa sudah ada label BPOM dengan No 18132000285 . Saya cek di webnya, memang sudah terdaftar. Jadi aman yah.



Pelayanan

Sebelum memulai pemakaian serangkaian scincare dari Zalfa, kita boleh banget telpon buat konsutasi-dengan konsultannya Zalfa. Saya kemarin hubungi customer service via whats ap. Disitu saya nanya-nanya beberapa hal.

Kemarin saya nanya soal urutan pemakaian. Oleh mba-mba Customer Servicenya dijelasin banget lho, biar kita ngga salah pemakaian.


Siang Hari : Facial Wash - day cream - kosmetik
Malam Hari : Facial Wash - serum - night cream
Brightening Cream : Seminggu sekali, setelah facial wash.


Review 


Facial Wash




Warna : Coklat bening
Tekstur : Kental tapi agak cair

Saya suka sekali dengan facial wash ini, soalnya aromanya lembut, kayak aroma tumbuhan , ngga nyegrak. Saat dibasuhkan ke wajah, dia ngga terlalu foaming. Bagus sih ya, artinya sedikit mengandung sabun, jadi ngga bikin kulit kering. Pakainya cukup dua pencetan aja deh udah cukup.
Saya pakai facial washnya sekalian mandi biar praktis. Setelah memakainya wajah ngga jadi bersih tapi ngga kesat, jadi mungkin yang belum terbiasa akan merasa ngga bersih, padahal itu ngga apa.


Serum




Warna : Bening
Tekstur : Ringan, ngga lengket, 

Setelah pakai facial wash, saya keringkan wajah. Trus aplikasikan serum ke wajah. Serumnya ini bening dan dingin kalau dioelskan ke wajah, laaaaf. Ada aroma segar mint gitu tercium tapi ngga nyegrak sih , jadi masih oke. Totolkan ke 5 titik wajah, kening, hidung dagu, pipi kanan kiri, dan ratakan ke seluruh wajah. Cepet banget meresapnya. Ngga sampai 2 menitan udah meresap tuh serum.

Night Cream




Warna : Pink
Tekstur : Lembut, creamy

Night creamnya ini dipakai setelah serum meresap. Warna creamnya lucu, pink mirip es krim, hati-hati ya dari jangkauan anak, ntar dikira bisa dimakan lagi, LOL.

Saat dioleskan ke wajah, agak lama dia ratanya, jadi mesti ditekan-tekan biar membaur ke kulit, makanya pakainya ngga usah banyak-banyak. Setelah rata, udah deh siap bobok.


Day Cream




Warna : Putih
Tekstur : Lembut, creamy

Nah kalau untuk siang, stepnya sama, setelah pakai facial wash lanjutkan dengan day cream. Kalau pagi hari, serum ngga perlu dipakai.

Pakainya dikit aja ngga usah banyak-banyak yang terpenting wajah tertutupi. Berbeda dengan night cream, untuk day cream ini lumayan cepat meresap ke kulit, jadi ngga perlu nunggu lama kalau pagi mau buru-buru make-upan.

Day creamnya ini udah mengandung SPF, jadi berfungsi juga sebagai pelindung kalau kita terpapar matahari.


Brightening Cream




Brightening cream ini fungsinya mirip scrub wajah, untuk meluruhkan sel-sel kulia mati. Cara pakainya, dioleskan aja ke wajah, diamkan 2 menitan, trus digosok sampai luruh, kayak pakai peeling gitu, Setelah pakai brightenig cream ini, wajah saya agak halusan perasaan hahaha, mungkin karena baru digosok kali yah.

Nah dari kelima produk Zalfa yang saya coba, the most favorit is Serum Anti Aging, yeaaay.

Testimoni :

Setelah dua minggu memakai Zalfa Miracle ini ada beberapa catatan dari saya :

Di wajah saya, produk ini tidak terlalu membuat moist, mungkin karena memang kulit wajah saya jenisnya kering. Di awal-awal pemakaian, di bagian hidung dan sudut.bibir agak mengelupas, tapi kata mba CSnya ini wajar saja. Saya teruskan, dan.memang benar, cuma beberapa hari.doang, trus wajah saya udah balik.lagi.

Ini, Wajah Saya baru bangun banget. belum cuci muka, dan foto no edit, setelah pemakaian 2 minggu


Overall, saya cocok dengan produk Zalfa ini, tapi memang harus savar karena hasilnya ga instan.












#GesiWindiTalk: Alasan Saya Memahami Ketakutan Kaum Minoritas Terhadap Peristiwa 411

$
0
0


Beberapa hari belakangan timeline saya rame membahas soal aksi damai 411.

Jadi #GesiWIndiTalk kali ini kami mau bahas itu aja.

Ngga sih kami ngga bahas soal aksinya, karena udah berlalu juga. Tapi disini kami mau bahas beberapa status dan komen yang isinya seolah-olah menyepelekan ketakutan warga minoritas atas aksi tersebut, dianggap lebay.

Utamanya Gesi nih, karena dia kan warga keturunan dan minoritas pulak, paket combo.

Baca apa yang dirasakan Gesi sebagai warga minoritas disini :


Saat Gesi mengungkapkan perasaanya, saya bisa mengerti banget kenapa dia sedih. Ya gimana ngga sedih soalnya ada spanduk yang berisikan kalimat Ganyang Cina segala. Kan bikin takut.

Disini saya pengen kasih pandangan saya kenapa sampai ada yang berpendapat bahwa ketakutan itu lebay. But, ini murni pendapat pribadi, jadi bisa saja saya salah. Dan tidak mewakili suara siapapun.

Menurut ini hanya salah sudut pandang saja sih. Dimana masing-masing kita pihak mayoritas dan minoritas memandang dari sudut yang sungguh-sungguh tidak sama, dan tidak ada yang mau sedikit bergeser untuk melihat cara pandang pihak lain.

Begini, mungkin ngga banyak yang sadar bahwa di negeri ini banyak sekali orang yang dari lahir sampai berkeluarga lingkup hidupnya sangat steril. Pengertian steril disini adalah selalu berada di lingkungan yang berisi kelompoknya saja.

Perhatikan deh di sekitar kita, orang muslim ya ngumpulnya pasti sesama muslim saja. Mulai dari memilih sekolah anak, membeli rumah, sampai mengikuti kegiatan apapun. Biasanya orang lebih nyaman kalau berada bersama-sama yang satu golongan.

Sama juga, kelompok minoritas juga gitu. Di dekat rumah saya dulu ada kampung yang namanya kampung batak, yang isinya ya orang-orang suku Batak dan beragama Kristen. Demikian juga, di Medan itu ada namanya kampung Keling, yang isinya umat Hindu semua,trus banyaaaak sekali perumahan-perumahan yang penghuninya seragam, Islam semua, atau Cina semua.

See kita memang punya kecenderungan seperti itu.

Makanya, saat SD kita dicekoki dengan pelajaran PPKN , rata-rata merasa pelajaran itu seperti tidak ada gunanya. Makanya saya pribadi dulu menganggap ngapain sih ada pelajaran PPKN, ngga dipelajari juga udah ngertilah.

Ya elaaa, tenggang rasa... gampanglah itu, 
Bhineka tunggal ika? no problema. 
Memahami perbedaan? apa sulitnya sih.

Gimana ngga gampang? saya lahir di Indonesia dari keluarga Islam, suku Jawa pulak, Mayoritas Abeees. Ditambah lagi yaitu kenyataan bahwa kehidupan kita semua itu cenderung homogen.

Saya contohnya.

Dari kecil lingkungan saya itu homogen. Saya sekolah di SD yang hampir 100 persen siswanya beragama Islam. Saya tinggal di komplek perumahan yang lagi-lagi hampir seluruh penghuninya Islam, Jawa pula. Hey kalau kalian pikir di Sumut mayoritas penduduknya suku Batak, kalian salah banget. Jawa is mayoritas. 

Di komplek perumahan saya dulu seinget saya, hanya ada 1 keluarga non muslim, dan karena kami ngga satu sekolah, jadi ya saya jarang bermain dengan mereka.

Saat SMP, sekelas saya muslim full.

Maka ngga heranlah, mana pernah tuh dulu ada gesekan-gesekan soal menghargai saat puasa. Lha gimana, wong sekelas puasa semua. Di lingkungan rumah juga semua puasa, jadi ngga heran dulu tuh aman tentram sekali.

Masing-masing kelompok merasa nyaman berada di lingkungannya masing-masing.

Maka saat kemarin lihat status yang berseliweran di temlen yang banyak bikin temen saya gedek-gedek, " Kok bisa ya mereka mikir kaum minoritas lebay karena merasa ketakutan?"

Ya simpel aja jawabannya. Karena mereka berada dalam lingkaran di lingkungan yang seragam, yang sama dengan dirinya. Jadi ya dia melihat hal tersebut dari kacamatanya.

Sama sih, dengan umat muslim yang mikir, " Apa-apaan sih mereka, wong damai gini kok dibilang mengancam"

Ya karena mereka ngga pernah merasakan bagaimana rasanya jadi minoritas, ngga pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi warga keturunan yang selalu diasosiakin negatif.

Begini saya mau bilang nih sama teman-teman saya yang saya sebut saja minoritas disini.

Memang ada, adaaaa banget orang-orang yang hidupnya dari kecil ngga pernah bersenggolan dengan perbedaan. Perbedaan yang prinsipil ya kayak agama. Karena memang mereka mengkondisikan untuk menjaga keluarganya dari pengaruh diluar kepercayannya Bukan karena sombong atau ngga mau membaur, tapi karena lebih ke menjaga diri saja.

Dari kecil hidupnya memang telah ditanamkan nilai-nilai agama yang dipercayainya.

Maka saat ada yang komen, " Kok bisa sih pemikirannya sempit gitu, menganggap agamanya
yang paling benar. Kok bisa sih cuma gara-gara perkataan seuprit gitu trus tersinggung sampai demo segala.

Tahan dulu komennya.

Saya ceritakan disini. Terkadang karena kita ngga di posisi orang itu makanya kita ngga tahu. Kita ngga tahu makanya kita bisa komen demikian.

Oke maaf ya saya udah masuk dikit nih ke ranah aksi. Ngga apa ya, ini mau kasih sedikit perspektif aja bagi kaum minoritas yang mungkin ga habis pikir dengan aksi kemarin.

Begini, kebanyakan umat muslim di Indonesia, jauh sebelum belajar di bangku sekolah, pelajaran agama sudah duluan diberikan di keluarga. Setidaknya itu yang terjadi di keluarga saya.

Sejak kecil saya sudah mengaji, guru mengaji dipanggil ke rumah setiap malam. Kelas 3 SD saya sudah khatam Al-Quran, untuk kemudian khatam berkali-kali setelahnya. Karena Quran bacaan wajib setiap habis sholat lima waktu.

Di samping sekolah, sore hari saya belajar ilmu fiqih, halal-haram, tafsir Qur'an, sampai sejarah nabi-nabi. Hidup di lingkungan homogen dengan didikan agama sejak dini, fixed membuat saya hanya tau Islam, nabi Muhammad, Allah SWT, titik habis.

Saya diajarkan cinta Islam dan cinta Alquran sampai tahap saat saya ngga sengaja nyenggol Quran di atas meja trus jatuh ke lantai, langsung berasa kayak udah membuat kesalahan besar.

Yang saat saya pergi ngaji, semua buku pelajaran saya masukin tas, tapi khusus AlQuran saya bawa dengan mendekapnya di dada. Kenapa? karena saya khawatir, kalau Qurannya dimasukin tas, trus tasnya saya selempangin ke belakang, berarti ntar Qurannya bakal kena pantat saya dong. Kalau itu terjadi, huhuhu saya bakal sedih setengah mati.

Saya tumbuh di lingkungan Islam, yang mengajarkan bahwa jika suara azan dari mesjid masih kedengeran dari rumah kita, berarti wajb hukumnya sholat berjamaah di mesjid.

Iya seperti itu. Jangan heran kalau lapangan bermain saya dan teman-teman dulu adalah halaman mesjid, karena kami selalau sholat berjamaah disana. Kami rebutan baca Quran via pengeras suara.

Kami sama sekali tidak merasa mengganggu orang. Karena apa?

Lagi-lagi simpel, karena lingkungan kami homogen. Satu kampung muslim, malahan seneng dong dengar orang baca AlQur'an.

Seperti itulah apa yang kami dapat dan alami sejak kecil.

Apa cuma saya yang begitu?

No, ada buanyak banget orang yang seperti itu. Yang kemarin itu tergabung dalam jutaan umat yang melakukan aksi damai.

Jadi, tahan dulu komennya yang mengatakan kalau aksi itu bermuatan politik atau mereka adalah orang-orang bayaran.

Saya ngga menutup mata, pasti adalah. Dan plis yang ikutan demo kemarin, jangan naif banget juga mengatakan itu semua murni karena panggilan ilahi. Terima kenyataan kalau ada sebagian entah kecil entah besar yang punya muatan lain.

Tapi yang saya tekankan disini. Jangan sampai kalian geleng-geleng kepala tidak mengerti kenapa bisa semarah itu soal perkataan saja.

Yaitu tadi, background dari kecil yang kami/ mereka tau ya seperti itu.

Walau saya pribadi berpendapat demo bukanlah jalan keluar, tapi saya ngga kaget dengan reaksi teman-teman saya, sekaligus ngga kaget dengan komen-komen yang menyepelekan suara minoritas.

Bayangkan saja bagaimana rasanya saat kitab yang sejak orok udah ada di kehidupan kita, yang kita dekap di dada saat pergi ke sekolah, yang ngga akan disentuh saat dalam keadaan haid, yang saat ingin membukanya pun otomatis kita bakal berwudhu dulu biar suci dari najis dan hadas, yang saat tidak sengaja jatuh, dengan terburu-buru kita bakal  mengambilnya kemudian menciumnya.

Coba bayangkan sebentar.

Nah seperti itulah keadaannya. Seperti itulah perasaan mereka. Maka saya ngga kaget kalau aksi kemarin bisa mendatangkan ratusan ribu atau mungkin jutaan orang.

Semua karena cinta. Kalian tahu kan kalau cinta bisa menggerakkan apa saja.

Namun, sayangnya, cinta terkadang hanya fokus pada apa yang dicintainya.Kita suka lupa bahwa, ada teman kita di luar sana yang ngga tau back ground kita seperti ini.

Maka wajarlah juga saat ada yang menyepelekan ketakutan mereka, tentu menyakiti hati mereka. Sama wajarnya dengan saat ada yang berkata kurang baik soal kitab suci kita trus kita merasa tersakiti.

Mereka, teman kita yang minoritas, tentu juga punya back ground sendiri, dengan kebenarannya  dan pengalaman  sendiri yang kita tidak tahu.

Balik lagi ke soal Kerisauan dan kesedihan Gesi sebagai keturunan Cina dan minoritas di negeri ini.

Gimana juga rasanya mereka yang tidak sekali dua kali diancam bakal dibunuh. Padahal mereka buat salah apa kepada kita. Pernah ngga mereka mengganggu ibadah kita. Pernah ngga mereka minta diistimewakan soal beribadah.

Sepahamana saya sih, tidak, kalau saya salah mohon koreksi.

Maka disinilah rasa empati harus kita timbulkan. Kita aja yang mayoritas masih sering minta dihargai, masih sering minta diutamakan, masih minta keeksklusivan lain, padahal negeri ini bukan milik kita semata. Mereka juga punya hak yang sama dengan kita.

Sempat terbersit tanya, kenapa sih mereka begitu membenci cina?

Nah dalam hal ini saya juga punya sedikit pendapat, berdasar pengalaman dan apa yang saya lihat dan rasakan saja

Saya tinggal di kota Medan yang notabene jumlah warga Tionghoanya lumayan banyak, khususnya di kota Medan.

Nah soal hubungan cina -pribumi ini pun paradoks banget.

Begini, di Medan itu saya sering banget mendengar orang yang ngga suka cina, kalau ditanya alasannya kenapa, jawabannya rata-rata karena mereka sebel sama tingkah laku cina.

Tingkah laku yang mana?

Yang selalu dibedakan dari pribumi. Yang begitu mendominasi di sini.

FYI, kalau kalian ke Medan, sepanjang jalan, yang punya ruko-ruko , pedagang itu adalah warga cina.

Jika kebetulan kalian makan atau belanja di toko atau restoran di Medan dan kebetulan baregan dengan orang Cina, jangan kaget saat para pelayan bakal lebih mengutamakan cina dibanding pribumi. Mereka akan dilayani lebih baik, dan lebih personal.

Mereka sebal, mereka kesal, karena seolah-olah Cina kok semena-mena, kok diistimewakan.

Di sisi lain, saya beritahu ya, di Medan itu ada semacam kesepakatan umum, kalau kalian mau tahu dimana restoran atau tempat makan enak, gampang banget caranya. Lihat saja mana tempat makan yang ramai didatangi cina, maka sudah pasti itu enak.

See, kalian tahu, apa artinya?. Artinya orang pribumi pun secara tidak sadar mengakui bahwa Cina punya selera yang bagus. Pemilik rumah makan yang warungnya banyak didatangi cina bakal bahagia banget. Seneng karena artinya warung dia enak, dan ngga heran bakal rame banget yang makan.

Nah itu yang saya bilang paradoks, cina dibenci sekaligus dipuja.

Ngga hanya rumah makan, usaha apapun kalau udah banyak cina yang datang kesitu bisa dipastikan bakal laris manis tanjung kimpul.

Jadi menurut saya, sebenarnya bukan perkara marah kepada personnya sih.

Lhaaa siapa itu yang mengistimewakan mereka?

Siapa yang memberi pelayanan istimewa kepada mereka?

Ya orang pribumi. Kenapa?

Lagi-lagi, simple, karena siapa sih yang ngga pengen usahanya laris.

Jadi, harusnya marahnya bukan ke cinanya tapi marahlah sama orang-orang pribumi yang selalu mengistimewakan mereka.

Tapi ngga mungkin dong marah, lha apa alasannya.

See, jadi saya berpendapat, kemungkinan spanduk Ganyang cina yang melambai-lambai kemarin, ya salah satunya karena kekecewaan terhadap diri sendiri juga, ngga bisa meluapkan amarah ke siapa.

Satu yang dilupa bahwa mereka bisa lebih berhasil karena mereka juga bekerja jauh lebih keras. Jujur aja terkadang untuk membeli barang yang dijual di toko cina atau pribumi, saya terkadang pilih beli sama cina. Karena biasanya lebih murah dan biasanya barangnya lebih bagsu. Biasanya lho ya.

Jadi, terkadang kita marah untuk hal-hal yang sebenarnya marah ke diri sendiri.

So Gesi, kamu jangan heran kalau tiba-tiba di sela aksi damai ada ancaman ke mata sipit sepertimu. Itu bukan hal yang baru.

Dan jangan heran juga kenapa ada orang yang begitu masing menganggap remeh soal perasaan kalian.

Karena memang masing-masing punya backgroud kehidupan yang berbeda, yang sialnya sama sekali ngga berusaha mencari tahu seperti apa kehidupan orang lain.

Apa saya begitu pengertiannya sampai anteng dan bisa sok memandang aksi kemarin dari segala sudut?

Ofkors no.

But, walau dulu masa kecil saya juga homogen sama seperti mereka-mereka, tapi pernah suatu saat saya menjadi minoritas.

Saat SMA, saya pernah sekamar dengan 3 teman yang nasrani.

Setiap hari saya harus menndengar mereka kebaktian. Setiap hari saya sholat dengan arah kiblat, yang disitu ada salib punya teman saya.

Bagaimana perasaan saya?

Ngga nyamanlah. Seperti sholat tapi di gereja.

Kalau dulu saya udah nonton film habibie mungkin saya bakal merasa biasa saja. Tapi saat itu lain cerita. Ya minimal saya tau seperti itu lho perasaan minoritas.

Saat saya bekerja, Sampai detik ini 4 bos yang pernah saya punya, semuanya kristen. Apa jadinya kalau masing-masing, mengutamakan golongannya saja?. Bisa ngga tercapailah target perusahaan. Bisa jadi saya bakal digencet.

Maka sedikit banyak, saya berusaha melihat dari sudut pandang mereka.

Bukan karena saya sok pluralisme, dan nyinyirin kelompok sendiri.

Ya ngga sesempit itulah. Itu hanya karena saya pernah di posisi mereka, dan saat saya di posisi minoritas, saya pun tidak ingin saya dibedakan, saya pun ingin punya hak yang sama.

Huaaah udah panjang banget.




The bottom line is.

Bagi orang yang sehari-hari bergaul dan berinteraksi dengan multi etnis, multi agama, tentu akan lebih berfikir jika ada isu-isu yang terkait agama dan etnis. Karena memang perbedaan adalah merupakan bagian dari hidup.

Namun jangan salahkan juga orang yang hidupnya homogen seperti yang saya tulis di atas. Orang-orang seperti saya di masa kecil. Memang ada dan banyak banget orang-orang yang karena kecintannya pada apa yang dipercayainya, mereka membentengi diri untuk hanya bersinggungan dengan orang-orang yang sama-yang sepahaman.

Sah-sah aja sih.

Yang mungkin harus disadari adalah bahwa kita tidak tinggal di negeri yang memiliki satu agama. Tapi kita punya saudara sebangsa yang memiliki hak yang sama di negeri ini. Tidak ada yang lebih istimewa satu sama lain.

Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk, hanya pilihan hidup dan sudut pandang yag berbedalah yang membedakannya.

Yang satu merasa benteng lebih penting untuk mengamankan diri, sedangkan yang lain merasa jembatan lebih urgent agar jarak yang ada semakin mudah dilewati.

Apapun prinsip hidup yang kita jalani, silahkan jalani. Tapi ingaaa ingaaaa.

Don't be so quick to judge. You never know when you might just find yourself walking in that person's shoes.

Untuk Indonesia yang lebih damai. Untuk Indonesia yang lebih kuat dan untuk dunia yang lebih baik bagi anak-anak kita.




Cerita Mutasi , Ketemu Sohib Sampai Ketemu Blogger

$
0
0


Dulu saya pernah bikin tulisan tentang hidup ini harus memilih.

Ceritanya itu, saat saya dihadapkan pilihan antara keluarga dan karir, dimana waktu itu saya baru melahirkan dan baru aja sebulan ngumpul sama suami setelah LDR bertahun-tahun, eh tiba-tiba ditawari assesment yang biasanya bakal diikuti dengan mutasi. Saat itu galaunya, hadooooh la terkataken deh. Untungnya akhirnya saya mengambil keputusan tepat. Keluarga is numero uno bagi saya. Maka tawaran assesment terlewatkan begitu saja.

Tahu kan kalau kerja di bank, mutasi itu hal yang lumrah banget, datangnya sekonyong-konyong tanpa ada pemberitahuan apa-apa.

Dua tahun setelah itu, kembali lagi panggilan assesment mendarat di meja saya. 

Huaaah, mamak labil kalau udah dapat surat panggilan gitu bawaannya langsung galau. Saat itu Tara udah lumayan gede sih, udah usia dua tahunan kalo ngga salah. Mikiiiiir lama, ikut ngga ikut ngga. Lagi mikir, eh ternyata oleh SDM dikasih info kalau yang ini assesment tapi di tempat doang, alias ngga bakal mutasi. Hwaaaa ya maulah. Perbaikan karir tapi ngga perlu mutasi, siapa yang nolaaaak.


Dan lagi-lagi, saya rasa keputusan saya saat itu tepat banget, karena ngga lama setelahnya saya hamil anak kedua. Wih, bayangin aja kalau kemarin sempet ikut assesment yang harus mutasi, bisa berabe kan.


Kemudian, beberapa bulan lalu, sehabis cuti lebaran, gitu masuk kerja, saya dipanggil kabag ke ruangannya. udah ngga enak nih perasaan. Soalnya, saya udah lama banget berada di Kanwil Medan. Udah hampir 4 tahun cuuuy, rekor banget tuh. biasanya pan paling lama 2 tahun pindah-2 tahun pindah. makanya kalau udah dipanggil personal gitu pasti bawaannya deg-degan.

Ternyata bener sih, ada surat pemanggilan assesment.... again. Dan kali ini kayaknya mau nolak, alasannya udah kagak ada. Saya ngga dalam kondisi hamil, anak udah gede, dan udah lama juga disini. 

Setelah dikasih petatah petitih oleh kabag akhirnya saya setuju deh ikutan, Huahahaha, padahal dalam hati dakuh takooot. Takut pindah dari Medan. Suer ini horor banget deh menurut saya, kalau sampai saya harus keluar dari Medan.

( Baca : Just Do It )

Singkat cerita, akhirnya saya ikut assesmentnya, lulus trus harus pendidikan 2 minggu di Jakarta. Mantap gelaaaa, ninggalin si Divya yang masih nenen. Aku dilemaaaa.


Tapi yaitu, kan katanya hidup itu harus memilih, dan setiap pilihan ada konsekuensinya. Karena kemarin udah berani milih ikutan assest ya harus berani jugalah ikut pendidikan. maka dengan support dari suami ditambah si Tara pas dikasih tau bundanya mau pergi malah keliatan hepi gitu, yo wislah saya berangkat juga.

Untungnya saat ini saya punya ART yang bisa banget diandalkan, makanya suami ngijinin pergi dan saya pun ngga terlalu khawatir meninggalkan mereka. Abisan si wawaknya Divya memang TOP banget sih, jadi amanlah.


Dua Minggu di Jakarta, agendanya hectic parah. Nyampe hotel malam terus, ngga bisa kemana-mana. tidur aja kagak nyenyak. Pyuuuh, padahal cita-cita mau puas-puasin tidur mumpung ngga digelendotin duo krucils. Tiap hari tepar. ya gimana nggaaa, wong nginep di Slipi, pendidikannya di Ragunan, macet gilak boooo, aku lelah.

Tapi walau begitu, masih sempet juga sih ketemuan sama sohib di Medan dulu yang sekarang udah tinggal di Jakarta. namanya Rina.

Rina ini, dulu sohib jalan saya di Medan, soale kami nasibnya sama, sama-samaa lama punya anak, makanya kemana-mana bareng, soale yang lain udah punya anak, susah diajak jalan. Uniknya, kami barengan juga hamilnya dan barengan melahirkannya, jarak beberapa bulanlah. Makanya berasa senasib sepenanggungan banget. Gitu tahu mau ke Jakarta, saya langsung hubungi Rina buat ketemuan. Alhamdulillah bisa ketemu juga.


Selain ketemu Rina, saya juga sempet ketemuan sama blogger yang selama ini cuma sapa-sapaan di fesbuk doang.

Begitu saya nyampe Jakarta, malamnya disamperin sama Icha, pemilik blog www.annisast.com ke hotel. Hwaaa seneng banget deh. Apalagi Icha bawa anaknya yang super aktif Xylo dan juga suaminya Jege yang super ramah. Aaah bener-bener keluarga aktif mah mereka dan ruame. Ngga kayak baru pertama kali ketemu, karena Jege super pinter cari bahan obrolan. Kalau Icha ya ngga usah diragukanlah, doi mah emang gape ya urusan ngemeng-ngemeng.



Walau udah sering baca postingan Icha soal Xylo, eh pas ketemu anaknya, saya masih salah juga nyebut namanya. harusnya kan manggilnya Zaylo, saya mah lempeng aja manggilnya Silo, Silo, hahaha, maaf ya cha, maaf ya Zaylo, aku maluuu.

Seminggu pendidikan di university BRI- Iya lhoo BRI punya university, keren kan yak- lanjuut 4 hari OJT di Bogor. Iya, jadi pendidikannya itu sekalian kerja praktek gitulah. On the Job training, belajar sama orang yang kerjaannya bakal sama kayak yang bakal saya kerjakan ntar. 


Sebelum ke Bogor, sempet ketemuan juga sama Nahla, yang punya blog www.haloterong.com dan ketemu sama Icha lagi di Aeon. Sebenernya udah janjian mau ketemu sama Gesi, tapi Gesinya baru opname, sakit, ngga jadi deh.

Mereka bawa pasukan kumplit. Icha's family, dan Nahla's family. Aaak akhirnya ketemu Mabi juga, baby yang beneran mirip banget sama chibi-chibi yang biasa digambar Nahla.



Pas ketemu Nahla, pertama kali lihat saya terpana. Terpana, karena...... Nahla cantik banget gaes, iya Nahla cantik banget ( Puas kamu Nahla, plis bikinin aku stiker dong, udah muji-muji nih). 

Pokoke yang penasaran sama Nahla, udah ga usah penasaran lagi, doi emang cuantik, mulus, dan eye shadownya cakep parah (penting). Jadi ngga usah ragu nonton youtubenya dia , emang kerenlah itu blendingan eye shadownya.

Tapi..... dia sangat pendiam.....krik krik krik. Sepanjang siang ampe sore, yang banyak ngobrol cuma saya, Icha, Jege, dan Brian. 

Udahlah, kalain suci, mukaku penuh flek :(

Nahla kalau ngga ditanyain Jege udahlah diem aja mah dia. Lha saya malah lebih nyambung ngobrol sama Brian, Brian Sadela, suami Nahla yang yaaah memang seharusnya jadi suami Nahla, karena mereka pasangan yang kalau di sinetron-sinetron itu bikin orang patah hatilah.

Jadi kalau Icha-Jege, itu pasangan yang nyambung dan rame banget. Ditambah Xylo yang juga cerewet dan aktif super. Maka Nahla-Brian-Mabi adalah pasangan yang Charming abis, type Prince and Princess gitu.

Kita ngomongin apa aja?

Apa yaaaa. Ehhhm banyakin ngomongin Xylo sama Mabi sih, hahahamalah ngga ngomongin soal bloging samsek. Aaaak kok baru inget sekarang. padahal kan saya udah pengen nanya macem-macem sama Icha. Soalnya Xylo sama mabi lucu banget sih anaknya, jadi malah asik ngobrolin mereka, ibu-ibu banget yah.

Kita ketemuan ngga lama sih, palingan 3 jam-an doang, karena saya harus berangkat ke Bogor, soale besoknya udah harus ngantor disana.

Ni Nungguin Nahla yang rumahnya paling deket tapi paling telat :)


Perjalanan pendidikan kali ini memang ibarat sekali merengkuh dayung, seribu pulau terlampauilah. Di Bogor saya sempet ketemuan juga sama bloger ngehits se Bogor raya mba Arin pemilik blog www.asacinta.blogspot.com

Akhirnyaaa, bisa ketemu juga. Saya udah dua kali gagal ketemuan sama mba Arin. Mba Arin ini kan suaminya orang Medan, jadi udah dua kali lebaran dia ke Medan, ngga pernah sempet ketemuan. Soalnya kan kalau lebaran saya ke Jogja, jadi ngga jodoh.

Makanya gitu tahu saya OJT di Bogor, saya langsung hubungi mba Arin untuk ketemuan. Mba arin nyamperin ke kantor BRI, soale saya kan ngga tahu jalan. Karena ketemuannya di jam kerja, jadi ya cuma sempet makan siang bareng aja di warung Sunda deket kantor.

Kalau mba Arin, persis sih seperti bayangan saya. orangnya asik, tapi ngga rame banget kayak Icha. Dewasa gitulah pembawaannya. Saya malah yang nyerocos cerita. kayak yang takut kehabisan waktu gitu hahahaha semuaaa mau diomongin.

ini kami sama-sama ngga pake makeup, siang-siang, panas-panas.
Tapi mba Arin muda euuuy.


Kalau sama mba Arin, kami banyak ngobrolin kerjaan sama tentang bloging. sekalianlah saya curi-curi tips mba Arin. kapan lagi bisa ngobrol langsung sama bloger yang langganan juara. Ya ngga sih.

Pokoke saya hepi bangetlah.

Oya, trus ada lagi yang bikin saya bahagia kemarin.

Jadi kan saya sekamar tuh sama teman BRI dari Kantor Pusat yang sebelumnya saya ngga pernah kenal. trus pas saya buka leptop di kamar, mau ngeblog, eh dia penasaran, nanya-nanyalah saya ngapain, saya bilang kalau saya blogger.

" Haaah, kamu bloger mba, blogmu apaan?"

" Iyaaa, blogku windiland.com, bukalah sekali-kali"(promosi dimanapun berada).

" Windiland?, kok aku kayak pernah denger yah"

" Masaaa ? (dalam hati seneng juga).

" Iya, oooh iya mba, kamu yang nulis soal ibu bekerja itu yah, hwaaaaa aku share loh tulisanmu itu, waa ternyata kamu penulisnya"

Trus dia yang bilang kalau tulisan saya bagus, edebre-edebre gitulah. Gimana.... gimana..... itu goals banget ngga sih bagi seorang bloger? Ketemu orang yang baca blog kita. Wuahahahaha, seneng banget lah. bahagia juga pastinya. Iya, aku remeh, kebahagiaanku dari hal-hal remeh temeh gitu, xixixi.


Long story short akhirnya semua beres ngga ada kendala berarti, dua minggu terlewat juga. saatnya kembali ke Medan.

Anak Kicik, hepi banget ketemu bundanya, padahal pas ditelfon ngga pernah bilang rindu, hahaha


Balik ngantor, saya udah yang ngga tenang kerja gitu. lhaaa gimana ngga, biasanya abis pendidikan pasti ngga lama bakala ada SK penempatan. yang mana itu bener-bener mulesable banget. Ngga kebayang kalau harus jauhan lagi dari suami. Pokoke, semingguan itu saya H2Clah, harap-harap Cemas.

Apalagi ada desas desus saya mutasi ke Padang. Mamaaaa, bikin tambah nervous aja.

Hingga akhirnya, di suatu pagi, terlihatlah disposisi masuk berkode R di e-office (aplikasi surat menyurat di BRI) saya. Kyaaa....kyaaaaa. aku mules aku mules. Saat dibuka..... eng ing eeeeng, yeaaaay.

****

Dan setelah 3 tahun 6 bulan nemplok sana sini, pindah di beberapa bagian tapi masih di gedung Kantor Wilayah Medan, akhirnya kemarin tanggal 4 Nopember 2016, saya harus berdiri juga di acara briefing pagi untuk memberikan kata-kata perpisahan. 

Saya sedih tapi bahagia, bahagia tapi sedih. Sedih karena harus pisah sama rekan kerja yang udah lumayan lama samaan terus. bahagia, karena ternyata saya pindahnya masih di Medan juga. iyaaaa, saya pindah tapi cuma pindah kantor doang, hepilah pastinya.

Kabag Gokil

Entahlah bagi saya selama 3 tahun 6 bulan kerja di gedung kanwil Medan itu bawaannya hepi terus. Soalnya saya punya rekan kerja yang asik-asik banget. Udahlah orangnya gokil-gokil, trus pada nyenengin semua orangnya. Jadi di kantor itu berasa jadi rumah kedua bagi saya.

Apalagi atasan saya. Saya punya dua atasan yang super banget. Dua-duanya bukan orang yang suka marah. ya kaleeee guwe orangnya tensi tinggi , kan bahaya banget kalau ketemu sama atasan tegangan tinggi juga. Makanya kadang saya berfikir, kok ya saya lucky banget gitu, dapat atasan yang superlaaaaf.

Ini Rekan Kerja bagian Sebelumnya. Kabagnya yang Persis di Samping Saya. Pengertian Abeeees

Selama di Kanwil itu juga, saya sempet merasakan pergantian pemimpin sebanyak 3 kali, yaa bayangin yah betapa lamanya saya disitu, xixixi. Dengan 3 gaya kepemimpinan yang berbeda, minimal saya bisalah comot sana comot sini, mana yang baik mana yang kurang baik. Itulah asiknya kalau punya banyak atasan, jadi tempat belajarnya juga banyak. ya kaaaan.

Minggu ini saya udah bertugas di unit kerja yang baru, dengan tim kerja yang baru, suasana baru, job desk yang baru, tantangan baru dan tentu saja peluang pengalaman baru yang terpampang luas di depan mata.

Saya yakin, di setiap perjalanan hidup kita itu ada yang namanya kesempatan, peluang, rezeki, halangan yang kesemuanya merupakan hal-hal yang akan memperkaya hidup kita. 

Dari perjalanan hidup saya yang belum jauh-jauh amat ini, saya juga jadi semakin yakin, bahwa yang namanya rezeki itu udah ada porsinya dan ada waktunya. jangan pernah takut tertukar atau takut datang terlambat.  Berusaha, berdoa dan selalu percaya  bahwa Allahlah yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita. Sehingga hidup jadi lebih enak ngejalaninnya.



Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan. Diberi kemurahan rezeki sekaligus tetap berkumpul bersama keluarga? Ah saya ngga berani minta lebih dari ini. Alhamdulillahirabbil alamiin. Semoga berkah dan amanah, aamiin ya rabbal alaamiin.



Perpisahan dengan bagian RPKB.
Ini Srikandinya Kanwil Medan. Rekan Kerja yang cantik-cantik

Dan Ini Rekan Kerja PPS yang 90% anak Rantau.
Duuh semoga kalian segera kembali ke kota asal masing-masing yah.





#GesiWindiTalk:The Best Man, We've Ever Had

$
0
0


Karena Minggu lalu diperingati sebagai hari ayah, maka yuk mareee kita ngomongin ini ajah. Biar adem.

Hayoo yang belum tahu, hari ayah nasional itu diperingati setiap tanggal 12 Nopember lho, deketan dengan hari Pahlawan, karena ayah adalah pahlawan.


Baca Punya Gesi :


Kalau menyebut kata ayah, pikiran saya pasti langsung ke masa kecil saya. Masa dimana saya begitu dekat dengan laki-laki yang saya panggil bapak. 

Entahlah kadang saya panggil papa, kadang panggil bapak, suka-sukalah.

Bapak saya adalah sosok laki-laki  perkasa, dalam artian fisiknya besar, gagah dan tinggi besar. 

Dia berkulit coklat, dengan dada bidang, suaranya lembut tapi keras, keras tapi lembut, ah entahlah.

Baiklah, saya sedang tidak ingin bercerita tentang bapak saya, karena sudah pernah saya tulis di sini.


Saya mau cerita tentang bapak dari anak-anak saya saja, alias pak suami alias Mas Teguh. Laki-laki yang sekarang dipanggil papa oleh dua putri kecil saya.

Berbeda dengan bapak saya, papanya Tara dan Divya ini tidak memiliki badan sekekar bapak saya. Dia juga bukan papa-papa dengan suara tegas berwibawa ala Mario Teguh, yah walau namanya sama-sama Teguh. 

Pak Teguh yang satu ini memiliki suara lembut, yang kalau kita ngga menyimak dengan khusyuk saat bicara padanya, maka suaranya ngga akan kedengeran. Balancelah ya bagi Tara dan Divya, punya emak yang suaranya bisa kedengeran sekomplek kalau ngomong, dengan punya papa yang ngomongnya halus. Kalau ngga , bisa-bisa rumah kayak pasar malam sanking ramenya.


Dia yang setiap malam, mau bangun buat nemenin Tara ke kamar mandi, demi suksesnya toilet training.

Jadi yang berperan ke toilet training itu sebenarnya bukan hanya ibu, tapi para ayah juga harus mendukung. Setiap malam, mas Teguh rajin banget mastiin Tara ngompol atau ngga, jadi kalau Tara bangun mau pipis, mas Teguh tuh yang nemenim ke kamar mandi, saya mah bobo aja. Kan ngelonin Divya. 

Percayalah, keberhasilan toilet training bakal lebih cepat, saat ayah berperan.

Setiap Tara berhasil ngga ngompol dalam satu malam, paginya mas Teg pasti bakal bilang gini ke Tara.

" Waaah,anak papa hebat, pinter yah ngga ngompol tadi malam"

Tara pun makin seneng, makin ngga mau dia pipis kalau ngga di kamar mandi. Kalau pergi-pergi juga, Tara sendri yang minta ngga usah dipakein pampers. 

" Tara pake pampers ya"
" Ngga usah bunda, Tara kan pintar"

Entah sengaja atau ngga, menurut saya, papanya ini, udah ngajarin anak untuk merasa berprestasi dari hal kecil yang diraihnya.



Dia yang menguatkan, saat saya maju mundur untuk menyapih Tara. Yang ikutan membujuk Tara bahwa Tara udah gede, udah saatnya ngga nenen ke bunda lagi.

Jadi saat saya menyapih Tara dulu, mas Teguh itu rela dadanya diusel-usel Tara sebagai ganti nenen saya. Saya sempet kasihan sih dan lucu tepatnya, soalnya doi kan orangnya gelian. Jadi kadang sambil ngikik-ngikik gitu dia tapi tetap bertahan, demi Tara bisa tidur dan bisa pisah dari nenen saya.

Papa, yang paling suka kemana-mana sama anak gadisnya.

" Nda, banguninlah Tara, biar ikut ke mall" 
" Ngga usahlah pa, lagi tidur gitu kok, ntar rewel"

Kemudian doi, cium-cium anaknya biar bangun

" Tara ikut papa yuk ke mall"

" Tara bobo aja papa, Tara ngantuk", si anak kecil sangking ngantuknya, nolak coba diajak ngemall

Hahahahaha, kemudian papanya sedih,

Ni papanya semangat kali
Ngajak anaknya lihat pesawat


Mungkin sebagian besar, papa-papa seperti itu yah, seneng banget jalan sama anak gadisya. Jadi tiap malam tuh, kalau Divya belum bobok dan Tara lagi caper sama saya, maka mas Teguh yang suka ngajak Tara jalan keliling komplek atau ngga ngajak Tara ngisi bensinlah, pokoknya keluar rumah biar saya bisa tenang nidurin Divya dulu.

Dia yang paling sedih kalau anaknya disuntik

Hahahaha, ini nih masteg banget. 

Jadi kalau mau imunisasi atau berobat, biasanya mah dimana-mana ibunya yah yang suka ngga tegaan lihat anaknya disuntik. Ini Mas Teg mah yang lebih mellow. Waktu Tara dulu sempet opname, yang malah mau nangis dia tuh, saat Tara diinfus. Kalau saya ya sedih juga, tapi masih bisa wajah lempeng, kalau mas Teg, yang langsung meringis-meringis gitu. Sampai sekarang dia kalau anak kami sakit, seperti agak parno.

( Baca : Tara Kena Invaginasi )

" Emang harus ke dokter langsung nih dek, ngga bisa adek susuin aja sembuh, ntar kalau ke dokter dusuruh opname gimana?, kalau disuntik gimana?"

Xixixi, ya udahlah maaaaas.







Dia yang paling aware sama keamanan anak-anaknya, keamanan keluargnya.

Gara-gara lihat Divya pernah sekali terjengkang ke lantai saat main sama Tara, buru-buru mas Teguh, nyari lantai-lantai lembut untuk di rumah. Lucu ngga sih, lihat papa-papa nenteng-nenteneg lantai karpet gambar Hello Kitty, princess-princess,



Ini sempet sih saya protes.

" Mas pakai karpet aja napa, biar rumahnya agak keliatan serius gitu lho"

"Ngga ah, karpet sakit juga kalau jatuh dek, kalau ini kan lembut, biar Divya ngga kenapa-kenapa kalau main sama Tara, Tara kan suka tiba-tiba ndorong adeknya ke belakang"


Dia yang ngga suka nonton bioskop, tapi selalu bersemangat kalau ada film kartun

"Mas nonton yuuuk"
" Film apa?"
" Ada Apa Dengan Cinta"
" Ah maleslah"

" Mas di bioskop ada film anak lho, cerita bayi-bayi gitu mas, kayaknya Tara pasti suka deh ini"
" Jam berapa dek, masih sempet ngga pergi ke sekarang"

Ko Bedaaaa

❤☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

Gara gara anaknya pengen boneka itu
Jadi latihan ke amazone tiap weekend
Sampai akhirnya dapet juga.


Dia yang ngga keberatan ngga populer di mata anaknya

Kemarin saya sempet ngobrol sama Mas Teguh saat di perjalanan. 

" Mas, ade mau nanya, sebagai ayah, mas itu pengen Tara dan Divya mirip siapa, mirip ade atau mirip mas"

Saya nanya gitu tuh sama masteg, pengen tahu isi pikirannya.

Selama ini di rumah kan, secara otomatis tanpa ada kesepakatan sebelumnya, peran saya dan mas teguh dalam mendidik anak kami seperti yang udah terbagi begitu saja. 

Saya bagian yang lemah lembutnyalah Yang sayang-sayang sama anak.  Yang bakal disebut dan dicari Tara dan Divya begitu membuka mata di pagi hari. Saya hampir tidak pernah marah kepada anak. Iya, saya kelihatannya aja cerewet setengah mati, padahal suka ngga tegaan kalau mau marah sama Tara pas Tara lagi nakal misalnya.

Nah kalau udah dilihat Tara nakal, dan ngga bisa dibilangin sama saya, pasti mas Teguh, dengan sigap ambil alih peran, sebagai sosok tegas di keluarga. Ngga heran, bagi anak-anak, saya seperti tempat mengadu, Jadi kalau Tara minta permen Yupi, sementara saya ngga mau ngasih, maka yang bakal bilang ya papanya. Jadi taunya Tara, yang ngga ngasih itu papanya, bukan bundanya.

Pokoke bunda is the bestlah.

Bundanya ini sucilah di mata anak-anak, hahahahaha.

Pernah saya tanyakan, kenapa mas Teg suka mengambil alih peran antagonis di keluarga. Antagonis dalam arti positif ya, bukan antagonis yang jahat, tapi yang tegas, yang banyakan bilang ngga dibanding saya.



" Ya ga papa dek, soalnya mas dulu juga ngga pernah dimarahin sama ibu mas, jadi maunya ade juga gitu, biar mereka taunya adek sayang sama mereka"




Tuuuh, trus saya harus gimana dong. Ya udah, pokoke kalau giliran tegas-tegas, serahkan ke mas Teg, Saya mah yang baik-baiknya aja.

Padahal saya tahu pasti, dia begitu sayang sama dua putri mungilnya itu. 

Kembali ke pertanyaan saya

" Mas pengen Tara sama Divya mirip siapa ntar"

" Mirip bundanya ajalah, biar mandiri kayak adek, pinter kayak adek, berani dan baik hatinya"

(Ini beneran kayak gini, ngga diubah redaksinya)

Trus saya langsung berkaca-kaca, diem, tapi jumawa, hahahah


" Asal ngga niru cerewet sama keras kepalanya ajalah"

Sambungnya. T_______T.

Ah, dari segala banyak hal yang saya syukuri di dunia ini, ini adalah salah satunya. 

Saya beryukur telah memilih orang yang tepat untuk menjadi ayah dari anak-anak saya.

Memilihkan cinta pertama yang mungkin akan jadi standar bagi dua putri kecil saya.

Happy father's day mas Teguh 

You are our guardian, our love, our hero.

You are the best man we've ever had

Terima kasih telah ada untuk kami




Buat para ayah, papa, daddy, papa, abah, buya, semuanya di dunia ini. Selamat Hari Ayah, ini lagu untuk kalian







Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang hangat napas dan segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimipi-mimpi serta harapanmu

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhkan godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

Tuhan Tolonglah, Sampaikan sejuta sayang kami untuknya



Sebelum Komplain ke Bank, Perhatikan Dulu Hal-Hal Ini

$
0
0
Halooo, selamat hari Senin Ceria. Mau ngasih tau nih, mulai hari ini di blog Windiland bakal ada jadwal tetap setiap minggunya, biar ngeblognya lebih terarah maksude.

Nah, setiap Senin, jadwalnya Banker's Life.




Saya bakal nulis postingan yang ada hubungannya dengan bank dan keuangan.

Bisa soal kehidupan saya sebagai pegawai bank, bisa bahas produk-produk bank, atau promo-promo yang sedang jalan nih di bank. Mungkin juga berisi tips-tips seputaran bertransaksi menggunakan produk dan layanan perbankan.

Kalian boleh request lho untuk bahan postingannya, siapa tau ada yang pengen dijelasin lebih mendalam soal brilink, atau ngga pengen tahu di BRI lagi ada promo apa, atau gimana cara biar bisa pinjam ke BRI. Kalau saya bisa, pasti saya tulis.

Sebenarnya udah sering sih saya tulis, ubek aja di tag cerita bankir ya, tapi sekarang pake jadwal tetap biar lebih rapi.

Kali ini saya mau bahas soal komplain di bank.

Yah namanya juga perusahaan jasa, pastilah ngga mungkin ngga berhubungan dengan komplain nasabah. Dengan ribuan pekerja, tentu saja , ada satu dua yang terkadang ngga memuaskan nasabah baik dari sisi pelayanan maupun sisi pengetahuan.

Dan dengan berjuta jenis nasabah, mustahillah ga ada yang komplain.

Makanya maklum banget kalau ada nasabah yang suka komplain, misuh-misuh, dan yang tergres jaman sekarang, komplain di medsos. Pyuuuuh.

Di satu sisi seneng sih, dapat masukan dari nasabah, asal komplainnya berdasar dan beralasan.

Sebagai seorang bloger yang juga banci medsos, kalau adaaa aja komplain yang berhubungan sama pelayanan bank, saya kerap kali di mention di fesbuk. Ngga cuma mention, kadang juga sampai ada yang inbox nanyain sesuatu. Seneng-seneng aja sih, apalagi kalau sampai bisa membantu teman.

Tapi yang ngga enaknya, kalau udah ada yang komplain,wahahahah.

Saya sering banget ujug-ujug jadi pelampiasan amarah mereka, xixixi. Kadang kudu disabar-sabarin, soalnya maklum sih ya, namanya nasabah kalau lagi marah pasti bawaannya pengen menumpahkan apa isi hatinya.

Tapi.... Terkadang para nasabah tersayang ini ada juga yang komplain tidak pada tempatnya, sampe pengen garuk-garuk meja deh jadinya.

Biasanya yang dikomplenin adalah hal-hal yang memang sudah begitu aturannya. Tapi mungkin karena ketuidaktahuan saja.

Ini nih diantaranya

Komplain Karena ditanya Asal Usul Uang


" Guwe sebel banget sama Teller bank anu, masa pas mau nabung, si mbanya nanyain ini uang bersih apa uang kotor, huasyem tenan, ngece benar nih bank"

Pernah ngga kalian sebel sama teller di bank karena pas mau nabung, terutama dalam jumlah besar diatas 100 juta trus ditanya asal usul uangnya.


Biasanya tellernya nanya gini " Maaf bapak/ibu,ini uang mau disetor ke tabungan bapak ya, boleh diisi pak, di slipnya, uangnya berasal dari mana"

Nah, pertanyaan dari teller ini suka diartikan oleh nasabah seperti teller meremehin dia. " Kok pertanyaannya curigaan gitu sih?, emang saya ngga kelihatan kayak orang kaya apa?

Sabar dulu sob. Si teller tentu ngga sembarangan bertanya seperti itu. Bukannya dia kepo, atau under esitimate sama nasabah, tapi itu memang ada aturannya. Bukan aturan internal bank lho, tapi aturan dari BI langsung.

Jadi karena maraknya dulu kasus terorisme dan pencucian uang, maka di tahun 2010 BI mengeluarkan aturan terkait Anti Pencucian Uang (APU) dan PPT 

Nah disini bank wajib tahu dan mengidentifikasi nasabahnya. Istilah kerennya adalah KYC ( Know Your Customer).

Salah satunya, jika ada nasabah yang setor tunai minimal 100 juta, maka bank wajib mengidentifikasi.

Identifikasinya yaitu dengan menanyakan asal usul uangnya. Tapi ini hanya sebatas identifikasi doang, jadi ga usah takut. Jawab aja dengan sebenarnya.

Jika ternyata nasabah ga mau mengatakan asal usul uangnya,hati-hati lho, bank boleh menolak transaksi tersebut. Kalau sampai terjadi penolakan transaksi,  Ntar bisa dikategorikan sebagai transaksi keuangan yang mencurigakan.

Kalau udah masuk kategori mencurigakan,maka bank wajib melaporkannya ke PPATK.

Nah lho, makanya santai aja ya kalau ditanya asal usul uang kita. Ini memang prosedural yang harus dijalani.

Trus bank juga punya kewajiban lapor untuk beberapa transaksi, diataranya ya transaksi keuangan mencurigakan seperti yang saya sebut di atas.

Atau ngga, nasabah dengan kebiasaan bertransaksi yang tidak sesuai profil

Jadi misalnya nih, kamu kerjaannya pegawai kantoran yang gajinya berkisar 5juta sampe 10 jutaan,tiba-tiba setor dana sebesar 1 milyar,nah ini wajib dilaporkan.

Setiap penyetoran dana tunai sebesar 500 juta juga wajib dilaporkan.

Jadi jelas ya. Intinya kalo di bawah 500 juta minimal 100 juta, maka wajib identifikasi.

Di atas 500 juta wajib dilaporkan.

Nah, lain kali jangan marah ya kalau ditanyain pegawai banknya. Ini demi kenyamanan kita bersama kok.


Komplain karena teller nyuruh merapikan uang dulu.

" Masa mau nabung aja disuruh si teller merapikan uang kita dulu, mentang-mentang saya nabung recehan,jadi anggap sepele, mana ditanya-tanya lagi berapa duit saya, huh".

Nah ini juga ada nih. Nasabah yang marah karena teller bertanya berapa jumlah uang dia. Pas pulak kebetulan nasabahnya nabungnya dikit, jadi dia merasa diremehkan.

Padahal ngga gitu lho.

Prosedur di bank itu, saat nasabah mau nabung adalah sebagai berikut :


  • Menyapa nama nasabah
  • Bertanya keperluannya tarik/setor
  • Memeriksa slip transaksi
  • Kalau setor,menerima uang dr nasabah
  • Menanyakan jumlahnya
  • Mencocokkan jumlah uang antara slip dan uang fisik
  • Membukunya.

Jadi emang si reller wajib bertanya berapa duit yang mau ditabung, bukan karena si teller anggap remeh.

Jangan salah ya friends.

Kalau masalah menyusun uang sesuai denominasinya,seharusnya memang teller yang melakukan,namun alangkah baiknya kalau nasabah juga sudah menyusunnya biar lebih gampang juga bagi nasabah menghitungnya, bukan?


Komplain karena antri berdiri

Nah ini juga, banyak banget nasabah yang komplain

" Kok ngantri di teller berdiri sih, kan capek,ngga manusiawi, mana lama lagi"

Sebenarnya justru antri berdiri itu tujuannya agar cepat, biar nasabah ga lama nunggu.



Jadi misalnya teller habis melakukan transaksi nasabah A,bisa langsung dilanjut oleh nasabah antrian berikutnya. Dan itu lebih cepat dilakukan kalau antrinya berdiri lho.

Ya coba aja itung, kalau ke teller antriannya duduk, ada beberapa detik tuh yang dibutuhkan nasabah untuk membereskan tasnya,berjalan dari kursi menuju teller, aduk-aduk tas,baru deh bertransaksi.

Lain halnya kalau antri berdiri,nasabah udah standby, jadi begitu nasabah di depannya selesai, bisa langsung lanjut.

Makanya antrian berdiri cuma untuk antrian ke teller, kalau ke customer service disediain kursi, karena pelayanan CS biasanya butuh waktu yang lebih lama. Misal ganti kartu, buka rekening, laporan kehilangan, dll.

Antrian Customer Service


Tapi tenang, ada solusinya kok biar kamu ga lama antri kalau mau setor atau tarik tunai uangmu.

Caranya?

Ya gunakan fasilitas bank yang lain.

Mau tarik tunai? Pakai ATM aja.

Mau setor tunai?

Pakailah CDM atau Cash Deposit Machine.

CDM, Untuk Setor Tunai tanpa ke Teller


CDM ini bentuknya kayak ATM, tapi fungsinya bisa untuk setor uang ke rekening kita.

Jadi kamu masukin kartu, pencet pin, pilih setor, masukin jumlah nominal, trus masukin lembaran uang ke mesin, ntar mesin bakal menghitung, uangmu bakal ditelan mesin,dan udah deh, saldo di tabunganmu vertanbah sesuai jumlah uang yang dimasukkan tadi.

Praktis ga perlu antri di teller.

Kemudian gunakan juga e-form.



E form ini bisa diakses via internet. Kamu daftar dulu di e-form, misal mau setor uang, atau mau buka rekening, ada pilihannya. Di banking hall juga disediakan kok laptopnya, kalau mau langsung isi disitu.

Kamu isi semua data, ntar setelah submit akan keluar no tiket,semacam kode booking gitu. 

Bawa no tiket itu langsung ke teller arau CS. Biasanya di bank udah ada layanan khusus untuk nasabah yang bertransaksi via e form. Jadi jauh lebih cepat.

So, jangan ngomel-ngomel lagi kalau lama antri di teller ya,plis gunakan fasilitas yang udah disediakan demi kemudahan nasabah tercinta itu.

Komplain karena dikenakan biaya saat bertransaksi

" Payahnyalah di bank anu, kita mau ambil duit sendiri pun kena biaya. Bahkan transfer sesama bank pun kena biaya,owalaaaah"

Ini juga bikin gengges sih. Kemarin saya sempet di mention di efbe soal biaya transaksi di bank ini.

Jadi begini, memang benar saat transaksi tarik tunai di teller, nasabah bakal dikenai biaya. 

Tapi ga semua kok,hanya penarikan di bawah 5 juta saja. 

Kenapa?

Karena dibawah 5 juta bisa ambil di ATM bu ibu. GrAtis. 

Ini tujuannya lebih ke edukasi ke nasabah agar memanfaatkan fasilitas ATM. 

Boleh sih ambil di teller tapi bayar. Nah daripada bayar, ayo dong ambil di ATM aja. 

Ini ada kaitannya dengan overhead cost teller yang tentulah lebih mahal dibanding ohc mesin ATM.

Jadi yuk daripada udah antri di teler, capek, bayar lagi, mending transaksinya via atm aja ya.

Kalau untuk transfer-transfer lebih gampang lagi, gunakanlah mobile banking or internet banking, biar gratis tis dan ga perlu dateng ke bank samsek.




Komplain karena Susah Ambil Kredit di Bank

" Padahal aku punya surat rumah lho untuk agunan, masa ga bisa pinjam 100 juta aja,padahal harga rumahku jauh lebih mahal dari yang mau kupinjem"

Ini sering banget saya dengar. Bahkan teman sendiri pernah ngomong gitu. Duh.

Ya emang di bank itu ga bisa pinjam duit cuma modal agunan doang.

Kenapa?

Karena bank bukan pegadaian. Itu sih alasannya.

Bank itu kasih kredit ke calon debitur bukan berdasar jumlah agunan, tapi berdasar kelayakannya.

Ini pernah saya bahas disini. Baca itu aja yah, panjang banget soale penjelasannya.


Komplain pensiunan. Lama banget ambil gaji di bank, Kenapa ga dikasih ATM aja?

Jadi kalau awal bulan tuh, banyak banget pensiunan yang rame rame ke bank untuk ambil gaji.

Biasanya mereka sekalian reunian gitu dengan teman-temannya.

Oya pensiuanan ga dikasih fasilitas ATM, jadi memang harus ambil di bank tiap gajian.

Ini bertujuan agar uang pensiun ga disalahgunakan orang yang tidak berhak.

Sekaligus biar ngga terjadi kecurangan di kemudian hari. Misal nih si pensiunan udah meninggal jadi uang pensiunnya bisa dihentikan karena dia ga datang lagi ke bank.

Beda cerita kalau pakai ATM, bisa-bisa udah meninggal, ga lapor ke taspen,uang masuk terus ke rekening dan dipakai oleh yang megang ATM. Ini juga permintaan pihak perusahaan pensiunannya kok.

Makanya untuk pensiuanan,memang harus ke bank untuk ambil gaji.

Nah soal menunggunya lama, yah gimana yah. Kebanyakan itu lamanya bukan di banknya, tapi di perusahaan pensiun yang lama koneksinya . Mungkin karena diakses bersamaan di seluruh Indonesia.

***

Itu tuh beberapa komplain nasabah yang beberapa kali pernah saya baca.

Nah sekarang kamyu kamyu udah tahu kan, memang di bank itu banyak banget aturannya.

Sebagai nasabah, samsek ga salah kok kalau kamu complain, tapi alangkah baiknya kalau kamu bertanya dulu seperti apa aturan seharusnya.

Dan juga jangan dikit-dikit komplain ah. Pegawai bank kan juga manusia yang tak selalu hepi, tak selalu prima.

Ada kalanya dia  mungkin salah,alih-alih pasang komplin di surat kabar atau medsos,mending ungkapkan baik-baik atau tulis kritik dan saran di kertas yang sudah disediakan di banking hall.

Bagi bank, nasabah adalah raja, dan raja tentu saja akan dilayani sebaik mungkin. Namun raja yang baik tentu ga akan mudah marah-marah ya, betul atau betul?

Jadi, apa lagi nih komplain yang sering kalian ajukan. Share dong.


My Daily Makeup

$
0
0
Holaa, Selamat hari Selasa penuh Asa.

Nah, masih nyambung nih dengan postingan kemarin. Kalau hari Senin jadwalnya Banker'Life, maka Selasa adalah jadwalnya Beauty Corner.



Iyaaaa, tiap Selasa saya bakal posting tulisan seputaran yang wangi-wangi deh, biar makin semangat ngeblognya, hahahah.

Jadi ntar kita bakal ngobrolin seputaran make-up, skin care, lipen, apa ajalah yang berhubungan dengan beauty-beauty.


Saya sih sebenarnya bukan orang yang gila dandan, tapi sebagai seorang wanita tentulah saya suka banget kalau bisa dandan.

Pokoke kalau abis dandan itu hatiku langsung bahagia. Kebahagiaan saya mah memang remeh temeh. Makanya kalau disuruh ndeprok di counter make-up, beuuugh bisa seharian saya disitu.

Nah untuk postingan perdana di Beauty Corner kali ini, saya mau jemberengin make-up saya sehari-hari.

Iya dong, masa kerja di bank, ke kantor ngga make-up an. Kasihan nasabahnya.

Sebenernya sehari-hari saya sih ngga ketemu langsung sama nasabah, tapi minimal ketemu sama rekan kerja. Yang mana, rekan kerja itu adalah juga merupakan nasabah kita. Nasabah internal, bukan begitu?

Jadi , nyok mari kita make-up an.

Sebenernya saya udah pernah sih ngomongin make-up di postingan yang lalu, tapi berhubung yang dipakai disana udah abis, dan saya baru beli make-up baru, maka marelah kita bahas, wahahaha.

( Baca : My Beauty Side )

Makainya dari Kiri Ke Kanan
Untuk peralatannya ini saya bagi jadi dua jenis. Skin care dan Make Up.

Skin care biar kulit wajah sehat. Make up, biar syantiek.


Saya make-up an biasanya abis mandi (yaiyalah ya).

Urutannya tuh gini :

Sebelum mandi, kalau ngga males, saya bersihin wajah dulu pakai make up remover. Saya pakai yang merk Make Over. Ini terjadi, jika dan hanya jika malamnya saya ketiduran sebelum sempet bersihin wajah, huuuu huuuu.

Oooh jangan heran, saya sering banget ketiduran sebelum sempet bersihin wajah T___T (paling cuci muka doang, ngga pakai make up remover )

Sejujurnya saya kurang suka sih sama make up remover ini. Kemarin saya nyari yang mustika ratu itu, yang putih itu lho, tapi pas ke Guardian ngga ada, adanya yang ini, yo wis saya beli yang make over ini aja.

Saya kurang suka, karena menurut saya kurang bersih. Harus berulang-ulang, sampe habis 4 kapas baru kapasnya bisa putih. Kan boros banget tuh kapasnya huhuhu. Mendingan Cetaphil deh kayaknya.

Kemudian saya mandi, mandi, pakai sabun wajah lah, buat ngilangin sisa-sisa minyak dari make up remover tadi.

Dari Kiri ke Kanan:
Make Up Remover , FTE, Serum, Day Cream, Foundation


Abis mandi, keluar kamar mandi, langsung semprot dulu FTE ke wajah. Soale kan FTE ini kayak air gitu, jadi nunggu keringnya agak lama. Biar hemat waktu, makanya lansgung disemprot dulu sebelum ngapa-ngapain.

Oya, Ini FTE nya saya masukin botol spray biar hemat. Gitu sih kata para beauty blogger setanah air. Dan disamping hemat, jauh lebih hemt daripada mesti ditotol pake kapas, juga biar gampang aja. Srot srot.

Sambil nunggu FTE kering, saya pakai baju.

Abis pakai baju, baru pakai skincare.

Urutannya, dari kiri ke kanan :

Drops Of Light Serum

----> biar wajah lembab, dan mengurangi flek (katanya).

Dia ini serum wajah,  teksturnya agak berminyak, tapi kalau udah diaplikasikan cepet kering, dan jadi ngga berminyak. Ngga tau deh kok bisa gitu. Cara pakainya, cuma ditetesin aja ke wajah. Saya pakainya di tetes ke kening, idung, pipi, dagu, trus diawur-awur sampai rata.

Tunggu sebentar, sampai meresap.

Sambil nunggu, saya beresin tas kerja.

Drops of Light Day Cream

Udah kering, saya lanjutin pakai cream pagi. Ini teksturnya, creamy agak encer, berwarna putih. Jadi pakainya dikit doang udah nutup wajah.

Nunggu kering, saya nyiapin bekel makan di dapur.

Bekal siap, creamnya pun udah meresap.

Trus lanjutin dengan pake foundation.

Iya foundation, biar hidupku punya pondasinya, ngga gamang ngga labil , ngga gampang terprovokasi dalam menghadapi hari. Ciyeeee.

Foundation Make Over

Foundation make over ini lumayan enak sih, teksturnya encer, ringan, dan cepet meresap. Kekurangannya menurut saya, dia kurang nutup sih, jadi coverednya ngga total, masih mending Ultima, ketutup langsung tuh semua flek.

Tapi karena udah terlanjur beli, yo wislah, kita habiskan dulu. Biar tetep nutup, pas bagian berflek, saya tutul tutul agak tebel.

Yah, mamen, mau wajah kelihatan mulus itu butuh usaha yak. Walau sering gagal juga sih. no problema

Udah beres deh.

Lanjut make-up an.

Jeng jeng...... ini nih yang bisa saya pakai

Dari Kiri Ke Kanan :
Eye Shadow, Eye Liner, Bedak, Contouring, Blush On, Lipstik


Ada bedak, blush on, eye shadow, eye liner, lip butter, countoring, dan maskara (maskaranya lupa kefoto, mohon maklum).

Urutan makainya, saya pakai cara suhay salim . Tau suhay salim dari blognya si mamah abege Nahla halo terong . Kunjungi yah, dia keren deh make-upannya.

Kalo lihat video neng Suhay, doi selalu nyiapin mata dulu baru lanjut ke bedak, dkk. Oke deh, kita ikutin ajalah.

Lagian masuk akal sih, soale kalau akai eye shadow kan bisa ke, mana-mana remahannya, kalau duluan pakai bedak, ntar kotor lagi wajahnya.

Aaah, suhay memang keren.

Eye Shadow La Tulipe

Ini eye shadow andalan saat ini, setelah yang borjouis abis (huhuhu, mau beli kok ya mahal, jadi beli yang ini aja). Saya punyanya yang warna netral, coklat, gold, orange. Pakainya cuma dua warna doang, karena belum ahli pakai eye shadow. Yang dipake warna coklat tua untuk sudut luar mata, dan warna goldnya untuk bagian dalam. Udahlah, diblending pake blending brush ciwir-ciwir, jadi deh.

Kata neng suhay, rumus pake eye shadow adalah, " Apa yang kamu taruh di atas mata, maka taruh juga di bawah mata"

Oke sip, laksanakan. Jadi kalau di kelopak pake warna gold, maka di bawah mata juga sapukan tipis-tipis warna goldnya. Gitu sih katanya. Saya mah nurut ajah.

Eye liner Borjouis

Eye shadow beres, pakai eye liner, biar mata sipit saya agak kelihatan gede dikit.

Eye Liner Borjouis

Saya suka banget nih eye liner Borjouis, warnya cantik abeeeees. Coklat agak gold gitu, jadi kalau diulas di mata, jatuhnya cantik banget. Dia selain bisa untuk eye liner juga bisa langsung untuk eye shadow lho, tinggal diaplikasikan ke kelopak mata, trus diawur-awur aja.

Saya taruh persis di bawah mata, tarik garis darisudut dalam mata ke arah luar trus lebihin dikit, biar memberi efek mata lebih lebar , (gaya amat lo hahah).

Udah selesai, langsung pakein maskara.

Horeeeee... mata selesai.

Saya ngga pakai pensil alis.

Untuk apa pensil alis, kalau alis udah kayak ulet bulu. Duh ini bikin bahagia banget ngga sih, ngga perlu bikin alis setiap hari.

Nah udah beres semua, baru saya bedakan.




Bedak

Saya pakai bedak tabur, tapi yang udah dalam bentuk compact, biar praktis aja sih, biar ga belepotan juga. Merkenya Borjouis maning yang silk edition.

Duh ini bedak cakep bener, teksturnya haluuuuus banget, jadi berasa ringan di wajah. Pakai aja dengan menggunakan spons templok-templok di wajah, sambil ditekan-tekan.

Udah semua rata, lanjut pakai countour.

Wahahahaha, ini saya sebenernya ga pinter makenya. Tapi saya beli aja sih, soalnya sepetinya semua beauty bloger memakainya, dan saya penasaranlah. Apa sih yang ga bikin saya penasaran.

Saya pakai yang merk Make Over.

Contoring

Fungsinya sih buat bikin semacam ilusi di wajah.

Makainya di tulang pipi dan di rahang. Cara pakainya dengan mengempotkan mulut, trus disapu-sapu pakai brush khusus countoring, pas di bawah tulang pipi.

Biar ngga sesat, baca petunjuk contouring dari suhu bloger satu ini ajah ya

Di kemasannya ini sekalian juga ada untuk shading.

Shading itu, untuk hidung lho, biar hidung kelihatan agak mancung, biar batang hidungnya lebih kelihatan. Tapi karena menshading hidung itu butuh keahlian dan butuh waktu supaya kelihatan alami, maka saya ngga pernah pakai.

Males, kalau ntar wajah saya kelihatan kaku. Ogah. Ntarlah kalau udah pinter.

Udah selesai, saya lanjut pakai blush on

Blush On Borjouis.

Saya pakainya blush on yang cream. Soalnya ternyata blush on cream itu, makainya lebih gampang, dan hasilnya juga lebih alami. Ngga medok gitu lho di wajah.

Cuma dititik-titikin di bagian aple wajah, trus di usap ke arah atas. Hasilnya semacam wajah bersemu kemerah-merahn gitu, bukan kayak abis ditabok. Laaaaf

Dan terakhiiiiir, pakai lipstik

Lipstik favorit saya saat ini adalah NYX Soft Matte Lip Cream.

Aduh udah deh, saya suka banget pokoke, soale dia matte beneran, tapi ngga kering di bibir.

Sebelumnya saya pakai lip butter dulu, biar bibir sehat dan nga pecah-pecah kakaaaaaa.

Abis pakai lip butter, baru pakai lipstik. Ini saya pakai NYX yang antwrep. Pink-pink muda gitu deh,.

Horeeeee, selesai.

Abis make-up an, selesai, udah deh, pakai jilbab.

Nih Hasilnya





Aaaak, kok biasa ajah sih. Kok ngga keliatan bermake-up.


Ya udahlah, memang udah maksimal itu, wahahahaha.

Wokeh, sampai ketemu di Beauty Corner Selasa depan yaaaah, ciaou

Eh ketinggalan satu foto, sayang kalau ngga diaplod



Wuaaaah, ternyata puanjang yah stepnya. Tapi ini nga lama kok, cuma 20 menitan selesai. Percayalaaaah.

Kalau kalian, daily makeupnya, serempong saya atau praktis doang?



Barang-Barang Yang Wajib Dibawa Saat Piknik Bersama Anak

$
0
0
Barang-Barang Yang Wajib Dibawa Saat Piknik Bersama Anak


Hari Rabu yang menggebu, mari kita ngomongin Piknik bersama #GesiWindiTalk, yeaaaaaaay.

Baca Punya Gesi :


Siapa disini yang hidupnya mulai ngga santai, mulai suka berisik dan mulai ngga asik.

Mungkin sudah saatnya kamu piknik , xixixi #Ngikikcantik.

Iyalaaah, piknik itu penting  pake banget. Apalagi bagi mamah-mamah muda, yang sehari-hari bergelut dengan tetek bengek rumah tangga.

Apalagi bagi mamah-mamah muda dengan duo krucils yang lagi lasak-lasaknya.

Apalagi bagi mamah-mamah muda, udah punya dua krucils, plus selalu dikejar-kejar deadline pulak.

Fixed mah, piknik jadi kebutuhan sekunder, bukan tersier.


Beda dengan masa masih berdua dengan suami, dimana mau piknik mah tinggal bawa badan aja, kalau saat ini, dengan dua balita yang imut-imut itu, mau piknik persiapannya kudu paripurna.

Kemarin pas lebaran, kami sekeluarga sukses mudik plus jalan-jalan di Jogja beserta dua anak kecil. Sukses kembali ke Medan lagi, dengan minim drama. Hepilah. Tentu saja itu semua bisa terlaksana karena persiapan yang mumpuni .

( Baca : Tips Bepergian Dengan Pesawat Bersama Bayi )

Saya dan Mas Teguh sebenarnya bukanlah pasangan yang hobi bepergian. Sabtu Minggu kami lebih suka leyeh-leyeh di rumah. Ya gimana, abis dari Senin sampe Jumat rasanya udah capek banget seharian, makanya pas weekend pasti lebih pilih istirahat aja, sambil main dengan Tara dan Divya.

Tapi, kami kan punya ART yang jaga anak-anak. Pengennya mereka jangan sampailah bosen di rumah, bete, kecapekan trus jadi ngga betah di rumah kami, makanya walau ngga sering, tapi minimal sebulan sekali kami pasti piknik, kemanaaa gitu.

Ngga jauh-jauh sih, kadang cuma ke taman kota. Atau ngga ke USU, ngasih makan rusa sore-sore. Eh ini mah bukan piknik yah, api JJS, jalan-jalan Seru.

Kalau yang piknik beneran sih, biasanya 2 bulan sampai 3 bulan sekalilah. Maklum sibuk boook.

Nah kalau kebetulan waktu agak legaan, kami piknik agak jauhan, ke Danau Toba atau Berastagi. Udahlah, udah pas banget itu.

Tapi sukanya sih ke Berastagi, soalnya lebih deket, sejam-an paling lama dua jam udah nyampe.



Karena niatnya memang buat piknik sekaligus liburan tipis-tipis, biasanya kami nginep di hotel. Yah, staycation-staycation gitulah. Semalam doang, jadi ngga cuma kami yang bisa istirahat, wawak sama mba yang jaga Tara dan Divya juga sekalian liburan dan bebas dari kerjaan rumah.

Nih, kayak beberapa waktu lalu, kami sempet piknik sekalian liburan sekalian nginep di The Hills, Sibolangit.

Nah, karena bawa anak, biar pikniknya sukses, jangan sampai gara-gara ada barang yang ketinggalan,pikniknya jadi ngga seru.

Barang-barang yang wajib dibawa saat piknik bersama Anak

Untuk tahu barang apa aja yang harus dipesiapkan untuk piknik, sebaiknya kita tentukan dulu pikniknya mau kemana, dan mau ngapain aja disana. Biar barang yang dibawa juga sesuai kebutuhan.

Misal, kalau tujuannya berenang, tentu harus bawa baju renang dan bawa ban.

Kalau tujuannya ke kebun binatang, berarti yang harus dipikirin, bawa barang yang simpel aja biar enak pas jalan lihat binatangnya. Tapi yang penting bawa stroller, biar anaknya ngga kecapekan jalan.

Saya kemarin, nginep di hotel yang disana ada banyak binatang-binatangnya dan ada kolam renangnya. Jadi dari rumah udah kepikiran ntar kami cuma piknik di hotel aja, ngga keluar hotel. Mau berenang dan lihat binatang-binatang disana.

Maka, ini nih barang-barang yang wajib dibawa Saat Piknik bersama anak adalah :

Baju

Mau pikniknya nginep atau ngga, kalau udah pergi sama anak, maka wajib hukumnya bawa baju ganti.

Karena ini tujuannya piknik dan liburan, bawa bajunya yang simpel-simpel aja ya bu ibu. Yang bahannya kaos aja, plus bawa celana jeans, atau bawahan yang nyaman.

Ngga perlu bawa baju pesta, baju kembang-kembang ala princess atau baju bling-bling.

Udah, kaos sama celana panjang aja lah. Biar anaknya enak bergerak, dan minimal kalau dia lari-lari dan jatuh, lututnya ngga lecet.

Kalau menginap, maka baju yang harus dibawa terdiri dari :


  • Baju selama di jalan, 1 pasang
  • Baju tidur, 1 pasang
  • Baju selama di hotel 2 pasang
  • Jaket
  • kaos kaki
  • Baju pulang 1 pasang

Topi

Iyes bawa topi, biar anaknya ngga kepanasan.

Makanan

Karena saya suka yang praktis-praktis, biasanya kalau piknik atau liburan gitu saya ngga bawa makanan khusus sih. Palingan snack-snack gitu untuk dimakan di jalan. Beli di alfamart ajalah udah.

Yang penting ada minuman, biskuit, permen, agar-agar, udahlah aman.

Tapi, walau gitu saya tetep bawa nasi untuk Tara makan di jalan. Kalau untuk Divya, juga bawa untuk makan sekali aja.

Makanan selama di hotel atau di tempat piknik?

Beli aja.

Sarapan ntar juga disediain hotel. Untuk Divya ya tinggal dikasih bubur. Untuk Tara, tinggal minta telur dadar sama chefnya, beres.

Tapi jangan lupa bawa susu, kalau anaknya minum susu. Paling gampang mah bawa susu UHT atau susu pasteurisasi aja. Praktis ngga perlu ngocok-ngocok di botol dan ngga perlu bawa botol susu.

Obat-obatan Dasar





Jangan ketinggalan bawa obat demam, tempra atau sejenisnya, minyak telon/minyak angin. Ini wajib dibawa, karena kalau tiba-tiba anak demam, minimal dikasih obat penurun panas dulu sebelum dikasih tindakan lebih lanjut.

Toiletries anak




Karena kalaupun tinggal di hotel, hotel samsek ngga nyediain toiletries anak. Apa aja itu ?

  • Sabun Mandi, bawa yang top to toe wash aja biar praktis
  • Tissue basah
  • Tissue kering
  • minyak telon
  • Bedak bayi
  • Diapers


Baby Car Seat

Nah ini jangan sampai kelupaan.



Baby chair itu penting banget dibawa kalau bepergian. ya kaleeee, emaknya mangku anak bayik, selama 2 jam, disamping pegel juga ngga nyaman untuk emak dan untuk anaknya.

Jadi, selama di perjalanan, kalau anaknya masih bayi, bolehlah sebentar-sebentar di gendong, tapi sepanjang anak ngga rewel mending ditaruh di baby chair aja.

Jangan juga dikasih ke wawaknya yah buat gendongin di jalan. Biar ah istirahat wawaknya. Jadi dede bayi di baby chair, dan semua orang bisa menikmati perjalanan dengan santai.


Mainan Anak

Iyaaa, jangan lupa bawa mainan anak. Mainan yang biasa dia suka aja, ngga usah dibawa semua juga.  Kalau masih bayi, kincring-kincringan, atau gigit-gigitan, atau musik-musikan.

Pokoke mainanlah. Ini biar saat dia bosen, ada yang bisa jadi pengalih perhatian.



Stroller

Selain baby chair, jangan lupa juga bawa stroller.

Gunanya biar kalau pas jalan anaknya capek, ya bisa ditidurkan ke stroller. Kalau masih bayi banget boleh juga bawa gendongan. Tapi untuk piknik, stroller lebih baik.

Kamera

Apalah artinya piknik tanpa foto-foto. Maka jangan lupa bawa kamera.

Karena saya ngga punya kamera, maka jangan lupa bawa hape. Kalau perlu sebelum pergi piknik, kosongkan dulu tuh emory hape. Pindahin foto-foto yang ada, video. Pokoke pastikan ada memory dan ruang yang cukup untuk foto-foto saat piknik.

Power Bank

Udah bawa hape, udah dikosongin memorynya, tapi baterenya abis, ya salam. Makanya jangan lupa bawa powerbank yang udah full baterai. Bawa lebih dari satu kalau punya. Pokoke jangan sampai habis baterai menghalangi kita mengabadikan momen-momen bersama anak.


Bawa Duit Tunai

Iyaaa, walau sekarang jamannya cashless, tapi kalau mau piknik, jangan sampai lupa bawa uang tunai, karena ngga semua tempat piknik pakai EDC. Kalau hotel, pastilah bisa gesek, kalau yang lain belum tentu.

Uang tunainya spesifik juga nih, mesti bawa yang pecahan juga, alias uang receh, 5 ribuan, 2 ribuan gitu.

Uang tunai ini fungsinya misalnya mau beli souvenir yang ada di tempat piknik, buat bayar karcis masuk, buat parkir, buat ke toilet umum.

Tapi kalau pikniknya di hotel, pastikan bawa kartu kredit yah biar tenang dunia, xixixi.

Nah itu aja sih menurut saya barang yang harus dibawa kalau mau ajak anak piknik. Ngga neko-neko juga.


Kalau saya biasanya biar pas jalan di tempat pikniknya enak, barang-barang yang penting-penting dibawa aja pake ransel.

Isi ranselnya :

  • Baju anak, sepasang-sepasang
  • Diapers 2 biji
  • minyak telon, tissue basah
  • Tempat minum
  • Dompet
  • Hape
  • Power bank

kalo saya mah biasanya dipisahin. Karena emaknya pengen tetep keceh, maka, ransel yang bawa papa, atau mbanya, bunda bawa tas kecil mungil aja yang isinya printilan doang, muahahahaha



Biar emak-emak gampang nih kalau mau piknik, ini saya kasih checklist perlengkapannya. Tinggal download dan print aja ya. Ni saya bedakan untuk masing-masing tujuan piknik.

Perlengkapan Piknik ke pantai


Download disini


Perlengkapan Piknik ke Kebun Binatang


Download disini



Perlengkapan Piknik Ke Taman Kota


Download disini

Perlengkapan staycation di hotel


Download disini

Ntar tampilannya kayak gini :



Kalian tinggal check-check biar ga ada yang ketinggalan.



Kalau kalian nih barang apa aja yang wajib dibawa saat piknik bersama anak?, sama ngga dengan saya, atau beda?

#WomanTalk: Wanita dan Cita-Cita Yang Meredup

$
0
0


"Win kapan di blogmu ada sesi tanya jawab psikolog, bikin dong win"

"Oiya,ntar deh aku atur dulu, hmmm hari Jumat atau Sabtu masih kosong sih jadwalnya"jawab saya

"Ciyeeeee udah pake jadwal ya sekarang"

"Iya dong, demi.... hahaaha demi cita-cita blognya rapi dan update teruuus"

" Wooow, salut gw Win, lu masih semangat dan punya cita-cita"

T_________T

Kemarin WA an sama sobat saya. Percakapannya di atas itu. Trus saya jadi kepikiran. Iyaaa saya mah orangnya suka mikir, xixixi.


Mikirin kata-kata dia itu, soal cita-cita.

Tau ga siiih, banyak banget orang di sekeliling saya, setelah menikah dan punya anak, trus ga punya cita-cita lagi dalam hidupnya.

"Ah, kalo aku yang penting anak sehat, keluarga bahagia, udahlah cukup itu"kata Mawar

" Hmmm cita-cita?, aduh kayaknya ngga ada lagi dah. Udahlah pokoknya jadi ibu yang baik dan benar ajah" Melati idem

Nah, kan, rata-rata begitu tuh , para wanita berkeluarga yang saya tanyain.

Kenapa ya demikian?

Kenapa, kok seorang wanita setelah menikah, hidupnya seperti jalan di tempat.

Ini saya ngga ngomongin soal ibu bekerja di luar dengan ibu di rumah lho, sama aja.

Temen-temen saya yang kerja kantoran juga rata-rata udah ngga punya ambisi lagi.

" Ah udahlah, ngga usah muluk-muluk, jalani hidup aja, bisa ketemu anak aja udah syukur Win tiap hari, bisa tidur nyenyak aja udahlah itu, ngga usah neko-neko"

Nah, ini.

Saya juga pernah dalam kondisi demikian. Saat baru punya Tara, asik di dunia peribu-ibuan. Rasanya hidup udah nyamaaaaan banget, sampai ngga punya ambisi lagi, sampai ngga punya keinginan untuk diri sendiri. Pokoke yang penting anak sehat, suami keurus, keluarga bahagia. Titik habis.

Bahkan saya sampai di titik, kerjaan kantor aja udah ngga menarik bagi saya yang demen banget kerja. Baca buku males, nulis capek, aaaghr, pokoke masa-masa itu saya seperti sampai pada titik, Enough. Udah cukup, gini aja. My life is beautiful, i'm fullfilled. Saya mau diem aja di kondisi ini, jangan ada yang berubah.

Kalian pernah ngga gitu?

Kalau pernah, mari kita pelukan dulu.

Salah ngga?

Sebenarnya ngga salah, tapi itu berbahaya.

Iya berbahaya bagi diri sendiri.

Kenapa?

Inilah cikal bakal yang berpotensi membuat para wanita terutama ibu ibu rentan terpapar stress.

Ya gimana. Misal nih,,dia udah ngga punya lagi apapun keinginan untuk diri sendiri, pokoke apapun di hidupnya, semua tentang anak dan suami, Maka saat ada aja yang salah sama anak atau suaminya, dia bakal menyalahkan diri sendiri. Merasa semua tanggung jawabnya dia.

Anaknya ngga pinter di sekolah,dia sedih, karena cita citanya adalah membuat anaknya menjadi numero uno.

Saat suami tidak memberi perhatian atau pujian seperti yang diharapkannya dia akan merasa tidak berarti.

Saat seorang ibu udah ngga punya keinginan apapun untuk diri sendiri,ngga punya cita-cita yang harus dikejarnya, maka hidupnya hanya berporos di anak dan suami saja

Tidak salah tapi rawan bahaya.

Maka, para ibu-ibu dimanapun anda berada, saya ingin menyampaikan beberapa hal :

1. Jangan redupkan mimpi-mimpimu

Yes mom. Anak dan suami memang anugerah terindah dan tak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia ini.

Tapi, cita-citamu, mimpi-mimpimu pun adalah hal berharga yang masih bisa diwujudkan.

Ini ngga egois sama sekali, tapi adalah hal yang sunatullah, dan natural,alami (apasih istilahnya).

Cita-cita, mimpi-mimpi, keinginan adalah sumber energy terbesar bagi siapapun untuk terus bergerak, bangun di pagi hari dan memulai hari dengan semangat.

Pengen meneruskan keinginanmu untuk bisa jahit? Kursus, bilang ke suami.

Ngga bisa?

Yo wis, cari yang lain, merajut misalnya.

Punya mimpi pengen travelling?

Wujudkan, ajak suami dan anak sekalian.

Mimpi pengen punya buku solo?

Cicil dari sekarang.

Pikirkan mimpi-mimpimu, cita-citamu. Kamu berhak kok mewujudkannya.

Pengen bisa ngaji?

Mimpi pengen bisa hapal qur'an.

Apapun,coba ingat-ingat kembali apa keinginanmu.

Niscaya, energymu akan bertambah n+1.

Iyaàa beneran, cobain deh.



2. Bahagiakan Dirimu

Happy mom raise happy kids.

Yup, anak yang bahagia dan sukses lahir dari tangan-tangan ibu yang bahagia.

Maka, jika memang cita-citamu adalah untuk membuat keluargamu sukses, jangan lupa untuk membuat dirimu bahagia.

Banyak artikel parenting yang mengatakan bahwa membahagiakan istri atau ibunya anak-anak adalah tanggung jawab suami. Itu ngga salah sih, tapi menurut saya, orang yang paling bertanggung jawab atas kebahagiaan kita, adalah diri sendiri.

Lakukan hal yang kau senangi, tekuni kembali hobimu, bertemanlah, berinteraksi.

Kita memang seorang istri dan seorang ibu, tapi kita juga adalah pribadi yang punya kebutuhan untuk bersosialisasi, kebutuhan memiliki aktivitas untuk diri sendiri.

Maka bahagiakanlah diri sendiri, dengan melakukan apa yang kita senangi.


3. Cari Teman yang Memiliki Kesamaan Denganmu

Ini penting banget moms.

24 jam berkutat dengan dunia peribu-ibuan, kita perlu teman berbagi.

Yup, suami adalah sebaik-baik teman berbagi. Tapi memiliki teman wanita yang punya kesamaan dengan kita, sama hobi, sama karakter, atau sama nasib, bisa membuat kita menjadi diri sendiri, sebagai diri kita sendiri.

Aduh kok belibet bahasa saya ya.

Maksudnya, kalau di rumah itu kan, di depan anak-anak, kita pasti inginnya selalu memberi contoh yang baik.

Padahal sebagai manusia biasa, tentu ada saat kita pengen jadi diri kita sendiri.

Pengen cerita drama korea yang bikin kita sedih karena endingnya nyesek, pengen minta pendapat soal lipen yang lagi ngehits, dan itu terkadang ngga bisa ditampung oleh suami. Makanya kita perlu sahabat yang punya kesamaan dengan kita, dimana kita bisa melepas topeng kita sementara. Topeng dalam arti positif ya bukan topeng yang gimana gitu.

Karena sesungguhnya, di balik istri dan ibu bersahaja, selalu tersembunyi, jiwa gadis kecil yang norak-norak bergembira.



4. Curi Waktu Untuk Diri Sendiri

Pekerjaan rumah tangga memang tidak ada habisnya.

Pekerjaan di kantor pasti akan datang setiap hari.

Sempatkan setengah jam dalam sehari untuk dirimu sendiri.

Tahu ngga, terkadang ada saat-saat saya ngga bisa punya waktu untuk diri sendiri. Di kantor banyak kerjaan, nyampe rumah udah pasti, langsung diganduli anak. Kepikiran buat bangun malam,nulis atau baca buku, tapi biasanya saya udah ketiduran sambil ngelonin anak.

Apa yang bisa dilakukan?

Saya bakal mengulur waktu pulang setengah jam lebih lama di kantor.

Ngapain?

Bisa ngeblog, bisa baca buku, bisa searching lipen. Apa aja deh, yang saya ingin lakukan. Atau sesepele, mampir ke dunkin donuts, beli kopi, dan menikmatinya seorang diri.

Atau ngga.

Saat tiba di depan pagar rumah, saya ngga langsung masuk. Saya berhenti sebentar, untuk.... Bales WA , atau scroll temlen. Xixixi.

Iya karena begitu menginjak kaki dalam rumah, saya jadi mamak idola anak sendiri yang ke wc aja bakal digandulin.

Ngga perlu merasa bersalah atau berdosa. Sekali-kali, pulang telat ke rumah untuk kepentingan diri sendiri, ngga bikin kita jadi ibu yang buruk.

Tenanglaaah.


5. Jangan Berhenti Belajar

Yup, saat ijab kabul di depan penghulu, bukan berarti kita lagi diwisuda lho, yang artinya selesai tugas untuk belajar.

Bukan, bukan karena anak kita butuh ibu yang bisa mengikuti perkembangan jaman

Bukan pula biar suami ga malu punya istri kudet.

Bukan

Kita butuh terus belajar untuk diri kita sendiri.

Biar kita tau bahwa dunia ini ga selebar daun nasi nasi. Biar kita bener-bener jadi madrasah bagi anak dan bagi keluarga.

Gairah belajar dan mencoba hal baru itu bener-bener bisa bikin hidup lebih hidup lho.

Apalagi kalo sampai kita bisa jadi teman ngobrol paling asik bagi suami, udahlah dobel-dobel keuntungannya untuk kita

Jadi, kembali ke  point di awal tadi. Sebagai wanita, walau sudah menikah, udah jadi ibu, jangan membuat kita kehilangan cita-cita.


Cita-cita juga ngga mesti yang jadi wanita karir atau yang berhubungan dengan materi.

Ini bukan tentang eksistensi diri.

Tapi ini tentang tidak kehilangan diri sendiri setelah berkeluarga.Tidak kehilangan mimpi-mimpi pribadi.


Ayo coba gali lagi potensi diri kita.

Hadirkan kembali impian-impian yang dulu sempat menggebu.

Karena cita-cita, mimpi-mimpi, keinginan adalah sumber energy terbesar bagi siapapun untuk terus bergerak, bangun di pagi hari dan memulai hari dengan semangat.

Jadi bu ibu, apa nih mimpi-mimpi kalian yang masih terpendam?

Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Kartu Kredit

$
0
0
Hal-hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Kartu Kredit




Holaaa, yang belum tahu, di Windiland, tiap Senin sesinya #Banker'sLife ya.

Kemarin ada yang request untuk ngomongin kartu Kredit. Yo wis mari kita obrolin wae.

Disclaimer : tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis, bukan berdasar aturan khusus bank tertentu.

Kartu Kredit Itu Apa?

Ini saya jelasin dikit dulu yah, karena walaupun kartu kredit bukan benda asing lagi di masyarakat, tapi masih banyak juga yang belum tahu sebenarnya kartu kredit itu apa sih.

Sama ngga dengan kartu debet?.

Ya bedalah, namanya aja udah beda, xixixi.


Jadi, kartu kredit itu, adalah kartu untuk bertransaksi sebagai pengganti uang tunai yang dapat digunakan di merchant tertentu atau tempat yang menerima pembayaran dengan kartu kredit.

Ntar di tiap kartu, bank memberikan plafond atau batas maksimal jumlah yang bisa digunakan oleh si pemegang kartu.

Setiap kartu memiliki biaya yang disebut annual fee yang dibebankan langsung ke tagihan setiap setahun sekali.

Kartu ini, bisa digunakan untuk berbelanja, membayar sejumlah tagihan, bayar tiket, bayar hotel, bahkan untuk tarik tunai.

Nah itu kira-kira gambaran sederhananya.

Disini perlu saya ingatkan terlebih dahulu, bahwa mindset kita atas kepemilikan kartu kredit, bukan sebagai Kartu untuk Berhutang.

Sebagai nasabah cerdas, seyogyanya memahami bahwa Kartu Kredit adalah kartu Untuk mempermudah nasabah bertransaksi.

Ingat ya..... ingat. Mindsetnya diset dulu.

Gimana Cara Mendapatkannya?

Jadi, kalau kamu pengen punya kartu kredit, kamu boleh apply ke bank, melalui customer service. Atau bisa saja melalui sales person yang biasanya ada dimana-mana itu lho. Tapi sebaiknya hati-hati dalam memberikan data kita. Kalau saya sih lebih menyarankan, apply kartu kredit ke banknya langsung, atau minta bantuan ke pekerja bank yang kamu kenal.

Syaratnya apa aja?

Syaratnya simpel, cuma KTP, NPWP dan slip gaji doang.

Slip gajinya tapi yang udah dileges perusahaan ya, biar lebih sahih.



Ntar kamu disuruh isi form, seperti form pembukaan rekening.

Data yang harus kamu isi meliputi :

  • Nama, alamat, no telp
  • No telp kerabat terdekat yang tidak tinggal satu rumah
  • Alamat kerabat terdekat
  • kartu kredit lain yang dimiliki
  • Jumlah Pengeluaran per bulan
Yang harus diperhatikan disini adalah nama dan no telp kerabat terdekat yang bisa dihubungi.

Ini bisa siapa aja sih, tapi biasanya bank lebih percaya kalau yang hubungannya lebih dekat, semacam, kakak atau adik, atau malah orangtua.

Ingat ya, pastikan no telp yang dihubungi harus aktif dan bukan no telp abal-abal, kalau kamu pengen diapprove permohonanmu.

Udah sih, syaratnya itu aja.

Proses approval Kartu Kredit



Setelah kamu isi form dan melengkapi syarat-syaratnya, ntar oleh si CS atau si sales person, permohonanmu itu bakal di proses, di kirim ke bagian verifikasi.

Verifikasi

Di bagian verifikasi inilah bakal dicek kebenaran data yang kamu isi tadi.

Bagian ini yang bakal cek and ricek no telp orang terdekat yang kamu tulis di form.

Tujuannya apa?

Ya biar suatu saat kalau kamu wanprestasi, alias nunggak, ada lho orang yang bisa ditanyai, ada lho orang yang bisa dimintai keterangan.

Makanya jangan sembarangan yah mau aja dimintai orang atau teman untuk jadi orang yang bisa dihubungi saat darurat. Karena itu bukan sekedar formalitas belaka.

No telp yang kamu isi di form ini penting banget harus diangkat dan dijawab telefonnya. Ntar petugas bank bakal nanya-nanya hubungannya apa dengan si pemohon kartu kredit, alamatnya dimana, bener ngga sesuai dengan yang diisi di form. Makanya jangan boong, biar datanya sinkron.

Setelah, verfikiasi lolos, maka akan dikirim ke bagian analisa.

Analisa

Di bagian analisa, akan dihitung gajimu, dicek dengan SID BI, udah punya pinjaman ngga di bank lain,  berapa angsurannya. Trus diitung deh, berapa jumlah plafond yang bisa diberikan kepada si pemohon.

Hasilnya bisa berbeda-beda kepada setiap orang walau besar gajinya sama. jadi bisa aja sama-sama gaji 10 juta, tapi yang satu dapat plafond 30 juta yang satu cuma 20 juta misalnya.

Menurut aturan BI yang terbaru sih, maksimal limit kartu kredit yang diberikan adalah sebesar 3 x gaji.


Tapi tentu saja itu ngga mutlak. bank punya pertimbangan lain disamping jumlah pendapatan, yaitu total hutang si pemohon juga menjadi pertimbangan.

Nah, kalau udah selesai dianalisa, si analis bakan merekomendasikan kamu layak atau ngga diberi kartu kredit.

Kemudian, diteruskan ke pemutus.

Approval

Pemutus ini, ya orang yang approve permohonanmu, yes or no. 

Bisa jadi dia langsung setuju dengan hasil analisa bagian analis, bisa juga dia bakal turunin plafondnya.

Penerbitan kartu

Udah gitu, selesai deh, permohonanmu akan diteruskan ke bagian penerbitan kartu, dicetak kartunya, disetting di dalamnya data dirimu, beserta limit plafond dan transaksi.

Pengiriman Kartu dan PIN

Kartu dikirim ke alamat yang kamu tulis di form, boleh alamat sesuai KTP, boleh juga alamat kantor.

Pengiriman pertama hanya kartu saja.

Kemudian ntar dikirim lagi berikutnya PIN kartu kamu. Ini memang sengaja dipisah biar ga ada yang salah gunakan kartu kamu, biar aman gitu lho.

Udah gitu, kamu ntar bakal dihubungin oleh customer Servicenya bank, untuk memastikan kartu sudah kamu terima dengan baik. 

Aktivasi kartu

Setelah itu kamu harus mengaktivasi kartu tersebut terlebih dahulu. Telfon ke contact centernya yang biasanya ada no telpnya di kartu.



Ntar, kamu bakal ditanya dulu data dirimu, no kartu yang kamu punya, trus baru deh diaktivasi.

Itu alur secara umum, mungkin bisa berbeda di beberapa bank.



Udaaaah, kamu bisa menggunakan kartu kredit yang kamu punya.

Pyuuuuh, lumayan panjang ya prosesnya.

Iya dong memang harus seperti itu. Karena kartu kredit itu kan nasabah ngga kasih jaminan apa-apa ke bank. Modal bank kasih kartu itu cuma kepercayaan doang. Makanya verifikasi jadi hal krusial.

Proses permohonan kartu kredit ini kurleb sebulanan lah. Nah, jadi jangan buru-buru komplain yah kalau kamu baru apply, seminggu kemudian udah bilang lama banget sih, hahahaha, sabar ya bapak ibu tersayang.


Wokeh udah tahu kan, gimana proses pengajuan kartu kredit, sampai kartu bisa kamu gunakan.

Sistem Perhitungan di Kartu Kredit

Nah biar kamu tahu juga gimana itung-itungannya pembayaran kartu kreditmu, saya jelasin dikit aja yah disini.

Sebelumnya kamu harus tahu dulu, bahwa di kartu kredit itu ada namanya tanggal cetak (posting) dan tanggal jatuh tempo.

Masing-masing bank tanggal cetak dan tanggal jatuh temponya ini berbeda. 

Tanggal cetak adalah tanggal pencetakan tagihan untuk semua transaksi dan sisa hutang yang masih ada. Tanggal cetak jatuh pada tanggal.yang sama setiap bulannya.

Misal, kalau kartu.kredit saya, tanggal cetaknya jatuh di tanggal 16 setiap bulannya.

Tanggal jatuh tempo adalah batas akhir pembayaran saldo terhutang yang sudah harus diterima bank penerbit kartu, yaitu 15 hari sejak tanggal cetak. 

Pembayaran minimum harus dilunasi setiap bulan pada atau sebelum tanggal jatuh tempo sekalipun Anda belum menerima lembar penagihan. Pembayaran yang diterima setelah tanggal jatuh tempo akan dikenakan denda keterlambatan.

Jatuh tempo kartu kredit sebenarnya cukup lama hingga mencapai 45 hari, sehingga kita mendapatkan tenggang waktu yang cukup sebelum melakukan pembayaran. 

Mengapa bisa demikian? Mari kita hitung bersama.

Misalkan tanggal cetak tagihan saya.nih tanggal 16 Oktober  dan tanggal jatuh tempo tagihan saya adalah 15 hari setelah tanggal cetak transaksi Anda, jadi tanggal jatuh tempo adalah tanggal 30 Oktober. 

Arti dari tanggal cetak adalah semua transaksi setelah tanggal 16 bulan berjalan akan dicatat pada tanggal 16 bulan berikutnya. 

Bingung? 

Begini penjelasannya: 

Misal tanggal cetak saya tanggal 16 Oktober. Jika saya transaksi di tanggal 17 Oktober, maka transaksi saya itu akan dicatat pada tangga 16 Nopember, dan tagihannya jatuh tempi di tanggal 30 Nopember. 

Nah, coba Anda hitung dari tanggal 16 Oktober sampai tanggal jatuh tempo bulan depannya tanggal 30 Nopember. Ada 45 hari berselang bukan?

Jadi sepanjang saya bayar tagihan seluruhnya lunas sebelum tanggal 30, maka saya ngga dikenakan bunga. Kalau setelah tanggal 30 langsung kena bunga dan denda. Kalau tidak bayar lunas seluruhnya di tanggal 30, sisa tagihan bakal kena bunga juga.

Bunga dihitung harian, dari saat tanggal posting. Pembaginya adalah hari selama setahun yaitu 365 hari.

Cara ngitungnya, kamu bisa lihat di ilustrasi ini :




Sumber dari sini



Biar gampang lagi, , saya kasih ilustrasinya untuk satu kali transaksi dan belum punya tagihan apa-apa yah.

Kamu punya kartu kredit Klasik dengan plafond sebesar Rp 7.000.000,-

Misal kamu belanja bulanan di supermarket Rp 1.200.000,-
Bayar pakai kartu kredit.

Nah, yang 1,2 juta ini ngga serta merta dikenakan bunga lho. Sepanjang belum jatuh tempo pembayaran, maka dia dianggap cuma kayak pakai duit temen sebentar aja.

Perhitungan bunga akan jalan jika setelah tanggal jatuh kamu tidak bayar lunas seluruh tagihan, maka sisa tagihan akan dikenakan bunga.

Saya punya tips kece biar kamu bisa belanja pakai kartu kredit, tapi punya waktu panjang untuk melunasinya tanpa kena bunga :


Tipsnya, berbelanjalah di tanggal H+ 1 dari tanggal cetakmu atau tanggal tagihanmu.

Jadi misal tanggal cetak tagihanmu di tanggal 16, maka berbelanjalah di tanggal 17.

Gini alurnya :
  • Kamu belanja tanggal 17 Oktober
  • Belanjaanmu ini baru dimasukkan menjadi billing di tanggal 16 Nopember bulan berikutnya ( kamu udah punya waktu setengah bulan tuh sampai akhir bulan, belum kena bunga )
  • Tanggal 16 Nopember dicetak, masuk ke billing.
  • Karena tgl jatuh tempomu adalh 15 hari setelah tanggal cetak yaitu tgl 30, maka dari tanggal 17 Nopember sampai tanggal 30 Nopember, kamu belum dikenai bunga samsek. Kalau kamu bayar di rentang tanggal ini, maka kamu seolah cuma pinjem duit sama temen aja. Dan ini sih yang paling disaranin. Bayar lunas sebelum jatuh tempo. bayar di rentang ini antara tgl 17 ke tgl 30, biar ga kena bunga.
  • Nah, kalau kamu ngga bayar lunas seluruhnya di tanggal 30 Nopember, maka sisa tagihanmu akan dikenakan bunga.

Saran saya, jangan belanja di tanggal satu hari sebelum tanggal cetak, karena jangka waktumu bakal pendek banget.

Misal nih, kamu belanja di tanggal 15, maka besoknya belanjaanmu itu udah langsung keposting, dicetak di billing jadi tagihan. kamu cuma punya waktu 15 hari ke depan sampai dengan tanggal 30 untuk membayarnya agar tidak kena bunga,

Setelah tanggal 30 maka, tagihanmu bakal ditambahin bunga.



Ngerti kan bedanya .

Kamu boleh bayar langsung semuanya lunas, atau boleh mencicilnya, 

Ada banyak pilihan metode pembayaran. Bisa bulanan, bisa cicilan tetap.

Cicilan tetap.

Keuntungan cicilan tetap, bayaranmu bunganya fixed besarnya selama bulan yang ditentukan, bunganya juga biasanya jauh lebih murah, bahkan ada yang sampai nol persen.

Caranya?

Saat selesai belanja, kamu langsung telfon contact center untuk menjadikan belanjamu cicilan tetap. Cicilan tetap ini biasanya bunganya lebih ringan. Misal yang seharusnya 3 %, bisa jadi kalau diubah jadi cicilan tetap cuma 0.75 %. Jauh banget kan bedanya.

Kalau udah jadi cicilan tetap, maka kamu ya cukup bayar perbulan sejumlah yang ditentukan, ngga bakal berubah. 


Bayar Bulanan

Bisa juga kamu bayar bulanan aja. Kalau bayar bulanan, ada minimalnya, minimal 10 % dari jumlah tagihan.

Misal :  Kamu belanja Rp 1.200.000,- tanggal 1 oktober. tgl tagihanmu tgl 16, dan tgl jatuh tempomu tgl 30 setiap bulannya.

Maka minimal pembayaran sebesar Rp 120.000,-

Tapi bisa juga kamu bayar sebagian dulu misalnya Rp 700.000.
Berarti sisanya Rp 500.000,-

Nah ini, biasanya nasabah mikirnya, berarti bulan depan tagihan dia jadi Rp 500.000 + (3 % x Rp 500.000) = Rp 515.000,-

Padahal ngga gitu itungannya.

Tagihan bulan depan adalah Rp 500.000 + Rp 43.595 = Rp 543.595,-



Perhitungan bunga :
bunga setahun x selisih hari/365 x sisa tagihan
(36%x14/365) x Rp 1.200.000 = Rp 16.570

Nah, jadi diitung selisih harinya dari tanggal cetak. Untuk pembayaran sebelum jatuh tempo, maka bunganya langsung dikurangi.

Jadi jelas kan, kenapa kok kamu merasa, pakai kartu kredit Rp 1.2 juta. udah bayar Rp 120 ribu tiap bulan, kok udah setahun ngga abis juga. Ya itu, karena perhitungan bunganya seperti di atas.

Masih bingung juga?

Atuhlah bayar lunas aja sebelum jatuh tempo, biar ga caek ngitung



Manfaat kartu Kredit

Oke, udah tau gimana cara itung bunganya, setelah kartu diterima, trus bisa digunakan untuk apa aja nih ?

Kartu kredit itu sebenarnya fungsinya ya sama dengan uang tunai, atau dengan dompet kamu. Dompet yang ada isinya, tapi ada maksimalnya yah sejumlah plafond yang diberikan.

Kartu kredit bisa digunakan untuk belanja, bayar tagihan, beli tiket, bayar hotel, apa aja deh sepanjang si merchant punya edc dan nerima kartu kredit ya berarti bisa.

Bisa juga digunakan untuk belanja online, karena ini memang praktis banget.



Praktis banget karena, benar-benar mempermudah mah kalau kata saya. Kita ngga perlu bawa uang segepok di dompet, bisa bayar sesuatu tanpa uang sendiri keluar dulu, alias ditalangi sementara oleh bank. SEMENTARA


Namun, walau praktis dan banyak untungnya,Yang perlu kamu perhatikan adalah Do and Don't dalam menggunakan kartu kredit

DO

Pergunakanlah kartu kredit dengan bijak, hanya saat dibutuhkan saja, dan bukan sebagai kartu untuk hutang.

Bagaimana menggunakan kartu kredit yang bijak?

Saya contohkan beberapa situasi yang kartu kredit bisa menjadi pilihan sebagai alat bayar kita. 

1. Ada program / diskon khusus 

Seperti di Carrefour dan Transmart tuh, kalau pakai KK bank terentu bakal dapat diskon 10 %, nah disini bolehlah dipakai kartu kredit, karena pasti lebih hemat.

Atau saat promo-promo dari maskapai penerbangan.

( Baca : Transit Lounge BRI )

Bagi yang suka wisata kuliner, penawaran diskon dari kartu kredit untuk tempat-tempat makan juga sangat bermanfaat lho, karena bisa dapat diskon sampai 50 persen saat promo tertentu, lumayan kan?. 

Kayak yang sekarang nih, kalau nonton di Cinemaxx, dengan menggunakan kartu kredit BRI, bisa beli 1 gratis 1. nah kayak gini nih gunakan kartu kredit, biar hemat.



2. Pengeluaran yang Akan Diganti 

Contohnya kayak saya, kalau mau berobat, atau imunisasi anak saya, atau periksa kehamilan, ntar biayanya semua akan diganti kantor. Nah daripada saya duluin uang tunai saya, mending saya pakai kartu kredit saja dulu.

Begitu kuitansi saya reimburse ke kantor, dan uang masuk rekening, segera saya lunasi biaya perobatan tadi. 

Jadi sama saja saya tidak mengeluarkan uang kan yah, dan tidak kena bunga juga. 

3. Untuk Deposit 

Contohnya saat lagi jalan-jalan keluar negeri atau luar kota, saat bayar penginapan di hotel kita harus menyerahkan sejumlah deposit tertentu buat bayar kamar. Daripada kita serahkan uang tunai untuk deposit, mending pakai kartu kredit saja.

Uang yang untuk deposit bisa digunakan untuk hal lain, soalnya kalau lagi liburan gitu kan, suka banyak printilan yang perlu uang tunai. 

Demikian juga saat ada keluarga yang mau opname di rumah sakit, biasanya rumah sakit minta deposit kamar terlebih dahulu. Nah daripada serahkan uang tunai mending pakai kartu kredit dulu. 

Di luar itu sih, saya lebih menyarankan penggunaan kartu debet daripada kartu kredit, agar tidak kebablasan saat bertransaksi. Kecuali kamu bener-bener orang yang disiplin, selalu bayar lunas seluruh tagihan sebelum jatuh tempo.


Don't


Kamu ngga perlu apply kartu kredit, kalau keuanganmu pas-pasan

Percayalah saya bukan meremehkan atau under estimate sama penghasilan seseorang.

Tapi kalau gajimu masih pas-pas-an alias setiap bulan ngga ada lebihnya, atau malah minus, lupakan kartu kredit. Perbaiki dulu manajemen keuanganmu.

( Baca : Moms, Ini Lho 11 Tups Mengatur uang Belanja, agar Cukup Sampai akhir Bulan )

Iyes, cukup atau tidak cukupnya penghasilan ngga tergantung dari besarnya gaji, makanya kalaulah gaji juga masih kecil dan pengaturanmu kurang oke, alias selalu habis bahkan kurang, mending ngga usah punya niatan untuk memiliki kartu kredit.

Karena, ngga sedikit orang yang tidak bijak dalam menggunakan kartu kredit dan malah menganggap kartu kredit sebagai uang tambahan. Ini sama saja menggali lubang sendiri.


Menganggap Kartu Kredit Sebagai uang tambahan


Ini nyambung dengan yang no 1.

Yup, jangan sekali-kali menganggap plafond di kartu kredit itu sebagai uang atau gaji tambahanmu.

Ingat, kartu kredit itu sejatinya bukan kartu Utang, namun saat menggunakan kartu kredit berarti kamu berpotensi untuk berhutang, kecuali kamu bayar langsung sebelum jatuh tempo (yang mana itu sangat jarang dilakukan orang).

Dan yang namanya hutang di kartu kredit kalau ngga segera dilunasi maka akan semakin banyak dan semakin banyak, karena disana berlaku hukum bunga berbunga.

( Baca : Tentang Kredit )

So sekali lagi, kalau keuanganmu pas-pasan, mending ngga usah pakai kartu kredit.



Membayar Tagihan Minimal Setiap Bulan

Ini juga jangan dilakukan. Kalaupun mau dicicil, 30 persenanlah. Karena kalau bayar minimal, ya kayak ilustrasi saya di atas, kita perasaan udah bayar sejumlah pokok, kok ngga abis-abis.

Usahakan selalu memanfaatkan cicilan tetap, atau kalau bisa bayar lunas.

Kalau bank mah, makin lama kalian bayar makin seneng, makin banyak bunga yang didapat.

Makanya biar penggunaan kartu kredit ngga malah menenggelamkanmu, pergunakan dengan bijak.


Memiliki Banyak Kartu 

Kartu kredit bukan untuk gaya-gayaan sob. jadi ngga ada keren-kerennya mah kalau kamu punya banyak kartu kredit di dompetmu.

Makin banyak punya KK, malah godaan untuk menggunakannya untuk belanja yang ngga manfaat lebih gede. Ntar kamu harus kerja rodi lho untuk melunasi semuanya.



Maksimal 2 aja deh udah cukup.

Saya pribadi, cuma punya satu kartu kredit doang, karena memang fasilitas dari kantor dan penggunaannya dibawah asuhan suami, wahahaha, kalo ngga udah jebol tuh KK.


( Baca : Tentang Profesionalisme Ibu Bekerja )

Nah, gimana, udah dijembrengin nih semua Hal-hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Kartu Kredit
Silahkan pikir-pikir dulu sebelum apply.

Kartu kredit itu banyak banget manfaatnya kalau yang memegangnya tahu aturan dan bijak dalam menggunakan.

Tapi bisa jadi musuh dan membuat hidup jadi susah, kalau di tangan orang yang tidak tepat.

Ingat Yah KARTU KREDIT ITU BUKAN KARTU UNTUK BERHUTANG, TAPI ALAT PEMBAYARAN YANG DIKASIH BANK UNTUK DITALANGIN DULUAN.

Jangan salah.

Dan perlu dipahami kartu kredit juga masuk dalam catatan hutang bank indonesia, jadi apabila pernah menunggak, semua bank dapat langsung mengetahui dan efeknya pasti selain reputasi, juga peluang untuk mendapatkan fasilitas pinjaman lain diseluruh lembaga keuangan di indonesia akan semakin tipis...hehe...

(Makasi masukannya Josua :))

Makanya yang punya niatan pengen punya kartu kredit biar bisa utang, saya bilangin mending JANGAN APPLY. Percayalah JANGAN. Ntar kamu bakal terkubur hutang.

Demikianlah Hal-hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang Kartu Kredit

Silahkan ukur diri masing-masing yah. Ciaaaau











Membawa Bayi ke Mall

$
0
0



Judge yang sering diberi di kalangan ebo-ebo yang sempet marak adalah perihal membawa bayi ke mall.

Hayooo siapa disini yang pernah membatin  di dalam sanubarinya " Iiiih apaan itu ibu-ibu, anaknya masih bayi kok udah dibawa ngemall"

Ngacuung.

Saya ngacung deh, hahahaha karena dulu sebelum punya baby, saya sering berkata dalam hati begitu, kalau ngeliat ibu-ibu bawa bayi cimut-cimut ke mall.



Baca Punya Gesi :



Korban judging saya siapa lagi kalau bukan kakak ipar sendiri, wahahaha.

lha gimana, masa baru sebulan usia anaknya, mereka udah ngemall aja.

Saya sempet protes tuh dulu sama kakak ipar, ngga rela ponakan saya masih piyik udah dibawa ngemall.

Iya, menurut saya mall itu samsek ngga cocok buat anak bayilah.

Mall itu kan sumber aneka penyakit yang bisa dibawa oleh siapa aja.

Segala jenis manusia, entah sehat entah sakit bisa ada di mall. Kurang baiklah bagi bayi yang daya tahan tubuhnya masih rentan.

Menurut saya juga saat itu, membawa bayi ke mall adalah sebuah keegoisan.

Iya keegoisan orangtua yang ngga bisa nahan hasrat ngemall padahal bayi masih imut-imut banget.

Apa salahnya sih sabar nunggu bayinya gede dikit.

Apa salahnya sih kalau ngemall anaknya ditinggal di rumah aja.


Tapi ternyata, begitu punya anak, apalagi pas baru-baru melahirkan tuh, dua bulan di rumah, ngga kemana-mana, hasrat untuk jalan-jalan ke mall ternyata begitu besar.

Udahlah merengek-rengek sama suami minta ngemall............................sambil bawa bayi, xixixi.

Sempet diledekin sih sama kakak ipar saya." Huuuu katanya nggga akan bawa bayi ke mall, taunya bawa juga"



Ya soalnya suntuk sih di rumah, pengen refreshing. Lagian, si mba yang bantuin di rumah juga butuh refreshing, kasian juga kalau ngga dibawa jalan-jalan, bisa ngga betah ntar doi (alesan).

Rasanya saat itu pengen ah jalan-jalan sama Tara sama papanya sebagai keluarga baru bahagia sejahtera sentosa.

(Baca : Ekspektasi vs Realita Setelah Jadi Ibu )

Pertama kali ngemall bawa bayi, saat Tara usia 3 bulanan. Tujuannya mah cuma jalan-jalan doang, sambil nyobain stroller baru, wahahahah.

Abisan dulu kan karena anak pertama yang mana dapetnya lama pula, maka segala macem perlengkapan bayi dibeli, termasuk stroller.

Tapi, lhaa masa udah beli , ternyata saya ngga punya keperluan kemana-mana.

Yo wislah daripada strollernya nganggur mending ngemall sama bayik.

Sungguhlah, alasan yang ngga ada mulianya sama sekali.

Tapi untungnya, saya bukan orang yang hobi banget ngemall sih, jadi saat anak pertama dulu, bisa dibilang, ngga terlalu seringlah ngemall sama bayi.

Apalagi ternyata bawa bayi ke mall itu sungguh sangat merepotkan.

Iya, menurut pengalaman pribadi, membawa bayi ke mall itu kelihatanya aja keren.

Bayi ditaroh di stroller, didorong bersama ibu kece yang sumringah. Suami mendampingi sambil bergandengan tangan.

Bayi tertawa, ibu bahagia, semua gembira.

Hweeeeeh, itu yang terlihat.

(Baca : Ekspektasi vs Realita Setelah Menikah )

Faktanya, membawa bayi ke mall itu sungguhlah rempong saudara-saudara.

Mulai dari rumah aja udah heboh, takut ada yang ngga kebawa. Satu tas isinya perlengkapan si bayi, mulai dari baju ganti, tissue basah, diapers, biskuit, makanan bayi. kalau masih di bawah 6 bulan, mungkin ngga perlu bawa makanan, tapi tetep bawa perlengkapannya sak kompi.

Itu masih saat perginya. Nyampe di mall, kalau kebetulan bayinya lagi anteng mah enak. Pas lagi cranky, wew jangan ditanya.

Saya sempet mengalami yang anaknya heboh nangis ngga mau diem, nangis kejer, mungkin karena ngantuk atau mungkin ngga nyaman dengan lingkungan baru. Heboh nyari tempat buat nyusuin.

Iya, dulu waktu Tara bayi, masih jarang mall yang punya nursing room. Biasanya saya balik maning ke mobil, nyusuin bayi dulu, trus baru kembali ngemall.

Belum kalau dia pup, duh bersihinnya juga repot.



Pokoke remponglah menurut saya.

Makanya walau sesekali ke mall bawa bayi, tapi bisa dikategorikan, kami bukan ortu yang sering bawa anak ngemall. Apalagi Masteg, dia mah dulu suka nolak kalau diajak ngemall sambil bawa Tara, takut banyak kuman kata dia.

Saat anak kedua ini, saya ngga mau bawa bayi ke mall lagi.

Iya, sampai saat ini, Divya udah usia 9 bulan, belum pernah sekalipun dia saya bawa ke mall.

SAMA SEKALI. #TiupConvetti, wuwuwuwuwuwu


Divya si Anak Rumahan


Can you imagine that?

Yes, untuk anak kedua ini, saya memang bisa banget nahan diri, ngga bawa Divya ke mall.

Jadi, Divya tuh steril banget dari mall, hahahaha,

Kenapa?

Ya karena memang saya ngga ada keperluan yang mendesak sehingga harus bawa bayi ke mall.

Pertama karena saya kalau ke mall biasanya ada yang mau dibeli, jadi jelaslah opsi membawa bayi langsung coret. Karena gimana mau belanja, kalau ada bayi, hwaaa, ngga saya ngga bisa belanja sambil digandulin bayi. Belanja ditemanin suami aja saya ngga terlalu suka.

Belanja itu bagi saya enaknya sendiri, atau ngga sama adek doang, biar bebas milih dan bebas waktunya.

Kedua, karena saya punya 2 ART di rumah.

Lhaaa ngapain saya bawa anak ke mall, kalau punya orang yang bisa menjaga mereka di rumah.


That's why, sekarang saya ngga pernah samsek bawa bayi ngemall.

Ubek2 cari foto ngemall sm Tara, ternyata ga banyak


Trus apa saya merasa lebih baik gitu dari ebo-ebo yang suka bawa bayi ke mall?

Ya nggalah.

Karena udah punya anak, dan pernah juga mengalami kepengeeeen banget jalan-jalan, refreshing, dan karena keadaan harus bawa bayi ngemall, saya mah sekarang maklum-maklum aja kalau ibu-ibu bawa bayi ke mall, even bayinya masih mungil.

Mungkin si ibu perlu refreshing.

Mungkin dia ngga punya orang yang jaga bayinya, jadi ya kemana dia pergi bayinya harus dibawa dong.

Mungkin mereka pasangan sibuk, yang punya waktu mefet, sehingga semua harus dilakukan dalam sekali waktu.

Dan mungkin-mungkin yang lain yang saya ngga tahu kondisi mereka gimana.

Soalnya ngga bisa dipungkiri, ke mall itu memang wisata yang komplit.

Bisa sekalian jalan-jalan, ngajak anak main, sekalian belanja bulanan belanja pakaian, sambil makan bareng keluarga.

Kompitlah.

Apalagi bagi pasangan sibuk, yang itung-itungan waktunya harus cermat.

Kalau bisa semua dilakukan sekali jalan, kenapa ngga?

Makanya ngga heran, bagi keluarga baru, membawa bayi ke mall jadi hal yang lumrah. Biasa aja, jamaklah terlihat di sekeliling kita.

Saya yakin, pasti ada alasan masing-masing ibu untuk membawa bayi ke mall.Terserah ortunyalah mau mutusuin ngemall sambil bawa bayi atau ngga.

Siapa guwe yang sok-sok judging kebiasan orang lain, no way

Tapi, mungkin ada beberapa hal yang bisa diperhatikan para ortu terkait membawa anak ke mall

1. Pastikan Kondisi Anak Dalam Keadaan Sehat

Mall itu bukan tempat yang baik untuk bayi.

Segala jenis manusia, entah darimana bisa ada di mall. Yang sehat ataupun yang sakit. Dimana mall itu tentulah ber-AC, dan namanya ruangan berAC tentulah rentan penyakit.

Makanya sebisa mungkin, kalaupun mau bawa bayi ke mall, pastikan bayi kita dalam kondisi sehat, ngga lagi pilek, ngga lagi demam.

2. Usahakan kalau ke mall bukan untuk Multi Tujuan

Alias kalau memang niatnya jalan-jalan ya jalan-jalan aja. Kalau niatnya belanja bulanan ya belanja bulanan aja. Jangan disambi semua.

Pertama, karena itu melelahkan. kan kasin juga kalau bayinya kecapekan.

Kedua, biar kita fokus dan tujuan bisa terlaksana.

Ngemall buat belanja. Ya belanja aja


3. Pakai alat bantu untuk Membawa bayi

Entah stroller entah baby carrier.

Kalau bawanya pakai stroller, posisi stroller harus selalu di depan ortu, dan berada dalam jangkauan mata.

Ingat-ingat, kalau naik turun eskalator. perhatikan posisi stroller bayi kita.

Kalau mau turun, kita dulu yang melangkah ke eskalator, baru stroller kemudian. Jadi posisi kita di bawah, stroller di atas. jangan kebalik, ntar strollernya bisa jumpalitan.

Kalau mau naik, baru strollernya duluan, kemudian kita.

Pastikan juga stroller ada di antara ayah dan ibu. Jadi posisinya ayah-stroller-ibu, atau sebaliknya.

Paling aman mah pake carrier, tapi mungkin agak capek bagi yang gendong.

Ini membantu banget buat ibu-ibu


4. Jangan Sendirian

Iya, ngemall sambil bawa bayi kalau bisa ada temennya. Suamilah paling tepat.

Tapi kalau misal suami ga bisa ikut, ya bawa pengasuh, atau bawa omanya, atau bawa adek, kakak, siapa ajalah.

Biar ada yang ngawasin juga selain kita.

Apalagi kalau tujuannya sambil belanja. Kalau sendirian mah mending ngga usahlah. Takut kenapa-kenapa saat meleng dikit.

Idealnya perbandingan bawa bayi atau bawa anak ke mall itu, dua banding satulah.

Dua orang dewasa , satu bayi/anak, biar bisa gantian mengawasi.

Ngemall, yg nemenin Tara segambreng


5. Pilih-Pilih Mall

Iya, ngga semua mall itu baby friendly.

Pilihlah mall yang lumayan luas, biar saat jalan kita lebih nyaman, apalagi sambil bawa stroller.

Hindari mall yang terlalu ramai. Karena weekend biasanya mall pastilah ramai, makanya pilih mall yang agak luas, jadi kalaupun ramai tetap lega.

Pilih juga mall yang ada fasilitas nursing roomnya, biar gampang untuk nyusuin bayi atau mengganti popoknya.

Dan dari semua itu, yang terpenting ortu harus menyadari bahwa mall bukanlah tempat bermain yang aman untuk anak-anak, bukan pula tempat ideal untuk jalan-jalan bersama bayi.

Masih ada opsi ke taman kota, ke rumah temen, atau ke tempat lain yang lebih baby friendly.

Ke taman kota ajah
Atau berenang ajah


Mall memang tempat yang asik banget buat jalan-jalan, hangout bagi kita, orang dewasa. Tapi bagi bayi, anak -anak, mall bukanlah tempat yang aman.

Di sana ada eskalator, lift, tangga, pintu putar, pintu otonatis, lantai yang licin, yang kalau ngga hati-hati bisa membuat celaka.

Sering kan lihat video-video kecelakaan anak di mall.

Belum lagi, disana ada banyak orang tak dikenal yang bisa saja berbahaya bagi anak kita.

Pernah juga kan nonton berita penculikan anak di mall.

Makanya saya bilang mall itu bukan tempat yang aman, dan bukan tempat bermain.

But, semua kembali ke masing-masing ortu. Karena kondisi tiap keluarga beda-beda, disesuaikan sajalah untuk kebaikan bersama.

Kalau kamu gimana, suka ngga membawa bayi ke mall atau kayak saya yang jarang bawa bayi ngemall?


Note : ngga nemu foto saat saya bawa bayi ke mall, soale.emang jarang banget. maaf yah fotonya ga nyabung



Catatan Aksi Bela Islam 212

$
0
0




Sejujurnya saya bukanlah orang yang setuju jika sebuah aspirasi dituangkan dengan cara pengumpulan massa.

Di kantor, jika misalnya saya kurang setuju dengan atasan, atau melihat sebuah ketidakadilan, alih-alih memilih mencari orang yang sependapat dengan saya, saya lebih memilih membicarakannya langsung ke atasan.

Baca punya icha :


Baca punya Nahla :




Yah gimana pun juga , atasan kan bukan cenayang yang bisa tahu apa isi hati kita.

Tapi menurut pengalaman memang tidak semua hal yang kita tidak sukai atau tidak kita amini harus terang-terangan kita tunjukkan.

Ada kalanya diam adalah pilihan terbaik, atau menunggu saat yang tepat untuk membicarakannya. Karena bagaimanapun, yang namanya manusia memiliki keterbatasan. Ada banyak pertimbangan yang melatarbelakangi sebuah keputusan.Tidak mungkin seorang pemimpin bisa memuaskan semua pihak.

Yang bisa dilakukan hanyalah meminimalisir ketidakpuasan itu sendiri.

Nah terkait dengan aksi bela Islam beberapa hari lalu, sikap saya pun demikian.

Terlepas dari pro kontra soal Ahok, saya tetap di pemahaman, bahwa sebuah aspirasi tidak melulu harus dituangkan dengan cara pengumpulan massa.

Tapi itukan menurut saya. kalau ternyata menurut sebagian orang pengumpulan massa adalah sebuah media komunikasi yang dianggap paling efektif saat ini, ya monggo aja sih.

Kebetulan seharian kemarin pas tanggal 2, di kantor ada beberapa hal yang perlu dikerjakan, jadi saya ngga ngikutin aksi damai dari pagi. baru lihat televisi setelah jam 6 sore. Buka efbe sih sesekali, tapi sambil lalu aja.

Isinya berhamburan status haru dan ada banyak asma Allah dan takbir bertebaran.

Alhamdulillah, sebagai umat Islam tentu saya bahagia dan bangga melihat begitu banyak saudara seiman berkumpul dan tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan.

Yah kalaupun ada beberapa berita miring, ya wajar-wajar ajalah, namanya juga orang ramai, pasti ada percik-percik api disana sini, yang untungnya memang tidak sempat jadi kobaran api.

Paling yang agak saya sayangkan adaaa aja teman yang terpancing untuk membuat status "pembelaan diri", " Nyinyir tanpa maksud nyinyir (mbuhlah iki) hingga penghakiman dan pelabelan",  yang sebenarnya sama sekali tidak perlu dilakukan (menurut saya lho, menurut saya).

Karena apa?

Ya karena, seperti kata Ali Bin Abi Thalib

" Tak Perlu terlalu Keras menjelaskan siapa Dirimu
Yang menyukaimu tak membutuhkannya
Yang membencimu Tak mempercayainya"

Nah, seharian mengikuti temlen, membaca status yang lewat, gambar-gambar yang dishare, nonton youtube, saya terharu dan saya takjub, ada begitu banyak orang dan aksi berjalan tertib dan rapi.

Dari yang saya lihat, ada banyak hal yang sangat patut diapresiasi terkait aksi 212 kemarin.

1. Rumput Yang Aman Dari Injakan Massa


Saat SMA dulu, banyak halaman sekolah saya yang ditutupi rumput.

Plang-plang bertuliskan " Rumput jangan diinjak" pasti ada dimana2.

Dasarlah anak abege, udah ada tulisan gitu pun ya diinjek juga, alasannya biar cepet sampe, xixixi soale memang ada beberapa tempat yang kalo ga nginjek rumput, muternya jadi jauh.

(Baca : Warna Warni Sekolah Kenangan )

Melihat aksi 212 kemarin di televisi dan gambar-gambar yang berseliweran di temlen, saya langsung fokus pada ijo-ijo yang terpampang nyata baik dari foto udara dari atas, atau dari siaran di youtube.

Dari begitu banyak orang, ternyata rumput selamat dr diinjak-injak itu sungguh WOW menurut saya.

Angkat topi deh untuk seluruh peserta aksi.





Perkara menginjak rumput ini bukan hal sepele sih menurut saya, ini tentang menetapkan sesuatu sesuai fungsinya,tentang menaati aturan dan tentang menjaga lingkungan yang ada tanpa dirusak atas kehadiran kita.

Bukankah islam memang mengajarkan untuk menjaga lingkungan ?

Sekali lagi, bagi saya ini hal yang mengagumkan. Iya, saya mah anaknya mudah dibuat kagum sama hal remeh tapi penting.


2. Aparat Yang Berbaur dan Membantu Para Peserta Aksi

Fungsi aparat memang itu. Sebagai pengayom masyarakat, sebagai pelayan rakyat. 

Tapi entah sudah begitu lama, aparat ditempeli sterotype negatif yang selalu bersebrangan dengan rakyat.

Nah kemarin tuh saya melihat betapa para polisi benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pengaman, dan pelindung peserta, sehingga aksi bisa berjalan dengan aman.

Apalagi melihat para TNI yang membantu peserta asal Ciamis untuk menumpangi bis sehingga bisa selamat sampai di Jakarta.

Melihat tidak ada bentrok antara aparat dan peserta aksi itu suatu hal yang menggembirakan bagi saya pribadi.



3. Orang-Orang Baik Masih Banyak di Sekeliling Kita

Para penjual roti dengan gerobak-gerobak bertuliskan " Gratis Untuk Para Mujahid"
Penjual dawet dengan gerobak bertuliskan " Gratis Untuk Peserta Aksi Super Damai 212"



Melihat mereka, saya langsung yakin, bangsa ini masih punya harapan seterang bintang kejora (kalau perumpaan salah, mohon dimaafkan).

Orang-orang baik di sekitar kita, adalah tanda bahwa bumi masih layak dihuni.

Dalam setiap keramaian, hal yang lumrah jika pedagang bakal mendapat keuntungan dari banyaknya peluang transaksi yang bakal terjadi. Namun, kali ini yang terlihat adalah keinginan untuk melayani, bukan mencari keuntungan.

Semoga kalian mendapat keuntungan berlipat ganda di lain waktu.

4. Para Difabel Yang Hadir

Oooh kalau ini membuat mrebes mili sih. Iya saya mah anaknya ngga mudah trenyuh biasanya, tapi melihat mereka, saya merasa makin optimis bahwa keterbatasan itu sebenarnya tidak ada.


Para Tuna Netra







Mereka luar biasa.

Ada malu yang diam-diam menyelinap ke relung hati.

5. Presiden Yang Dirindukan

Ah iya, jangan protes dulu saat saya bilang presiden yang dirindukan. Karena memang kehadirannya adalah yang dinantikan para peserta aksi.

Kehadiran presiden , menurut saya semacam puncak dari aksi 212 kemarin.

Jokowi, seperti bagaimana ia biasanya, hadir di tengah ribuan atau jutaan rakyat yang ingin menyampaikan aspirasinya.

Tanpa seremonial, tanpa pengawalan berlebih, tanpa atribut kepresidenan. Dengan baju putih, menembus hujan, dia hadir sebagai jamaah sholat Jumat seperti yang lain.


Ini katanya fotonya editan sih, karena hujannya kok bisa keliatan banget gitu.
tapi tetep ini foto keren menurut saya ;)

Ini dialog yang saya kutip dari status Ainun najib

Trivia menarik dari ring 1 barusan:

  • Presiden bilang ke Mensesneg: "Saya yakin kita akan bisa menyelesaikan masalah ini, (tandanya) tahajud saya akhir-akhir ini terasa enak sekali."

  • Presiden ketika naik ke panggung di Monas hari ini melepaskan sepatu. Ditanya oleh Paspampres, kenapa pak? "Ini panggung dipakai tempat sholat."



Sudahlah, tak perlu memperdebatkan, " Nah kan bisa datang, kenapa yang aksi 411 ngga bisa datang".

Justru ini menunjukkan bahwa dia bukan orang yang gegabah dalam bertindak. sesimpel itu kok.

Atau ngga suara sumbang " Datang sih datang, tapi ngga menjawab tuntutan umat"

Duuuh budeeee, banyak maunya yah, serba salah semua.

Kalau niat baik dan perbuatan baik orang pun tak bisa memuaskan hatimu, maka pertanyakan kembali apa niatmu sebenarnya.



6. Monas Tetap Bersih dan Cantik Seperti Sedia Kala

Sholat Jum'at selesai, peserta aksi beranjak pergi, monas seperti tak pernah didatangi ribuan atau jutaan orang.

Bersih, bahkan lebih bersih dari saat sebelum aksi.

Two Thumbs Up.




Beberapa akhwat menyapu jalan, mengutip sampah, menyiram air di bekas koran yang lengket.

Yup, seperti saya tulis di atas tadi, tak perlu menjelaskan, cukup apa yang terlihat saja.

Islam itu cinta kebersihan, dan saya melihat itu kemarin di Monas.

***

6 hal istimewa dari aksi 212 yang bagi saya merupakan sebuah gambaran dan harapan, bahwa umat ini menginginkan kebaikan bagi negeri tercinta.

Bahwa sang pemimpin juga menginginkan yang terbaik.

Melihat aksi ini, saya jadi ikut terharu. Melihat wajah-wajah mereka , ah saya yakin mereka melakukannya Lillahi Taala.

Siapapun yang ingin memanfaatkan keikhlasan mereka, biarlah Allah yang membalas. Allah maha tahu isi hati setiap makhluk.

Namun, ada juga beberapa catatan yang bisa menjadi pengingat diri dan tidak boleh dianggap angin lalu.

Ditunjukkan bukan untuk mencela, bukan untuk mengingkari kebaikan yang ada, tapi sebagai bahan introspeksi.

1. Pencekalan Wartawan

Iya, ada beberapa video yang cukup mengganggu saya yang lewat di temlen, yaitu, video pencekalan terhadap para reporter Tivi.



Saat melihatnya, duh saya langsung menarik ke diri sendiri.

Membayangkan gimana kalau ada nasabah misalnya ngga puas dengan pelayanan di bank saya kerja, trus saat tau kalau saya pekerjanya, saya langsung dikata-katai.

Karena terkadang sebagai pekerja, ada hal-hal yang kita tau mungkin tidak menguntungkan nasabah, tapi namanya aturan perusahaan ya sebagai pekerja kita harus menjalaninya.

Saya ingat, dulu saat di Medan , jamannya PLN byar pet kayak minum obat, sehari bisa sampai 8 jam mati listrik, saat itu orang-orang yang bekerja di PLN kerap mendapat bullying dari masyarakat.

Saya tahu, karena adik saya kerja di PLN.

Betapa saat itu mereka bahkan menghindari memakai seragam kantornya demi tidak dikenali sebagai pekerja di perusahaan itu. Bahkan ada rumah pegawai PLN yang dilempari masyarakat sankin kesalnya mereka karena pemadaman listrik yang warbiasyak menjengkelkan.

Coba, coba bayangkan hal tersebut.

Seberapa kesalnya pun pada pemberitaan di tivi, si media, rasanya ngga pantas para pekerjanya mendapat perlakuan seperti itu.

Mereka sedang menjalankan tugas.

Maka, komen-komen seperti

" Siapa suruh mereka membuat berita yang selalu memojokkan muslim"

Atau

" Tidak ada asap maka tidak ada api, harus ngerti dong kenapa mereka berbuat demikian"

adalah sebuah bentuk ketidakdewasaan dalam bertindak, dan mengotori kedamaian yang diusung oleh aksi kemarin.

" Bagaimana Orang lain Bersikap Bukanlah Tanggung Jawabmu
Namun bagaimana kamu Bereaksi atas Hal tersebut, itu menunjukkan siapa dirimu"

Kendali toh tetap ada di tangan kita. Mau percaya pada media mana. Jangan biarkan tindakan orang lain memperngaruhi perilaku kita.

Lagian jangan meremehkan intelektual orang ah. Emangnya kalinn pikir, cuma kalian doang yang bisa tahu mana media yang beritanya berimbang mana yang ngga. Jadi ngga perlu mengkhawatirkan " Nanti masyarakat bisa salah kaprah dengan Islam"

Justru perilaku seperti itu yang bikin masyarakat bisa salah kaprah.

Biarkan mereka bekerja, menyajikan berita. kendali ada di tangan kita.

2. Status Baperan 


Kalau yang ini sih, ngga cuma terjadi saat ini, di situasi apapun pasti ada kaum baperan.

Merasa paling benar
Merasa paling punya ghirah, sehingga yang lain dianggap kurang beriman.
Berprasangka buruk bahwa orang lain berprasangka buruk terhadap aksi (nah lho mbulet kan)

Sampai bersusah payah sekali menjelaskan ke orang yang entah siapa.

" Pahami ya ini aksi damai, bukan politik, bukan soal etnis, bukan soal agama, bukan soal suku"

Lha makin dijelaskan malah makin membuat orang berfikir, ada apa?

Udahlah, jangan sampai gara-gara status kita, yang tadinya orang mulai membatin " Oooh bisa juga yah aksi ribuan /jutaan orang itu tertib" malah jadi berubah " Dih, apaan sih, nyolot amat "

Atau ngga status baperan berikutnya

" Ada jutaan orang, bukan ribuan "

Aduh, napa sih mba mas. 

Kalau memang jumlah bukan masalah, kenapa harus diributkan. Yang meluruskan dengan penjelasan secara logis juga jangan dibully atuh. 

Perkara jumlah memang bukan untuk eker-ekeran atau tanding-tandingan. Tapi ga ada salahnya pakai pendekatan paling logis sehingga ga gampang dipatahkan.

Sabar, pan pengakuan manusia ngga penting, yang penting Allah mencatat setiap langkahmu, bukan begitu?

Kembali ke Ali Bin Abi Thalib

" Tak Perlu terlalu Keras menjelaskan siapa Dirimu
Yang menyukaimu tak membutuhkannya
Yang membencimu Tak mempercayainya"

Masa kamu mau maksa semua orang mengerti dan memaklumi dan ngga boleh membiarkan orang berprasangka ?

Biarlah, biar orang menilai sendiri. jangan buang energy untuk sesuatu yang tidak bisa kau kendalikan.

Cukuplah Allah yang menilai.

***

Tak Ada gading yang tak retak

Pepatah kuno yang selalu didengungkan untuk pemakluman sebuah ketidaksempurnaan.

Tidak perlu defensif untuk sebuah cela. karena ketidaksempurnaan adalah sebuah pengingat dan peredam kejumawaan.

Saya percaya, masih ada harapan untuk bangsa ini.

Masih banyak orang baik di negeri ini

Masih ada pemimpin yang punya visi membangun negeri.

Terima kasih atas aksi yang sungguh di dalamnya terdapat banyak pelajaran dan hikmah.

Terima kasih untuk selalu mengingatkan dalan kebaikan.

Seperti firman Allah

" Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS.Yusuf :111)

Dan Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.

" Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman allah)". (QS.Al-Baqarah:269)

Dan pada akhirnya saya harus minta maaf pada teman semua, jika ada kata kata atau status saya yang mungkin menyakiti hati siapapun.

Indonesia hebat
Islam rahmatan Lil alamin

Tonton videonya ini ya, sejuk banget melihatnya




Note: Foto-foto dari FB, kalau ada yang tidak berkenan, mohon memberitahu, akan saya hapus

Model Lucu Dress Pakaian Bayi Perempuan

$
0
0
[SP] Model Lucu Dress Pakaian Bayi Perempuan


Punya ank perempuan itu sungguh menggemaskan. Soalnya ada banyak pilihan model pakaian bayi perempuan yang unik dan lucu. Apalagi kalau dipadu padan dengan sepatu dan pita-pita yang imut-imut, duh makin cantik dan anggun. Berbagai macam pakaian tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas si kecil sehingga menghasilkan tampilan yang menggemaskan dan lucu. Salah satu jenis pakaian bayi yang sangat imut untuk bayi perempuan yaitu dress atau pakaian terusan. Berikut ini beberapa pilihan model dress bayi perempuan yang unik dan lucu, antara lain:


  • Dress rajut.

Dress rajut merupakan salah satu pakaian bayi khusus perempuan yang memiliki tampilan menarik dan sangat anggun. Ada banyak desain dan model dress rajut yang dapat dikenakan bayi perempuan untuk berpergian ke luar rumah atau bermain bersama keluarga sesuai kebutuhan. Dress rajut bayi perempuan biasanya memiliki warna-warna yang cerah dan dihiasi dengan aksen aksesoris yang menawan seperti rajutan bunga atau bentuk lainnya. Penampilan si kecil akan semakin menawan dengan menggunakan dress rajut yang desainnya lucu.

  • Dress polkadot.

Motif polkadot menjadi salah satu motif dress bayi perempuan yang sangat menarik. Motif polkadot atau motif totol pada dress bayi perempuan biasanya memiliki warna-warni yang bervariasi. Selain dalam bentuk dress, motif pakaian polkadot juga banyak ditemukan pada kaos bayi. Dengan warna-warna yang terang dan menarik, tentu saja penampilan si kecil juga akan terlihat menggemaskan dan imut karena memakai dress polkadot berwarna-warni.

  • Dress tile.

Pakaian bayi perempuanyang lucu dan modis satu ini cocok dipakai ketika acara pesta. Dress tile memiliki bahan rok yang mengembang dan membuat penampilan bayi terlihat anggun dan semakin manis dibuatnya. Selain dress tile, ada juga dress balon yang bentuk roknya terlihat seperti balon. Kedua jenis dress bayi perempuan tersebut hampir mirip dan cocok dikenakan untuk acara pesta seperti ulang tahun dan lain sebagainya.

  • Dress bunga.

Aksen bunga pada dress bayi perempuan bisa membuat penampilan terlihat manis dan menawan. Aksen bunga tersebut bisa berupa motif atau aksesoris tambahan yang bentuknya 3 dimensi sehingga tampilan dress terlihat begitu cantik dan mempesona. Dress bunga bayi perempuan cocok dikenakan bersama dengan aksesoris rambut seperti bandana berbentuk bunga atau aksesoris lainnya dengan warna yang senada.

  • Dress karakter.

Selain mengandalkan motif-motif seperti polkadot, bunga dan sejenisnya, ada juga dress bayi perempuan yang sangat imut karena memiliki desain gambar karakter kartun anak perempuan. Beberapa dress karakter seperti Snow White, Minnie Mouse dan lainnya dapat dipilih sesuai karakter yang diinginkan. Gambar-gambar karakter kartun tersebut terdapat pada dress yang dikenakan si kecil sehingga penampilannya akan terlihat jauh lebih menarik dan mempesona. Banyaknya pilihan warna yang tersedia dan karakter gambar yang berbeda bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan.

Itulah macam-macam dress pakaian bayi perempuan yang bisa dibeli untuk memenuhi kebutuhan pakaian si kecil yang lucu dan menggemaskan. Masing-masing dress memiliki keunikan desain yang beragam. Tapi selain mengutamakan keunikan dan daya tarik model dress yang tersedia, kualitas bahan dress yang dikenakan juga sangatlah penting untuk diperhatikan. Hal ini bertujuan supaya dress bayi yang dikenakan terasa nyaman. Selain itu, mengutamakan kualitas dress juga dilakukan supaya pakaian tidak mudah rusak. Dengan demikian, dress yang lucu, berkualitas dan sesuai kebutuhan si kecil pun bisa didapatkan.


Mainan Anak : Beli atau Sewa?

$
0
0
Mainan Anak: Beli atau Sewa?Sejak punya anak, apalagi anak udah dua gini, rumah kami udah penuh sesak sama yang namanya mainan.

Mainan anak itu ternyata ya banyak banget macamnya. Jamannya saya kecil mah, mainan anak palingan cuma boneka sama masak-masakan aja. Itu pun bentuknya monoton, boneka plastik warna merah yang legendaris itu lhoooo, hayoo siapa disini yang pernah  punya boneka plastik merah, hahahaha, kalau punya berarti kita seumuran ya bu ibu.

Nah, sekarang beda banget, mainan anak itu udah ngga tau lagi sayalah bilangnya. Super banyak, dan beda-beda jenisnya, modelnya, warnanya.

Kalau kalian pernah ke Asemka di Jakarta, udah deh bisa kalap lihat mainan anak.

Saya dan Masteg itu sebenarnya bukan termasuk ortu yang hobi beliin mainan anak, tapi ya gitu sekali beli mainan kami yang bisa kalap gitu, hahahaha, apa sih ya bahasanya. pokoke kalau beli mainan Tara, saya sama masteg bisa lebih antusias dari anaknya. Pikirannya langsung, " Ah ini pasti dipake lama deh, eh ini bagus juga, ini juga, ini juga", tiba-tiba aja pas bayar dhueeeeng. mamaaaaaa.

Tahukah kalian para ibu-ibu sedunia bahwa budget untuk mainan itu sungguh membuat kantong bolong dan uang menghilang laksana hantu.



Tapi tenang, ngga semua mainan kok harus dibeli, karena ibu-ibu punya sahabat sejati bernama RENTAL MAINAN ANAK, wahahahaha.

Kehadiran Rental mainan ini memang membantu banget deh bagi keluarga yang punya anak kecil.

Soale banyak keuntungannya, diantaranya :

- Ngga makan tempat, abis masa sewa tinggal balikin ke persewaan.
- Lebih murah daripada beli.
- Anak kita jadi punya variasi mainan yang cukup banyak.

Tapi ga semua mainan sih bagusan pakai jasa rental mainan. Ada beberapa yang malah lebih hemat kalau beli.

Nah, menurut bu ibu disini, untuk mainan anak, baiknya kita beli atau sewa sih?

Baca Punya Gesi :







Sebelum dijawab, nih saya jembrengin dulu ya harga mainan anak yang kelihatannya unyu-unyu ngga penting, remeh temeh tapi harganya, bikin emaknya terpaksa cancel beli concealer ini.

Saya kelompokkan mainan anak yang saya beli untuk Tara dan Divya sesuai usianya ya

Usia 0-3 bulan

Karena masih bayi banget, saya sih dulu beli mainannya cuma yang musik-musik doang. Di usia ini yang harus kita stimulus adalah perkembangan sensoriknya. Makanya mainan yang berwarna-warni atau yang ada bunyi-bunyiannya lebih disarankan.

Saya beli dulu gantungan musik yang muter-muter itu, ada boneka-bonekanya di atas. Kalau udah dibunyiin anaknya bisa diem anteng, merhatiin tuh mainan, dan lama-lama ketiduran.

Bisa ditaruh di box bayi atau ditempel di kepala tempat tidur


Bu ibu, harus punya deh ini, lumayan membantu mengasuh bayi lho.

Harganya sekitar 100 ribu sampai 200 ribu


Usia 3-6 bulan

Trus tara mulai kebanjiran ludah, ngenceees terus dan mulai menggingit-gigit segalanya, maka mainan yang selanjutnya kami belikan adalah theeter.

Eh ini masuk mainan ngga sih. Masukin ajalah ya.

Teethernya Tara itu banyak banget lho, saya beli beraneka ragam bentuk, jenis, ukuran dan merk.

Pertama beli yang mahalan, dengan asumsi semakin mahal semakin bagus, karena masih bayi banget wajiblah mainannya yang bahannya aman. Maklum ya anak pertama. Harganya kalau ngga salah sekitar 200 ribuan, merk Chicco atau Avent atau apa gitu ya, beli di toko bayi.



Eh ternyata Tara ngga suka, soalnya agak keras.

Ganti, coba beli teether yang jaring-jarng yang bisa diisi buah harganya 80 ribuan kalau ga salah, eh Taranya ga suka juga.

ini modelnya bisa dimasukin buah, jadi anak bisa isep-isep


Akhirnya coba beli yang harga 15 ribuan, yang model semangka-semangkaan itu, lhaa Taranya doyan, hahahaha. Sayang sama papa ya nak, sukanya yang murce-murce.



Saran : Cobalah kasih teether dari yang murah dulu

Teether ini beneran bisa buat merangsang gigi bayi lho, soalnya Tara saya kasih teether giginya tumbuh di usia 5 bulan. Divya ngga saya kasih samsek, usia 10 bulan baru mulai nyembul, xixixi iyaaa saya ngga kasih Divya teether emang sengaja, soalnya trauma bayangin nenen digigit, hiiii itu sakitnya ampun deh, bisa ke ubun-ubun, aku ngga kuaaaat.


6-12 bulan

Di usia ini, si Tara udah mulai pinter megang-megang semua benda, kayak yang pengen tau gitu, makanya saya beliin dia ring stack. Itu lhoo, yang lingkaran-lingkaran di susun di piramida.

Ini mainnya asik banget sama anak. Kita bisa gantian masukin si cincin warna sesuai ukuran ke piramidanya. tara mah kalau main ini ngasal banget dulu, tapi seruuuuu bisa ketawa ketiwi anaknya.


Beli yang ada warna dan musiknya lebih lucu

Harganya sekitar 60-120 ribuan sesuai besarnya.

Trus di usia segini juga biasanya bayi udah mulai merangkak, mulai berlatih berdiri dan mulai berjalan.

Disinilah mulai beli baby walker.

Baby walker udah ngga disaranin sih, tapi dulu pas Tara, omanya ngadoin itu jadi sempet juga Tara pakai. tapi cuma sebentaran doang, karena saya baca-baca ngga baik sih untuk pertumbuhan kaki anak dan bahaya juga untuk keselamatannya.

Baby Walker, Tidak disarankan


Sempet nyobain pakai moon walk, tapi Taranya malah menggantung kalau dipakein, hahahah, lucu deh, malah ngga jalan dia.

Saya ngga tega sendiri makainya, soalnya kayak gimana gitu hahahaha
maaf ya saya ibu yang kolot


Kalau dede Divya ngga saya pakein lagi baby walker atau moonwalk. Sekarang dia pakenya semacam walker gitu, yang model didorong-dorong sama anaknya.

dia dua fungsi, bia sebagai baby walker


Kalau udah agak gedean, bisa bikin untuk blajar jalan
didorong-dorong


Bagus sih, tapi lebih mahal dari baby walker.

Baby walker harganya Rp 250 ribu sd 500 ribu
Moon Walk Rp 65 ribu
Walker dorong harganya Rp 700 ribu (Merk Baby Does)

Selain itu ada juga mainan trolley-trolley an yang membantu banget melancarkan anak jalan. Divya suka banget nih sama troley-troleyan.




Beli troley itu sepaketan udah dapat masak-masakan juga. harganya sekitar 80 ribuan.

> 12 bulan

Gitu anak udah bisa jalan, udah agak gedean, makin banyaaak aja jenis mainan yang melambai-lambai di toko mainan.


Biasa aja Tara gayanya hahahaha
Ini kuda-kudaan dari rotan, awet banget daripada yag dari plastik

Mulai dari kuda-kudaan (Rp 150 rb)
Sepeda (Rp 700 ribu)
Mobil-mobilan (Rp 200 ribu)
Perosotan (Rp 1,8 juta)

Belum lagi permainan imajinasi kayak salon-salonan, kitchen set, yang ampun dah canggih-canggih banget.  (harga sekitar Rp 250 rb - 500 ribu)

Kitchen Set.
Lucu banget ini, pakai batere,
kalau kompornya dinyalain keluar kayak api dan suara air direbus, gluk gluk gluk gitu. Lucu deh





Ada yang seolah-olah bisa masak ada apinya, sampai model hair dryer yang beneran bisa hidup. Buset dah, banyak bangetlah ntu mainan anak.

Tuh ada apinya, Ini jadi rebutan Tara dan Divya

Tuh kan percaya kan, mainan anak itu kalau diturutin semua bisa bangkrut lah emak bapaknya.

Nah, kembali ke pertanyaan di atas tadi, untuk mainan anak, sebaiknya beli atau sewa nih?

Kalau saya pribadi nih, saya combine. Ada mainan anak yang saya sewa dan ada juga yang beli, tapi saya banyakan yang beli.


Pertimbangan saya untuk sewa atau beli mainan ada beberapa hal

Masa Pakai 

Iya , pertama perkirakan dulu masa pakainya.

Kalau memang lama, bisa dipertimbangkan beli, tapi kalau cuma sebentar mending sewa aja.


Kayak perosotan tuh. 

Perosotan ini adalah mainan idaman anak-anak seluruh indonesia deh kayaknya. Mungkin kalau dianalogikan ke dunia  ibu-ibu, perosotan itu ibarat skincare SK II dambaan, tapi sayang mau beli soalnya mahal.



Nah kayak gitulah si perosotan ini. Pengen beli tapi mahal. mahal tapi berguna dan anaknya hepi banget kalau main perosotan di playground mall atau di daycare. 

Selain itu perosotan juga bisa diwariskan ke adeknya, masa pakainya panjaaaaang, dari anak bisa jalan sampai usia 5 tahunan masih bisa dipakai. Apalagi kalau berencana punya adek, atau punya keluarga yang punya anak-anak banyak.

Perosotan model beginian harganya Rp 1.3 juta s/d 2 juta
Belinya pas lagi cuci gudang biar dapat murah


Nah untuk yang model begini, saya pilih BELI.

Termasuk juga sepeda dorongan, lumayan lama tuh pakainya, jadi pilih beli.



Contoh yang masa pakainya sebentar itu, kayak box bayi(ini bukan mainan sih), play place, Lompat-lompat bayi. baby walker / sound walker.

Ini fungsinya buat bayi, tiduran sambil mainin boneka-boneka diatasnya.
Ini sewa aja, soalnya cuma bentar doang makainya


Nah yang model begini, yang harganya lumayan tapi masa pakainya sebentaran doang, saya pilih SEWA.


Harga Beli dibanding harga sewa Selisih Dikit


Xixixi dasar emak-emak ya, itungannya riweh banget.

Jadi kalau ada mainan yang harga beli dan sewanya hampir sama, tapi kegunaannya bisa lumayan lama (walau ngga selama perosotan), maka saya juga akan BELI, dengan catatan ukurannya ngga nambah-nambah sesak rumah.

Contohnya : Kayak mainan printilan kayak ring stack, balok-balok, puzzle itu pasti BELI.

Mainan susun-susun kayak begini mah beli aja.
Lama kepakenya soalnya

Tapi kalaupun harganya selisih dikit, tapi bisa berpotensi nyemak-nyemakin rumah, mending SEWA ajah.

Contohnya ya kayak lompat-lompatan bayi.

Ini untuk lompat-lompat.
kepakenya juga sebentar, tapi harganya lumayan dan bikin semak rumah>
sewa aja


Kurang Berguna dan ga lama dipakainya. Sewa ajah.

Nah kayak tempat mandi bola. bagi saya itu kurang berguna, dan makan tempat banyak,maka saya pilih sewa aja.

Kenali Sifat Anak

Oiya ini juga penting banget.

Kenali sifat anak kita. Kalau anaknya bosenan, udahlah sewa aja.




Itu aja sih yang jadi pertimbangan saya saat mau beli atau mau sewa mainan.


Nyewanya Dimana ?

Kalau di Medan, tempat persewaan yang jadi langganan saya sewa mainan selama ini adalah lollipop rental. Kumplit dan harganya ga mahal.

Enakny sewa di Lollypop itu, mainan diantar dan dijemput, jadi kita ngga repot harus ke tempat persewaannya. Trus jenis mainan dia banyak, jadi bisa pilih-pilih sesuka hati.

Kalau ibu-ibu disini gimana, mainan anaknya pilih beli atau sewa?



Perjalanan Panjang Mencari Jati Diri Windiland

$
0
0


Bagi pembaca blog windiland ini, kalian sadar ngga sih kalau blog ini sering banget ganti template dan ganti penampilan, wahahahaha.

Hal itu disebabkan tak lain dan tak bukan, karena yang punya blog sering mengalami kegalauan dan kebimbangan yang amat sangat dalam menentukan apa yang dia mau.

Padahal keinginan saya itu ngga neko-neko sih, pengen template blog yang manis sekaligus lucu tapi simpel dan elegan.

Pengennya pakai jasa orang lain gitu untuk mengeksekusi. Tapi dasar banyak mau, entah kenapa kadang susaaaah banget ngeklopin apa yang ada di pikiran saya ke orang lain.

Makanya dari dulu, masalah header blog saya selalu ngerjain sendiri.

Iya duulu, saat lagi heboh-hebohnya orang bikin header blog sendiri, yang kalau ngga salah dimulai dari si blogger inspiratif versi aku annisast, saya pun ngga mau ketinggalan dong.

( Baca : 6 Blog Yang Harus Kamu Kunjungi )

Berbekal kemampuan  pas-pasan alias cuma bisa edit, tempel, geser doang, jadi juga banner sweet-sweet gimana gitu dengan warna pinky-pinky centil.

Ini nih header blog dan tampilan pertama yang saya kerjakan 





Wahahaha sungguh terlihat tingat kealay-an saya yah.

Ini ngerjainnya manual banget, pakai pic monkey. Templatenya masih gratisan, cuma ditambah-tambah gadget made in dewe.

( Baca : Tutorial Membuat Header Blog Sendiri )

Pas selesai bikin header dan tampilan blog di atas ini, wih rasanya bahagia banget. Berulang-ulang dipandangi sambil membatin dalam hati betapa kerennya karyaku ini, xixixi.

Tapi, ternyata rasa bahagianya cuma bertahan sebentar doang. Ngga lama pengen ganti tampilan lagi. 

Kali ini pengennya yang agak syahdu-dyahdu kalem gitu. Sadar diri header dan tampilan blog sebelumnya terlalu centil, ngga cocok sama emak-emak beranak dua.

Maka saya pun beli template ke blogger perempuan. Tapi tetep yah headernya pengen bikin sendiri.

Kulik-kulik, edit-tempel-geser, jadilah tampilan header dan blog saya kayak di bawah ini.




Kyaaaa.... kya....... udah berasa keren bangetlah ini, menggambarkan kepribadian saya yang dewasa, tenang, dan bijaksana .

Cakep kan yah cakep kan yah.

Tapi kemudian nyadar, ow owwww gambar yang ada di header itu kan bukan punya saya, gimana kalau saya dituntut sama yang punya gambar.

Iya itu saya comot dari google, itu lho gambar dua cewek lagi ngobrol di meja-di atas itu.

Tulisan aslinya Girl Talk, trus saya minta tolong sama handikoo untuk editin jadi tulisan Woman Talk, hahahahaha  i feel bad deh.

Sebenarnya saya minta Dikoo buatin gambar cewek lagi ngobrol sih , tapi karena satu dan lain hal yang saya lupa kenapa, akhirnya ngga jadi.

Karena takut dituntut orang, saya ganti template dan ganti header lagi. Duuuh hobi apa doyan neng.


Ini nih headernya, yang buatin mba langit Amaravati. Saya mintanya simpel-elegan.

Sebenarnya ini udah pas banget , kece badai, Itu lebahnya yang nambahin saya sih xixixi, kalau dari mba Langit ngga ada lebahnya.

Tapi ternyata, karakter asli saya yang masih suka narsis seperti ngga rela gitu kalau header blog ngga nampilin sosok yang punya, jadilah ntu header dan template buatan mba Langit cuma sebentar doang saya gunakan.

Parah lah, ini udah labil level 8 dari skala 10. Semacam level orang yang sibuk polas poles eyeshadow di mata tapi lupa pakai skincare, soale gara-gara heboh sama header, blognya malah ngga diisi, hahahaha.

Kemudian kepikiranlah saya mau bikin karakter diri sendiri ajalah, tapi model kartun-kartun gitu.

Cari-cari siapa yaaa yang bisa mewujudkan keinginan saya itu. Tiba-tiba kepikiran satu nama, AHA

Kenapa ngga ke haloterong aja.

Haloterong itu adalah si mami muda Mevlied Nahla yang memang piawai banget bikin gambar chii-chibi dan model anime anime Jepang gitu.

Karyanya dia keren-keren deh, dan orisinil.

Inbox Nahla, bilang pengennya digambarin karakter saya sambil ngeblog, sambil mangku dua anak.

Awalnya ditawarin Nahla bikin header blog sekalian aja, tapi saya menolak, soale kepikiran betapa banyak maunya saya, kasihan anak orang kalau dapet klien rese bin rewel seperti saya.

Saya kan jaga image gitu lhooo. Ngga mau dijudge jadi klien rese. Pencitraan to the max.

Dan tadaaaaaa, jadilah karakter yang keren banget , sesuai dengan ekspektasi.


Waaah cakep banget kan, pas banget dengan apa yang ada di pikiran saya. Itu ceritanya, saya sebagai mamah muda, yang kece aktif neblog walau sambil direcokin anak.

Itu gambar memang beneran adanya lho, awal-awal Divya lahir, kalau mau ngeblog ya gitu itu posisinya, saya selalu mangku Tara sama adeknya, dan Tara ikut mencet-mencet tutsnya.


Asiknya yah,sama Nahla, saya malah dikasih dua pilihan warna. Terharuuuu, karena dia seperti mengenali bahwa saya pasti labil soal warna juga hahahaha. Dikasihlah sama Nahla pilihan warna mint selain merah.


Aaak unyu banget kan yah.

Berbekal gambar Nahla saya pun mulai bikin header lagi.

Maafkan saya pembaca yang budiman. Saya memang hobi membuat header.

Dan inilah header yang entah sudah keberapa saya ganti. Jeng Jeng.


Wahahah padahal mah cuma nambahin tulisan sama bintang-bintang berikan cahayamu, bintang-bintang temani aku malam ini (yah nyanyi deh).

Tapi mikirin ini aja seharian lo jeng. Sempet dipakai sebentar, trus saya berubah pikiran lagi.

Plis-plis jangan tutup dulu, baca lanjutannya ya kaka-kaka

Soalnya saya baru beli template seharga 4 dollar (pelit amat ya saya ) yang mana header di atas itu ngga pas sama warna template bawaannya, terlalu merah, padahal si template baru warnanya agak orange ke merah gitu.

Utek utek lagi, jadilah header yang sekarang saya pakai. 


Nah akhirnyaaaa....... untuk saat ini menurut saya header ini udah paslah.

Masih lucu, tapi tetep dewasa dan ngga norak. (yang bilang norak saya kasih equil ntar).

Bagaimanaaaaa, apakah kalian masih sanggup membaca postingan geje ini???

MASIIIIH...

Baeklah saya lanjutkan.

Apakah itu cukup?

Tentulah Tidak Saudara-Saudara.

Karena saya adalah blogger yang rese ngurusin ketebelece blog yang ngga ada hubungannya sama PV, DA,PA, ALEXA edebre-edebre , tapi kalao PV turun aku nangis sist . Lhaa gimanaaaaa ini.

Setelah urusan header selesai, template blog utak atik sendiri juga, dan udah lumayanlah menurut saya, walau masih da sh yang belum sesuai keinginan, tapi bingung eksekusinya. Ntar ajalah itu.

Kemudian ngelunjak pengen punya gambar-gambar sendiri yang bisa jadi sumber gambar karakter saya.

Dan kepikiran pengennya punya emoji lucu-lucu kayak di Line tapi yang windiland banget, yang cuma saya doang yang punya.

Kalau melihat stiker di Line itu suka gemesh-gemesh gimanaaa gitu. Soalnya pas banget mewakilkan perasaan kita. Mau emoji marah, malu, sebel, sampai bokek aja ada, xixixi. Makanya kalau chat di Line itu berasa beda sama chat di WA, lebih nampol ketangkep ekspresinya.

Apalagi Gesi ternyata udah selangkah lebih maju. Dia udah duluan pesaaaan sama Nahla, pyuuuuuh, jadilah saya harus antri menunggu punya Gesi kelar, trus nunggu klien Nahla lain kelar, trus nunggu klien yang lain lagi kelar, lagi, lagi, sampai akhirnya saya dapat nomor antrian.

Gilaaa, Nahla laris abeees.

Dan akhirnyaaaaa, stiker EKSKLUSIVE untuk Windiland jadi juga, wohooooooooo #tebar-tebarpotongankertaskado

Ini Diaaaaaa


Percayalah, kebahagiaan saya itu kadang berasal dari hal remeh temeh, semacam punya stiker exclusive pribadi gitu lhooooo, wahahahahaha.

(Abis ini ditabok Nahla karena bilang remeh temeh )

Nahla memang canggih. Saya cuma bilang mau ekspresi nangis, ketawa ngakak, malu-malu, semangat, menurut L, dan dia langsung terjemahin jadi gambar.

Puas banget dah sama pelayanan Nahla.

Mahal ga kaaaak?

Bayangin aja lu harus belajar menggambar dulu selama bertahun-tahun ditambah menghadapi klien yang ga tau maunya apa tapi hasilnya minta sesuai keinginannya.

Jawaban saya, NGGA. NGGA MAHAL SAMSEK.


Penting gitu punya sticker khusus?

Errrrr.....


Boleh ngga aku pinjem gambarnya buat dibikin meme, atau buat postingan di blog atau buat profil picture?

NGGA BOLEEEEEEH

NO NGGA BOLEH

Kalau mau, pesen sama Nahla aja biar punya ciri khas sendiri, ngga kena pasal ngopy punya orang juga. Yah, yah. Pliiis ngga boleh ambil gambar atau sticker saya ini untuk tujuan apapun.


Ini stickernya bisa untuk apa aja?

Wah banyak banet kegunaannya, bisa buat judul blog post kayak untuk postingan ini nih.

Bisa sebagai pelengkap cerita, bisa untuk buat meme, bisa untuk bikin status di FB, Path, Instagram.

Bisa juga untuk stiker di line, di WA, di telegram, biar punya sendiri gitu lho.


Pesennya gimana?

Kirim email aja ke haloterong@gmail.com

Kalau mau lihat portofolio nahla bisa ke instagramnya langsung @haloterong


Dan akhirnya perjalanan panjang mencari jati diri windiland pun menemukan ujungnya.

Apakah header dan template blog ini tidak akan berganti lagi???


Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.


Jadi, menurutmu, emoji sticker mana nih yang paling unyu?






GesiWindiTalk Ft SassyThursday : #TeamRealistis

$
0
0
#GesiWindiTalk minggu ini collab lagi dengan #SassyThursday

Kali ini kami ngomongin soal perbedaan sifat Saya, Gesi, Icha dan Nahla. Yang ternyata, kalau ngomongin sesuatu atau ngomenin suatu kejadian itu beda banget reaksinya.

Saya dan Icha reaksinya hampir sama, kami cenderung ngomenin sesuatu pake logika, dan memandang segala sesuatu lebih realistis, makanya kami bersatu di #TeamRealistis.




Sedangkan Gesi dan Nahla hampir pasti, reaksinya juga samaan. Mereka bawa perasaan banget, mellow yellow gitu sih hahahaha. ngga salah kalau mereka klop di #TeamMelankolis abes deh.

Kalau kamu team yang mana? Melankolis atau Realistis?

Baca Versi mereka disini :



Nih contohnya :



Bayangin Gesi sedih cuma untuk urusan salah kasih judul email, dan kenapa emailnya belum dibalas.

Padahal itu ngirim emailnya baru banget, belum pun sehari. Kalau saya sih mikirnya realistis ajalah, akhir tahun, orang-orang kantoran pada sibuk, jadi ya kadang email agak lama dibales, xixixi.

Itu alasan logis sih dan lebih rasional. Kalau Gesi mikirnya langsung, apa ngga bagus yah?, apa mereka ngga suka yah?, hadeeeeh.

Mungkin karena itu juga Gesi lebih suka curhat ke nahla, kalau sama saya kurang ditanggepin sih , LOL.

Gegara melihat segala sesuatu secara rasional dan realistis, kadang saya suka dituduh kaya yang ga punya perasaan. Ditambah saya lebih suka mengatakan sesuatu apa adanya dan to the point.

Boom, paket combo deh.

Kayak ini nih.


Keliatan kan, bedanya tanggapan saya dan annisat dibanding Gesi.


Thats why, kalau baru kenal sama saya pasti ga langsung suka deh, mungkin malah sebel, karena saya ngga terlalu pintar basa-basi.

Semacam kalau main ke rumah orang trus diajak makan. Abis makan terjadi adegan begini

Ortu Teman : " Udaaah ngga usah dicuci piringnya, biarin aja"
Saya : " Ngga papa tante, biar saya cuci"
Ortu Temen : " Ngga papa, ngga usah"
Saya : " Oooh oke deh"




Iyes, saya mah ngga keberatan sama sekali disuruh nyuci piring di rumah orang, tapi saat yang punya rumah bilang ngga usah, yo wis saya artikan itu sebagai ngga usah. Saya ngga akan berusaha untuk mencari arti dibalik kata "ngga usahnya" orang.

Saya ngga pinter baca kode-kode.

Disamping suka to the point, saya juga mikirnya suka praktis, simpel ,dan ngga ribet.

Kayak dulu pas nerima lamaran suami.

Saya mikirnya simpel aja, yakin dia jodoh saya karena dia tidak terlihat main-main, serius, langsung bawa keluarga, dia udah mandiri secara finansial, agama baik, dikenalin sama sohib yang saya tahu baik, saya suka, dia suka, nyok mari ke penghulu.

Saya mah pake tembak langsung waktu diajak pacaran sama Mas Teguh


" Kalau serius, kita nikah aja"

(Baca : How I Met My Hubby )


Namun walau mikirnya simpel tapi tetap logis.

Selogis saya ngga mau nikah sama orang yang meragukan saya misalnya, atau selogis bahwa namanya nikah itu ngga bisa modal cinta doang, ada faktor ekonomi yang menjadi pertimbangan, ada faktor perbedaan sifat yang mesti dipikirkan.

Bisa ditolerir ngga?, Bakal menganggu hidup ngga?


Jadi kalau ada yang bilang, menikah itu yang penting cinta dulu, masalah ekonomi ngga usah dipikirin. nah ini saya ngga sependapat.

(Baca : Tentang Jodoh )
(Baca : Bener Ngga sih Nikah Muda Itu keren?)

Lebih ke realistislah #TeamRealistis.

Makanya perkara curhat-curhatan, saya juga bukan orang yang curhatable lah. Percuma banget orang curhat sama saya, karena saya bakal kasih solusi paling praktis dan paling gampang dilakukan, alih-alih turut larut dan bawa perasaan dengan apa yang dicurhatin.

Teman : " Win, aku sebel deh sama si Mawar, masa dia komen jelek di blogku sih"

Saya : " Ya udahlah hapus aja, ngapain dipikirin"

Case Closed.

Hahaha, (pantesan Gesi suka bilang enakan curhat sama Nahla). Karena saya ngga akan menghibur dengan bilang " Ngga kooook itu pasti orang yang iri, tulisanmu bangus koook, kenapa dia komen jelek".

Bisa aja sih saya bilang gitu, karena ngga enak dengan si teman, atau malah ikutan jelekin si Mawar.

Ngga lah.

Kenapa?

Karena masalah begituan ngga penting banget dibahas dan dipikirin. Karena kalau kita harus nyenengin semua orang, kalau semua orang harus suka dengan tulisan kita, wah beratlah hidup ini.




Nah yang gitu-gitu, sama saya jarang dibaperin.

Sering juga sih baper, tapi memang untuk hal-hal yang pantes dibaperinlah.

( Baca : Tips Menghadapi baper)

Ni sama juga dengan melihat orang yang rempong ngeributin hidup dan pandangan hidup orang lain , pasti otomatis terbersit di pikiran saya , " Yaelaaah ni orang rempong amat sih "

Nah untuk orang-orang seperti ini , sikap saya cuma dua.

Tetep berteman kalau masih bisa ditolerir. Kalau udah empet mah, saya pilih melepaskannya, halah.

Iyelah, sayang banget space di otak ini digunakan buat mikirin kayak gituan.

Selain mikir segala sesuatu dengan simpel dan ngga mau rempong, perkara bawa-bawa perasaan ini juga sering terjadi dalam hal enak atau ngga enak menolak permintaan orang.

Nah, saya type yang jarang ngga enakan sama orang, wahahahaha.

Iya, maksudnya, saya ngga bakal memaksakan sesuatu hanya karena merasa ngga enak.


Misalnya nih ada teman yang datang ke Medan, trus ngajak ketemuan tapi ketemuannya malam di hari kerja pula.

Saya ngga akan punya perasaan " Ngga enak nih kalau ngga ditemani jalan-jalan".

Ya saya realistis aja, saya punya anak bayi di rumah, ngga mungkin saya pulang malam banget, apalagi besoknya kan saya harus ngantor juga. Maka saya ngga akan sungkan untuk menolaknya, tentu dengan meminta maaflah ke temen saya itu.

Mungkin karena saya ngga terlalu pusing dengan perasaan orang lain, makanya jarang juga merasa ngga enakan. Sepanjang saya ngga nyakitin hatinya dan dengan cara yang sopan, saya mah nyantai dan ngga terbebani kalau misal harus bilang tidak ke orang.


Oiya, jadi keinget, ini juga kejadian nih pas saya nikah.

Seyogyanya orang nikah kan pastilah yang bakal nangis-nangis terharu gitu kan yah.

Nah pas nikahannya saya tuh, saya ngga ada nangis samsek. Malah senyam senyum sepanjang acara. Ibu saya sampe dongkol banget sama saya.

Makanya pas adek saya nikah, ibu saya langsung buru-buru ngomong ke adek saya .

" Wi, ntar pas Dewi nikah, jangan kayak kakakmu itu ya, ngga ada terharu-terharunya sama sekali"

Hahaha, lhaa gimana yah, masa orang lagi bahagia dipaksa nangis.


Mungkin ini ada pengaruhnya juga dengan personality saya pribadi.

Jadi kemarin nyobain tuh test kepribadian gegara link yang dishare Icha di FB.

Nih Linknya : Versi Inggris : https://www.16personalities.com

atau ini nih kalau mau versi indonesianya : http://mbti.anthonykusuma.com/test

Test kepribadian yang model begini lebih valid sih menurut saya, dibanding pembagian kepribadian sanguin, kholeris, melankolis, plagmatis ntu. Karena test MBTI ini kepribadian ngga dibagi cuma 4 tapi 16 cuuuy, banyak yah.

Hasilnya.... jeng jeng, ternyata saya type ESTP. wahahaha, ini menjelaskan banget mengapa saya ada di  #Teamrealistis

ESTP itu singkatan dari Extraversion, Sensing, Thinking, Perception.

Orang ESTP adalah seorang esktrovert yang merasakan dengan menggunakan indra (sensing), membuat keputusan dengan berpikir (Thinking), dan melihat dunia luar dengan merasakan (Perseption)

Extrovert

Bisa diartikan juga dengan blak-blakan. yaitu tadi kurang gape basa-basi, ngomong apa adanya, dan biasanya apa yang terlihat ya memang itu yang sebenarnya.

Salah bilang salah, benar bilang benar. ngga pake muji-muji orang kalau memang ngga perlu.

Terkadang dianggap kayak kurang sopan gitu sih. Padahal mah kitanya yang orangnya bersemangat gitu, sanking semangatnya kadang agak kelewatan dan nganggap unggah ungguh jadi sepele.

Saya inget banget nih, dulu pas baru masuk kerja , penempatan kantor pusat, karena sikap ekstrovert saya ini, jadi bahan omongan sama orang kantor.

Ceritanya, saat hari pertama disana, saya yang ngga sungkan gitu lho langsung datangin bos besar, nyalamin blio sambil memperkenalkan nama saya  dan ngobrol akrab kayak yang udah kenal,

Wahahaha, langsunglah dianggap ngga sopan, padahal mah karena saya excited aja.

Sensible

Nah kalau sensible ini lebih ke segala sesuatu itu harus dialami dulu baru percaya.

Kalau dihubungkan ke #Teamrealistis, ehmmm saya ngga akan percaya sama yang namanya katanya-katanya.

Semisal, ada orang yang bilang " Eh, si Anu itu orangnya gini gini lho, dia itu orangnya cerewet, pelit, bla bla bla"

Neeey, saya ngga akan percaya gitu aja.

Besok, kalau ketemu si Anu, yah saya bakal tetep baik-baik aja, saya bakal tetep berteman sama dia, dan ngga terpengaruh samsek dengan katanya-katanya orang tadi.

Pokoke prinsip  " Semua orang baik sampai ia membuktikan yang sebaliknya" itu berlaku banget untuk saya.

Ini berlaku juga untuk hal-hal lain semacam kalau dibilang diet mayo itu bisa turun cepet lho BB kita.

Kagaaak, saya ngga akan percaya sebelum mengalami sendiri. Pokoke, semua harus dialami, dan dirasakan, baru deh saya percaya.

(Baca : Diet Mayo Ala-ala)

Thinking

Nah, ini juga dominan banget di saya.

Saya ngga akan berani ngomong kalau ngga ada data, ngga ada bukti.

Dan saya maunya orang juga gitu.

Ini membantu banget lho, sifat ini di jaman serba digital sekarang.

Add caption


Setidaknya kalau baca berita, atau melihat share-share an orang di efbe atau grup WA, tentang apapun, saya pasti langsung crosscheck dulu.

Ngga adalah cerita share-share berita ngga jelas, apalagi hoax. Ih ngga bangetlah. Mungkin itu juga sebabnya saya ngga gampang terprovokasi. Karena apa-apa pengen tau dulu sumbernya darimana.

Apa-apa diendapkan dulu sebentar, baru action.

Huruf T di kepribadian ESTP ini yang menyebabkan orang-orang ESTP itu memang berfikirnya rasional.

Kalau di kerjaan

" Kok bapak ngga bayar pak, nunggak nih udah 5 bulan "
" Iya Bu, harga sawit turun banget"
" Lhaaa turunnya kan baru sebulan ini, 4 bulan yang lalu kenapa " (sambil bawa data harga sawit)

Kelar deh.

Gegara gila data ini juga, ngga heran saya terobsesi dengan PV blog, wahahaha. Kalau PV turun sediiih, PV naik, hatiku bahagia. Gila ini mah, saya mikirin banget PV, suka diledekin nih sama Gesi, secara doi PVnya jutaan tapi anteng aja, wahahaha.

Perception

Aaah saya mengartikan ini dengan sudut pandang.

Pokoke saya melihat dunia ini ngga pake kacamata kudalah. Warna itu ngga cuma hitam putih, dan arah itu ngga cuma kiri dan kanan.

Makanya dalam menghadapi segala perbedaan pendapat, cukuplah dikembalikan ke sudut pandang masing-masing. Ngga mau banget ngejudge orang hanya karena ngga sepemikiran.

Apalagi udah makin tua sekarang, kurang-kurangi bangetlah ngejudge orang.


That"s me


Nah, jadi sebenernya berteman dan berinteraksi dengan #TimRealistis itu gampang banget dan ngga perlu menerka-nerka. Asal ngga baperan mah, pasti mulus-mulus ajalah.

Tipsnya :


  • Kalau ngomong sama#Teamrealistis to the point aja, ngomong yang jelas, jangan pake kode-kode
  • Kalau mau adu argumentasi, pake data, jangan asal ngemeng, ngga tertarik.
  • Kalau mau nawarin sesuatu juga jelas pointnya apa, apa manfaatnya, pentingnya untuk dia apa.
  • Jangan bertele-tele, langsung aja ngomong, maunya apa.
  • Ngga usah baperan sama #Teamrealistis, karena kadang mereka samsek ngga mikirin perasaan orang. Bukan karena ngga peduli, tapi suka ngga sadar kalau itu bukan hal yang biasa-biasa aja bagi orang lain.


kalo ngomong yang jelas gitu lho



Wokeeeh, Jadi kamu masuk team mana nih #TeamMelankolis atau #TeamRealistis?











Viewing all 336 articles
Browse latest View live