Quantcast
Channel: Windiland I Parenting Blogger Indonesia I Parenting Blogger Medan I Blogger Medan
Viewing all 336 articles
Browse latest View live

Cara Mendidik Anak Kamu Dengan Hal Menyenangkan

$
0
0
Cara Mendidik Anak Kamu Dengan Hal Menyenangkan

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk  menyenangkan anak kita, namun kita harus bisa mendidik anak kita dalam melakukan hal yang menyenangkan tersebut. Jangan sampai tidak ada nilai yang bisa kita berikan untuk anak dalam melakukan hal yang menyenangkan, karena hal tersebut dapat membuat anak menjadi pribadi yang manja dan selalu menuntut apa yang mereka mau.

Mendidik anak dan memberikan pengatahuan yang baru untuk memaknai kehidupan adalah hal yang sangat penting bagi orang tua. Sebagai orang tua kita harus bisa memberikan pemahaman kepada anak kitatentang nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai orang tua kita harus memperhatikan hal ini, agar anak menjadi pribadi yang baik dan tanggap dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat.

Dalam hal mendidik, orang tua harus bisa memberikan pemahaman kepada anak melalui hal-hal yang menyenangkan tanpa harus bersikap keras. Selain untuk mengajarkan nilai kehiduan, hal ini diakukan agar terjalinnya hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua. Ada beberapa hal yang menyenangkan yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anak, diantaranya adalah:

1.Traveling dan Berkemah Bersama

Kamu bisa pergi traveling dengan mengunjungi wisata alam yang ada dan berkemah bersama buah hati tercinta. Dengan melakukan traveling kamu bisa mengajarkan tentang kehidupan yang ada disekitar perjalanan berpergian kamu.

Kamu juga  bisa mengajarkan anak untuk mencintai alam disekitar, dengan mengunjungi wisata alam yang ada dan melakukan berkemah bersama. Selain mengajarkan tentang mencintai alam sekitarnya, kamu juga dapat menciptakan hubungan yang harmonis bersama anak dengan perjalanan yang kamu lewati bersamanya.

2.Berkebun

Dengan melakukan bersama anak kamu, akan mebuat anak kamu lebih mencintai makhluk hidup lain disekitarnya. Berkebun juga dapat mejdi hal yang menyenangkan untuk mendidik anak agar mencintai dan merawat lingkungan.

3.Menonton Film Bersama

Mengajak menonton film merupakan hal yang menyenangkan, namun dalam hal ini kita harus bisa memilih film yang baik untuk ditonton. Di bioskop sendiri, ada banyak film memberikan pengetahuan dan mengajarkan tentang nilai nilai kehidupan. Dengan menonton film bersama kamu dapat memberikan hal yang menyenangkan sekaligus mendidik anak kamu.

4.Berolahraga Bersama

Kamu bisa mengajak anak kamu berolahraga bersama seperti bermain bulutangkis, berenang, bermain sepak bola, atau pergi jogging. Dengan berolah raga kamu akan mengajarkan anak kamu bahwa menjaga kesehatan adalah hal yang begitu penting untuk dilakukan.

5.Berbelanja Bersama

Berbelanja adalah hal yang menyenangkan lainnya yang bisa dilakukan orang tua bersama anak. Dengan, berbelanja kita bia mengajarkan anak kita untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-harinya. Selain itu, kita juga dapat mengjaarkan anak untuk mengatur keuangan. Cobalah untuk pergi mengunjungi pusat perbelanjaan yang ada untuk melakukan hal ini. Jika waktu yang padat menghalangi kamu, kamu bisa berbelanja melalui toko online dan mengajarkan tentang perkembangan teknologi yang ada kepada anak kamu. Carilah toko online yang terpercaya seperti blanja.com, yang merupakan perusahaan joint venture dari Telkom dan eBay. Di situs tersebut kamu bisa membeli kebutuhan sehari-hari yang ada mulai dari handphone, makanan, pakaian, aksesoris, peralatan rumah tangga, pakaian anak, hingga mainan anak. Hal ini dilakukan agar anak kita dapat menyesuaikan diri dn mengikuti perkembangan yang terjadi saat ini.


Tentang Suami Selingkuh dan Istri Yang Minta Dimengerti

$
0
0
Belakangan lagi heboh meme-meme dear mantan dear mantan. Aaaah kayaknya gara-gara AADC nih, jadi pada mau dear-dear-an sama mantannya. Udah mantan ngapain jugaaa di dear-dear in.

Tapi karena jamaah fesbuk saya isinya banyakan emak-emaknya, dear mantan itu kalah sama postingan tentang dear suami yang banyak di share oleh emak-emak.

Betewe ini postingan barengan saya, Icha, Mak Isti, dan Mak Injul.

Iya, itu lho postingan seorang ibu yang resah saat mendengar suaminya bercerita kalau kenalan mereka bercerai karena si suami kepincut gadis 26 tahun. Karena kegelisahannya si ibu lalu nulis dear-dear-an kepada semua makhluk bumi bernama suami. Ini nih isinya, saya copy disini.


Dear makhluk di bumi yang bernamakan suami… 
Tolong, jangan pernah membandingkan istrimu dengan sesosok perempuan muda.  Ini sangat tidak apple to apple, sangat tidak adil. 
Kuku perempuan muda itu lentik terawat, kami, para istri, ibu dari anak-anak, tak mungkin meruncing-runcingkan kuku, karena itu menyulitkan saat menyikat kamar mandi agar lantai tak licin biar anak anak tidak jatuh. Kuku runcing menyulitkan kami membersihkan sudut-sudut bawah kompor, pojok pojok kulkas dan wastafel, agar rumah selalu bersih dan sehat. 
Jangan bandingkan dada istrimu dengan dada perempuan muda  yang indah tegak menantang dunia. Tataplah anak-anakmu yang lincah berlarian, cerdas berbinar-binar, itu karena dada istrimu pernah bertahun mengalirkan ASI, nutrisi terbaik kepada mereka, jadi wajar lah yaa kalo dada ini rada-rada mengendur sedikit, udah sihhh, santai ajaaaa.
Perempuan muda itu wangi berparfum Romance-Ralph Lauren.

Sementara, Punggung  istrimu  yang pegal karena menyetrika, pundaknya yg sakit karena menggendong ananda, tak cocok di semprot parfum mahal, lebih pas di tempelin koyo, minyak gosok  cap kapak atau minyak tawon oleh oleh dari Makassar. *makasih oleh oleh minyak makassarnya ya jeng Sri Rahmawati Muslimin aku masih pakai sampai sekarang, sukaaaa. 
Bibir perempuan muda itu merekah, dengan warna lipstick yang serasi dengan blazer dan syal yang melilit leher putihnya. 
Istrimu, hanya punya satu warna lipstick saja, maka jangan heran, saat kondangan bergaun orange, lipstick yang dipake berwarna merah jambu. Hanya itu yang istrimu punya. 
Pernah terbersit untuk mengoleksi aneka warna, tapi melirik harganya,  dua ratus ribu untuk sebatang lipstick, otak dan hati kami berhitung. Dua ratus ribu??? Hellloowww… kalo dibelikan ke garam dapur atau bawang merah, dua ratus ribu itu bisa lhoo untuk stok lima belas bulan. Hiks. Begitulah. 
Mata perempuan muda itu sedemikian indah, dengan hiasan eyeliner yang rapi, eye shadow yang serasi, dan alis yang melengkung sempurna. 
Sementara istrimu? Saat kikuk menggunakan eyeliner, anakmu berteriak minta dicebokin. Eyeliner baru selesai sebelah mata, sehingga wajahnya menjadi rada-rada serem untuk diceritakan, hiks. 
Istrimu harus pasrah melihat pensil alisnya dipakai untuk melukis di dinding oleh anak anakmu, dan diantara hati yang berantakan melihat pensil alisnya patah, diapun harus memuji lukisan ‘ini mama’ anak-anakmu. “wahh… anak mama hebat, itu wajah mama ya yang dilukis? Cantik banget, semoga kamu jadi pelukis hebat ya, nak” doa kami, padahal sungguh, lukisan ‘ini mama’ itu mirip sekali dengan shadako, hantu perempuan di film jepang yang terkenal itu lhooo, hiks. 
perempuan muda itu kinclong, bersih, bening . wajah istrimu mulai ada flek, kantong mata, dan kerutan halus, Kenapa? Kerutan muncul karena saat anak-anakmu ulangan, istrimu pun ikut belajar apa perbedaan gempa tektonik dengan gempa vulkanik, menghafal bahwa fi di rumus luas lingkaran senilai dengan tiga koma empat belas atau dua puluh dua per tujuh, rumit. 
Rambut perempuan muda itu berombak rapi, khas gadis metropolitan yang keluar masuk salon. 
Rambut istrimu mulai berganti warna. Kenapa?  Karena kepala istrimu selalu dipakai untuk berpikir, mengolah uang belanja darimu yang tak seberapa, jarinya, pikirannya, hatinya, harus bisa membagi agar semua tercukupi, mendahulukan kepentinganmu, kepentingan anak-anakmu, dan nyaris tak ada sisa, lalu bagaimana bisa dia leluasa ke salon? Salon nggak gratis kan yaa? Belum lagi kalo nggak ngasih tips ke si mbak salon, kedepan-depannya nggak dilayani ramah, ya kan yaaa?? 
Lingkar pinggang perempuan muda itu begitu ramping. 
Kumpulkanlah lima puluh ibu usia tiga puluh sampai empat puluh tahun yang sudah melahirkan, hanya bisa dihitung jari yg lingkar pinggangnya sama dengan ketika masih gadis dulu. Kebanyakan, lingkar pinggang menjadi dua kali lipat dari ukuran dulu. Kenapa? Karena mengandung anak-anakmu telah memelarkan usus kami, selain itu, para istri pun sangat menghargai makanan yang dibeli dari uang belanjamu, tak boleh ada yang terbuang, semua sisa di masukkan ke perut, kan membuang makanan itu mubazir, dosa juga kann? 
Perempuan muda itu lemah manja bertutur kata. 
Istrimu, cerewet mengulang-ulang  mengajarkan bacaan sholat dan doa-doa pada anak-anakmu, tujuannya apa? Ini adalah investasi yang sebenarnya, Biar saat raga kita menua, tak pernah putus doa yang dihaturkan oleh anak-anak kita untuk kemuliaan kita, itu tidak instan. Harus diajarkan sedari belia. 
Jadi, tolonglah, jangan pernah dibanding-bandingkan. 
Jangan tergoda pada perempuan perempuan muda yang cantik di social media, ahh itu juga dibantu oleh kamera tiga enam puluh kok. Yakiiin. 
Lagipula, Ini hanya masalah waktu, gadis dua puluh enam  tahun itupun akan menua, roda dunia berputar kan yaa? 


Kalau baca sepintas, sebagai seorang istri, pastinya setujulah. Iya dong mana bisa dibandingin emak-emak udah brojolin anak dengan anak gadis muda belia berusia 26 tahun, dimana kata pepatah, kalau diibaratkan bunga, si gadis lagi mekar-mekarnya, sedangkan si istri udah mekar sempurna, dan menuju tahap kelayuannya.

Tapi, kalau ditelaah lebih jauh lagi, kok kesannya tulisan ini mau bilang kepada para suami 

" Udahlah ya mas, pak, bang, akang, aa, ngga usah nuntut macem-macem, guweh ini udah melahirkan anak lo, udah bersedia jadi istri lo, terima guweh apa adanya, mau kucel, rambut ubanan, pinggang melar, tukang ngomel, udaaaaaah terima ajah, jangan bandingin sama anak gadis, ngga bisaaaa, ngga apple to apple"

Nah ini dia. makanya saya nulis ini. 

Iya, soalnya ngga sekali dua kali ini saya baca status-status bernada serupa yang banyak diaminkan para emak-emak setemlen, seolah-olah kalau sudah menikah apalagi punya anak, seorang wanita itu tamat riwayatnya, Dia akan menjadi sesosok mahkluk mengerikan 


Ngga percaya, nih saya rangkum, mengerikannya itu apa saja :

1. Kucel , tidak terawat, wajah berflek, pinggang melar, rambut ubanan, dada kendur, bau minyak angin.
2. Kerjanya di rumah ngosek kamar mandi, bersihin kompor, dan seabrek tugas rumah tangga lain
3. Suka ngomel, cerewet, wajah berkerut, 
4. Harus memikirkan semua beban keluarga. Dari mulai membandingkan 200 ribu dikompare dengan harga bawang dan garam, sampai harus menghabiskan semua makanan di rumah biar ga mubazir.

Ini kalau sampai wanita single membaca ini, bisa-bisa semua ga mau nikah, soalnya gambarannya serem amat sih. 


Ehm, balik lagi, kadang saya heran deh, ini emak-emak di fesbuk saya yang isinya pada nrimoan atau memang seperti itu yah gambaran para istri-istri jaman sekarang?. Karena saya ngga gitu. Teman-teman saya di dunia nyata juga ngga gitu.

Malah ya teman-teman saya itu adalah para mamah-mamah yang sangat menjaga penampilannya. Saya aja kalah lho yang notabene ibu bekerja.

Jujur aja kalo saya mah memang paling suka dasteran di rumah, karena daster adalah senyaman-nyamannya pakaian.

Tapi, walau dasteran di rumah, saya ngga kuceeeeel, saya ngga bau minyak angin, dan sama suami juga saya ngga sukalah ngomel-ngomel ngga jelas, tetep manja-manja cantik ala Princess Syahrini. Ngomel iya, tapi ngomelnya jelas hahahaha. Dan, sekali lagi, setahu saya teman-teman saya yang ibu rumahan juga demikian.

Jadi, alih-alih bilang dear-dear-an sama pak suami, dan memaksa mereka untuk mengerti bahwa, aku tuh begini karena udah ngurus lo dan anak lo, terima aku apa adanya, mendingan nih para istri cari solusi. Iya solusi bagaimana agar suami tahu kalau istrinya ini begitu berharga sehingga ngga bisa dikompare dengan wanita lain. Bukan malah nerima kondisi apa adanya, trus nyalah-nyalahin suami kalau ada apa-apa.

Soale yah, siapa bilang tuh saingan istri-istri di luar rumah cuma anak abege atau gadis kinyis-kinyis, whooooo salah banget. Mahmud abas, macan ternak, iis dahlia di luaran sana lebih segar dan lebih menggoda lho, jangan salah.

Dan ga jarang terjadi si selingkuhan suami malah lebih berantakan dari si istri ,malah ada yang lebih tua juga. Putri Diana aja yang head to toe ciamik parah, lemah lembut dan berpinggang ramping walau udah brojolin dua putra ya diselingkuhin juga

No....no...no....

Laki mah kalau emang punya bibit tukang selingkuh ya selingkuh aja ga peduli gimana istrinya. Sama aja kalo emang dia laki yang baik dan bertanggung jawab, pastinya ga biarin istrinya tergehe-gehe ngerjain kerjaan RT sampai punya alasan buat selingkuh.

Jadi bukan itu pointnya. Bukan soal suami harus ngerti kalo istri begini begitu maka suami harus pasrah dan ngga boleh macem-macem.

Karena ya memang mau gimanapun kondisi istri ya suami memang seharusnya setia sampai akhir hayat. Event istrinya juorok, cerewet, rumah berantakan, kuku cobel-cobel, makannya sebakul. Begitu juga sebaliknya

Tapi..... apa iya kita mau jadi istri yang kayak gitu. Yang suami tetap di samping kita karena memang seharusnya dia di samping kita? .

Itu ngga fair banget buat mereka. Sama ngga fairnya kalo sebagai istri kita juga dituntut nrimo mau gimanapun suami karena memang kita harus begitu.

Sebagai istri, walau yang dikasi suami pas-pasan jangan sampai dong kita ga merawat diri sendiri.

Bukan semata untuk nyenengin suami, tapi juga wanita yang merawat diri itu artinya dia menghargai dirinya sendiri dan menghargai penciptanya. Tambahan lagi kalo kitanya terawat kita bakal lebih segar, lebih pede, imbasnya jadi lebih murah senyum dan tentu dong suami jadi senang dan tambah sayang.

Lipstik 200 ribu?

Yang 40 ribuan juga udah kece mak

Kikuk pake pensil alis?

Ya ga usah pake pensil lah, emang cantik harus pake pensil alis apah

Kuku ga lentik?

Ngapain juga kuku harus lentik, yang penting bersih ga jorok. Lagian kuku panjang ga bagus untuk kesehatan.

Bau minyak Angin?

Plis atuhlah , pake fres care yang wangi dan segar, ihihjhi . Ga sih yang penting wangilah atau minimal ga bau. Mau pake sabun atau pake splash cologne.

Dada kendor?

Sis itu wacoal sering diskon lho beli 1 dapat 2. Ato ga merk abal-abal yg di pajak petisah juga udah bagus yang harga 50 ribuan.

Jadi untuk kitanya dulu , ntar reaksi suami akan mengikutinya.

Sekali lagi, suami selingkuh itu bukan soal istri kalah saing di body. Dan juga ngga seharusnya istri nyuruh- nyuruh pak suami " plis plis ngertiin aku terima aku apa adanya".

Buat istri nih

  • Berpenampilanlah yang rapi, rawat diri untuk diri sendiri. Ga sanggup ke salon karena suami kasih belanja pas-pasan?. Ga apa. Minimal cuci muka sebelum tidur, rajin mandi, abis beberes rumah atau masak ganti baju dulu sebelum suami pulang.
  • Ngomellah untuk urusan yang perlu diomelin. Kalau ga perlu, omelannya ditulis aja hahahaha biar suami ga empet di rumah.
  • Kalau suami ga kasih pembantu, ajaklah dia kerjasama ngerjain urusan rumah tangga. Ngosek kamar mandi  kasihin ke dia, nguras bak kasih juga ke suami.
  • Karena isi celana itu-itu saja sementara isi kepala ada-ada saja, maka penuhi kebutuhan suami sebagai tempat berbagi cerita tak sekedar sebagai pendengar. 
Buat suami
  • Sering-sering puji istri biar dia hepi terus. Kasih 4 D+ CT kayak yang saya tulis disini.
  • Ingat kasih pujian dan kasih sayang aja ga cukup tanpa kasih duit. Berusahalah untuk memberi hidup layak ke istri dan keluarga. 
  • Relakan uang rokokmu terpangkas diganti dengan menggaji art untuk bantu-bantu istri. Ngga bisa ? Maka bantuinlah istrimu.
  • Ingat selingkuh dan bisa dapat istri baru yang jauh lebih paten dari istrimu itu memang bikin jumawa, tapi menjadi setia itu juaranya.
  • Yang istimewa pada akhirnya akan kalah dengan yang selalu ada. Karena yang selalu ada membuatmu istimewa, sedangkan yang istimewa bisa jadi membuatmu jadi tak berada.

Ini kenapa jadi panjaaaaang.

Udah ah saya tutup aja.

Intinya mah. Kita nih jangan nyuruh2 suami buat terima kita apa adanya. Ya usaha doang ah buat tampil rapi. Rapi tak harus mahal. Cantik itu juga bukan berarti wajah full make up, ntar malah kayak lenong.

Tambahan lagi, status si ibu banyak ga masuk akalnya. Kalau si istri harus mikir 200 ribu buat beli lipstik ato beli bawang plus garam berarti pan suaminya kasih belanja pas-pasan yah.

Emang ada gitu cewek kinyis-kinyis wangi menggoda berkuku lentik dengan alis rapi tertata mau sama dia?.

Kalau pun ada. Ya emang suaminya aja kagak tau diri.

Kalau ada suami yang membiarkan istrinya jadi seperti keempat gambaran di atas (di atas banget tuh), kucel, ngerjain seluruh kerjaan sendiri, kasih belanja pas-pasan terus masih selingkuh juga, ya udah, kita tenggelamkan aja rame-rame di segitiga bermuda, biar hilang sekalian.

Emang istri ga bisa masak doang yang bisa ditenggelamkan.














Mengapa Wanita Harus Bisa Masak?

$
0
0



Mengapa Wanita Harus Bisa Masak ?

Bisa lho ya, bukan jago ala chef Marinka.

Jadi inget dulu pernah ada teman yang nanya sama saya

“ Win kamu bisa masak ngga”

“ Bisa sih, tapi ngga enak” jawab saya

“ Yeee, kalau gitu, namanya kamu ngga bisa masak”

Huahahaha, iya juga yah. Kalau cuma sekedar bisa masak mah nini-nini juga bisa. Masalahnya enak ngga? Minimal bisa dimakan lah, ngga bikin sakit perut dan ngga bikin orang kapok. Ya kan? Ya kan?

Kalau kata teman-teman pria di kantor, wanita cantik itu memang mempesona, tapi yang jago masak jauh lebih  menggoda,lol.

Dulu sebelum punya anak, saya sih paling malas ke dapur.  Ngga pengen, ngga niat , ngga mau, ngga tertarik samsek.

Masak? Kata apa itu.

Masak itu menurut saya buang-buang waktu doang. Bayangin waktu yang harus dialokasikan. Mulai dari belanja bahan-bahannya, udah sejaman sendiri. Bersihin ikan ,daging, ayam dan sayur-sayur yang harus dimasak. Belum ngulek bumbunya, belum meras santannya. Trus harus mastiin minyaknya panasnya pas ngga untuk menggoreng ikan. 

Kalau mau menggulai lebih parah lagi, harus dipisah santan encer dan santan kental. Harus diaduk terus kalau ngga mau santannya pecah, apinya harus kecil. Astagaaa lebih ruwet dari praktikum Kimia Fisika deh, Eh atau Kimia Organik ya, atau Kimia Analisa, lupa euuuy, kebanyakan bolos dulu.

Mungkin ini ada andil mamak saya sampai saya ngga bisa masak.

Mamak saya itu punya 3 anak perempuan dan 1 anak laki. Tiga anak perempuannya ini adalah saya dan dua adik saya. Dulu kerjaan rumah itu dibagi sama mamak saya. Saya kebagian beres-beres rumah, adek saya Dewi kebagian tugas masak, dan si bungsu kebagian tugas serabutan, alias apa yang ngga kami kerjakan maka dia yang mengerjakan, seperti nutup jendela, angkat jemuran, cuci piring, ke warung,  wahahaha terakhir malah banyakan kerjaannya dia.

Kerjaan beres-beres rumah saya bukan cuma nyapu dan ngepel lho, tapi udah include nguras bak mandi sampai bersihin halaman. Mungkin dulu saya nyapu halamannya kurang bersih kali yah, makanya dapat suami brewokan ^_^

Makanya wajarlah ya saya ngga bisa masak. Yang jago masak ya adek saya itu si Dewi. Dari mulai tumis, oseng, gulai, sampai buat segala black forest, pancake, bakso, otak-otak, mah lewaaaat.

Sampai saya menikah.......jeng jeng jeng...

Tetep  mikirnya ngga perlulah bisa masak. Apa gunanya itu warung makan bertaburan di jalanan, kalau bukan buat memanjakan kita-kita ini, emak-emak yang ngga bisa bedain mana ketumbar mana merica, mana lengkuas mana rendang (lho), mana ikan gurame mana Nila, belum lagi di hadapin sama pilihan ikan selar atau ikan gembung, mana tongkol mana tenggiri, dan yang gagal paham bahwa ikan bawal pun banyak macamnya, matek.

“ Bang, itu tolong yah ikan kakapnya sekilo, difillet ya bang” sambil nunjuk-nunjuk ikan

“ Tapi kak, kita ngga ada jual kakap” kata si abang tukang ikan

“ Lhaaa itu, apa tuh”

“ Itu kerapu kak”

Oke sip, bye.

Wahahahaha.

Belum lagi, pernah saya misuh-misuh abis beli ayam kampung .

“ Ya ampuuuun, lihat nih mas, tega banget tukang ayamnya, masa ngasih ayam yang udah menghitam gini, iiiih” Ngacung-ngacungin kaki ayam yang agak kehitam-hitaman ke suami.

“ Lha, tadi adek belinya, emang ayamnya yang udah mati, atau dipotong disitu” tanya suami

“ Ya dipotong disitu lha mas, masih hidup”

“ Warna ayamnya apa?

“ Hitam” jawab saya

Suami langsung melengos, males lihat istrinya.

Hahaha, mana lah adek tau bang, kalao ayam item, kakinya juga bakal hitam.

Sampai saat itu masak masih semau guweh aja. Kapan mau ya masak, ngga mau ya beli . Di rumah cuma berdua ini sama suami, repot amat harus masak segala.

Sampai kemudian Tara lahir, jeng jeng..........

Ya ngga ada juga sih kejadian apa-apa. Wong Tara masih bayi belum makan apa-apa. Karena rempong ngurus bayik baru, katering jadi pilihan. 

Wohooo katering itu asik baget tah. Ngga perlu belanja, masakan udah jadi aja, diantar pula ke rumah. Makin malaslah masak.

Sampai Tara umur 2 tahunan, jeng......jeng....

Tetep ngga tergerak untuk masak atau belajar masak . Lha ngapain, wong saya punya ART yang bisa masak. 

Ini apaan sih ceritanya, ngga klimaks-klimaks huehehehe.

Hingga suatu hari..... ART saya pulkam dan ngga balik maning. Dan disitulah saya merasakan yang namanya drama ART. Sakit booook ditinggal ART tanpa basa-basi. Setelah cari sana cari sini akhirnya dapat juga ART baru, tapi.... dia ga bisa masak, ya udahlah daripada ngga ada.

Nah, saat itu Tara saya masukin daycare, dan si mba baru kerjaannya cuma ngerjain pekerjaan rumah tangga.

( Baca : Finally Daycare)

Saat itulah mau ngga mau saya harus masak, tidaaaaaaaak.

Jujur saja, saya sempat stres lho ngga ada yang masakin di rumah. Artinya saya harus bangun pagi banget, biar bisa masakin sarapan buat Tara untuk di daycare. Makan siang sih aman, saya dan suami makan di kantor, mba nya, kalau sempat saya masakin, kalau ngga ya dia makan apa yang ada aja di rumah. Pulang kantor saya harus cepet-cepet sampai di rumah dan masak maning untuk makan malam. Bisa aja sih katering lagi, tapi tetep aja saya harus masak untuk Tara, jadi mending sekalian masak sendiri.

Ala bisa karena terpaksa.

Beneran deh pepatah itu. Karena memang terpaksa harus masak, saya jadi nyoba-nyoba berbagai resep. Halah gayamu nduk, resep apaan.

Padahal taunya cuma resep makanan breaktime doang. Xixixi iya nih bisanya cuma masak-masak buat snack Tara,tutup muka.





Untunglah suami saya seleranya super duper sederhana. Masakan kesukaan cuma tempe goreng, sambal tempe, tempe penyet, tempe bacem, oseng tempe, pokoke asal ada tempe, aman dunia. 


Kata suami ini Tempe Goreng Bukan Mendoan


Kalau cuma tempe maaah keciiiil.

Pernah ada kejadian lucu, di suatu malam masteg alis pak suami minta dimasakin sesuatu

" Dek, kalau adek maak sambal tempe pasti enak banget nih"
" Oooh pengen sambal tempe yah, oke sip" jawab saya pasti

Usek-useklah di dapur. Sebentaran doang, udah ahli ini. Selesai masak, ditata di meja, trus saya panggilah suami buat makan.

" Mas udahan tuh, makan sana" saya tinggalin blio di meja makan, trus saya nyuapin si Tara makan.

" Deeeek, sambal tempenya mana?" teriaknya
" Lhaa itu di meja mas, masa ngga lihat sih"
" Yang manaaa? ngga ada nih"
" Yaelah maaas, ituuu lho . Iyaa sambal tempenya adek campur udang biar enak"

Ngga lama suami duduk di samping saya dengan piring yang berisi sambal tempe made in istri tercinta.

" Kok sambal tempe begini sih" gumamnya

Karena dari tadi suami kelihatan yang tidak puas gitu, akhirnya saya tanya

" Emang maksud mas sambal tempe itu yang gimana?"

Dicarilah sama suami di internet. Barulah saya ngeh setelah ditunjukin foto sambal tempe yang dimaksudnya, wahahahaha. Duh maafin eikeh ya pak suami tersayang.




Nah, itu tuh satu alasan kenapa wanita harus bisa masak, biar ga salah resep, xixixi.

Trus apalagi dong alasan kenapa wanita harus bisa masak


Biar disayang suami?

Tetot, suami mah kalau mau sayang ya sayang aja, ngga peduli istri bisa masak atau ngga.

Biar disayang mertua?

Lha ngga juga, mertua itu suka ngga jelas parameter sayangnya sama menantu, lagian mertua saya udah ngga ada.

Biar ngga ditenggelamin bu Susi?

Ah gampanglah itu, asal bisa berenang kayak mak Winda bilang, maka ditenggelamin pun ngga masalah, hahahaha

Trus kenapa dong?

Ya kalau menurut saya sih , karena jaman sudah semakin maju.

Lho apa hubungannya?

Iya, coba bayangkan, beberapa tahun ke depan, saat anak kita sudah berkeluarga dan bertaburan di muka bumi yang luas ini. Dengan cangihnya teknologi sekarang, ruang dan waktu bukan sebagai hambatan lagi. Kalau kangen suara ibu, tinggal nelfon. Kangen wajah ibu, tinggal pake video call. Kangen masakan ibu?,ngga bisa ditransfer ini mah. 

Bisa sih tapi foto doang
Bisa sih dikirim, tapi bakal basi di jalan.

Sepakat dengan pendapat si baginda ratu salah satu blogger favorit saya, Karena masakan ibu adalah sebuah memori yang akan selalu menembus relung hati, menguasai indera penciuman, dan merasuki alam bawah sadar orang-orang terkasih. Ini memang versi mellow.

Bayangkan, ntar kalau anak cucu kita mudik lebaran ke rumah omanya ini. Apa yang ngga bisa diperolehnya di tempat lain, selain masakan ibunya, neneknya.

Sampai sekarang yah, saya kalau pulang ke rumah mamak, hal yang paling saya rindukan itu adalah saat mamak memasakkan makanan kesukaan saya, daun ubi tumbuk,sambal terasi,  ikan sambal, dan mie goreng lidi. Udah mah, kalau udah makan itu mertua lewat pun ngga nampak.

Bahkan saat saya melahirkan, saya sama sekali ngga makan masakan rumah sakit, maunya masakan mamak saya ajah.

Masakan ibu yang kita nikmati sejak masih imut-imut sampai badan segede gaban memiliki nilai nostalgia tersendiri. Rasanya, bahkan aromanya punya nilai sentimentil bagi anak-anaknya.

Ngga heran kan, di Film Ratatouille si kritikus masakan paling kejam di Paris langsung terlempar ke masa lalu saat lidahnya merasakan Ratatouille, masakan masa kecilnya yang penuh kenangan.



Yup, karena memori masakan ibu itu ngga akan lekang digerus jaman, ngga akan tergantikan oleh teknologi secanggih apapun.

Makanya menurut saya, wanita itu sangat perlu untuk bisa masak, ngga perlulah sampai tahap pake garnish-garnishan. Yang penting dibilang enak sama pak suami dan anak-anak berarti dah paten kalilah itu. Se ngga enak enaknya masakan ibu, karena masaknya pakai bumbu cinta pasti berasa enaklaaah (walau makannya pake tutup mata).

Jadi, bu ibu, yuk kita belajar masak, biar ngga perlu belajar berenang ,LoL.

wanita harus bisa masak





Catatan : Ini murni hanya pendapat pribadi, tidak bermaksud menyinggung siapapun,bukan postingan tandingan, tidak memaksa pendapat ini benar, tidak menerima perdebatan, tidak untuk diperdebatkan, 










Tentang Berbagi Tugas Dengan Suami

$
0
0

Yeaay, udah masuk minggu ke-2 nih #GesiWindiTalk nya. Oya sekalian mau infoin, kalau jadwal postingan barengan ini diubah jadi hari Rabu, ngga jadi Kamis, biasalah emak galau banyak pertimbangan.


Kenapa atuh harus berbagi tugas sama suami?

Ya, karena kalau udah berkeluarga, suami itu memang tempat berbagi, masa berbaginya sama tetangga mana ada yang mau ^_^.

Kalau kata konsultan pernikahan,  masalah bagi-bagi tugas dengan suami di keluarga itu sebaiknya dibicarakan sebelum menikah, biar ga ada kejadian pas udah punya anak misalnya, istri rempong sendiri ngurus semua kebutuhan keluarga.

Kalo di saya, kami dulu ga sempet bicarain ini. Ga kepikiran soalnya, mungkin sangkin excitednya jadi lupa hal-hal beginian .

Tapi ga masalah, seiring waktu juga bisa kok dibicarain.

Apa aja yang mesti dibagi dengan suami?

Kalau saya kelompokkan, sepertinya ada beberapa hal dalam berkeluarga yang mesti dibagi-bagi nih antara suami dan istri

Tugas mencari nafkah

Kalau ini udah jelas, ga perlu diskusi. Mencari nafkah tugas suami. Saya tugasnya mastiin yang diberi suami cukup kalau bisa lebih untuk kebutuhan keluarga.

Kalau ga cukup? Ya dicukup-cukupkan.

Lha itu gaji istri buat apa?

No comment, langsung kekepin dompet.

Tugas rumah tangga

Naah ini dia yang di keluarga saya, begitu mau didiskusikan, baik saya atau suami tiba-tiba merasa ngantuk. Karena kami adalah dua pasangan paling pemalas sedunia (bangga lagi).

Sebenarnya pas awal nikah saya masih kebawa jaman gadis yang apa-apa dikerjain sendiri. Kalau melihat rumah berantakan langsung disapu, dipel. Abis makan langsung cuci piring. Pokoknya saya maunya rumah selalu dalam kondisi rapi dan bersih.

Apalagi pas saya di Jakarta, suami di Medan, kami kan ga pake ART, gitu pulang ke rumah, ajegile rumah udah kayak kapal pecah tapi minus harta kartun. Hampir setengah harian saya beberes rumah, sampe capek banget, sampai saya akhirnya nangis

" Huhuhu mas kok rumah bisa berantakan gini sih. Mas kan tau ade ga bisa lihat rumah berantakan, aku capek maaaas"

Dan terus pak suami jawab gini

" Dek ngapain juga ade bersih-bersih, udahlah bagi mas ade ada di rumah aja udah seneng banget. Udah biarin aja rumahnya berantakan, kalo ade empet lihat rumah gini ya udahlah kita bobo di hotel aja"

Terus aku harus jawab apaaah?

Ya udinlah nginep di hotel, rumah berantakan sebodo teing.

Nah sejak saat itu kami sepakat kerjaan rumah tangga itu cuma masalah kutil aja, jadi kami ga mau bagi-bagi tugas hahahaha. Nyuci baju ke londry, makan ke luar. Rumah berantakan? Pura-pura ga liat aja.

Tapi setelah punya anak, baru deh kami pakai jasa ART yang artinya problem teratasi, horeee.

Bagi tugas Soal anak

Kalau soal anak lain dong ceritanya. Karena masing-masing punya saham maka tanggung jawabnya ya harus dibagi.

Urusan nyusui itu tugas saya. Ya iyalah yaaaa. Tapi karena anak pertama dulu Tara disamping ASI juga minum sufor, jadi suami kebagian tugas bikinin susu saat malam. Jadi kalau malam anaknya nangis, suamilah yang bangun dan bikinin susunya. Biar saya tetap bisa bobo cantik walau punya bayi unyu-unyu.

Itu ekspektasinya

Kenyataannya?

Walah, anaknya nangis di samping telinganya juga, mas teg ya tetap ngorok. Failed banget. Tapi tetep yah saya ngga mau nyerah, bisa jadi allien saya kalo harus bangun selama beberapa kali sepanjang malam, trus besoknya harus kerja. Jadi kalo pak suami ga bangun, ya saya bangunin lah. Xixixi karena kadang terindikasi blio pura-pura ga denger. Ooooh tidak bisaa.

Syukurlah lama-lama mungkin males juga blio dengerin istrinya ngomel, akhirnya dengan sendirinya kalo anaknya nangis pas malam ya dia bakal bangun dan buatin susu.

Sampai sekarang anak kami udah dua .
Pembagian tugasnya beda lagi.

Pokoke pembagian tugas di kami itu paling penting cuma di jam-jam malam mau tidur.

Jadi urusan boboin si dede Divya itu jadi tugas saya. Untuk kakaknya itu jadi tugas suami. Mulai dari gantiin pampersnya, gantiin baju, bikinin susu sampai main kuda-kudaan.

Mau tdur, Tara sama papanya kruntelan, bunda boboin Dede Divya


Sejak anak kedua ini, kayaknya suami tersayang itu banyak berubah, inisitifnya jadi lumayan tinggi. Dan kayaknya dia juga malah pengen lama-lama main sama anaknya.

Kalo saya lagi pengen nulis, maka dengan sukarela dia bakal bawa tuh anak kecil yang lasaknya ampun-ampunan buat ngapain gitu, ya ke indomaret lah, ya ke rumah teman lah. Pokoke biar saya bisa nulis dengan tenang tanpa gangguan.

Dari Bayi, si papah ikut bantuin nidurin Tara, walau banyakan dia sih yang ketiduran duluan

Jadi intinya, menurut saya sih soal bagi-bagi tugas sama suami dibawa asik aja. Mana yang bisa dibagi ya dibagi, yang bisa dikerjain bareng-bareng ya dikerjain. Yang ngga bisa? Ya udah pura-pura ga tau aja.

Ini saya pernah buat video yang isinya suka bikin mewek . Enjoy




Kalau kalian, pakai bagi-bagi tugas sama suami apa ngga nih, share dong.










AADC2, Antara Ekspektasi dan Realita

$
0
0


AADC hadir 14 tahun lalu di kehidupan saya, saat saya sedang kuliah di Semarang. Romantisme AADC membius saya kala itu, karena alasan yang sangat klise, saya nontonnya bareng si mantan, uhuk.

Tak kurang dari 15 kali, mungkin saya sudah menontonnya, sampai hapal seluruh dialognya, sampai hapal gerak-gerik cinta, sampai mungkin saya berhalusinasi jadi si Cinta, tapi saya gagal untuk menghadirkan tokoh Rangga di kehidupan asmara saya, halah.
Iya, AADC adalah satu dari sedikit film yang bikin saya baper. Baper berat. Puisinya aja sampai hapal mati. 

Makanya begitu AADC versi Line muncul, duh rek langsung bahagia tak terkira. Udah deg-degan aja nunggu versi filmya.

Maka, kemarin dengan niat sumpah pemuda saya pun antri di siang hari, tapi kebagian tiketnya buat malam cuuuy. Lha antriannya udah kayak ular tangga, dari depan counter tiket sampai eskalator, wuiiih. 

Walau udah baca spoilernya yang bertebaran di facebook, tetep dong mau nonton. Lhaaa emang bukan mau nonton ceritanya sih, saya pengen lihat geng Cinta dan Rangga beraksi kembali. Mau dikata orang ceritanya ga bagus, terlalu dangkal, aku tak peduliiiiiiiiiiiiiiiiii.

Tapi......

Pas nonton, whaaaaa napa begono sih alurnya. Sebagai penonton budiman yang udah dag dig dur ser pas lihat pertemuan Rangga-Cinta versi Line, minimal ekspektasinya seperti itulah perasaan yang harus didapat saat nonton AADC2 ini. 

Ugggh, kalau saya jadi Miles CS ya, cerita AADC2 itu harusnya bisa dibuat lebih greget. Dari kemarin udah ngomel-ngomel di FB, sekarang biar lebih puas mau numpahin unek-unek di blog ajah.



Beberapa adegan yang menurut saya perlu ditambah, dikurangi, diubah, dan agak aneh, adalah diantaranya;

Adegan Aneh

Karmen-Milli ngikutin Rangga

Ini adegan aneh banget deh. Masa yah si Rangga udah keluar masuk gang, potong jalan sana sini dengan jalan kaki, eh si Karmen yang ngikutin Rangga dengan mengendarai mobil, bisa-bisanya tetep ngga kehilangan Rangga. Padahal, Jogja itu weleh jalannya kan kecil-kecil, trus padat lagi, mana mungkin secepat itu ngikutin orang keluar masuk gang, bisa tetep ketemu.

Ini aneh. Dian Sastro KW ngga suka ini. Cocoknya ya si Karmen ngikutin sambil jalan, sambil mengendap-ngendap baru pas

Cinta Minta Tanda Tangan Seniman Eko

Ini adegan yang ngga natural. Kenapa? Karena biasanya orang minta tanda tangan sekalian minta foto bareng kalau memang dia segitu ngefansnya.

Lagian masa udah seumuran Cinta masih heboh minta tanda tangan sih.

Nelfon pakai Line

Iya sih ini ada unsur sponsornya. Tapi lhaa masa si Trian tunangannya Cinta yang diceritakan seorang pengusaha kaya melintir, ngomong aja pake enggres, dan kemungkinan besar lahir di atas Spring Bed, e tapi giliran nelfon koleganya kok pake Line yang notabene gratisan. Iiih ga modal banget. Lagian sinyal Line kan ga stabil. Masa urusan bisnis pake sinyal ga stabil.

Adegan Pindah Pindah

Ini juga ga natural. Saat kamu ketemu mantan yang udah bikin penasaran gilak, adalah hal yang mustahil sampai mikirin buat pindah-pindah tempat gitu hanya buat ngobrol. Yang ada itu kita bakal ga peduli sama sekitarnya, yang penting mah ngobrolnya . Jadi adegan ini dibuat-buat banget.  Cinta ga suka ah.

Yang harus diubah, ditambahin, dikurangi

Adegan Cinta Menampar Rangga dan Kissing tidak pada tempatnya

Iya sih namanya juga udah diputusin sepihak pastilah ga mungkin percaya gitu aja sama penjelasan mantan. Apalagi alasan Rangga mutusin Cinta itu kan klise banget. " Semua demi kebaikanmu" halah, alasan paling ga gentel dari seorang laki.

Nah harusnya tuh ya adegannya Cinta mau nempeleng Rangga, saat tangannya melayang,  hap Rangga langsung tangkap tangan Cinta, trus mereka pandang-pandangan, Rangga mendekatkan wajahnya ke Cinta, mendekat..... teruuus teruuus.

Disini penonton akan menahan nafas, menanti adegan sweet dari mereka.

Tiba-tiba Cinta melengos, tsahhhhh. Penonton kecewa. Rangga-Cinta salah tingkah. Nah gitu baru pas dan natural.

Disini keliatan banget Miles Cs jarang nonton drama Korea yang adegan-adegan saat pemain utama berduaan itu, bisa bikin penonton panas dingin, dan baper sendiri.

Inget ga adegan di Personal Taste dimana adegan si Jin Ho nyisirin rambut si Kae In. Nyisirin rambut aja bisa bikin deg-degan parah lhoooo.



Alih-alih bikin penonton kebawa romantismenya, adegan kissing malah ditaruh saat Rangga mengantar Cinta kembali ke villa. Mana si Cintanya pulak yang inisiatif nyium, halah bikin kecewa aja.

Cewek di PHP-in 9 tahun (disitu Cinta cerita 9 tahun cuy bukan 14 tahun) kagak bakal nyium duluaaaan. Aaargh.

Lagian semaleman keliaran, trus kissing pagi-pagi, kan bau yaaaa, hiiiy.


Lhaa terus dimana dong adegan kissing dilakukan ?

Ya di Punthuk Setumbu laaaaah. Di atas menara yang bentuk ayam itu. Tempat mana lagi yang paling pas.

Setelah cair-cairan dengan ngobrol semalaman dan saling memaafkan, ditambah lari-lari di tengah hutan pada dini hari plus naik puluhan tangga menuju puncak menara, adalah hal yang aneh Rangga ngga manfaatin momen ini.

Ini Momen Yang Tepat, Tapi ga dimanfaatin Rangga, huuuuu


Lagian kalo kissingnya terjadi disini. Adegannya bakal keren banget. Di puncak menara, dengan pemandangan Jogja dini hari dengan sunrise sebagai latarnya. Gambar diambil dari atas sambil kameranya mutar-mutar diiringi soundtrack film. Aaaargh kenapaaaaa adegannya ga kayak gitu.

Kisah yang dibicarakan

Yup terlalu banyak cerita yang harusnya bisa banget divisualisasikan, tetapi malah cuma diceritakan dalam dialog.

Pertama pas di kedai kopi yang adegan jahap itu. Betewe pas adegan ini saya ngikik terus, tiba-tiba keinget meme yang berseliweran di temlen. Mulai dari meme Saipul Jamil, MLM, civil war sampe yang mukanya Cinta cemong-cemong. Hahahaha sampe ga bisa menghayati kemarahan si Cinta disitu.



Meme ini bikin nonton ga konsen, kebayang terus wkwkwkw



Oke balik maning.

Pertama, pas Cinta cerita gimana hancurnya dia pas nerima surat putus dari Rangga dan nyeritain liburannya ke New York. Iih itu mah bisa banget diceritain dalam bentuk flash back. Biar dapet emosinya.

Kedua, pas Rangga cerita alasan dia mutusin Cinta gegara bisikan ayahnya. Nah disitu juga harusnya langsung ditunjukin bagaimana ayah Cinta ngomong ke Rangga.

Pertengkaran Cinta dan Trian serta adegan Cinta Ngejar Rangga

" Jadi, itu Rangga yang legendaris itu?"

Ucapan Trian itu langsung nyudutin Cinta banget ngga sih menurut lo?

Kalau menurut saya yah, Trian itu kan pengusaha sukses, ditambah lagi Cinta udah nyeritain semua soal Rangga, berarti harusnya dia lebih pede, lebih cool. Ngga akan marah gitu aja walau tahu Cinta ketemu Rangga di Jogja. Karena cowok mateng harusnya ngga akan mau terihat cembokur sama mantan dari masa lalu.

Ah, kalau saya jadi Cinta, sayang amat ninggalin cowok kayak Trian buat cowok yang udah PHP-in bertahun-tahun kayak Rangga. Yakin itu si Rangga beneran cinta, jangan-jangan cuma penasaran doang. ( Ini napa guweh yang emosi yah lihat Cinta ngejar-ngejar Rangga).

Adegan Cinta ngejar Rangga ke bandara itu harusnya dihilangkan. Biarkan Cinta tetap meragu, galau dalam kebimbangannya. Sampai dia akan menikah. Udah pakai baju pengantin, saat mau jalan ke pelaminan, disitulah dilihatnya Rangga. Mungkin dalam hal ini Miles CS harus belajar dari film Koch-Koch Ho Ta Hai yang berhasil mengaduk-aduk emosi penonton dengan kisah bertemunya mantan calon kekasih setelah bertahun-tahun terpisah.

Anjali yang cinta setengah mati aja masih bisa jaim dikit. Adegan Anjali nari bersama Rahul di hujan-hujanan itu sukses besar bikin penonton keringat dingin. Adegan Anjali yang tiba-tiba mempercepat kepulangannya dari Camp sempat membuat penonton kecewa. Bahkan penonton ikut berdoa, semoga Anjali mengubah pikiran di hari pernikahannya. Hingga akhirnya, menjelang ijab kabul, Amman si calon suami menyerahkannya ke pelukan si kekasih hati, ahsek.



Harusnya adegannya tuh kayak gituuuuuuuuuuu. Sehingga film AADC2 ini ga jadi film tentang perselingkuhan. Harusnya Cinta yang cewek high class ga akan semudah itu kembali ke cowok yang udah menyakiti hatinya, secinta apapun dia padanya. Biar Trian yang memegang kendali cerita disini. Aaaargh lagi deh.

Tapi, walau bagaimanapun, ada beberapa bagian di film yang menurut saya pas banget .

Cinta Malu-Malu Mau

Ini pas Karmen ngasih tahu ke Cinta kalau dia udah ketemu Rangga. Ngelihat Cinta yang sok ngga peduli tapi penasaran itu saya sampe ngakak. Duuuh itu natural banget, dan kena banget. Gimana yah, namanya udah di PHP-in bertahun-tahun , wajar banget cinta penasaran tapi maluuuuu mau ngakuinya. Apalagi dit ambah adegan Cinta yang minta dukungan gitu ke sohibnya.

" Ngapain guweh nemuin dia, ya kan.... ya kan..." xixixi. Padahal saya yakin banget, kalau di dunia nyata, pas kejadian gitu, ngarep banget sohib-sohib kita bakal maksa-maksa supaya kita ketemuan, ihiiiir.


Cinta Ketemu Rangga di Pameran Seni

Iyes reaksi Cinta itu pas banget mah menurut saya. Bener banget tuh, Cinta harus langsung pergi. Enak aja udah ngilang bertahun-tahun, tiba-tiba nongol kayak hantu. Go Cinta Go.

Celetukan Milly Yang Spontan Banget

Pokoke Milly is the best lah.

Bolak-Balik Ngecek Penampilan

Ini cewek bangeeeets. Kalau lagi bersama orang yang punya posisi penting di hati, pasti pengen selalu tampil cantik tanpa terkesan menor. Warna lipstiknya bagus ih, langsung pengen punya warna samaan sama yang dipakai Cinta.

Lipstiknya udah sama aja

Rangga ketemu ibunya

Acting Rangga disini juara deh. Saya samoe ikutan berkaca-kaca. Disini nih baru kebongkar kenapa rambut Rangga kriwil xixixi.


Pada prinsipnya, saya cukup puaslah dengan AADC2 ini. Saya kurang setuju ah kalau ada yang bilang film ini jelek. Masih dapetlah nilai kenangan, baper dan nostalgianya.

Palingan yang agak menganggu tuh, walau gimana pun, Dian Sastro udah ga cocok berperan sebagai anak gadis, wahahaha badan ngga bisa menipu ya sis.

Trus si Ranga, naon atuh rambutnya berantakan begitu. Sepanjang film main saya yang udah pengen banget nyisirin rambut kriwilnya biar rapian dikit. Trus Rangga kuceeeeeel, ngga asik lihatnya.

Yang lainnya, aaah saya sukaaaa. Tempat yang dikunjungi keren-keren, baju yang dipakai Cinta keren, celananya keren, sepatunya keren, tasnya jugak. Syuka deh sama outfit Cinta selama seharian bareng Rangga, sporty feminim gitu.



Pesan Moral yang saya simpulkan dalam film ini:


Masa lalu itu cuma buat kenangan bukan buat diulang kembali, karena detik tidak pernah melangkah mundur, dan pagi selalu menawarkan cerita baru.

Lagian, ga usah deh ketemu-ketemu sama mantan apalagi udah belasan tahun tak bersua. Biarlah hanya menjadi kenangan, jangan sampai jadialumni hati

Karena nostalgia cuma untuk mengenang yang telah lalu, bukan mengulang yang telah berlalu
Kadang-kadang, kau pikir, lebih mudah mencintai
semua orang daripada melupakan satu orang.
Jika ada seorang terlanjur menyentuh inti jantungmu
Mereka Yang datang Kemudian Hanya menyentuh kemungkinan

Resah di dadamu
Dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini
Dipisah kata-kata
Begitu pula rindu
Lihat tanda tanya itu
Jurang antara kebodohan dan keinginanku
Memilikimu sekali lagi

Dan seindah apapun mantan, tetap akan menua pada waktunya, xixixi.




Selamat menonton dan selamat baper. Jaga diri Jaga Hati











Yang Berubah Setelah Punya Anak Dua

$
0
0

Selamat hari Rabu bu ibu. Minggu ini #GesiWindiTalk mau ngomongin tentang hal-hal yang berubah setelah kita punya anak kedua.




Apaa???? Belum tahu ya kalau kita sudah punya dua anak, xixixi, memang sih kalau dilihat sepintas ga ada bedanya sama anak gadis. Kita memang samaan sih sama si Dian Sastro, punya dua anak tapi masih singset gituuu #disambit massa.

FYI, saya punya dua anak, cewe-cewe lucu. Sementara Gesi udah sepasang , kaka Ubi sama dek Aiden. 


Jadi, yang namanya sudah berkeluarga itu pastilah ada bagian-bagian hidup kita yang berubah. Yang dulu cuma mikirin uang kos doang sekarang harus mikirin diapers, ART, susu, suami. (Kenapa atuh susu disandingkan sama suami *wink).

Nah, gitu punya anak dua, eh tambah lagi deh perubahannya. Kenapa kita bahas ini? Biar yang mau merencanakan punya anak kedua bisa ambil manfaatnya, halah.

Ok, apa sajakah yang berubah?

Kartu Keluarga

Yang paling pasti sih, kartu keluarga kudu berubah maaak. Iya, gitu anaknya lahir, segera urus akte kelahiranya. Selesai akte kelahiran jangan lupa urus kartu keluarga di kelurahan.

Buat apa?

Ya buat reimburse biaya perobatan, wakkakaka. Iya nih, karena saya bekerja, jadi segala tetek bengek imunisasi, perobatan anak-anak, saya yang tanggung, tapi syaratnya harus didaftarkan ke bagian SDM, yang mana salah satu syarat mendaftarkan penambahan anggota keluarga adalah ada di kartu keluarga.

Sama juga, bagi yang pakai BPJS, kudu diurus juga.

Ok sip, jangan lupa yah.


Body 

Hmmm, langsung ngaca nih, yaa beda dikit lah. Nambah sekilo dua kilo kayaknya. Tapi kalo lihat sepintas kayaknya ga beda-beda amat kok #menolakdibilanggendut.

Soale baju-baju lama masih muat, itu indikatornya. Buktinya kemarin mau masuk kantor kembali saya ga ada belanja baju baru, Hemat euuy hemat.

Menurut pengalaman sih, sepanjang kita masih nyusui bayi, kayaknya badan ngga akan melonjak tajam, karena kan dikombinasi dengan begadang juga ya bu ibu. Jadi jangan terlalu takut anak kedua kita bakal melebar semakin jauh.

Ukuran Kaki

Ukuran kaki saya dulu udah nambah pas melahirkan Tara, sekarang ga nambah lagi, alhamdulillah. Ngga kebayang kalau tiap abis melahirkan ukuran kaki nambah satu nomor, bisa tekor bandar.

Pengeluaran

Apakah setelah punya anak dua, pengeluaran akan dikaldu? alias kali dua?

Ternyata ngga juga lho. 

Kalau di saya. Pertama untuk ART, dulu pake ART satu nginep buat jaga Tara kalo saya kerja, satunya lagi pulang hari buat cuci setrika. Sekarang sama aja, cuma bedanya, sekarang jadi dua-duanya nginep, karena udah dua anak yang harus dijaga. Biayanya, yah nambah dikit lah, tapi ga signifikan banget.

Untuk Diapers, banyak yang mikir bakal kaldu juga. E... tapi begitu punya adik, si Tara jadi gampang banget diajarin toilet training, mungkin karena bolak-balik dibilangin kalau Tara udah gede, udah kakak-kakak. Kakak-kakak ga pake diapers. Sekarang Tara samsek ga pake diapers kalau di rumah, bahkan tidur juga udah ga pake, sekali dua kali doang kecolongan dia ngompol, horeeeee. Jadi alokasi biaya diapers si dedek, diswitch doang dari Tara.#elus-elusdompet.

Kalau susu, ga mengalami perubahan karena dedenya masih ASI. 

Kalau soal pakaian anak juga diusahakan tetap tak berubah. Caranya? ya jatah kakaknya dikurangi, biar adeknya tetep baju baru dan si kakak juga bisa ganti baju. Lagian saya suka ditegur papanya kalau kebanyakan belanja, katanya tidak baik untuk kesehatan mata. Njih pak suami.

Yang lain-lain, sampai saat ini belum sampai mengguncang cashflow, karena diusahakan sebisa mungkin cuma di switch-switch doang.

Lagian yakinlah dengan bertambahnya anak, maka bertambah juga rezeki ortunya, karena anak itu lahir dengan membawa rezeki masing-masing. (tetiba pengen punya anak banyak ^_^)

Energi

Yup, yang paling terasa saat punya anak dua adalah energi yang terkuras, ambooooy bukan dikaldu lagi tapi di kalap, kali empat. 

Plus, No Hands free anymore

Ini kenyataan banget. 

Saat adeknya disusui, maka si kaka bakal berbuat segala gerakan akrobatik demi usaha agar bundanya kembali memberi perhatian ke dia, bukan ke adeknya.

" Bundaaaa..... adeknya sama wawak, bundanya sama Tara"
" Bunda..... Tara mau bobok sama bunda"
" Bunda.... Tara mau makan sama bunda"

" Bunda Tara mau mandi sama bunda'
" Bunda.............................taroh aja adeknya disitu ", sambil nunjuk lantai.

Emaknya meleng dikit, mata adeknya udah jadi korban

Beuuugh, kalau udah gitu, demi kemashalatan umat, saya memilih memberi perhatian ke si kakak, mencoba memaklumi bahwa ia lagi beradaptasi, samalah seperti bunda dan papanya yang juga mengalami jetlag sepulang dari rumah sakit. Anakku udah dua, huwaaaaaa.

Pokoknya kayaknya hari-hari itu berjalan cepat sekali. 

Pulang kantor, nyusuin Divya, sambil menghalau-halau tangan si kakak supaya jangan mencium adeknya dengan membabi buta.

Adeknya selesai disusuin, kakaknya minta main. Kalau papanya udah pulang, langsunglah alihkan tugas ke suami 


Gitu adeknya bobo, diletakin di kasur, tiba-tiba negara api menyerang, si Tara bakal lompat-lompat di kasur, hadeeeeh. 

Suruh papa boboin Tara. 

Divya terbangun nangis, nyusuin lagi, 

Tara minta makan. Papa pok-pok Divya

Tara minta nonton upin ipin, papa tepar. Biarin ajalah, ntar juga giliran Tara mau bobok, blio bangun buatin susu Tara, emaknya yang gantian bobok.

Gitu terus, tiba-tiba udah jam setengah satu pagi aja.

Bobok berjamaah, dan matahari pun terbit. Mandi, nyusuin dede, bawa Tara keliling komplek, pergi kerja, pulang kerja, ulangi lagi loop-nya.

Hadeeeeh.

Kelakuakn Kakaknya


Mungkin keluarga lain lebih bagus kali ya memanage waktunya, kalau saya terus terang aja, masih kewalahan. Tapi, ada untungnya juga sih, sambil nungguin Tara nonton Upin Ipin, saya bisa nulis satu blogpost, minimal ngedraft kasaran doang. 

Makanya, ga heran ya semakin banyak anak, semakin kuat seorang wanita. Kelihatannya aja ringkih, tapi siapa coba yang bisa malam begadang, besoknya harus ngerjain laporan setumpuk di kantor ( Ini agak lebay, karena saya ga ngerjain laporan, hahahah), senyum manis di hadapan bos, curi-curi waktu pumping, dan pulang ke rumah harus tetap segar dong ah.

Kenapa bisa demikian?

Karena namanya emak-emak melakukan apapun untuk anaknya itu pakai hati, pake perasaan. Samaanlah sama si Cinta yang seharian lari sana-lari sini sama Rangga, keluar masuk hutan, naikin tangga, dan bisa tetap kece tanpa terlihat lelah.

Semuaaaaa karena Cinta.... Semuaa karena cinta

Tak mampu diriku dapat berdiri tegar, terima kasih cinta

( Nyanyi bareng yah).


Perasaan 

Kalau yang di atas-atas itu sudah bisa saya antisipasi, tapi yang terakhir ini di luar ekspektasi saya.

Jadi, saya pikir dulu, saat kami sudah punya Tara, hidup kami itu udah fullfill, sempurna, bahagia, sampe ga punya keinginan yang lebih besar lagi. Bersyukurnya itu udah dalam tahap maksimal, pikir saya. Makanya ga terlalu kepikiran buat nambah anak, tapi ga mencegah juga sih, biasa aja, 

Eh gitu si Divya lahir, disitulah saya baru tahu ternyata ada lagi tingkatan di atas bahagia punya anak satu, yaitu bahagia punya anak dua, (apa sih istilahnya). Pokoknya, kalau dulu sudah merasa sempurna, kalau sekarang, lebih sempurna lagi. Ntar rasain deh kalau ga percaya.

Ibaratnya, dulu saya pikir makan sepuasnya di Nelayan, menyantap itu Leng Hong Kien, Pangsit goreng, dimsum kepiting, ayam,udang, udah menjadi pencapaian makanan sempurna versi saya. Iya, selera saya mah cetek dalam hal makanan. Ketemu sayur daun ubi tumbuk sama teri sambal aja udah ngga pengen minta yang lain. Ternyata gitu nyoba steam boat, huwaaaa ada lagi toh yang lebih enak. Gitulah kira-kira analaginya.

Kenapa harus makanan?

Karena ga nemu analogi lain muahahaha.

Jadi begitulah. Saat memiliki anak kedua, jangan terlalu takut bahwa hidup akan berubah drastis, bahwa pengeluaran bakal bertambah, bahwa jalan-jalan akan semakin susah.

Ngga sama sekali.

Sekali lagi, karena setiap anak membawa rezekinya masing-masing dan masalah bagi-bagi tugas sama suami, bisa banget dibicarakan.




Yang punya anak lebih dari satu, apa nih yang berubah di hidup kalian, share dong...








Memilih Kado untuk Suami Ternyata Ada Triknya Lho

$
0
0
Memilih Kado untuk Suami Ternyata Ada Triknya Lho

Hubungan mesra dengan suami memang harus dibina dengan baik setiap saat. Tak hanya memanjakan suami dengan masakan yang enak, ada hal lain yang tak kalah penting bagi suami istri. Salah satu yang seru adalah menyiapkan kado ulang tahun untuk suami.


Kaum istri sih memang sering bingung menentukan kado apa yang tepat untuk suami. Tetapi agar tidak salah memilih kado, kita bisa mempraktikkan beberapa trik praktis ini lho :

Berikan Sesuatu yang Berhubungan dengan Hobinya

Suami pasti akan senang jika memperoleh hadiah yang sesuai dengan hobinya. Misalnya saja, suami yang hobi membaca bisa diberi hadiah berupa tablet PC. Atau suami yang hobi bermain game tentu senang bila diberi hadiah konsol game baru oleh istri. Apa pun yang mendukung hobi positif suami patut menjadi pertimbangan dalam memilih hadiah.

Memberikan Hadiah yang Sesuai dengan Kebutuhannya

Ada banyak kebutuhan suami yang bisa menjadi inspirasi hadiah, misalnya saja kemeja baru, tas kerja, gadget, atau jam tangan. Semua pilihannya tersedia secara lengkap di MatahariMall. Kalau kita mau beli jam tangan Alexandre Christie, variannya juga ada di online shop yang satu ini.

Tinggal mengakses situsnya dan memilih jam tangan dengan spesifikasi terbaik, maka jam tangan siap meluncur ke rumah setelah konfirmasi pembayaran selesai dilakukan. Tak perlu ragu lagi dengan aneka jam tangan Alexandre Christie bergaya maskulin untuk pria.



Jangan Memberikan Sesuatu yang Tidak Bisa Digunakan

Kaum pria tidak tertarik dengan benda-benda yang bernuansa lucu seperti pajangan atau kumpulan foto. Daripada membuang waktu menyiapkan kado yang kurang tepat, sebaiknya segera urungkan niat untuk memberikan kado yang tidak bisa digunakan secara langsung.

Biarkan Suami Memilih Hadiahnya Sendiri

Kalau kita benar-benar bingung ingin memberikan kado apa, cobalah untuk membiarkan suami memilih sendiri kado yang diinginkannya. Caranya, tentu saja dengan memberikan kado berupa voucher belanja. Amati kebiasaan belanja suami dan berikan voucher belanja dari merchant yang sering didatangi. Suami juga memiliki kebutuhan pribadi yang ingin dipilihnya sendiri.

Bagaimana dengan ulasan trik kali ini?

Tentu saja kita akan lebih kreatif menyiapkan kado untuk suami. Jangan lupa mengakses situs MatahariMall untuk menemukan banyak inspirasi kado yang bermanfaat.



#MajuTanpaBatas Bersama Binus Online Learning

$
0
0
#Majutanpa batas bersama binus online learning



Pengen kuliah lagi, tapi ga punya waktu?

Ih itu mah guweh banget. 

Iya, dari dulu pengen banget bisa meneruskan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Pengen ambil magister ekonomi gitu, atau magister hukum, biar makin kumplit ilmunya. Sempat diskusi sama suami, tapi belum dibolehin. Karena apa?, Karena ya mau kapan lagi ngurus anak, kalau pagi sampai sore kerja, trus malam harus ke kampus atau Sabtu Minggu ke kampus?, Beuugh bisa-bisa ntar dipanggil tante sama anaknya.


Kemarin sempet nyari-nyari info di internet. Dan nemu kenyataan bahwa sekarang kuliah ga harus ke kampus, nyiahahaha kemana aja lo, kok baru tahu. 

Sebenarnya dah tahu lama sih, cuma baru saat ini aja seriusan bacanya.

Emang gimana kuliah tapi ga datang ke kampus?

Yah kan zaman udah canggih, jadi kuliahnya secara online doang. Sama aja dengan kuliah pada umumnya, kita tetap belajar, dikasih materi, diskusi. Tapi semua via online. Jadi ngga perlu datang ke kampus, bisa sambil momong anak di rumah, bisa memanfaatkan waktu senggang di kantor, atau pas lagi perjalanan dinas, pokoknya bisa dimana saja selagi ada akses internet.

Kuliah online gini memang cocok banget untuk orang-orang yang ngga punya waktu khusus untuk kuliah, karena fleksibel banget waktunya, kayak profesional, entrepuner atau malah ibu rumah tangga.

Jadi kebayang yah, ga ada lagi keterbatasan kita dalam mencari ilmu dan buat sekolah atau kuliah lagi. 

Tapi, biar ilmunya ga ngasal dan kuliah yang kita ambil juga tepat, ya ngga boleh juga sembarangan pilih tempat kuliah onlinenya. Salah satu Universitas yang menyediakan fasilitas kuliah online adalah Binus University  dengan programnya Binus Online Learning.






Berarti Ngga perlu ke Kampus?

Ya tetap ada kegiatan di kelas, tapi terbatas pada kegiatan yang bersifat pembahasan kasus, diskusi, pemantapan pemahaman materi serta pada saat ujian saja. Jadi ga full ke kampusnya. Kan Fleksibel.


Tapi ngga asik dong ngga ada interaksi dengan mahasiswa lain?

Iyalaaah namanya kuliah itu kan tujuannya selain untuk dapat tambahan ilmu juga mau dapat teman baru ya, memperluas networkinglah istilahnya, jadi memang ngga asik kalau kuliah tapi ga bisa berinteraksi dengan mahasiswa lain.

Binus online udah mikirin hal ini, makanya mereka menggunakan metode LMS (Learning Management System ) yang terintegrasi untuk membangun jaringan interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, dan dengan pembimbingnya. Jadi tetap samalah dengan kuliah pada umumnya. Yah kan jaman digital cuy, pertemanan di dunia maya malah kadang lebih seru dari dunia nyata. 

Metode Perkuliahan

Metode belajarnya, ntar mahasiswa fokus belajar dengan jumlah mata kuliah yang terbatas ditiap periode/ semester, sama kayak kuliah pada umumnya, pake SKS gitu, jadi tetap ada panduannya biar hasilnya maksimal.

Setiap mata kuliah itu bentuknya bisa macam-macam. Bisa diskusi di forum, tugas individu / kelompok, video conference, dan video pembelajaran gitu, yang semuanya dilakukan secara online.

Namun, untuk pendaftaran pertama dan pas ujian ntar, mahasiswa tetap harus datang ke kampus Binus mana saja atau ke Binus University Laerning Community (BULC). Soalnya ntar jangan-jangan yang ujian bukan mahasiswanya kalau via online, xixixi. Ini juga menjamin bahwa lulusan Binus Online tetap terjaga kualitasnya, ngga asal-asalan gitu lho.

Selain itu, metode belajarnya juga pakai program EES ( Employability & Entrepreneurial Skill). Jadi itu semacam program yang tidak hanya bertujuan untuk menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja, tetapi juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan.


FYI, saat ini tuh Binus Online Learning telah menghasilkan 300 lulusan terbaik yang tersebar di berbagai instansi dan perusahaan nasional maupun multinasional.

Trus, nantinya selain dapat pembelajaran materi dari dosen dalam negeri, mahasiswa juga akan dibimbing dan diajar oleh dosen dari luar negeri, biar pemahamannya skala global gitu. 




Tempat

Binus University Learning Community ( BULC ) saat ini sudah hadir di kota Palembang, Semarang, Malang dan Bekasi.

Jadi mahasiswa dari seluruh Indonesia, kalau kebetulan pas jadwal ujian lagi keluar kota, bisa banget melaksanakan ujian di BULC yang ada di 4 kota di atas.


Cara Daftar



Cara daftarnya gampang banget. Isi formulir pendaftaran di webnya Binus, pilih program, upload dokumen. Lalu ikuti ujian masuk, kalau lulus, selesain administrasi pembayaran, dan udah aja langsung jadi mahasiswanya. Mudah kan.

Jadi, dengan kuliah online gini, kita semua dapat #MajuTanpaBatas untuk mengejar cita-cita dan mengupgrade diri. Karena ga ada lagi cerita ga bisa kuliah karena ga punya waktu, ga sempat, sibuklah, karena kita dapat kuliah sambil bekerja, mengejar passion, mengurus bisnis, bahkan sambil travelling.

Info lebih lanjut, langsung aja ke sini yah


Pilih Pilih Dokter Spesialis Anak

$
0
0


Jadi wanita memang kerempongannya tidak berakhir setelah melahirkan aja ya bok. Setelah nikah dulu heboh nyari dokter spesialis kandungan dan andrologi yang yahud. Gitu hamil juga pilih-plih dokter kandungan sempet bikin pusing. Giliran anaknya udah brojol, dapet pe-er baru lagi, nyari dokter spesialis anak yang cocok

Baca Punya Gesi disini :


Kenapa harus yang cocok, bukan yang oke?

Ya, karena menurut saya memilih dokter spesial anak itu beda dengan saat milih dokter kandungan.


Kalau untuk dsa disamping emaknya cocok , anaknya juga harus cocok.

Sebenarnya kalau saya pribadi ga terlalu riweh sih milih dsa untuk Tara dan Divya, soale sampai saat ini alhamdulillah mereka berdua sehat walafiat. Palingan ke dsa cuma untuk imunisasi doang. Dsa itu bagi saya yang penting ramah sama anaknya, ngga bikin kita jadi parnoan trus kalau bisa jangan ngantri.

Mungkin bagi beberapa ibu, opsi ke dokter untuk anak itu jadi pilihan terakhir. Iya, saya sering banget dinasehatin, biasanya sama rekan kerja di kantor yang udah senior dan berpengalaman. " Win, anak sakit tuh jangan dikit-dikit ke dokter, biasanya itu anak kecil demam"

Kalau saya sih memang type ibu-ibu yang kalo anak sakit ya ke dokter biar tahu anaknya kenapa dari segi medis. 

Anak demam udah di atas 38 derajat, pasti saya bawa ke dokter. Demam ga sembuh juga selama 3 hari, pasti saya ke dokter. Ada yang aneh sama anak saya, pasti langsung ke dokter.  Iyaaa, bagi saya, ke dokter itu membawa efek menenangkan dan merupakan tindakan logis daripada sekedar menduga-duga. Masalah ntar obatnya mau diminumkan ato ga ya belakangan. Karena saya juga bukan termasuk ortu yang dikit-dikit sakit kasih obat. Kalau demam-demam gitu, anaknya ya digempur ASI, dikasih minum yang banyak kalau udah ga ASI. Tapi minimal saya tahu anak saya kenapa aja dulu. Ga mau banget, gara-gara sok tau, ntar anak saya kenapa-kenapa.

Dan alhamdulillah , gara-gara saya selalu sigap ke dokter gitu sekaligus baca-baca info di internet, waktu Tara kena invaginasi dulu jadi cepet banget ketahuan, sehingga ga perlu sampai dioperasi.


Iya, dulu kan Tara, yang meringis-meringis pegang perut. Trus tiba-tiba nangis kejer sambil megangin perut. Ngga pake nunggu besok pagi, malam itu juga saya langsung bawa ke dokter. Dan untung banget, karena ternyata invaginasi usus itu penanganannya akan berbeda hanya dari hitungan jam saja. 

Tuh kaaaan, ke dokter itu ga selamanya menunjukkan si ibu manja, dikit-dikit ke dokter.

Buat Anak Kok Coba-Coba

Kalau kata orang buat anak jangan coba- coba, tapi pengalamannya saya nyari dsa memang coba- coba maaaak. Gimana dong, kalo ga dicoba gimana mau tahu.

Beberapa dsa yang pernah saya coba

1. Dr King Chandra

Ke dokter ini atas rekomendasi teman. Tempat prakteknya di RS. Steĺla Maris.

Saya suka doker ini, soale dia good looking hahahha, baik plus ramah banget sama anak- anak. Selama dengan si dokter, tiap imunisasi Tara ga pernah rewel. Dia juga mau dengerin curhatnya ortu jadi ga buru-buru gitu kalo konsul.

Tapi belakangan saya udah jarang ke blio karena pasiennya udah ruame bangeeet. Saya malas antrì cuma untuk imunisasi.

2. Prof Dr. YOEL

Prakteknya di RS Columbia Asia. Kesini karena dia profesor, wkwkwk cetek banget yah alasannya.

Dokternya udah tua jadi pengalamannya dah banyak.  Saya suka blio karena orangnya membuat ortu tenang. Waktu Tara kena invaginasi itu, dia ini yang bilang ga perlu operasi dan menyarankan metode lain. Trus di dsa ini juga ga selalu memborbadir anak dengan obat kalau ga perlu banget. Tambahan lagi, dia ga matre, kalo anak kita sakitnya agak lamaan, misal semingguan bolak balik gitu ke dia, kadang digratisin biaya konsul jadi cuma kena biaya obat aja. seneng deh.

3. Dr Ivan

Praktek di RS Bunda Thamrin.

Dokternya masih muda,baik,sabar,ngomongnya enak, dan ngasi obat minimalis untuk anak-anak. Saya ke blio kalau ada anak saya yang sakit. Soalnya rumah sakitnya lebih deket ke rumah dibanding harus ke RS stella Maris.

Tapi ga asiknya, dese antriannya banyak bok, jadi kadang males. Plusnya, dia prakteknya sore sampe malam jadi pas dengan jam kantor saya kalo darurat anak sakit dan harus ke dokter.

Tiga dokter itu sih yang udah pernah saya cobain buat anak dan saya puas.

Tuh ga muluk_muluk kan kriterianya. Malah belakangan ini kalo imunisasi ga pake pilih dsa segala. Mana yang antriannya paling dikit itu yang saya pilih. Iya soale imunisasi kan ya vaksinnya sama, jadi mana yang cepet aja biar pulangnya masih bisa jalan-jalan.

Bagi saya, dsa itu yang penting ngga masuk ke kelompok ini.

1. Dsa "Terlalu Pintar"

Sehingga semua ibu dianggapnya bego.

Jadi pas Tara dulu, saya masih bingung pilih dsa untuk dia. Pas Tara demam dan ke rumah sakit, langsung pilih dsa yang antriannya paling dikit aja biar cepet kelar.

Emang cepet sih saya dipanggil ke dalam. Waktu itu Tara agak demam, biasalah boli-boli kata orangtua,alias demam karena mau pinter. Tapi namanya juga ibu baru, anak demam pertama kali langsung lebay.

" Ibu tau kan kalo anak demam jangan dikompres pake air dingin nanti anaknya makin menggigil" kata si dsa

" Iya dok tahu" jawab saya

" Trus ibu tahu juga kan kalo anak demam jangan malah dipakein baju panjang"

Saya manggut-manggut.


" Ibu sebagai orangtua harus pintar jangan jadi ortu yang bodoh. Ibu harus tahu anak demam itu penyebabnya apa. Jangan taunya cuma melahirkan anak aja. Apalagi ibu bekerja kan?, perhatian dong sama anak, jangan semua diserahin ke pembantu, bla bla bla"



-Judging alert-

Gileeee ada kali yah 15 menitan saya di ruangannya cuma untuk dicerca hanya gara-gara anak saya demam.

Suami udah senyam senyum ngeliatin saya, tahu dia istrinya bakal meledak sebentar lagi. Buru-buru minta dokter kasih resep dan capcus.

Fixed lah ga kan mungkin saya balik ke dese xixixi.



Iyaaa males banget sama dsa yang suka bego-begoin ortu. Lhaaa kita kan ke dsa biar anak kita dapat penanganan tepat bukan mau dibego-begoin.

Lagian psikologis emak baru kan beda-beda. Ada yang orangnya tenàang, ada yang panikan. Dsa model begini, big no deh. Apalagi dia bukan dsa yang banyak direkom orang. Karena di Medan ada juga dsa yang katanya kasar banget sama ortu tapi paten banget nyembuhin anak, malah konon katanya anak sakit, gitu masuk ruangannya langsung sembuh padahal belum diapa-apain, hahaha. Saya belum pernah coba sih, tapi karena saya orangnya baperan, saya lebih suka dsa yang ngga suka bego-begoin saya deh.


2. Dsa yang Ngga Peka sama Ibu Baper

Hahahah, apaan inih.

" Hmmm cuma naik 500 gram ya bu bulan ini" kata si dsa

" Iya dok, tapi masih normal kan dok" jawab saya

" Normal siiiih, tapi harusnya bisa lebih banyak lagi naiknya"


" Tapi anak saya sehat kok dok, mana lincah banget lagi" 

" Iya, tapi tetep bu, beratnya harusnya lebih banyak lagi naiknya, Asi ibu kurang nih mungkin, makanya anaknya ga gemuk"



Ini dokter minta dikasih serampang dua belas atau apa yah. Ga tau dia kalau emak-emak di depannya ini, sensi banget sama masalah per-ASI an. 

Langsung mutung, besok ga mau lagi ke dokter ituuuuuuh. 

" Sabar dek... sabar, yang penting anaknya sehat" Suami tercintah siap menghibur ibu baper.



Kedua jenis dokter di atas langsung saya coret untuk kunjungan berikutnya. Bagi saya dsa itu selain harus pinter nanganin anak, harus pinter juga menjaga hati ortunya. Jangan bikin ortu patah hati, tsaaah.

Nah berdasar pengalaman, ada beberapa pertimbangan dalam memilih dsa :


  • Minta rekomendasi teman. 
Karena rekomendasi reman itu paling yahud biasanya. Tapi tetep tanya rekomendasinya berdasar apa. Karena orangnya baikkah, obatnya paten, atau malah karena murah. Sesuain dengan yang kita mau.
  • Cari dsa Yang Deket Rumah
Biar kalo ada apa-apa cepet nyampenya. Lagian anak kecil kasihankan kalo mau imunisasi aja harus mendaki gunung lewati lembah dulu.

  • Pilih Rumah sakit atau tempat praktek yang ramah anak
Kalo bisa yang ada arena bermainnya gitu. Jadi anaknya ga bete selama menunggu. Di RS langganan saya mereka sediain majala anak, jadi sambil nunggu si Tara bisa baca-baca Bobo.

yang bisa buat foto keluarga juga tempatnya,lol
  • Pilih dsa yang menenangkan dan disukai anak kita
Kayak yang saya sebut di atas,jangan ke dsa kita malah jadi stress. Anak kita juga harus nyaman sama dsa nya. Jangan yang gitu lihat dsanya si anak langsung jejeritan, capek kan.

dan terakhir pilih waktu kunjungan ke dsa saat pasien ga terlalu ramai. Kalau di RS Stella Maris tuh hari Minggu pagi sepiii maaak. Saya selalu bawa Divya imunisasi di Minggu pagi, ga pake antri lama udah kelar.

Kalau mommy disini apa nih kriteria dsa idamannya. share dong?.

Pilih yang tempatnya cozy. Mau berobat atau ngupi2 mak

Akankah Nasib Eno Sama Dengan Junko Furuta?

$
0
0
Junko Furuta, seorang siswi SMA di Jepang bertahun silam telah disiksa selama 44 hari hingga meregang nyawa.

44 hari yang lebih mengerikan dari neraka. Ia disiksa dengan teramat sadis. Diperkosa lebih dari 400 kali, dijatuhi barbel di perutnya, jari tangannya dihantam dengan benda keras sampai gepeng. Tak cukup sampai disitu, kemaluannya dijadikan asbak rokok, dimasuki segala benda dari yang kecil sampai batangan besi. Anusnya dimasukkan petasan dan disulut. Hingga akhirnya ia dibakar, dimutilasi, dimasukkan ke dalam drum, disemen dan dibuang begitu saja di Tokyo.


Bertahun silam saya menonton film berjudul Concerte itu. 

Bukan.... cerita di atas bukan fiktif tapi kisah nyata yang terjadi di akhir tahun 1988 sampai awal tahun 1989.



Saat menontonnya saya sampai muntah-muntah dan bergidik ngeri. Di salah satu adegannya bahkan ia memohon -mohon kepada para penyiksanya untuk membunuhnya saja.

Di akhir cerita dikisahkan bahwa akhirnya para pelaku dijatuhi hukuman hanya 8 tahun.

Alasannya, karena pelaku masih di bawah umur.

Ribuan kilo dari Tokyo, puluhan tahun setelah Junko mati bagai binatang, Yuyun gadis kecil berusia 13 tahun di Bengkulu mengalami nasib yang tak jauh beda.

Sepulang sekolah, ia diperkosa 14 orang laki-laki, ia dipukuli, diikat tangan dan kakinya, dihinakan kehormatannya lalu dibuang begitu saja ke dalam jurang.

Ke 14 pelaku hanya diganjar 10 tahun penjara.

Alasannya karena pelaku masih di bawah umur.

Saya pikir dua peristiwa tersebut sudah merupakan kejadian luar biasa di dunia ini. Ada manusia berhati iblis yang menghirup udara yang sama dengan kita.

Ada manusia durjana yang tidak memiliki setitik rasa kasihan terhadap korban yang sudah tak berdaya, yang memohon kematian di tangan kotornya.

Tapi ternyata saya salah.

Sebuah cangkul tertancap di kehormatan seorang Eno, gadis 19 tahun yang mungkin tak pernah punya mimpi namanya akan menjadi headline portal berita negeri ini.



Tak beda dengan Junko Furuta, ia pun memohon agar dihabisi saja nyawanya karena sakit yang tak terperi.


Jeri.... jeri saya membaca beritanya.

Saya pikir kekejaman setara setan itu hanya terjadi di negara nuuuun jauh di sana. Hanya dilakukan di negara yang memang tidak mengenal Tuhan. Hanya terjadi berpuluh tahun silam.

Bukan di sini. Di negeri yang katanya ramah ini. Yang berkeTuhanan Yang Maha Esa. 

Bukan di masa ini.

Ya Allah, saya tidak bisa tidur. 

Jam sudah merangkak ke angka 3 dini hari. Dan saya seperti mendengar teriakan Eno. Jeritan kesakitannya. 

Sungguh saya ketakutan setengah mati.

Bahkan  saya takut untuk menuliskan apa yang saya takutkan.

Akal saya belum bisa menerima bahwa ada manusia sedemikian kejinya.

Dan ia, si laknatullah itu usianya masih 15 tahun. Usia yang seharusnya sibuk berkutat dengan rumitnya matematika bukan sibuk menjadi algojo berhati batu.

Masih bisakah kita memgkategorikan mereka di bawah umur lagi? 

Dalam hening malam, saya pandangi wajah dua anak perempuan saya. 

Ya Allah dunia seperti apa yang akan ditempati anak saya kelak.

Seraya berusaha menenangkan degup jantung, saya merapal doa lamat-lamat. Semoga nasib si pembunuh Eno tidak seperti pembunuh Furuta dan Yuyun.

Furuta, Yuyun dan Eno hanya butiran debu diantara ribuan kasus kekerasan  seksual pada wanita. Hukuman rajam sampai mati pun tak pantas bagi para durjana itu. 

Bukan hanya untuk memberi efek jera bagi pelaku tetapi juga memberi keadilan kepada keluarga korban. Agar tidak ada lagi Furuta, Yuyun atau Eno lain.

Sungguh kami sangat takut akan keselamatan anak-anak kami, bahkan diri Kami sendiri jika kejahatan mengerikan seperti ini tidak mendapat hukuman seberat-beratnya.


Membentengi anak perempuan dengan keahlian bela diri sepertinya menjadi harga mati. Membekalinya untuk menjaga diri tak bisa ditawar lagi.

Hanya doa mohon perlindunganNya , sebaik- baik tempat kami berharap.

Namun tolonglah, para orangtua yang memiliki anak laki-laki. Bantu kami menjaga putri-putri tercinta kami dengan menanamkan sebanyak mungkin bekal agama ke putra kalian, ke putra-putra kita.

Karena sebengis-bengisnya manusia, sepanjang ia takut akan Tuhannya tidak mungkin ia akan berani menjadi Izroil bagi nyawa yang bukan miliknya.


Tanda tangani Petisi ini kalau kamu tidak mau nasib Eno seperti Furuta dan Yuyun.

https://www.change.org/p/presiden-republik-indonesis-hukum-rajam-pemerkosa-dan-pembunuh-eno

Tanggal Tua Masih Merana?. Segeralah Bertobat Kawan

$
0
0

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.
mataharimall-kompetisi



Berbahagialah orang yang masih bisa mengeluh saat tanggal tua

Lho kok?

Iyalah, berarti minimal dia pernah merasakan tanggal muda, alias masih ada penghasilan yang bisa diharapkan. 

Samalah kayak orang yang mengeluh kalau makan dimsum di pinggir jalan kagak enak, lha karena dia udah pernah makan dimsumnya Nelayan, jauuuuh rek jauuuh.

Jadi, tanggal tua itu patut disyukuri.

***

Bulir-bulir keringat membasahi dahi saya. Dua orang lagi, tiba giliran saya untuk mengetahui nasib hari ini dan setidaknya beberapa hari ke depan. Kotak kecil bermonitor di depan akan menjelasakan segalanya. 

Akankah ia membuat saya pulang dengan senyuman atau malah menambah kegalauan. 

Saldo anda Rp 10.650

Ya Allah..... ternyata mamak belum mengirim juga. Dan saldo segitu ngga bisa ditarik dari ATM. Dengan lunglai saya kembali ke kos, dengan tangan kosong. Pengen nangis, tapi tahu kalo nangis ngga guna juga. Pengen marah sama ortu, tapi tahu, belum dikirim artinya ya belum ada, bukan karena lupa atau ngga sempat.

Kisah itu bukan dongeng pengantar tidur, tapi nyata dan pernah saya alami. Jaman masih kuliah beberapa dekade lalu.

Iyaaaa, saya ini dulu mahasiswi kere. Gimana ngga, waktu itu memang kondisi ekonomi keluarga saya lagi luka parahlah, dimana saya, abang, dan adik saya kuliah di waktu yang bersamaan, plus ibu saya juga kuliah, sementara ayah saya baru saja resign dari pekerjaannya yang lama dan jobless selama beberapa waktu.

Lho, anak lagi butuh biaya kok malah resign?

Yah, masalah kliselah, ayah saya emang hobi gonta-ganti kerjaan.

Jadi dulu pas kuliah, bagi saya semua tanggal sama tuanya. Alias setiap hari saya mesti berhemat, ngga cuma pas tanggal tua doang.

Let me explain.

Saya sebulan hanya dikasih uang Rp 350 ribu sama ortu saya. Yup, kamu ngga salah baca, cuma Rp 350 ribu doang, untuk mahasiswi yang tinggal beribu kilometer jauhnya dari orangtua. Saya kuliah di Undip Semarang, sementara orangtua saya tinggal di Medan. Jadi kalau saya kehabisan duit ngga ada opsi pulang ke haribaan ayah dan bunda. 

Semua harus bisa diatasi sendiri

Tiga ratus lima puluh ribu itu udah untuk makan, ongkos, biaya fotocopy, internet, sabun, shampoo dan kawan-kawannya. Pusing ngga lo ngaturnya.

Kiriman dari mamak saya itu memang tidak menentu kapan datangnya. Ya seadanya uang mereka. Kadang dikirim tanggal 1, bulan depannya tanggal 10, bulan depannya lagi, tanggal 15. Loopnya itu ngga 30 hari, kadang 35 hari, malah tak jarang sampai menembus hitungan 40 hari.

Bayangkan... bayangkan...

Kalau membayangkannya saja kalian susah, bagaimanalah lagi saya yang menjalaninya.

Namun, I SURVIVED..... Wohooooooooooo., bangga banget sama diri sendiri, walau kondisi terbatas, uang pas-pasan, tapi tetep yah saya bisa menjalani hari-hari selama kuliah 4 tahun di Semarang dengan selamat. Banyak sedihnya, tapi hepinya juga banyak.

Saya ngga sampe ngga makan kok, ngga sampe ke kondangan orang ngga dikenal juga sih. Palingan yang paling sedih sempet makan nasi basi aja, hiks, ya ampuuun sedih amat sih guweh di jaman kuliahan.

Jadi, dulu sempetlah yang sampai duit tinggal 20 ribu perak, tapi kiriman belum datang juga. Bolak-balik ke ATM, belum ada juga transferan dari ortu. Dasar saya kan orangnya gengsian ya, mana mungkin pinjam ke teman, jadi putar otaklah, biar bisa bertahan minimal dua hari ke depan.

Saat itu seporsi nasi goreng harganya Rp 3000. Jadi biar uangnya cukup selama beberapa hari, malamnya saya beli nasi goreng sebungkus. Nyampe kos langsung saya bagi dua tuh nasgor. Niatnya separuh buat makan malam, separuh buat sarapan besoknya, lumayan kan bisa irit.

Besok paginya saat mau sarapan, eh ternyata nasgornya basi. Yang ada itu nyeseeeek banget dalam hati. Ya Allah, tau gitu saya makan aja tadi malam semuanya, daripada basi gini. Tapi karena memang lagi sasek bedangkek, saya makan juga tuh nasgor yang agak-agak asem gimanaaa gitu. Huhuhuhu sedih banget deh.

Saat-saat kritis seperti itu, saya beli nasi memang rapelan. Beli nasi bungkus makan siang, langsung bagi dua untuk malam, besoknya sarapan juga gitu, langsung bagi dua buat makan siang, gitu terus, sampai kiriman emak masuk ke rekening.

Karena ketidakpastian yang pasti itu, saya sampai harus buat tabel pengeluaran lho selama sebulan.

Jadi, saya buat tabel seperti kalender. Ada 7 baris yang mewakili hari, Senin sampai minggu, plus kolom untuk mewakili makan pagi, siang, malam, dan kebutuhan lain-lain.

Karena jatah bulanan cuma 350 ribu, jadi saya langsung bagi. Begini alokasi pengeluaran saya saat itu:

Beli sabun, shampoo, detergen, mie instan,teh,gula : Rp 50.000

Berarti sisa uang tinggal Rp 300.000,-. Tiga ratus ribu harus pas untuk 30 hari. Untuk makan dan kebutuhan lain. Artinya maksimal pengeluaran sehari adalah Rp 10.000, ngga boleh lebih dari itu kalau ngga mau hidup terancam.

Biar cukup anggarannya, maka saya buat tabel ala kalender gitu per minggu, jadi tiap bulan saya punya 4 lembar tabel pengeluaran.  Kayak gini nih dulu tabel pengeluaran saya

Pokoknya sehari maksimal 10 ribu. Kalau hari ini lebih dari sepuluh ribu, berarti besoknya harus ada pos yang dikurangi. Kalau hari ini kurang dari sepuluh ribu berarti ada tabungan sejumlah lebihnya. Di akhir minggu, saya dapat total lebih atau kurangnya.

 Kalau ada lebihnya, diapain? Ditabungkah?

Wahahahaha boro-boro mikirin tabungan. Pokoke gitu ada lebih dalam seminggu, itu artinya bisa makan enak di malam senin atau malam minggu bareng sohib saya Fati. Plis atulah mengerti, selama seminggu saya makan diirit-irit, makanya gitu ada lebihan, konversinya langsung ke makan enaaaak.

Makan enak versi saya dulu, sebagai warga Tembalang, adalah makan steak ala-ala, Mama Mia yang ada di Samping Tol Tembalang itu seharga Rp 5000 seporsi atau makan di Tenda Biru, yaitu ayam goreng yang seporsinya Rp 7000. Waaah itu udah surga bangetlah.

Jadi demi makan enak setiap malam minggu bareng sohib, saya usahain banget setiap minggu punya kelebihan uang dari financial planning yang njelimet ituuuuh.

And yes, saya sukses menjalankannya.

Berarti, saya ngga pernah beli baju?, Ngga pernah jalan-jalan?, ngga pernah ke mall?

Wah jangan salah.

Kata ortu saya, kita boleh miskin harta, tapi jangan miskin ide, ahsek. Yoi cuuy, selalu ada kesempatan di setiap kesempitan. Setidaknya itulah yang saya alami dulu.

Sadar diri uang kiriman ortu pas-pasan, saya menjalankan ilmu ekonomi paling jadul sejagad raya. “ Jika tidak bisa lagi mengurangi pengeluaranmu, maka tambahlah penghasilanmu”, yang ternyata sekarang itu jadi quote yang selalu disampaikan oleh om Safir Senduk, mastah dalam hal Financial Planner abad ini.

Beuuugh Safir Senduk mah Cuma teori, kalau saya sudah praktik dari jaman kapan tau.

Bagaimana menambah penghasilan ala mahasiswa kere kayak saya ini?

Jualan?

Ngga punya modal brooo

Ngamen?

Ngomong aja saya cempreng apalagi nyanyi

Ngerjain tugas kawan trus minta bayaran?

Pengennya gitu, tapi selain kiriman pas-pasan, ternyata IP saya juga pas-pasan #malu.

Lhaa jadi gimana dong?

Ini saya kasih rahasianya, nambah penghasilan ala mahasiwa kere, yang sama sekali tanpa modal.

1.      Ikut Kuis di Radio

Wahai para mahasiswa sejagad Indonesia raya. Saya kasih tahu, jika ada benda yang wajib kalian miliki di kos selain komputer dan hape, maka radio adalah yang wajib kalian miliki. Eh tapi sekrang mah hape udah bisa jadi radio yah. disesuaikanlah, kalo sekarang berarti minimal kamu punya hape yang bisa buat dengerin radio dan bisa sosmedan.

Oke, kita ceritanya kan jaman dulu ya, tahun 2000 an saat saya kuliah. Jadi, pas saya ulangtahun ditawarin mau dikasih kado sama abang saya yang udah kerja. Tanpa pikir panjang saya langsung minta beliin radio. Kenapa?, karena radio bisa mendatangkan uang tambahan.

Jadi, saat itu di radio, saya inget banget siaran yang setiap hari saya dengerin itu adalah Prambors. Karena di Prambors hampir pasti tiap sesi siaran ada kuisnya. Duh masih ingetlah itu penyiarnya si Narita dan Cesar. Tauk dah sekarang mereka jadi apa.

Jadi, gitu bangun pagi, saya langsung dengerin Prambors, siang pulang kuliah langsung on di depan radio. Malam pun sambil liyer-liyer atau sambil ngerjain tugas tetap dengerin radio. Biasanya kuisnya macem-macem dengan hadiah yang macem-macem pula.

Tapi, cara jawab kuisnya harus SMS ke nomor yang diberi mereka. Padahal saat itu saya ngga punya hape.

Nah disinilah perlu sedikit jurus baik-baikin teman. Iya karena saya ngga punya hape, jadi setiap kuis saya pinjem hape teman kos buat kirim sms. SMSnya saya bayar lho, 500 perak satu SMS, saat itu harga satu SMS Rp 350. Jadi saya ngasih keuntungan juga buat teman yang saya pinjem SMS-nya. Inget yah sesama anak kos, gratisan adalah hal yang tabu, jadi biar hanya SMS , tetep kudu bayar sama teman, karena teman kita kan punya keperluan juga, jangan mau enak sendiri ya bro sis.

Tak kurang dari kaos, voucher makan di KFC, aneka produk mulai dari shampoo, sabun, minuman kaleng, pasta gigi, CD lagu, sampai uang tunai saya dapat dari hasil ikutan kuis di radio. Ternyata bakat berburu gratisan di darah saya memang sudah mengalir dari dahulu kala, wahahaha.

Benar-benar lahan potensial banget tuh kuis radio. Di Jaman itu, saya pernah memenangkan kuis berhadiah duit Rp 400 ribu. Bayangkan, itu lebih gede lho dari uang bulanan saya. Makanya saya bisa tetap survive walau kiriman ortu mefet banget.

2.      Jalin Silaturahmi

Sadar jauh dari ortu, saya mulai nyari sodara di Semarang. And thanks to Allah, ternyata di Semarang ada mantan murid mamak saya yang tinggalnya ga jauh dari kosan, namanya kak Firsa. Awalnya karena memang disuruh mamak ke rumah muridnya itu yang notabene satu kampung dengan rumah kami di Sumut. Seterusnya ya udah, kalau seapes-apesnya lagi ngga punya duit, saya tinggal melipir kesana, lumayan lepas makan sehari. Malah kadang, kak Firsa itu, ga ada angin ga ada hujan, datang ke kos bawa berenteng rantang yang isinya udah 4 sehat 5 sempurna lah.

Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.

Saya percaya banget, kalau silaturahmi itu membuka pintu rezeki. Trust Me.

3.      Kerja Sampingan

Percuma dong kuliah di Universitas negeri, tapi ga bisa cari duit tambahan.

Walau otak pas-pasan, tapi kalau disuruh ngajar anak SD dan SMP, saya mah masih berani lah. Jadi saya mulai melamar ke kursus-kursus private untuk jadi mentor. Jangan dikira jadi mentor itu gampang yah. Saingannya ajegile juga. Lhaa semua mahasiswa punya pikiran kayak saya sih, jadi semua pada ngelamar jadi mentor juga. Dan sialnya yang paling gampang diterima itu adalah yang punya motor sendiri. Beuugh boro-boro punya motor, bisa naik angkot aja sukur (kadang saya jalan kaki lho ke kampus).

Tapi rezeki Allah maha luas, dapat juga saya tawaran jadi mentor. Gajinya ngga gede, Cuma Rp 8 ribu sekali pertemuan. Potong ongkos PP, dapetlah Rp 6000 sekali ngajar.Sebulan ada 8 kali tatap muka. Saat itu saya pegang dua murid, berarti sebulan bisa dapatlah Rp 96.000.
Lumayan kaaaan.

Kuncinya jadi mentor Cuma satu, jadi sohib murid yang diajar, biar dianya hepi kita mentorin, karena kalau dia ga suka sama kita, dengan mudah kita diganti. Alhamdulillah ya si anak yang saya mentorin dua-duanya, rangkingnya meroket tajam sejak saya temani belajar. Yang satu dari rangking 30-an nembus ke rangking 10. Ortu si anak sampe ngucapin makasih terus sama saya. Imbasnya dapet tambahan dikit honornya. Sampe saya mau tamat si adek murid saya itu ngambek ngga mau diajar mentor lain, duh.

4.      Cari Beasiswa

Ya iyalah, darimana lagi sih dapat tambahan uang selain dari beasiswa. Pas ada buka lowongan beasiswa, cepet-cepet saya daftar. Ahamdulillah lolos. Ngga gede sih, Cuma Rp 60 ribu sebulan kalo ga salah inget. Tapi beasiswa ini ga pernah saya pakai buat biaya hidup. Udah cukup dari 3 sumber penghasilan di atas tadi. Maka si beasiswa ini, saya simpan tiap bulan, soalnya saya kepengen banget punya komputer.

Kenapa?


Karena tiap ngerjain tugas, saya harus ke rental komputer, padahal terkadang sempetnya ngerjain tugas pas malam hari. Kan takut malam-malam ke rental. Trus kedua, ya karena gengsian tadi. Saat ada tugas mendesak, kadang dengan terpaksa harus pinjam sama teman kos. Duuuh yang namanya minjam itu ngga enak banget. Apalagi kalau disket ( astagaa dulu masih jaman disket floppy A) yang saya pakai bervirus karena sebelumnya ngerjain di rental, aduuuh ngga enak hati banget kalau komputer yang kita pinjemin tertular virusnya, sampai nge-hang pulak. Malu dan sungkan sama teman. Terkadang persahabatan pun bisa terancam.

Makanya kekeuh banget dulu pengen punya komputer. Hasil nabung berbulan-bulan dari beasiswa akhirnya bisa juga beli komputer bekas, harganya 800 ribu rupiah, pentium 1, lemot pulak hahahaha. Hepinya luar biasa. Alokasi dana buat rental hilaaang, yeaaay. Plus bisa nonton aneka film dari nyewa DVD. Aku bahagiaaaa.

Eh pas saya tamat, emak saya kan datang, menghadiri wisuda sekalian jemput saya pulang. Blio kaget banget saat tahu saya punya komputer. Ya iyalah gimana ngga kaget, dikasih duit pas-pasan cenderung kurang kok masih bisa nyisihin duit buat beli komputer, mungkin itu pikiran emak saya. Belum tau dia, kalau anaknya ini tahan banting plus sudah teruji bisa bertahan hidup dalam kondisi gimana pun.

5.      Jangan Takut Berbagi

Nah ini tips pamungkas.

Udah tahu kita susah, jangan neko-neko menjalani hidup, jangan banyak mau plus jangan takut berbagi kepada sesama.

Apa pulak ini, gimana mau berbagi kalau kita sendiri kekurangan?

Yeee, makanya jangan rumus integral aja yang dipelajari. Pahami juga rumus bagi-bagi sederhana.

1/1      = 1
Saat kau memberi satu, dan berharap satu, maka kau akan dapat satu

1/2      = ½
Saat kau memberi 1 tapi berharap dapat 2, maka yang kau dapat hanya setengah.

1/0      = ∞
Tapi, saat kau memberi satu, dan tak berharap apapun, maka yang kau dapat adalah tak terhingga.

Yup, karena saat kita memberi maka Allah bakal menggantinya 7 kali lipatnya sodara-sodara.

Apa yang saya berikan ke orang?

Hmmm, ga banyak sih. Saya Cuma memberi sedikit waktu yang saya punya buat ngajar gratis anak-anak sekitaran musola kampus.

Karena saya sadar saya punya telenta dalam mendongeng berdasar segudang bacaan yang memang menjadi hobi saya, maka saya membagi apa yang miliki itu ke mereka. Ngga perlu modal sama sekali, cuma perlu meluangkan waktu sedikit saja.

Walau ga sering, tapi saya suka juga nraktir temen yang lebih susah dari saya. Tapi saya ngga bilang ditraktir sih, biasanya seolah-olah sekalian bayarin gitu pas di kantin. Ngga mahal-mahal, paling gorengan doang.

Kalau dapat kiriman makanan dari ortu, ga lupa dibagi-bagi sama temen sekosan. Termasuk tadi itu, kalau dapat kiriman makanan dari murid emak saya yang tinggal di dekat kos, rame-ramelah sekosan ikut makan.

Walau kere, saya ikutan jadi donatur apaaa gitu dulu, semacam donatur untuk membantu anak-anak kurang mampu di sekitaran kampus. Ngga banyak, Rp 6000 doang sebulan.

Sepertinya memang rumusnya berlaku untuk saya. Jadi semakin banyak memberi tanpa berharap apa-apa, malah semakin banyak yang saya terima.

Jadi, itulah cerita tanggal tua saya yang selalu mengintai setiap hari sepanjang bulan, namun berhasil saya taklukkan dengan gagah berani.


Jadi, kalau kamu nih mahasiswa atau anak kos yang sekarang kere dan sering diintai hantu tanggal tua kayak si Budi ini.




Segeralah bertobat.

Karena tanggal tua bukan momok yang menakutkan, asal kita tahu cara menghadapinya.

Rumusnya Cuma ini nih :

1.      Sadari kondisi diri, ekonomi maksudnya cuy

2.      Berdamai dengan keadaan,ngga perlu merasa minder atau malu

3.      Boleh miskin harta tapi jangan sampai miskin ide, be creative

4.      Berbagi.... berbagi.. berbagi...

Khusus be creative tadi, bisa banget kamu siasati dengan selalu belanja dikala diskon. Karena diskon itu diciptakan bukan untuk orang kere tapi untuk orang yang selalu melihat kesempatan di saat kesempitan. Cari diskonan berbagai kebutuhan di mataharimall, salah satu bentuk be creative dalam melihat kesempatan dalam kesempitan.

So, masih takut nih sama tanggal tua. Ngga lagi lah Yaaaaw


Niatnya Jujur, Malah ........

$
0
0

Kata ibu saya, dalam hidup itu kita harus selalu jujur. Karena kejujuran membuat hidup tenang. Saya selalu berusaha mengikuti kata-kata ibu saya tersebut.

Sewaktu saya SD saya dikenal sebagai anak yang jujur. Apa sebab? . Ceritanya saya pernah makan mie di kantin sekolah. Selesai makan, saya pun main lompat karet bersama teman-teman. Pas giliran saya main, dari kantong saya terjatuh uang seratus perak. Saat itu uang jajan saya memang seratus rupiah. Wah saya kaget, “ lho kok uang saya masih utuh sih, kan tadi udah jajan”.  Pikir punya pikir, saya berkesimpulan bahwa pasti tadi saya jajan dan lupa bayar.

Dengan berlari-lari saya kembali ke kantin sekolah. Saya pun segera meminta maaf kepada ibu tukang warung dan memberikan uang seratus perak milik saya tadi. Si ibu seneng banget. Saya pun bahagia sekali, berasa sudah berbuat suatu kebajikan yang sangat besar.

Sore hari, saya lanjut sekolah ibtidaiyah, saat saya mau membeli es lilin baru saya sadar, ternyata uang seratus perak yang tadi pagi saya kira uang jajan yang lupa dibayar itu adalah uang jajan buat sekolah madrasah. Oalah, jadinya sore itu saya gak punya uang buat jajan, jadi bengong.

Namun sejak hari itu, si ibu penjual mie cerita-cerita ke anak-anak lain,kalau saya tuh jujur banget, lupa bayar ngaku dan kembali buat bayar. Sampai-sampai tukang jualan lontong yang sudah tua di sekolah saya selalu meminta saya menghitungkan jualannya yang laku terjual, termasuk kue yang dititipkan di warungnya. Soalnya dia sudah rabun dan gak terlalu mahir berhitung. Wah saya senang sekali bisa membantunya, apalagi setiap selesai ngitungin saya biasanya dikasi dua biji bakwan.

Kejadian yang sama terulang kembali saat saya sudah berkeluarga. Suatu hari saya dan suami berbelanja untuk kebutuhan bulanan di sebuah minimarket . Saya belanja ini itu, shampoo, sabun, telur, gula sampe dua gallon air mineral. Setelah membayar di kasir, kami pun kembali ke rumah. Sampai di rumah, saya periksa lagi bon belanjaan, eh ternyata dua gallon air mineral yang saya beli belum terbayar alias gak kehitung. Soalnya di mini market kan biasa tuh air mineral galon ditaruh di depan pintu toko, jadi tadi langsung masuk mobil, gak sempet dibawa ke kasir. Sayanya lupa, si mba pelayannya juga lupa. Berhubung jarak rumah saya dan mini market tersebut lumayan jauh, ya sudahlah, saya niatkan besok saja balik kesitu.

Esoknya, saya mampir ke minimarket tersebut dan mengatakan ke si kasir yang ternyata adalah pemilik minimarket bahwa saya kelupaan bayar air mineral kemarin saat belanja. Si ibu seneng banget, bolak-balik bilang terima kasih ke saya. Namun setelah saya pergi ,saya mendengar si ibu memarahi pelayannya. 

“ Eh dasar kamu ya kerja gak becus, bisa-bisanya ada pembeli yang gak bayar, untung ibu itu jujur, kalau ada berapa orang yang gak bayar dan ga jujur kaya gitu, bisa bangkrut saya”

Waduh kasihan banget saya melihat si mba dimarah-marahi gitu. Ia hanya bisa nunduk sambil minta maaf sama majikannya. Dan saya jadi merasa bersalah, kok gara-gara saya orang lain jadi dimarahi.

Kejadian lain saat saya makan di restoran seafood di Medan bersama suami. Setelah selesai makan dan si pelayan menyerahkan bill, saya pun membayar sesuai dengan jumlah tagihan. Sebelum beranjak dari meja, saya periksa kembali bon pesanan tadi. Dan ternyata, ada dua pesanan saya yang tidak dimasukkan ke bill , mungkin pelayannya lupa pikir saya. Segera saya memanggil pelayan yang berdiri terdekat dengan meja saya, kebetulan supervisor pelayanannya. Setelah saya jelaskan kemudian saya bayar kekurangan tagihannya. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada saya. Namun lagi-lagi, saat berjalan keluar dari restoran tersebut saya sempat mendengar si supervisor memarahi si pelayan yang lalai mencatat pesanan saya ke tagihan.

Duh, kok mau jujur aja malah nyusahin orang ya. Heran saya, kenapa sih mereka gak cukup berterima kasih aja, gak perlu pake marah-marah sama pegawainya. Saya sempet takut, jangan-jangan gara-gara saya si pelayanan bisa dipecat atau bisa ga nerima bayaran. Wah gawat.

Kesini sini saya sempat bingung kalau menghadapi kejadian serupa lagi, jadi trauma, takut niat baik saya malah mungkin bisa berdampak buruk bagi orang lain. 

Tips dari saya sih, pokoke sebelum membayar sesuatu pastikan jumlahnya sesuai dengan yang kita beli, bukan saja agar kita tidak dirugikan tapi juga demi menghindari kayak kejadia. saya di atas.

Ga hanya soal bayar-bayaran saat membeli sesuatu, saat melakukan transaksi apapun juga, seperti nabung atau ngambil uang di bank,  biar sama-sama aman.

Walau demikian, jangan pernah takut untuk jujur dimanapun yah, karena kejujuran itu  adalah pondasi dari integritas.

Kalau kamu pernah ga mengalami hal kayak saya? 








# BahagiaDiRumah adalah Saya

$
0
0
Sejak kecil hidup berpindah-pindah membuat saya butuh definisi yang tepat untuk sebuah kata "rumah".

Dulu saya pikir, rumah adalah tempat dimana kita paling banyak menghabiskan waktu.

Tapi nyatanya, saat SMA, hanya satu minggu dalam empat bulan saya bisa merasakan tidur di rumah orangtua saya, selebihnya saya habiskan waktu di sebuah asrama nun jauh di tepian kota Sibolga.


Dulu saya pikir, rumah adalah tempat tinggal yang pertama kita miliki dan beli dengan uang sendiri.

Namun saat akhirnya saya punya rumah sendiri, saya bahkan malas untuk menginap disana karena saat itu tak ada suami yang menemani saya.

Saya bahkan sempat berfikir bahwa rumah adalah sebuah istana kecil. Dimana ada seorang raja dan ratu beserta para putri dan pangeran di dalamnya.

Karena takdir Allah, selama bertahun-tahun istana kecil kami hanya dihuni leh raja dan ratu tanpa putri dan pangeran, maka sepertinya istilah rumahku istanaku pun belum pas bagi saya.

Setelah saya pikir-pikir, ternyata arti rumah jauh lebih luas dari apa yang saya tahu.

Apa yang saya harapkan dari sebuah rumah?

Rumah adalah...

Tempat berlindung
Tempat melepas lelah
Tempat bersenda gurau
Tempat menjadi diri sendiri

dan rumah adalah Tempat Kembali.

Alangkah bahagianya jika memiliki rumah seperti itu. Tentu cita- cita bahagia di rumah akan menjadi nyata.

Hingga akhirnya kami dikarunia seorang putri kecil setelah penantian bertahun-tahun, saya semakin bertekad untuk menciptakan rumah yang sebenarnya rumah bagi keluarga kecil saya.

Rumah bersih ,terawat, nyaman, tidak bau merupakan sebuah standar minimal bagi saya. Hingga saat suami meletakan handuk sehabis mandi dengan sembarangan, saya akan marah.

Karena saya ingin rumah menjadi tempat istirahat yang nyaman, ternasuk nyaman di mata.

Saat anak saya menyerakkan mainanannya di lantai, saya akan buru- buru membereskannya, karena saya takut nanti dia terinjak lego.

Karena rumah harus menjadi tempat paling aman untuk buah hati saya.

Tak heran, saat pulang dari kantor, melihat rumah berantakan, anak ngga mau makan, suami asik dengan gadgetnya, saya langsung emosi jiwa.

Serentetan omelan pun akan keluar dari mulut saya. Yang berujung suami kesal dengan saya, anak menangis, dan ART di rumah merasa bersalah karena dianggap kurang becus bekerja.

Kalau sudah demikian, maka tagline home sweet home pun ambyar.

Malu sama tagline.

Akhirnya saya merenung dan berfikir kembali, bagaimana bisa menciptakan bahagia di rumah saya ini.

Ternyata ada satu hal yang saya lupakan.

Bahwa rumah yang sesungguhnya adalah diri saya sendiri.

Saya adalah rumah bagi keluarga saya.

Yup, bagi seorang anak, ibu adalah tempat ia mengadu, bercerita tanpa takut  dihakimi. Baginya, ibu adalah orang yang akan selalu menerima dia apa adanya.

Bagi seorang suami, sang istri adalah sebaik-baik tempat melepas lelah, orang yang paling bisa diajaknya bercerita dan berbagi.

Di pelukan saya terdapat kehangatan dan kelembutan sejati untuk anak tercinta. Di tangan saya adalah tempat paling aman suami mempercayakan pengasuhan anaknya dan penjagaan harta dan kehormatannya.

Di senyuman sayalah, suami mendapat ketenangan dan penghiburan dari penatnya berlelah-lelah sepanjang hari.

Ternyata, saya adalah rumah itu sendiri. Kebahagiaan di rumah tergantung bagaimana saya menghidupkan nyala cinta setiap harinya.

Kebahagiaan di rumah tergantung bagaimana saya menjaga kesehatan diri pribadi dan diri mereka dengan menyiapkan makanan bergizi.

#BahagiadiRumah adalah saat Saya bisa bahagia menjadi diri saya sehingga bisa memberi kebahagiaan untuk keluarga saya.

Karena rumah adalah Tempat Kembali.

Dan bagi seorang anak, tempat kembalinya adalah ibunya.

Dan bagi seorang suami, tempat berlabuhnya adalah istrinya.

Sayalah rumah itu. Rumah yang memberi kenyamanan,keceriaan, perlindungan, dan kasih sayang untuk semua orang yang saya cintai.

Sayalah Rumah Mereka


Sama seperti Nova yang di #Novaversary nya ini selalu berperan sebagai rumah bagi pembacanya. Tempat berbagi dan memberi.

Happy anniversary Nova.

Kalau kamu, #Bahagiadirumah versimu yang seperti apa? 

11 Hal Yang Harus Dipersiapkan Ibu Bekerja Agar Sukses ASIX

$
0
0



Persiapan Menyusui Untuk Ibu Bekerja

Untuk ibu bekerja yang baru punya bayi, hari-hari menjelang masuk kantor kembali itu kadang bikin nervous.

Gimana ngga,tiga bulan lebih lho udah ninggalin kantor. Selama 3 bulan sibuk berkutat dengan dunia baru bernama dunia ibu-ibuan maka pas mau kembali ngantor itu, hadeeeeh rasanya campur aduk. Antara excited karena bakal menjalani hari-hari seperti dulu sebelum melahirkan tapi sekaligus sedih karena harus ninggalin anak di rumah.

Belum lagi galau masalah per ASI-an, solae beda dengan ibu yang tidak bekerja di luar rumah, ibu bekerja persiapan per ASI annya harus paripurna biar cita-cita ASI eksklusif bisa tercapai

Berdasar pengalaman,ini beberapa hal yang harus diketahui dan dipersiapkan seorang ibu bekerja untuk sukses ASIX

1. Pumping Sedini Mungkin

Iyes rekan sejawat. Walau rasanya pengen mesra-mesraan dulu dengan bayi kita, tapi jangan sampai terlena. Kita cuma punya waktu dua bulan saja lho untuk nyetok ASIP. Dua mingguan setelah di rumah sudah bisalah mulai pumping untuk stok ASIP. Jangan ditunda-tunda ya moms biar nanti ga kejar tayang.

Kalau bisa dapat stoknya sampe 100 botol deh baru aman. soale pengalaman saya nyetok 50 botol dan masih kejar tayang.

Tapi kalo ASI nya melimpah ruah mungkin ga perlu banyak-banyak stok bakal bisa tertutupi kebutuhan bayi dengan hasil pumping di kantor ntar. Tapi buat jaga-jaga,banyakin aja stoknya.

2. Jangan pernah abaikan setiap tetes asi

Di awal-awal mungkin ASI kita masih sedikit. Tenang aja moms jangan panik. Memang seperti itu kok. Soalnya kebutuhan  ASI bayi kita juga masih sedikit.



Jadi saat pumping cuma dapat 20 ml misalnya, jangan langsung sedih, be happy aja. Taruh di botol, simpan yang 20 ml itu di kulkas bawah. Ntar pas dedenya bobo, pumping lagi, dapat 20 ml simpen lagi. Lima kali pumping dapet deh 1 botol ASIP, gabungkan setelah suhunya sama, taruh di freezer. Lumayaaan dapat 1 botol stok ASIP.

3. Lakukan Dengan Bahagia

Sudah sering banget ya moms dengar, bahwa kalau ibunya bahagia, mudah-mudahan ASI jadi gampang keluar.

Ini bener banget. Makanya walaupun mau nyetok ASIP, jangan sampai kegiatan pumping menjadi beban. Soalnya kan memang di awal-awal punya bayi itu kita bakal capek, kalau ada kesempatan misalnya pas bayi tidur pengennya ikut bobo juga. Boro-boro mikirin pumping. It's ok moms jangan merasa bersalah.

Kalau kita ngantuk, ya tidur aja, jangan paksakan pumping, ntar dapetnya juga sedikit. Yang iya malah kitanya bakal sebel dan dongkol.

4. Trik pumping

Kapan dong bisa pumping, wong anakku nyusu terus?

Pasti deh sempet terpikir demikian. Gimana mau pumping kalau anaknya nyusu terus.

Lakukan cara saya ini moms, ini juga nyontek dari tips orang lain


  • Saat menyusui bayi, susui sebelah payudara saja. Sedangkan yang satunya ntar kita pumping. Jadi dua-dua tetap kosong sehingga ntar bakal terisi kembali, sekaligus kita dapat deh stok ASIP. Tenang aja moms, walau hanya disusui sebelah , bayi tetap dapat semua kebutuhannya kok, ngga perlu khawatir dengan mitos payudara kiri isinya minuman, payudara kanan isinya makanan. Tapi diinget-inget yah moms,misal tadi yang dikasih sebelah kanan, ntar pas nyusui berikutnya tukar jadi yang kiri.
  • Cara lain, pumping saat payudara penuh (ini tips dari annisast), biar hasil maksimal. Udah pumping baru kasih payudara ke si dede. Jangan khawatir PD kosong moms, karena kalau diisep bayi ntar terisi lagi kok.
  • Lakukan pumping minimal 4 kali sehari. Jam 10 pagi saat dia tidur, jam 2 siang sambil nonton tivi atau sambil fesbukan, jam 5 sore sambil nunggu suami pulang, dan jam 10 malam saat si dede udah tidur. Kalau mama sanggup bangun buat pumping jam 2 malam sih monggo. Bonusin lagi sekali pumping setelah sholat subuh. Lebih dari itu? ya silahkan saja, tapi tetap pikirkan waktu istirahat kita, jangan sampai gara-gara ngejar stok ASIP, waktu tidur jadi diabaikan.

5. Banyak Makan dan Minum

Impian kita memang saat masuk kantor pengennya badan dah singset lagi ya moms. Kalau bisa malah ga kelihatan abis melahirkan, makanya banyak ibu-ibu yang nahan-nahan selera makan.

Waah ga perlu gitu juga sih, karena namanya ibu menyusui wajar aja merasa lapar terus. Kalau lapar ya makan,ga usah ditahan-tahan. Tenang aja kan makanan dan minuman kita bakal jadi ASI, untuk anak tersayang. Kalau pun bonusnya kita bakal gendutan, it's oke lah cuma sementara ini, ntar gitu anaknya ga minum ASI lagi baru deh kalau mau diet.

Nah biar nafsu makan teratasi , asi tercukupi tapi badan tetap singset, banyakin porsi sayurnya.

Kemarin saya dapat tips dari teman, biar ASI banyak, maka banyakin makan sayuran berkuah Jadi misalnya ngerebus bayam, banyakin kuahnya. ntar kuahnya itu kita minum seperti camilan. Ngaruh banget nih kalau di saya. Pas makan sayurnya banyak dan minum kuah sayur, Asinya juga lumayan.

porsi makan saya, kumplit. sayurnya banyaaak


Banyak minum harus banget. Plus ngemil juga, Camilannya bisa apa saja, bisa kacang, pisang rebus, bubur kacang ijo, sesekali nyemil mie ayam juga ga papa lah moms, asal jangan kebanyakan aja. 

6. Booster ASI?

Hmm sampai saat ini saya baru sekali pakai booster ASI yaitu yang bentuknya teh. Menurut saya sih sama aja hasilnya. Jadi ini terserah mau pakai atau tidak. Banyak juga teman yang menyarankan pakai booster ASI. Silahkan aja kalau mau pakai.

7. Cari tahu soal masalah Per ASI-an

Biar ga gelagapan, sebaiknya cari  tahu dulu nih sebelum kembali ke kantor lagi

Hal-hal yang yang perlu diketahui mencakup manajemen ASIP. Berapa lama tahan di kulkas, gimana cara menyajikannya.

Cari tahunya bisa baca-baca dari website- website breastfeeding atau nanya-nanya ke teman.


Jangan malu untuk bertanya, ngga akan ada yang menganggap kita ngga tau apa-apa kok, karena biasanya mommy-mommy menyusui itu, solidaritasnya tinggi. Bisa juga dengan gabung di grup menyusui yang ada di FB tuh moms, membantu banget. Tapi usahakan jangan baper yah, misalnya dengar cerita si ibu A ASInya sampai luber-luber, trus kita ngga, ya biasa aja, santaiiii, ngga usah kemrungsung. 

8. Edukasi Buat Yang Jaga si Dede

Karena saat kita kerja yang ngurusin anak kita adalah orang lain , entah mbanya, baby sitter, ortu atau mertua, mereka wajib kita beritahu apa dan bagaimana memberi ASIP ke bayi kita.

Biar jangan repot, saya pakai cara berikut :

  • Malam hari turunkan beberapa botol ASIP sesuai perkiraan kebutuhan bayi dari freezer ke chiller, biar besok pas mau dikonsumsi si dede ASIPnya udah cair. 
  • Bilangin ke wawak atau mba nya, ntar saat mau kasih ke dede tuang dulu ke botol susu, baru kemudian rendam di mangkuk berisi air hangat, setelah hangat kasihkan ke bayi.
  • Kenapa ga sekalian botolnya aja yang dipanasin? Pengalaman saya sih, kadang si dede ga habis dalam sekali minum. Padahal ASIP yang sudah dihangatkan ga bisa dimasukin kulkas lagi, harus langsung dihabiskan. Makanya menghangatkannya ga langsung di botolnya, biar kalo kurang ya tinggal dihangatkan lagi, ngga sampai mubazir terbuang. Tapi, ntar saat si dede minumnya dah mulai banyak, bisa langsung dihangatkan di botol ASIPnya, terus langsung dipindahkan ke wadah untuk dikasih ke si dede
  • Beritahu juga, kalau misalnya ASIP yang kita siapkan malamnya sudah habis, si mba minta untuk turunkan dulu ASIP dari freezer ke chiller, dicairkan dulu, jangan langsung dihangatkan dalam kondisi beku.

9. Latihan Meninggalkan Bayi

Hoho bukan atlet aja yang perlu latihan, kita ibu-ibu bekerja juga perlu latihan meninggalkan bayi biar bayinya juga ngga shock, kita pun siap mental.

Kira-kira seminggu sebelum masuk kantor, tinggalkan bayi di rumah bersama pengasuhnya selama 2 jam. Terserah sih mau ngapain. Bisa ke salon, atau mama bisa gunakan untuk belanja kebutuhan bayi yang kemarin belum sempat dilakukan.

Tujuannya biar anaknya terbiasa dengan orang lain. Sekalian biar pengasuhnya bisa praktek gimana ngasih asip untuk si dede.

Besoknya lakukan lagi,bisa juga ditambah waktunya. Hingga akhirnya kita benar-benar kembali ngantor, si dede dan pengasuhnya udah siap buat ditinggal. Kitanya juga biar ga menye-menye banget.#elapairmata

10. Bawa Pompa ASI Kemanapun Pergi

Saat pergi ninggalin bayi sebagai latihan, jangan lupa bawa pompa ASI juga. Lumayan tuh bisa dipompa dan dapet sebotol dua botol buat stock, untuk menggantikan ASIP yang diminum si dede saat kita pergi.

di jalan pulang dari mall sama suami, pumping duluuuu


11. Tenangkan Hati, Percayakan ke Pengasuh dan Yang Maha Kuasa

Usaha untuk memberi yang terbaik bagi si buah hati memang harus kita berdayakan, tapi ingat ya moms jangan sampai stress. Jangan gara-gara impian untuk punya berbotol-botol ASIP di kulkas bikin kita frustasi. Santai saja, lakukan semaksimal kita bisa, relax dan banyak berdoa.  Jangan khawatir berlebihan. keep possitive thinking.

Nah kalau semua sudah dilakukan, kita sudah ready nih buat kembali ngantor.

Kasih sayang seorang ibu sama sekali ga tergantung dari berapa banyak ASI yang bisa diproduksinya. Jadi ga ada lomba banyak-banyakan ASI, karena setiap bayi punya kebutuhan masing-masing.

Selamat beraktivitas kembali buat ibu-ibu bekerja. Yakin kita bisa yess .

Nah itu 11 hal yang harus dipersiapkan ibu bekerja agar sukses ASIX, semoga membantu.



Puasa Dari Masa Ke Masa

$
0
0

Hwaaa udah puasa hari ketiga aja nih. Sebelumnya #GesiWindiTalk mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ya teman-teman semua. Dan mohon maaf juga 2 minggu ini #GesiWindiTalk absen. jiah kayak ada yang nungguin aja. Tak lain dan tak bukan karena saya dan Gesi hanyalah emak-emak biasa yang kadang ga bisa ngatur waktu wahahahaha.

Kalau udah ramadhan gini, saya jadi ingat ramadhan- ramadhan lalu. Setiap tahun ada aja perubahan dalam menjalani ramadhan di keluarga saya.




Puasa LDR-an

Yup sejak menikah sama mas Teguh, kami kan langsung LDR an, walau ga jauh sih, cuma Tebing-Kisaran, 2 jam doang kalo naik mobil, tapi ya ngga ketemu tiap hari juga.

LDRan aja udah ga enak yah, apalagi ditambah embel-embel lagi puasa, walah ngenesnya dobel. 

Saya dulu kos, sedangkan suami di rumah dinas perusahaan. Jadi masih mendingan saya, sahur ada temennya, lha suami sahurnya sendirian doang. Jadi rutinitasnya udah kayak yang orang pacaran lagi deh. Tiap sahur nelfon banguin doi. Pertanyaannya pun udah template banget, makannya apa, jangan lupa sholat ya. Trus pas buka juga gitu.

Pernah suatu hari, saya telfon untuk bangunin sahur eh ga diangkat-angkat juga. Saya panik dong, antara khawatir dia kenapa-kenapa sama khawatir kalo ga sahur ntar puasanya bakal lemes. Langsunglah saya telfon satpam kantor doi untuk nyamperin ke rumah buat lihat apa yang terjadi sekalian bangunin kalo memang doi ketiduran.

Ealaaah teryata memang karena ketiduran dan pules banget sampe ga denger suara hape.

Tapi kemudian dia mutung.

" Ade jangan telfon-telfon satpam lagilah, mas kan maluuu"

Hiahahaha, siapa suruh ga bangun pas ditelfon, kan khawatir.

Itulah, LDR an itu memang bikin orang lebay.

Besoknya, langsung mutusin buat PP aja deh Kisaran-Tebing biar bisa sahur dan buka bareng. Capek sih tapi hepi.

Tahun berikutnya, masih LDRan , malah lebih jauh. Saya di Jakarta, suami di Medan. Saya mah enak, puasanya di hotel, makannya terjamin. Iya waktu itu saya lagi pendidikan dari kantor selama setahun. Yang ada tiap sahur saya nangis- nangis, sediiiih bayangin suami sahur sendirian.

Tahun berikutnya, masih LDR an juga,tapi saya udah ngekos, suami di Medan.'Udah mulai terbiasa sahur sendiri, walau tetep yah bawaannya mellow kalo udah nelfon.

Kapaan, bisa sahur dan buka puasa bareng, huhuhu.

Puasa Beranak Satu

Long story short akhirnya tahun berikutnya kami bisa kumpul lagi serumah, bye bye LDRan. Dan saat itu udah punya Tara. Waah sahurnya jadi seru, soale ditemanin bayi mungil.

Hari pertama, bangun trus nemenin suami sahur sambil gendong bayi. Eh tapi kok lama-lama enakan tidur yah sambil ngelonin bayi, apalagi paginya masih harus ngantor, akhirnya kadang- kadang doang nemenin sahurnya, hahahaha.

Tapi, suami ga komplen sih, tahu dia saya kecapekan, jadi dibiarin tidur.

Lho emang saya ga puasa?

Ngga, lol

Lha kan ibu menyusui,boleh ga puasa. Dikasih kemudahan ya digunakan, soalnya saat itu umur Tara baru 2 bulan, masih butuh banget ASI. Kemarin khawatir kalo saya puasa, ASI nya bakal berkurang, jadi ya sudah ga puasa.

Puasa Saat Hamil

2 tahun berikutnya,pas ramadhan datang lagi, eh saya lagi hamil muda, ya udah ga puasa maning. 

Tapi tiap sahur ya bangun, kan nemenin suami. Lagian kalo sahur pasti si neng Tara ikut bangun, jadi ya sekeluarga ikutan sahur, padahal yang puasa cuma pak suami doang . Giliran buka, yang banyak maunya malah saya, hahaha. Pengen buburlah, pengen gorenganlah. Soalnya kan walau ga puasa, tapi di kantor ga bisa makan seenaknya, jadi pas buka berasa kayak buka puasa juga Kan lagi hamil boleh dong banyak mau, xixixi.

Puasa Anak Dua

Nah... tahun ini puasanya tambah meriah. Karena udah punya dua buntut. Jadi pas sahur lebih kerasa rempongnya.

Mau sahur, si dede bangun,nenenin dulu. Abis dek Divya bobo lagi, eh kakak Tara bangun, minta dikelonin.

" Bunda bobooooo, bunda jangan makaan"

Halah, yo wis bundanya bobo lagi ngelonin si bayi tua.

Makanya sahurnya suka mefet banget ke waktu imsyak.

Tapi.. berbeda dengan puasa sebelumnya, kali ini saya ga cuma nemenin suami sahur, tapi ikutan puasa juga lhoo. Soalnya Divya udah hampir 5 bulanan ini, dan Inshaa Allah saya lumayan kuat buat puasa.

Apa ASInya ga seret?

Yah memang agak berkurang sih, tapi tetep masih ada kok.

Psst, saya ikut tips yang kemarin banyak beredar di fesbuk. Jadi pas sahur,saya konsumsi jus kurma susu. Alhamdulillah ya, jadi lumayan kuat saat puasa dan ASI juga masih tetap ngalir.

Jus kurma susu, cara bikinnya gampang banget:

  • Malam hari rendam kurma yang telah dibuang bijinya dalam air hangat. Masukkan ke kulkas, diamkan semalaman.
  • Pas sahur, kurma beserta air rendamannya dibelnder dicampur dengan susu UHT 
  • Jadi deh

Mudah-mudahan berkhasiat sih.

Tapi bagi ibu nenyusui lain, ga usah dipaksain yah kalo masih menyuui.

Yang paling saya suka pas ramadhan gini, saya jadi punya waktu buat ngeblog hahaha. Jadi abis sahur, sholat subuh, tilawah, eh masih ada waktu setengah jaman buat ngeblog. 

Trus jam kantor juga dikurangi setengah jam. Lumayanlah bisa lebih cepat pulang, bisa cium-cium anak kesayangan lebih cepat dan buka puasa bareng keluarga.

Saat buka, sekarang di rumah ruameee,ada saya dan papa Tara, Tara, dek Divya, wawaknya Divya dan mbanya Tara. Hwaa jdi seru deh buka puasanya. Kita semua makan dan dek Divya cm nonton doang hahaha.

Dan satu lagi, karena ramadhan ini kakak Tara udah gedean dan dek Divya juga bulan depan udah umur 6 bulan, jadi lebaran ini kita bakal mudik ke Kutoarjo, horeeee. 

Dih puasa baru 3 hari dah ngomongin lebaran. Ga apalah ya biar semangat puasanya.

Pokoke puasa tahun ini bahagia bener daaah, kumpul sama keluarga kumplit dan bisa ikutan puasa juga.

Kalau kalian, gimana nih punya cerita seru apa puasa kali ini?



8 Tips Puasa Asyik Untuk Ibu Menyusui

$
0
0
Tips Puasa Asyik Untuk Ibu Menyusui


Yak, ibu-ibu yang menyusui mana suaranyaaa.

Begitu masuk bulan Ramadhan, dalam 3 tahun terakhir ini saya pasti yang udah pasang kuda-kuda buat mutisin bakal puasa atau ngga.


Dulu tahun 2013, ga puasa karena Tara masih usia 2 bulan, belum pengalaman menyusui juga, maklum anak pertama jadi takut ASI ga keluar, yo wis ga puasa ajalah.

Trus tahun kemarin, Tara udah gede,kirain bakal bisa puasa lagi nih, eh ternyata saya hamil. Masih hamil muda, takut kenapa-kenapa sama bayinya, akhirnya ga puasa maniiing. Bawa bekal ke kantor tiap hari, trus makan deh kayak biasa.

Nah tahun ini, udah ga hamil, dede Divya anak kedua saya juga udah berusia 5 bulan, jadi saya putuskan untuk puasa, Inshaa Allah.

Apa ga takut ASInya seret?.

Hmm, ya khawatir juga sih, tapi pengalaman nih udah 3 hari kemarin puasa, dan everything its ok. Berkurang memang produksi ASInya, lha iyalah ya namanya juga ga makan apa-apa. Tapi karena toh saya bekerja, dan memang anak saya minum ASI dari ASIP yang distock, maka yang jadi concern memang bukan masalah ASI selama seharian puasa, tapi ASI untuk di stok.

Ini yang saya lakukan selama tiga hari ini, dan alhamdulillah sukses.

1. Sahur Sehat dan Cukup

Biar ga lemes seharian, maka sahurlah seperti biasa, tapi porsi makannya saya banyakin, terutama untuk sayur. Saya makan sayur semangkok sendiri,ga boleh bagi-bagi sama suami hahaha.

Rebusan daun katuk campur jipang muda
cuma untukku, yang lain masak lagi aja ^_^

Kemudian minum air putih 2 gelas saat makan.

2. Minum Jus Kurma

Setelah makan, saya minum jus kurma. Ini dapat tipsnya dari fb sih, saya coba dan ternyata memang ngaruh banget. Seharian puasa, walau sambil pumping tapi tetep kuat.




cara membuat jusnya:


  1. Malam hari, ambil 10 biji buah kurma, buang bijinya.
  2. Rendam dalam air hangat sampai semua kurma terendam. Udah agak dingin, saya masukkan kulkas.
  3. Biarkan semalaman.
  4. Besoknya pas sahur,blender kurma dan air rendaman tadi bersama susu cair UHT atau susu pasteurisasi. 
  5. Udah deh, tuang ke gelas dan minum, sedaaaap.


Jus kurma ini selain fungsinya untuk mengenyangkan juga berfungsi sebagai booster ASI. Trus kurma kan memang disunahkan juga ya dikonsumsi saat puasa, jadi udah dapat manfaatnya,berpahala pula. Seneng kan

3. Pumping Sebelum Subuh

Setelah selesai sahur,jangan tidur,pumping dulu sekali. Kalau subuh gitu, biasanya ASI lagi lancar jaya tuh,lumayan dapat sebotol. Simpan di kulkas buat ntar diminum si dede.

Abis pumping,minum lagi 2 gelas air putih sebelum waktu Imsyak berakhir.

4. Susui Bayi Sebelum Berangkat Kerja

Sebelum berangkat, jangan lewatkan untuk menyusui bayi kita, biar ntar ditinggal udah kenyang. Kalo ini sih ga cuma pas puasa, hari-hari biasa juga.

5. Pumping di Kantor

Di kantor saya tetap pumping, tapi frekuensinya berkurang, biasanya 3 kali sekarang 2 kali aja. Selain biar ga lemes dan haus, juga karena jam pulang kan lebih cepat,jadi sesi pumping yang biasanya saya lalukan di jam pulang, ditiadakan. Yang penting cepet nyampe rumah biar bisa buka bareng keluarga.

6. Berbuka Seperti Biasa

Walau puasa jangan kalap saat buka, Minum teh manis dulu,lanjutkan makan takjil, bubur kacang- kacangan lebih bagus tuh moms untuk ngembaliin stamina dan nambah produksi ASI. Bubur kacang ijo apalagi. 

Abis buka, susui bayi dulu. Kan udah lumayan kenyang tuh, dan biasanya payudara bakal berisi kembali.

Setelah nyusuin, sholat baru makan malam. Atau boleh dibalik juga, sholat, nyusui baru makan. Itu kalo anaknya ga keburu nangis xixixi.

7. Banyak Makan Sayur

Sama seperti sahur,pas buka juga banyakin  porsi sayurnya. Sayur apa saja terserah, tapi kalau saya memang suka rebus-rebusan, jadi sayurnya ya kalo ga daun katuk rebus, daun ubi pake jantung pisang, cocolin sambal terasi, aduh mertua lewat pun ga kelihatan.

Minum air putih hangat minimal 3 gelas.

8. Makan Lagi Jam 10 malam

Iyaa, abis buka puasa, sholat isya, main sama anak ( saya ga ke mesjid) sambil nenenin Divya lagi.

Ntar jam 10 an saya makan lagi, entah makan bubur, atau malah makan nasi, xixixi laper boook. Kalo rajin, sekalian minum susu untuk ibu menyusui. 

Abis makan, pumping sekali sebelum tidur dan minum air putih dua gelas lagi. 

Ntar sahur, loopnya balik lagi. 

Alhamdulillah sepertinya lancar- lancar aja nih puasanya dan ASI juga ga ada masalah.

Untuk ibu yang di rumah,ini bisa juga dijalankan. Kalau siang hari, dedenya dikasih ASI perah yang dipumping malam dan subuh tadi. Tapi kalaupun mau langsung disusuin boleh saja. Just in case pas siang ASI rada seret maka gunakan ASI perahnya.

Dan terakhir selalu jaga emosi dan selalu happy, biar puasanya ga berasa, dan ASI nya tetap lancar.

Tips puasa asyik untuk ibu menyusui ini cuma pengalaman pribadi aja, kalau ada yang salah boleh dikoreksi, siapa tahu ada yang mau coba.

Tapi ingat ya bu ibu, yang namanya kondisi setiap itu orang itu beda-beda. Kalau mama yang saat ini lagi menyusui ga sanggup puasa, ya ga perlu dipaksakan, toh kita memang dapat kemudahan kan yah. 

Kalau ternyata saat nyoba puasa, trus merasa lemas pas siang hari, jangan ragu juga untuk berbuka. 

Selamat puasa bu ibu yang menjalankan.


Kalau ibu-ibu sekalian punya tips puasa asyik untuk ibu menyusui yang lain ngga?


Seru-seruan Keliling Dunia di Explore The World Bersama Dancow

$
0
0
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya Hari Sabtu Minggu Tanggal 30 April sd 1 Mei 2016, Dancow mengadakan acara seru di Plaza Medan fair Medan. 

Dancow Explore The World,  wohooooo.

Apaan tuh?

Ini adalah sebuah wahana bermain untuk anak, dengan mengeksplorasi alam sekitar melalui petualangan ke berbagai negara di dunia.


Iya lho, jadi disini si kecil bakal diajak keliling dunia, sambil belajar tentang apa saja yang menjadi kekhasan suatu negara. Tidak itu saja, disini juga ada berbagai zona yang bisa dinikmati si kecil untuk bermain.

Apa saja Itu 

Keliling Dunia

1. Zona Belanda

Yup, si kecil bisa melihat kincir angin, dan serumpun bunga tulip yang menjadi bunga khas negara Belanda.

Ngga cuma bisa berfoto di depan kincir angin, si kecil juga bisa mengalami sendiri bagaimana memerah susu, langsung dari sapi. Sapinya sih boongan yah, tapi merah susunya beneran. Lucu banget lho, si Tara sampai yang kegirangan gitu disuruh merah susu sapi.





2. Zona Brazil

Di zona ini, ada aneka burung yang bisa dilihat si kecil. Bisa berfoto juga lho sama burungnya. Tahu kan, kalau Brazil itu terkenal dengan aneka satwanya. Burung salah satunya. Macem-macem burungnya, yang unik dan langka juga ada.



3. Zona Afrika 

Kalau di Brazil kita ketemu sama burung-burung cantik, disini kita bisa merasakan sensasi bercengkerama dengan si hewan buas harimau, melalui aksi pura-pura foto sambil mengelus binatang buas itu. Seru lho, soalnya kita seolah-olah kayak main peran gitu, kita duduk di padang rumput, trus ntar harimaunya lewat, dan kita foto bareng harimaunya, aaaauuum



4. Zona Jepang

Ini zona favorit banget dah, saya sampe ga kebagian, soale antrianya, alamaaak ruame banget. Disini disamping bisa menikmati indahnya bunga sakura yang sedang mekar, kita juga bisa berfoto dengan menggunakan kimono. jadi si kecil bisa tahu pakaian adat masyarakat Jepang, sekaligus mengetahui bunga yang menjadi ikon negara tersebut.

5. Zona Indonesia

Mewakili Indonesia, Bali dihadirkan disini. Jadi di Zona ini dibuat ala pantai di Bali gitu. Si kecil bisa bermain pasir. Iya pasir di dalam mall, hahaha. Si kecil bisa bermain sepuasnya, membuat istana pasir, dan berfoto bersama lumba-lumba. Ngga percaya ada lumba-lumba di dalam mall?, makanya dateng deh.


Selain lima zona tersebut,masih ada beberapa Zona yang bisa dieksplore si kecil mom, diantaranya

1. Kolam Pancing

Yup, kolamnya beneran, dan ada ikan beneran juga. Ntar si kecil dikasih ember kecil dan jaring penangkap ikan. Ya ampuuun, si Tara heboh bener nanggokin ikan di kolam, trus dimasukin ke ember, sampai nungging-nungging dia, ngga mau udahan.


Tapi akhrinya mau juga dia diajak pergi, setelah diberi secup ikan untuk dibawa pulang. Iyaaa, jadi selesai mancing ikan, ntar ikannya boleh dibawa pulang, seru kan?

2. Zona Kreativitas

Zona Kreativitas ada dua macam, yaitu zona mainan puzzle dan origami.



Disini si kecil bisa nyusun puzzle untuk melatih kemampuan otaknya, dan bermain origami, untuk melatih kemampuannya dalam hal gunting-menggunting. Sepertinya zona ini favorit sekali, soalnya penuh banget sama anak-anak.

3. Zona Konsultasi

Nah, bagi orangtuanya ada juga nih disediain zona untuk konsultasi dengan para ahli parenting dan dokter-dokter kece untuk menanyakan dan berkonsultasi tentang tumbuh kembang anak.

Seruu banget acara Explore The World yang diadakan Dancow.

Acara ini diadakan Dancow untuk mendukung pertumbuhan si kecil. Tahu kan moms, di masa-masa pertumbuhan anak kita membutuhkan nutrisi untuk perlindungan tubuh dan pencernaannya, biar buah hati kita bisa mengeksplore dunia tanpa kita takut dianya sakit, atau terganggu pertumbuhannya.

Untuk itu, agar para orangtua lebih tahu tentang tumbuh kembang anak dan perlindungan untuk anak, maka di acara Explore The World ini kita ngga cuma bermain sambil belajar, para ortu pun mendapat ilmu dari para narasumber yang hadir disana.


Ada mba Sahnaz Haque yang cantik, yang memandu jalannya bincang seru Dancow Parenting Center. Dan ada si cantik Carissa Puteri yang berbagi cerita bagaimana ia mendukung tumbuh kembang anaknya yang lucu si Q itu sekaligus mendukung aktivitas anaknya dalam mengeskplorasi dunia di sekitarnya

Ada beberapa hal menarik yang bisa saya simpulkan dari apa yang disampaikan oleh narasumber, diantara:

1. Bahwa ciri anak itu adalah tumbuh dan berkembang

Makanya orangtua harus aware dengan pertumbuhan anak. beberapa indikatornya adalah penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala.



2. Tumbuh Kembang anak dipengaruhi oleh beberapa hal

Iya, ada banyak faktor pendukung agar tumbuh kembang anak optimal, yaitu

a. Nutrisi
b. Stimulasi
c. Attachment

Nutrisi untuk tumbuh kembang anak, menyangkut juga ke kesahatan saluran cernanya. Jadi, nutrisi itu harus memiliki fungsi untuk pertumbuhan fisik, perlindungan saluran cerna, nutrisi otak, dan perlindungan tubuhnya.



Nah, Dancow Excel nutrisi saat ini sudah berinovasi untuk melengkapi kebutuhan tumbuh kembang dan perlindungan si kecil, karena mengandung :

- Serat Pangan
- Inulin
- AHA, DHA, kolin

Semuanya itu tidak hanya baik untuk pertumbuhan fisiknya, tapi juga perkembangan otak dan perlindungan fisik bagi si kecil. Sehingga diharapkan si kecil bisa bereksplorasi dengan dunianya tanpa orangtua harus merasa khawatir kalau anaknya bakal kena penyakit kalau main tanah, atau bakal gampang sakit saat bermain dengan binatang kesayangannya.

Tapi tentu saja ngga cukup dengan nutrisi yang baik, stimulasi dari orangtua juga sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhannya. Dan terakhir adalah attachment, alias perlekatan antara orangtua dan anak, Hal ini menyangkut kehadiran dan kontak fisik orangtua yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, Jadi anak itu butuh disayang-sayang, dibelai, dipeluk, biar kebutuhan emosional dan psikologisnya terpenuhi.

Hwaaa pokoke seru bangetlah acaranya. Disamping bisa bermain sepuasnya, juga diadalan lomba live tweet selama acara berlangsung. Di akhir acara ntar diumumkan pemenang live tweet dan mendapat hadiah voucher belanja. Seneng banget kaaaan.

Iya dong senang, apalagi saya yang memenangkan hadiahnya, hahahaha.

Trus juga, disana ada lomba mewarnai untuk anak-anak kita. Ntar dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai usianya. Jadi, yang punya hobi mewarnai bisa banget ikutan.




Yuk ah moms yang ada di kota lain, jangan sampai ketinggalan yah mengikuti acara serunya Explore The World bersama Dancow.



How I Met My Hubby 2

$
0
0
Baca cerita sebelumnya disini



Ternyata masalah email saya itu memang ga bisa selesai. Setiap saat dia ngungkit-ngungkit hal itu.

Saya mulai jengah.

Mungkin pada penasaran ya, sebenarnya apa sih isi email saya sampai membuat blio marah banget. Yah pokoke isinya memang pantaslah bikin dia marah, tapi kalau diungkit-ungkit terus ya saya juga males. Apalagi saya udah minta maaf berkali kali.

Trus ada juga satu hal yang membuat anak mudanya ini kecewak. Ngga usah diceritainlah, tapi intinya, membuat saya jadi meragukan blio si CSP.

***

Di tempat lain. Pria yang kemarin nelfon saya malam-malam, bertanya ke sohib saya Tyas (ini berdasarkan cerita blio ya, benar tidaknya saya ngga tahu, tapi tadi pagi dikonfirm, ternyata jawabannya masih sama, berarti bener nih)

" Yas, Windi tuh dah punya pacar belum sih"

" Ah iya Guh, maaf yah aku lupa bilang, dia udah punya pacar, tapi siapa tau dia jodohmu"

" Yah gimana sih yas, masa ngenalin aku sama yang udah pacar sih"

" Lha kan jodoh ga ada yang tau, berdoa ajalah"

Dan percaya ga percaya, si pria bernama Teguh Sutrisno ini pun menyelipkan nama saya di doanya, pakai nama lengkap pulak.

" Ya Allah, jika memang Windi Widiastuty adalah jodohku, maka dekatkanlah, jika bukan maka jauhkanlah"

Beneran doanya gitu. Ini sih menurut cerita blio ya saat kami udah nikah dan saya percayalaaah. Soalnya kan co cweet gitu

Padahal saat itu kami tidak ada komunikasi lanjutan setelah telfon yang pertama dulu. Alias kami baru bertemu sekali dan baru bertelfonan ria sekali doang, mana saya ngga ingat lagi sama blio.

Doanya melangit, semesta mengamini

****

Kira-kira dua hari kemudian, saya dan CSP janjian ketemuan di Medan. Sebelumnya kami yang udah diem-dieman beberapa hari. Rencananya hari ini mau mengclearkan apa yang mengganjal.

Saya ga terlalu inget isi pembicaraan kami, tapi akhirnya si CSP berkata bahwa dia ingin berkarir terlebih dahulu dan bahwa dia masih marah kepada perihal email itu.

Dan entah bagaimana saya langsung ngomong

" Iya, kalau menurutku kita jalan masing-masing aja dulu"

" Haaah, apa maksudmu?"

" Ya gitulah, jalan masing-masing, break aja dulu" jawab saya

" Kamu mau kita putus gitu!!!"

Jeng.... jeng.....

Si doi kelihatan banget kagetnya. Mungkin ga nyangka saya bakal bereaksi gitu. Karena selama beberapa hari belakangan, saya bersikap baik-baik saja bahkan cenderung sering mengalah kalau dia udah ungkit-ungkit masalah email yang lalu.

" Hmmm terserahlah istilahnya apa. Tapi pastinya kamu silahkan aja berkarir dulu, aku juga gitu. Ntar suatu saat kalau kita ketemu lagi, dan sama-sama belum ketemu jodoh, mungkin kita bisa bicarakan lagi hubungan ini". jawab saya mantap.

Iya, saat itu saya kok seperti melihat seberkas cahaya terang. Keragu-raguan saya beberapa hari ini seperti mendapat jawaban. Seperti yang saya sering bilang, saya cuma mau kalo suatu saat saya menikah, saya adalah perempuan idamannya suami. Pokoke maunya saya jadi the one nya lah, yang benar-benar dia inginkan, bukan cuma "ah udahlah sama dia aja".  No no no, dalam hal ini saya bener-bener saklek. Suami saya harus orang yang menginginkan saya sepenuh hati, jiwa dan raganya. Iyaaaaa dakuh dulu haus tati tayang dan perhatian xixixi.

Siang itu akhirnya hubungan saya dan CSP berakhir.

Tapi kami ga pake bertengkar sih, kalem aja. Malah saya masih diantarnya ke tempat kursus. Yup, saat itu saya kan lagi kursus bahasa Inggris, saoae kan niatnya dulu mau nyusul blio ke Seoul. Yeaaah manusia berencana Tuhan yang menentukan.

Sedih?

Ya sedihlah. Karena gimanapun, saat itu saya merasa dia adalah orang yang baik dan CSP bangeeet. But kayak yang pernah ditulis sama blogger kesayangam si mba poni, kalo menemukan pasangan hidup ga cuma pake logika aja tapi pakai hati juga, wait until both of your head and heart say yes, right?

Nah yang ini head udah yes, tapi heartnya ga dapet. Dah saya mah orangnya gitu, ga mau setengah setengah, apalagi urusan jodoh.

***

Hari-hari berikutnya saya kembali ngantor di Tebing Tinggi seperti biasa.

Beberapa hari kemudian saya dapat telfon dari sohib saya Tyas, ngasih tau kalau dia mau training lagi di Tebing, dan minta saya temenin tidur di hotel kayak biasanya.

Biasalah cewek, kalo udah ketemu pasti curhat-curhatan. Saya cerita kalo saya dah . putus sama CSP. si Tyas mah lempeng aja dengar cerita saya, malah ngomong alhamdulillah,#jitaktyas 

Tapi sorenya (ini menurut cerita suami), pas ketemu sama temennya yang bernama Teguh itu, Tyas langsung cerita,

" Guh, kayaknya dia memang jodohmu deh, soalnya dia baru putus tuh sama pacarnya"

Dan pria bernama Teguh Sutrisno itu pun langsung kegirangan, doanya mendapat jawaban dari yang Kuasa

Saya?

Lagi galau, masih syeddddihhh tapi lega.

Long story short, saya juga ngga inget-inget banget. Malamnya blio nelfon saya.. Ngobrol biasa aja sih, nanya-nanya temenan sama Tyas sejak kapan, nanya pas kuliah dimana, bla.. bla.. Masih belum berubah. Saya menganggapnya sebagai telfon biasa aja. Lhaaa saya aja ngga ingat orangnya yang mana, jadi saya ngobrol itu tapi ngga tau saya ngomong sama teman Tyas yang mana. 

Trus, minggu depannya, saat saya lagi main ke gramedia Medan, blio nelfon saya. 

" Windi dimana"
" Di Medan nih"
" Oooh, aku juga lagi di Medan, di mananya?
" Lagi di Gramedia"
" Aku kesitu yah"

Klik, telfon putus.

Hiyaaaa, aneh banget ngga sih. Tapi saya sih cuek ajah, alah palingan ngga datang. Dan saya kembali tenggelam diantara buku-buku yang ada.

Ngga lama, ada seseorang yang menghampiri saya.

" Windi.." sapanya
" Iya..., siapa yah?'
" Teguh, temannya Tyas,  kan tadi nelfon windi"
" Haaah, oh iya yah"

Malah salah tingkah. Sumprit saya ngga inget wajah teman Tyas yang dulu kenalan sama saya, wahahahaha, parah banget.

Karena saat itu memang udah jam makan malam dan kebetulan malam minggu pula, jadi sama blio saya diajak makan. Anak kos mah diajak makan ya ngga nolak ya cyiiin,. Makannya di Merdeka Walk. Karena saya suka dimsum, yo wis makan di Nelayan. 

Everythig it;s ok, biasa-biasa saja.

Pulangnya saya diantar ke kosan abang saya.

Sejak itu, blio jadi sering nelfon. Nelfonnya itu sopan banget. Jadi setiap mau nelfon, blio sms dulu

 " Saya boleh nelfon ngga?",

 hwahahaha baru kali ini saya nemu cowok yang kayak gini. 

Kadang saya jawab aja 

" Maaf, saya sudah ngantuk, tadi lembur di kantor "

Kalau saya ngga salah ingat, itu sekitaran bulan Nopember kejadiannya, tepat sebulan setelah saya putus dengan CSP. Hampir tiap malam blio nelfon saya.


Nyambung lagi ntar yah. Udah panjang bgt cuuuy.






Tips Memilih Buku Sesuai Usia Buah Hati Anda

$
0
0

Tips Memilih Buku Sesuai Usia Buah Hati Anda

Apakah Anda ingin membelikan anak sebuah bacaan? Sebagai orang tua hendaknya mengajarkan anak untuk membaca. Kebiasaan membaca ini hendaknya dilakukan sejak kecil bahkan saat masih berada di dalam kandungan. Hal ini dilakukan untuk menanamkan anak bahwa membaca adalah sesuatu hal yang penting. Dengan membaca tentu saja Anda akan mendapatkan banyak sekali kemudahan dalam memperkaya ilmu pengetahuan. Untuk itu ada baiknya apabila Anda memilihkan anak bacaan tentu saja sesuai usia anak. Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa tips memilih buku sesuai usia anak yang penting untuk diketahui:
  
Mengenalkan bacaan

Ada baiknya apabila Anda ingin membelikan anak sebuah bacaan mulailah melihat usia anak. Apabila anak memiliki usia 0 hingga dua tahun mulailah dengan memberikan jenis bacaan yang banyak gambar dan warna. Selain itu bacaan yang penting adalah sedikit mengenai kalimatnya. Dengan demikian Anda dapat membantu menerangkan anak dengan isi didalam buku tersebut.

Mulai bisa memahami kalimat

Pada usia antara tiga hingga lima tahun ini akan menentukan mengenai apakah anak akan gemar membaca atau tidak. Hal ini karena peran orang tua dalam mengenalkan bacaan pada anak. Perlu Anda ketahui bahwa anak pada usia ini sangat gemar mengenal bentuk, angka dan huruf. Untuk itu ada baiknya apabila Anda sebagai orang tua memilihkan anak mengenai bacaan mengenai aktifitas setiap hari. Misalnya saja cara memulai berteman, pengalaman menyenangkan saat berada di sekolah dan masih banyak lainnya.

Mengetahui mengenai bacaan favorit

Apabila Anda memilih buku sesuai usia anak mulailah dengan mengenal bacaan yang disenangi. Misalnya saja mengenai kerajinan tangan, teknologi, resep masakan dan masih banyak lainnya. Dengan membimbingnya dan mendorong keinginan untuk membaca tentu saja akan memberikan dampak yang baik untuk anak Anda. Dengan demikian akan memaksimalkan kegiatan anak Anda. Apabila Anda memberikan bimbingan yang tepat tentu saja akan memaksimalkan upaya dalam mendalami minat anak.

Memilih bacaan pengetahuan

Saat anak Anda memasuki usia sekolah ada baiknya apabila memberikan bacaan untuk pengetahuan sekolahnya. Dengan demikian tentu akan memaksimalkan pengetahuannya dan meningkatkan prestasi sekolahnya. Untuk itu mulailah dengan memilihkan bacaan pengetahuan dengan mengajak serta anak Anda. Dengan demikian akan memaksimalkan prestasi anak dalam belajar.

Kelompok remaja

Apabila Anda ingin membelikan buku sesuai usia tentu saat remaja pun ada jenis bacaan yang perlu diketahui. Pada usia remaja ada baiknya apabila anak diberikan kemudahan dalam berdialog. Dengan demikian akan memberikan hasil yang maksimal saat mengajarkan nilai-nilai penting yang ada di dalam bacaan tersebut. Langkah ini tentu saja akan memaksimalkan Anda dalam menerapkan nilai penting tersebut.

How I Met My Hubby 3

$
0
0
Sebenarnya saya udah cerita behind the scene pertemuan dengan si akang sih di blog ini, malah udah pake sekuel segala biar detail hahaha, tapi ga pernah saya share , soale memang niatnya cuma buat dokumentasi doang. Akuh maluuuu kalo ngeshare postingan berbau tsurhat. Tapi karena kemarin ada yang nodong Gesi untuk cerita gimana ketemu sama suaminya, yo wis kita putusin tema #GesiWindiTalk minggu ini tentang cerita ketemu sama suami ajahlah.


Baca 




Jangan lupa baca juga punya Gesi :




Jadi saya pertama kali kenalan sama papanya Tara itu saat saya masih punya pacar. Tapi saat itu pacarannya LDR an, saya di Tebing Tinggi, sedangkan pacar saya sebutlah namanya Calon Suami Potensial (CSP) lagi kuliah di Seoul. 

Hubungan kami udah sampai tahap seriuslah merencanakan pernikahan. Keluarga juga udah restu. 

Tapi namanya manusia cuma bisa berencana, Tuhan yang menentukan.

Long story short, akhirnya hubungan kami kandas juga karena kesalahpahaman dan karena saya merasa saya bukan the one nya dia, kaya yang sudah saya ceritakan sebelumnya di part 1 dan part 2.

Kami dikenalin oleh sohib saya jaman kuliah yang kebetulan satu kantor sama mas teguh. 

Ini amazing banget ga sih. Saya kan kuliahnya dulu di Semarang yah, sohib saya itu orang Jogja, masteg orang Kutoarjo. Ndilalahnya mereka kerja di Sumut, di sebuah perusahaan perkebunan negara yang kebetulan juga dulu tempat kerja ayah saya. Eeeeh tempat training perusahaan itu bukannya di Medan yang notabene kota besar tapi malah di kota kecil Tebing Tinggi, yang mana saya kerja disitu.

Kebetulannya menurut saya waybiasyak deh. Dari begitu banyak kota besar di Indonesia, napalah sohib saya Tyas itu bisa terdampar di Sumut dan sekota pula sama saya.



Jadi seperti yang udah diatur gitu kalau dia bakal jadi perantara perkenalan saya dengan masteg.

Saya dikenalin ke masteg itu tapi saya ngga tau kalo sohib saya lagi berusaha menjodohkan saya. Soale waktu itu saya masih pacaran sama si CSP, trus pas kenalan, kesannya yang kayak kebetulan ketemu aja ketemu. Oya, FYI, kami ketemuan pas saya lagi makan bakso, hahahaha ala sinetron abege di tivi ngga sih.

Jadi singkat cerita karena tahu kenyataan bahwa saya ternyata udah punya pacar, mas teg langsung menyelipkan nama saya di doanya, kayak yang udah saya ceritain kemarin.

" Ya Allah, jika memang Windi Widiastuty adalah jodohku, maka dekatkanlah, jika bukan maka jauhkanlah"

Duh, mas, kamu pasti cinta pandangan pertama yah sama akuu, hahaha. Ini kalau sekarang saya godain, blio pasti ngomel-ngomel, bilang saya kegeeran. Padahal, cobaaa ya, ada orang yang baru kenalan, nelfon sekali trus udah doa spesifik banget gitu.

Dan percaya ngga percaya, hanya berselang beberapa hari kemudian, saya putus dengan pacar saya. Putusnya sih baik-baik, tapi teteplah saya sedih. Saat itu di kepala saya langsung kepikiran, aduh guwe jomblo lagi nih, hwaaa mamaaaaa. 

Tapi ya udahlah daripada meneruskan hubungan yang saya udah ngga nyaman, mending saya sendiri menata hati yang telah terserak, halah.

Setelah tahu saya putus dan be a jomblo , masteg jadi rajin banget nelfonin saya. Ngobrolnya dah mulai berbobot, nanya-nanya keluarga,nanya kesukaan saya, sampe nanya yang pribadi-pribadilah. Trus beberapa kali ngajak ketemuan . FYI, masteg itu kerjanya kan di perkebunan sawit, dimana untuk bisa menemui saya dia harus selalu ambil cuti. Jadi dese yang bolak-balik cuti demi bisa ketemu saya, ciyeee... ciyeeee.

"Orangnya InsyaAllah baik win,ngga neko-neko, dari keluarga baik-baik. Agamanya juga baik" 

Ini jawaban sohib saya Tyas pas saya tanya tentang blio.

Saya putus Oktober 2007, mas teg gencar pdkt November 2007. Desember 2007, sekitar awal bulan, yang mana saya juga ga ingat tanggalnya, pokoke hari sabtu or Minggu lah (Barusan si mas bilang Tgl 9 des katanya), mas Teg ngajak saya ketemuan lagi. Ini kopdar kami yang kedua sejak kenalan. Ketemunya sama temannya yang dulu kenalan bareng saya di awal. Oh iya, tau ngga sih, dulu saya sempet mikir kalo yang nelfon saya itu temannya mas Teg ini, soale pas kenalan dulu yang minta no saya kan temennya yang bernama Seno itu, lhaaa mas Teg mah duduk diem doang di sebelahnya. Manalah adek ingat baaaang.

Waktu itu mas Seno ini mau foto pre wed sama calon istrinya. Jadilah kami ikut nemenin mereka. Tapi karena foto pre wed kan lumayan lama ya cuy, belum lagi make-up annya.

" Eh Windi, kalian jalan-jalan aja dulu, ntar kalo foto prewednya selesai, kita gabung lagi." Si Mas Seno, kayaknya udah disuruh Mas Teg nih buat nyuruh kami berduaan.

" Lae, nanti kujemput ya kalo dah selesai " Mas Seno ngomong ke Mas Teg.

Hueeeeh, modus banget ternyata mas Teg, belagak ngajak saya nemenin mereka prewed ternyata mau ngajak jalan berdua tapi malu, xixixi.

Ya udin, akhirnya kami ke Plaza Medan Fair. Ya ampuun. bener-bener dah, udah kayak abege aja. Disana kami makan di Hotplate gitu kalo ga salah, atau di Nelayan yah? . Saya lupa nama tempat makannya apa,  Kami makan disitu sambil ngobrol ngalor ngidul dari jam 5 sorean sampe malam.

" Kok lama banget ya Guh, temenmu selesai pre wed. Jam berapa kamu dijemput?" tanya saya.( waktu itu masih manggil nama aja , ngga pake mas-mas an)

" Ehhm, kayaknya masih lama, masih banyak urusan orang itu" Jawabnya.

Diiih modus banget mau lama-lama bareng aku. 

Trus, saya lihat, si pria bernama Teguh ini agak salting, bolak-balik minum, kelihatan gugup.

" Yoklah, dah malam nih, pulang yuk" ajak saya. 

Saat itu sudah jam 8, kalo ga salah.

" Okelah" katanya.

Jadi kami pergi deh dari tempat mkan tersebut. Muter-muter sebentar di mallnya. Sambil jalan gitu kelihatan banget si Teguh ini yang galau-galau gimana gitu.

" Win, kayaknya kalau ngopi-ngopi bentar enak nih, sambil nunggu Seno selesai" ajaknya

" Tapi kan udah malam" jawab saya

" Ya bentar ajalah"

Oklah kalo begitu.

Jadi, kami balik lagi nyari tempat ngopi. Dia makin gelisah.

Ngobrol ngolar ngidul, akhirnya, si dia mulai agak serius.

" Windi, ada yang mau aku bilanglah " katanya sambil malu-malu (xixixi)

eng ing eeeeng....

" Iya, apa" jawab saya santai
" Ehmm.... itu, tapi kamu jangan marah ya"
" Apa??? kok harus marah?"
" Ehmmm...... Windi mau ngga jadi pacar Teguh" tanyanya

Ciye..... ciye....... nembak nih yeeee, hahahaha

" NGGAK" jawab saya langsung

Jeng jeng jeng jeng.....!!!!

Muka si dia langsung bengong plus pucat pasi . Ngga nyangka saya bakal jawab secepat itu, plus nolak lagi. Duh pengen ketawa banget waktu itu.

" Kenapa? " tanyanya lesu.

Jujur aja waktu itu, sebenarnya saya dah pengen ngakak banget, xixixi. Kebayang ngga sih, cowok yang udah gugup nembak cewek trus ditolak gitu gimana. Ya gitulah wajahnya mas Teg saat itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Ngga, Aku ngga mau jadi pacar kamu, kalau kamu serius kita langsung nikah aja"

Skak, mat !!

Sambil senyum-senyum, saya nunggu reaksinya. Pastilah dia bakal bingung pikir saya. Alah palingan ntar ngeles bilang masih mau inilah, mau itulah. Dibalik senyum-senyum, pengen tau juga sih, ni orang serius apa cuma mau ngajak pacaran main-main doang. Akoh dah maleees pacaran lagi, buang-buang energi.

Yang tadi wajahnya udah lesu, sekarang berubah jadi kaget dan sumringah.

" Serius.... kamu mau nikah sama aku, alhamdulillah" jawabnya berbinar-binar gitu

Lhaaaa.... giliran saya yang kaget. Heeeeeh, kok jawabnya gitu. Kok ngga pake alasan macem-macem sih.

" Jadi kapan rencananya, biar aku kasih tau ke keluargaku" Kejarnya

Lho... lho kok jadi bersemangat gini blio. Lha giliran saya yang bingung.

" Eh serius ini, kamu mau langsung nikah" tanya saya (gantian sekarang hahahah)

"Ya iyalah. Tadinya aku juga mau ngajak Windi nikah aja, tapi takut kamunya marah, makanya ngajak pacaran dulu. Tapi karena kamu ngajak nikah, ya Alhamdulillah, sesuai harapanku

Tuing... tuing, anak mudanya sekarang blingsatan. Kan tadi becandaaaaa T______T

Selanjutnya, trus dia yang langsung nanya-nanya, gimana-gimananya. Saya bengong, masih syok. Beliau hepi , mungkin dah ngebayangin bakal dapat istri solehah kayak guweh, xixixi.

" Maaf mas, mba, kami sudah mau tutup" 

Tiba-tiba, kami didatangin pelayan tempat ngopi tersebut. Alamaaaak, rupanya udah jam 10 malam, dan mall nya juga udah tutup. Hadeeeeh, ternyata orang jatuh cinta, memang lupa waktu yah.

(baca : Cinta Itu Kamu)

Lho lho apa nih kok dah ngomong cinta-cintaan.

Hmmm, 

Iya sebenarnya saat itu perasaan saya yang ngga gimana-gimana sih. Tapi yang pasti mulai malam itu bibir saya kayak yang ditarik sama tiang jemuran, senyum teroooooos.

Mungkin ini yang namanya cinta dari yang Kuasa. Kau tidak menyadarinya, tahu tahu dia sudah menyelinap di relung hatimu, menyublim disana, hingga yang kau rasakan adalah tetesan embun, sejuk.

Tuh kan guweh jadi ngegombal, lol.

Itu kejadian tanggal 09 desember 2007, tanggal 12 desember abang saya nikah, blio datang ke rumah, saya kenalin ke ortu.

Ibu saya mah seneng-seneng aja, ayah dan abang saya yang malah curiga. Soale masteg dan saya kan beda usianya 5 tahunan gitu.

" Jangan-jangan udah punya istri tuh dia di Jawa" T____T. Bingung mau marah atau ketawa dengernya.

Disini ada cerita lucunya nih. Jadi kan Mas Teguh itu kemana-mana selalu pakai topi. maka 
saya kenal wajahnya itu kalau dia pakai topi. Nah pas ke rumah saya menghadiri undangan pernikahan abang saya, blio ga pakai topi, soalnya kan lucu juga undangan pakai topi. Dan, coba tebak, saya tuh ngga mengenali dia, wahahahahaha, sumpah waktu dia datangi saya, saya butuh waktu beberapa detik untuk tahu bahwa itu pria yang kemarin nembak saya dan ngajak nikah, xixixixi. Maafkan aku yah mas.

Tanggal 20 desember 2007 masteg datang ke rumah saya. Dia sih cemen yah, ga berani datang sendirian, datangnya bawa sepasukan langsung, wahahahaha. iyes, masteg datang bawa manajernya, maskepnya, dan temen kantornya, uhuuuy. 

Blio kan merantau di Medan ini jadi keluarganya ya orang-orang di kantornya. Mereka datang dalam rangka perkenalan dengan keluarga saya. Jadi manajer masteg mewakili ortunya. 

Cobaaa gimana perasaanmu ga langsung yakin kalo demikian kejadiannya. Pegawai yang minta atasannya melamarkan anak orang tentulah ga mungkin niatnya main-main. Ya kaan? ya kaan?. Oya di Medan pertemuan gini itu namanya " Meresek"

(Baca : Sinamot )

Disitulah dibicarakan soal rencana untuk melamar saya, sekalian nanya-nanya soal hantaran yang akan dibawa.

Ibu saya belingsatan. Lha iyalah, kan baru minggu lalu blio menikahkan anak pertamanya, abang saya. Eh ini udah ada yang melamar putri kesayangannya cobaaa.

Long story short, dicapai kesepakatan, sebulan lagi akan diadakan acara lamaran.

Pulang dari rumah ortu saya, saya ikut ke Medan,mo nyari cincin ceritanya, soalnya bisa dipastikan dalam sebulan ke depan masteg ga bisa keluar kebun lagi,pan akhir tahun, sibuk cuuuy.

Nah saat jalan itulah blio ngomong

" Win, kan kita udah mau lamaran nih,kamu jangan manggil aku pake nama lagi dong" katanya

" Lhaa terus harus manggil apa. Abang gitu?"

" Ya ngga kah, aku kan bukan orang batak, panggil mas aja dong"

Uhuk

" Trus kamu manggil aku apaan" tanya saya

" Adek" jawabnya

Hahahaha, maka resmilah pangsay kami menjadi kangmas dan ade sayang muahahahahaha.

( Baca : Nickname Kesayangan )

Oke lanjut.

Tanggal 20 Januari 2008, masteg datang bawa Pasukan lebih banyak lagi.Kali ini selain atasannya, datang juga sohib-sohib blio di perkebunan dan ofkorslah keluarganya ikut datang. Yeaaay akhirnya ketemu juga dengan keluarga mas teg. Sebelumnya kakak dan masnya udah nelfon saya dan juga ibu saya sih, perkenalan sekaligus meyakinkan ibu kalo masteg masih single xixixixi.

Nah pas nentuin tanggal nikahan, agak alot. Keluarga masteg pengen cepet-cepet aja nikahnya. Kalo bisa bulan Februari. Lhaaa ibu saya langsung nolak, kecepetan mah menurut blio. Akhirnya di sepakati tanggal pernikahan kami di April 2008.

Yup, jadi kronologis pertemuan kami tuh hanya 6 bulan doang. 

November 2007 : Ketemuan
Desember 2007 : Pertemuan keluarga
Januari 2008.     : Lamaran
April 2008.         : Menikah. 

Percaya ga percaya, sepertinya sebentar ya Tapi bagi kami si dua orang yang lagi jatuh cintrong, nunggu Januari ke April ini luamaaaaaaa banget, berasa sewindulah. 

Hingga akhirnya, alhamdulillah resmi deh anak mudanya dipersunting pria Jawa, sesuai cita-cita ayah saya yang pengen menantu Jawa. Ibu saya aja yang ga kesampaian,blio mah pengennya dapat menantu bermarga hahahaha. Untungnya adek saya dapat orang bermarga jadi kesampaian juga.

And here we are. Di tahun ini , April kemarin genap 8 tahun sudah kami berumah tangga. 

Ngeri- ngeri sedaplah perjalanan rumah tangga kami.

Mungkin orang yang paling berjasa dibalik how i met my hubby ini ya sohib saya Tyas itu. Makasi banyak ya Yas, kamu dapat pahala deh menyatukan dua insan ini hahaha. Aamiin ya rabbal alamiin.

Tidak ada denting piano dan gesekan biola yang menjadi soundtrack terlepasnya panah
cupid ke jantung hatiku. Bahkan aku tak yakin bayi bersayap itu sedang bermain-main di sekitar kita saat itu.

Tidak ada kupu-kupu terbang di perutku. Semua biasa saja.


Nah bagi para jojoba jomblo jomblo bahagia nih, jangan galau kalo sampai saat ini belum ketemu the one nya. Yakin aja masih di keep tuh sama yang Kuasa untuk waktu yang tepat. Ga usah juga mimpi harus ketemu pangeran or permaisurinya ala cerita disney deh, harus yang di dada jedag jedug gitu baru merasa yakin he/she is the one. Kadang seseorang yang akan menjadi teman hidupmu itu datang dengan cara yang sederhana kok, yang ga pake kupu-kupu harus terbang di perutmu.

Dan jangan lupa sama kalimat saya di session pertama cerita ini.

Jodoh Itu Rahasia Ilahi
Kalau Mau Dipertemukan dengan Jodohmu
Deketin aja yang punya rahasia.

(Baca : Tentang Jodoh)

Dia yang ga muluk-muluk saat melamar saya. Hanya berjanji akan membawa saya ke surga, kini udah nyiptain surga dunia di istana kecil kami, ahsek.

Hwaaa guweh kok jadi nggombal dan mellow gini yah.

Aniwey,happy anniversary yang telat lah ayank ade. Terima kasih dulu udah ga gentar saat digertak ngajak nikah.


f


Kata Seno, temen mas Teg kala itu.

" Lae Togar, ngajak pacaran malah ditantang nikah. Ya maulaaaaah"

Muahahahahaahhaha. 

Jadi, gimana nih cerita kalian saat ketemu si pendamping hidup saat ini. 







Viewing all 336 articles
Browse latest View live