Quantcast
Channel: Windiland I Parenting Blogger Indonesia I Parenting Blogger Medan I Blogger Medan
Viewing all articles
Browse latest Browse all 336

Sebelum Komplain ke Bank, Perhatikan Dulu Hal-Hal Ini

$
0
0
Halooo, selamat hari Senin Ceria. Mau ngasih tau nih, mulai hari ini di blog Windiland bakal ada jadwal tetap setiap minggunya, biar ngeblognya lebih terarah maksude.

Nah, setiap Senin, jadwalnya Banker's Life.




Saya bakal nulis postingan yang ada hubungannya dengan bank dan keuangan.

Bisa soal kehidupan saya sebagai pegawai bank, bisa bahas produk-produk bank, atau promo-promo yang sedang jalan nih di bank. Mungkin juga berisi tips-tips seputaran bertransaksi menggunakan produk dan layanan perbankan.

Kalian boleh request lho untuk bahan postingannya, siapa tau ada yang pengen dijelasin lebih mendalam soal brilink, atau ngga pengen tahu di BRI lagi ada promo apa, atau gimana cara biar bisa pinjam ke BRI. Kalau saya bisa, pasti saya tulis.

Sebenarnya udah sering sih saya tulis, ubek aja di tag cerita bankir ya, tapi sekarang pake jadwal tetap biar lebih rapi.

Kali ini saya mau bahas soal komplain di bank.

Yah namanya juga perusahaan jasa, pastilah ngga mungkin ngga berhubungan dengan komplain nasabah. Dengan ribuan pekerja, tentu saja , ada satu dua yang terkadang ngga memuaskan nasabah baik dari sisi pelayanan maupun sisi pengetahuan.

Dan dengan berjuta jenis nasabah, mustahillah ga ada yang komplain.

Makanya maklum banget kalau ada nasabah yang suka komplain, misuh-misuh, dan yang tergres jaman sekarang, komplain di medsos. Pyuuuuh.

Di satu sisi seneng sih, dapat masukan dari nasabah, asal komplainnya berdasar dan beralasan.

Sebagai seorang bloger yang juga banci medsos, kalau adaaa aja komplain yang berhubungan sama pelayanan bank, saya kerap kali di mention di fesbuk. Ngga cuma mention, kadang juga sampai ada yang inbox nanyain sesuatu. Seneng-seneng aja sih, apalagi kalau sampai bisa membantu teman.

Tapi yang ngga enaknya, kalau udah ada yang komplain,wahahahah.

Saya sering banget ujug-ujug jadi pelampiasan amarah mereka, xixixi. Kadang kudu disabar-sabarin, soalnya maklum sih ya, namanya nasabah kalau lagi marah pasti bawaannya pengen menumpahkan apa isi hatinya.

Tapi.... Terkadang para nasabah tersayang ini ada juga yang komplain tidak pada tempatnya, sampe pengen garuk-garuk meja deh jadinya.

Biasanya yang dikomplenin adalah hal-hal yang memang sudah begitu aturannya. Tapi mungkin karena ketuidaktahuan saja.

Ini nih diantaranya

Komplain Karena ditanya Asal Usul Uang


" Guwe sebel banget sama Teller bank anu, masa pas mau nabung, si mbanya nanyain ini uang bersih apa uang kotor, huasyem tenan, ngece benar nih bank"

Pernah ngga kalian sebel sama teller di bank karena pas mau nabung, terutama dalam jumlah besar diatas 100 juta trus ditanya asal usul uangnya.


Biasanya tellernya nanya gini " Maaf bapak/ibu,ini uang mau disetor ke tabungan bapak ya, boleh diisi pak, di slipnya, uangnya berasal dari mana"

Nah, pertanyaan dari teller ini suka diartikan oleh nasabah seperti teller meremehin dia. " Kok pertanyaannya curigaan gitu sih?, emang saya ngga kelihatan kayak orang kaya apa?

Sabar dulu sob. Si teller tentu ngga sembarangan bertanya seperti itu. Bukannya dia kepo, atau under esitimate sama nasabah, tapi itu memang ada aturannya. Bukan aturan internal bank lho, tapi aturan dari BI langsung.

Jadi karena maraknya dulu kasus terorisme dan pencucian uang, maka di tahun 2010 BI mengeluarkan aturan terkait Anti Pencucian Uang (APU) dan PPT 

Nah disini bank wajib tahu dan mengidentifikasi nasabahnya. Istilah kerennya adalah KYC ( Know Your Customer).

Salah satunya, jika ada nasabah yang setor tunai minimal 100 juta, maka bank wajib mengidentifikasi.

Identifikasinya yaitu dengan menanyakan asal usul uangnya. Tapi ini hanya sebatas identifikasi doang, jadi ga usah takut. Jawab aja dengan sebenarnya.

Jika ternyata nasabah ga mau mengatakan asal usul uangnya,hati-hati lho, bank boleh menolak transaksi tersebut. Kalau sampai terjadi penolakan transaksi,  Ntar bisa dikategorikan sebagai transaksi keuangan yang mencurigakan.

Kalau udah masuk kategori mencurigakan,maka bank wajib melaporkannya ke PPATK.

Nah lho, makanya santai aja ya kalau ditanya asal usul uang kita. Ini memang prosedural yang harus dijalani.

Trus bank juga punya kewajiban lapor untuk beberapa transaksi, diataranya ya transaksi keuangan mencurigakan seperti yang saya sebut di atas.

Atau ngga, nasabah dengan kebiasaan bertransaksi yang tidak sesuai profil

Jadi misalnya nih, kamu kerjaannya pegawai kantoran yang gajinya berkisar 5juta sampe 10 jutaan,tiba-tiba setor dana sebesar 1 milyar,nah ini wajib dilaporkan.

Setiap penyetoran dana tunai sebesar 500 juta juga wajib dilaporkan.

Jadi jelas ya. Intinya kalo di bawah 500 juta minimal 100 juta, maka wajib identifikasi.

Di atas 500 juta wajib dilaporkan.

Nah, lain kali jangan marah ya kalau ditanyain pegawai banknya. Ini demi kenyamanan kita bersama kok.


Komplain karena teller nyuruh merapikan uang dulu.

" Masa mau nabung aja disuruh si teller merapikan uang kita dulu, mentang-mentang saya nabung recehan,jadi anggap sepele, mana ditanya-tanya lagi berapa duit saya, huh".

Nah ini juga ada nih. Nasabah yang marah karena teller bertanya berapa jumlah uang dia. Pas pulak kebetulan nasabahnya nabungnya dikit, jadi dia merasa diremehkan.

Padahal ngga gitu lho.

Prosedur di bank itu, saat nasabah mau nabung adalah sebagai berikut :


  • Menyapa nama nasabah
  • Bertanya keperluannya tarik/setor
  • Memeriksa slip transaksi
  • Kalau setor,menerima uang dr nasabah
  • Menanyakan jumlahnya
  • Mencocokkan jumlah uang antara slip dan uang fisik
  • Membukunya.

Jadi emang si reller wajib bertanya berapa duit yang mau ditabung, bukan karena si teller anggap remeh.

Jangan salah ya friends.

Kalau masalah menyusun uang sesuai denominasinya,seharusnya memang teller yang melakukan,namun alangkah baiknya kalau nasabah juga sudah menyusunnya biar lebih gampang juga bagi nasabah menghitungnya, bukan?


Komplain karena antri berdiri

Nah ini juga, banyak banget nasabah yang komplain

" Kok ngantri di teller berdiri sih, kan capek,ngga manusiawi, mana lama lagi"

Sebenarnya justru antri berdiri itu tujuannya agar cepat, biar nasabah ga lama nunggu.



Jadi misalnya teller habis melakukan transaksi nasabah A,bisa langsung dilanjut oleh nasabah antrian berikutnya. Dan itu lebih cepat dilakukan kalau antrinya berdiri lho.

Ya coba aja itung, kalau ke teller antriannya duduk, ada beberapa detik tuh yang dibutuhkan nasabah untuk membereskan tasnya,berjalan dari kursi menuju teller, aduk-aduk tas,baru deh bertransaksi.

Lain halnya kalau antri berdiri,nasabah udah standby, jadi begitu nasabah di depannya selesai, bisa langsung lanjut.

Makanya antrian berdiri cuma untuk antrian ke teller, kalau ke customer service disediain kursi, karena pelayanan CS biasanya butuh waktu yang lebih lama. Misal ganti kartu, buka rekening, laporan kehilangan, dll.

Antrian Customer Service


Tapi tenang, ada solusinya kok biar kamu ga lama antri kalau mau setor atau tarik tunai uangmu.

Caranya?

Ya gunakan fasilitas bank yang lain.

Mau tarik tunai? Pakai ATM aja.

Mau setor tunai?

Pakailah CDM atau Cash Deposit Machine.

CDM, Untuk Setor Tunai tanpa ke Teller


CDM ini bentuknya kayak ATM, tapi fungsinya bisa untuk setor uang ke rekening kita.

Jadi kamu masukin kartu, pencet pin, pilih setor, masukin jumlah nominal, trus masukin lembaran uang ke mesin, ntar mesin bakal menghitung, uangmu bakal ditelan mesin,dan udah deh, saldo di tabunganmu vertanbah sesuai jumlah uang yang dimasukkan tadi.

Praktis ga perlu antri di teller.

Kemudian gunakan juga e-form.



E form ini bisa diakses via internet. Kamu daftar dulu di e-form, misal mau setor uang, atau mau buka rekening, ada pilihannya. Di banking hall juga disediakan kok laptopnya, kalau mau langsung isi disitu.

Kamu isi semua data, ntar setelah submit akan keluar no tiket,semacam kode booking gitu. 

Bawa no tiket itu langsung ke teller arau CS. Biasanya di bank udah ada layanan khusus untuk nasabah yang bertransaksi via e form. Jadi jauh lebih cepat.

So, jangan ngomel-ngomel lagi kalau lama antri di teller ya,plis gunakan fasilitas yang udah disediakan demi kemudahan nasabah tercinta itu.

Komplain karena dikenakan biaya saat bertransaksi

" Payahnyalah di bank anu, kita mau ambil duit sendiri pun kena biaya. Bahkan transfer sesama bank pun kena biaya,owalaaaah"

Ini juga bikin gengges sih. Kemarin saya sempet di mention di efbe soal biaya transaksi di bank ini.

Jadi begini, memang benar saat transaksi tarik tunai di teller, nasabah bakal dikenai biaya. 

Tapi ga semua kok,hanya penarikan di bawah 5 juta saja. 

Kenapa?

Karena dibawah 5 juta bisa ambil di ATM bu ibu. GrAtis. 

Ini tujuannya lebih ke edukasi ke nasabah agar memanfaatkan fasilitas ATM. 

Boleh sih ambil di teller tapi bayar. Nah daripada bayar, ayo dong ambil di ATM aja. 

Ini ada kaitannya dengan overhead cost teller yang tentulah lebih mahal dibanding ohc mesin ATM.

Jadi yuk daripada udah antri di teler, capek, bayar lagi, mending transaksinya via atm aja ya.

Kalau untuk transfer-transfer lebih gampang lagi, gunakanlah mobile banking or internet banking, biar gratis tis dan ga perlu dateng ke bank samsek.




Komplain karena Susah Ambil Kredit di Bank

" Padahal aku punya surat rumah lho untuk agunan, masa ga bisa pinjam 100 juta aja,padahal harga rumahku jauh lebih mahal dari yang mau kupinjem"

Ini sering banget saya dengar. Bahkan teman sendiri pernah ngomong gitu. Duh.

Ya emang di bank itu ga bisa pinjam duit cuma modal agunan doang.

Kenapa?

Karena bank bukan pegadaian. Itu sih alasannya.

Bank itu kasih kredit ke calon debitur bukan berdasar jumlah agunan, tapi berdasar kelayakannya.

Ini pernah saya bahas disini. Baca itu aja yah, panjang banget soale penjelasannya.


Komplain pensiunan. Lama banget ambil gaji di bank, Kenapa ga dikasih ATM aja?

Jadi kalau awal bulan tuh, banyak banget pensiunan yang rame rame ke bank untuk ambil gaji.

Biasanya mereka sekalian reunian gitu dengan teman-temannya.

Oya pensiuanan ga dikasih fasilitas ATM, jadi memang harus ambil di bank tiap gajian.

Ini bertujuan agar uang pensiun ga disalahgunakan orang yang tidak berhak.

Sekaligus biar ngga terjadi kecurangan di kemudian hari. Misal nih si pensiunan udah meninggal jadi uang pensiunnya bisa dihentikan karena dia ga datang lagi ke bank.

Beda cerita kalau pakai ATM, bisa-bisa udah meninggal, ga lapor ke taspen,uang masuk terus ke rekening dan dipakai oleh yang megang ATM. Ini juga permintaan pihak perusahaan pensiunannya kok.

Makanya untuk pensiuanan,memang harus ke bank untuk ambil gaji.

Nah soal menunggunya lama, yah gimana yah. Kebanyakan itu lamanya bukan di banknya, tapi di perusahaan pensiun yang lama koneksinya . Mungkin karena diakses bersamaan di seluruh Indonesia.

***

Itu tuh beberapa komplain nasabah yang beberapa kali pernah saya baca.

Nah sekarang kamyu kamyu udah tahu kan, memang di bank itu banyak banget aturannya.

Sebagai nasabah, samsek ga salah kok kalau kamu complain, tapi alangkah baiknya kalau kamu bertanya dulu seperti apa aturan seharusnya.

Dan juga jangan dikit-dikit komplain ah. Pegawai bank kan juga manusia yang tak selalu hepi, tak selalu prima.

Ada kalanya dia  mungkin salah,alih-alih pasang komplin di surat kabar atau medsos,mending ungkapkan baik-baik atau tulis kritik dan saran di kertas yang sudah disediakan di banking hall.

Bagi bank, nasabah adalah raja, dan raja tentu saja akan dilayani sebaik mungkin. Namun raja yang baik tentu ga akan mudah marah-marah ya, betul atau betul?

Jadi, apa lagi nih komplain yang sering kalian ajukan. Share dong.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 336

Trending Articles